.

Tampilkan postingan dengan label @Kel-P06. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @Kel-P06. Tampilkan semua postingan

Senin, 02 Desember 2019

Wujud Gas



Abstrak
Gas merupakan kumpulan molekul-molekul dengan gerakan kacau balau, acak tapi berkesinambungan kecepatannya bertambah jika temperatur dinaikkan. Molekul-molekul gas terpisah jauh satu sama lain, kecuali selama tabrakan dan bergerak tak bergantungan satu sama lain. Daerah gas bermuatan sejenis dengan partikel gas yang berbeda saling tolak-menolak, sementara daerah yang bermuatan berbeda saling tarik menarik satu sama lain; gas yang mengandung ion bermuatan permanen dikenal sebagai plasma. Senyawa gas dengan ikatan kovalen polar mengandung ketidakseimbangan muatan permanen dan dengan demikian mengalami gaya antarmolekul yang relatif kuat, walaupun muatan bersih senyawanya tetap netral



Kata Kunci : wujud gas, interaksi molekular gas

I. Pendahuluan
Berbagai jenis gas berperilaku sangat mirip bila tekanan dantemperatur diubah. Perilaku gas-gas tersebut dapat dijelaskan melaluihukumhukum gas. Hukumhukum ini bermaksud untuk menunjukkan bagaimana melakukan sejumlah perhitungan dalam memperlakukan pereaksi gas serta menghubungkan perilaku gas dengan teori molekuldengan reaksi kimia. (Keenan,1980:246). Biasanya banyaknya zat gas ditetapkan dengan mengukur . Namun, karena volume gas berubahmenurut tekanan dan temperature, maka kedua kondisi ini juga harusdiukur.

II. Permasalahan

1. Apa saja sifat dasar untuk mempelajari gas ?
2. Apa itu Interaksi Molekular Gas ?

III. Pembahasan

            4 sifat Dasar Untuk mempelajari gas
1. Volume ( V )
2. Jumlah zat / jumlah mol ( n )
3. Tekanan ( p )
4.  Temperatur ( T )

*Nilai V, n, p dan T diketahui maka keadaan gas dapat diketahui
*Kapanpun dalam keadaan tersebut akan memiliki sifat yang tetap sama ( rapatan kapasitas kalor, warna )

Tekanan
            Tekanan adalah Gaya per satuan Luas. Makin besar gaya yang bekerja pada permukaan tertentu, makin besar tekanannya. Satuan SI tekanan adalah pascal (Pa), namun adapula satuan lainnya, yaitu bar dan atmosfer (atm).

Temperatur
            Temperatur ialah sifat yang menunjukan Arah Energi.

Interaksi Molekular Gas
Gas nyata menunjukan menunjukan penyimpangan dari hukum gas ideal karena molekul-molekulnya berinteraksi. Gaya tolak-menolak antar molekul membantu ekspansi dan kompresi. Interaksi molekular :
a. Faktor pemampatan
b. Koefisien virial
c. Pengembunan
d. Konstanta kritis

A. Faktor Pemampatan
            Gas nyata yang memperlihatkan ketergantungan gaya terhadap jarak dapat diperagakan antara faktor pemampatan Z, dengan :

Z = P.Vm/RT

Pada tekanan tinggi semua gas mempunyai Z>1 menunjukkan gas-gas itu sulit dimampatkan dari pada gas sempurna.


B. Koefisien Virial




Rumus diatas adalah persamaan keadaan virial (nama ini berasal dari bahasa latin untuk gaya).

Persamaan virial dapat digunakan memeragakan persamaan keadaan gas nyata dapat sama dengan gas sempurna sewaktu P, semua sifat-sifatnya tidak perlu sama dengan sifat-sifat gas sempurna.

Faktor pemampatan, untuk gas nyata: dz/dp = B + 2pC + . . .

B’ tidak pernah nol oleh karena itu untuk gas nyata Z ketika P kemiringan kurva Z terhadap p tidak mendekati nol. Karena koefisien virial bergantung pada temperature, mungkin ada temperatur dimana Z mendekati 1 dengan kemiringan kurva nol adalah tekanan rendah / volume molar tinggi.



C. Pengembunan
            Apabila keadaan tekanan, suhu, dan volume gas dapat diatur sehingga gaya tarik-menarik maksimum ini dapat dicapai, gas akan mulai berubah menjadi cairan.

Persamaan Van Der Walls
Interaksi tolak-menolak molekuler diasumsikan bahwa interaksi itu menyebabkan molekul-molekul berprilaku sebagai bola kecil tetapi tidak dapat ditembus.
Volume bukan-nol molekul menyiratkan bahwa partikel itu tidak bergerak dalam volume V, tetapi terkekang di dalam volume yang lebih kecil yaitu V-nb. Dengan nb adalah perkiraan volume 
total yang ditempati molekul-molekul itu sendiri.

P  = nRT/V –> P = (nRT)/(V-nb)

Tekanan bergantung baik pada frekuensi tabrakan dengan dinding maupun pada gaya setiap tabrakan berkurang akibat gaya tarik. Akibatnya persamaan vand er wallsnya:



Persamaan ini sering ditulis dalam istilah volume molar Vm2= V/n sebagai


Istilah a/Vm disebut tekanan internal gas. Persamaan Van der Waals ditulis dalam bentuk persamaan gas akan menjadi :


Ciri-ciri utama persamaan Van der Waals:

Isoterm gas sempurna diperoleh pada temperature tinggi dan volume molar besar. Cairan dengan gas berada bersama-sama jika efek kohesi dan disperse berada dalam keseimbangan

D. Konstanta Kritis
Konstanta kritis berhubungan dengan koefisien-koefisien Van der Waals

Temperatur Boyle berhubungan dengan temperature kritis

Gas nyata berbeda dengan gas sempurna dimana gas nyata tidak mematuhi hukum gas ideal. Deviasi yang terjadi di dalam gas nyata akan mempengaruhi mudah atau sulitnya gas tersebut untuk digunakan. Di dalam gas nyata terdapat interaksi molekuler yang terdiri atas gaya repulsif dan gaya atraktif

Gaya repulsif merupakan gaya yang ada ketika gas mengalami kompresi dimana pada saat pengompresian volume akan berkurang dan atom atom akan saling tolak menolak , semakin besar gaya repulsif suatu senyawa gas maka akan sulit untuk ditekan.

Gaya atraktif merupakan kebalikan dari gaya repulsif dimana semakin banyak elekton yang berinteraksi akan menyebabkan substansi tetap dalam fase gas, dimana atom atom akan saling tarik menarik.

IV. Kesimpulan
Gas merupakan kumpulan molekul-molekul dengan gerakan kacau balau, acak tapi berkesinambungan kecepatannya bertambah jika temperatur dinaikkan. Biasanya banyaknya zat gas ditetapkan dengan mengukur . Namun, karena volume gas berubah menurut tekanan dan temperature, maka kedua kondisi ini juga harus diukur. Sifat dasar untuk mempelajari gas yaitu Volume, jumlah zat / jumlah mol, Temperatur, dan Tekanan. Interaksi Molekular Gas yaitu Faktor pemampatan, Koefisien virial, Pengembunan, Konstanta kritis



DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, Dwi dkk. 2013. Hukum-Hukum Gas. https://www.academia.edu/5683270/Makalah_Kimia_Dasar_I. Diakses pada 1 Desember 2019

Krisnadwi. 2015. Hukum dan Sifat Sifat Gas. https://bisakimia.com/2015/05/28/hukum-dan-sifat-sifat-gas/. Diakses pada 1 Desember 2019

Mindayula, Efry. Pembahasan Gas Nyata. https://www.academia.edu/11348286/Pembahasan_Gas_Nyata. Diakses pada 1 Desember 2019

Senin, 25 November 2019

Struktur Molekul dan Ikatan Valensi


Oleh : @P21-WIDY, @P22-IVAN, @P25-BAGAS,
Abstrak
Sebuah atom terdiri dari orbital tempat electron berada. Orbital atom ini dapata ditemukan dalam berbagai bentuk dan tingkat energy yang berbeda. Ketika sebuah atom berada dalam sebuah molekul dalam kombinasi dengan atom-atom lain, orbital-orbital ini disusun dengan cara yang berbeda. Susunan orbital ini akan menentukan ikatan kimia dan bentuk atau geometri molekul.

Kata kunci : ikatan valensi, struktur molekul

I. Pendahuluan
            Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kovalen, dan atom tersebut berkisar dari jumlah yang sangat sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia) sampai jumlah yang sangat banyak (seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA). Bentuk molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan kimia molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang didasarkan kepada lima bentuk geometri yang berbeda.

II.Permasalahan
            1. Apa itu struktur molekul ?
            2. Apa itu ikatan valensi ?
            3. Perbedaan Teori Ikatan Valensi dan Orbital Molekul

III. Pembahasan

A. Struktur Molekul
            Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang membentuk molekul. Bentuk molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan kimia molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang didasarkan kepada lima bentuk geometri yang berbeda.
            Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil. Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya oksigen O2), ataupun terdiri dari unsur-unsur berbeda (misalnya air H2O). Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal.

B. Teori Ikatan Valensi
            Teori ikatan valensi mengasumsikan bahwa sebuah ikatan kimia terbentuk ketika dua valensi elektron bekerja dan menjaga dua inti atom bersama oleh karena efek penurunan energi sistem, teori ini berlaku dengan baik pada molekul diatomik. Pada teori ikatan valensi ini, elektron-elektron dalam molekul menempati orbital-orbital atom dari masing-masing atom. Molekul sederhana seperti H 2 membentuk ikatan sigma hanya dengan tumpang tindih orbital karena atom hidrogen (H) hanya terdiri dari orbital s. Tetapi untuk atom yang terdiri dari orbital s dan p memiliki elektron tidak berpasangan, teori ikatan valensi memiliki konsep yang dikenal sebagai “hibridisasi”. Hibridisasi orbital menghasilkan orbital hibrid. Orbital hibrid ini diatur sedemikian rupa sehingga tolakan antara orbital ini diminimalkan. Berikut ini adalah beberapa orbital hibrid.

Orbital sp
Orbital hibrid ini terbentuk ketika orbital hibridisasi dengan orbital ap. Oleh karena itu, orbital sp memiliki karakteristik orbital 50% dan 50% karakteristik orbital. Sebuah atom yang terdiri dari orbital sp hibrid memiliki dua orbital p un-hibridisasi. Oleh karena itu, kedua orbital p tersebut dapat tumpang tindih secara paralel membentuk dua ikatan pi. Pengaturan terakhir dari orbital hibridisasi adalah linear.
Orbital sp2
Orbital hibrid ini terbentuk dari hibridisasi orbital s dengan dua orbital p. Oleh karena itu, orbital hibrida sp2 ini terdiri dari sekitar 33% dari sifat orbital s dan sekitar 67% dari sifat orbital p. Atom-atom yang mengalami hibridisasi jenis ini terdiri dari satu orbital p un-hibridisasi. Pengaturan terakhir dari orbital hybrid adalah trigonal planar.
Orbital sp3
Orbital hibrid ini terbentuk dari hibridisasi orbital s dengan orbital p tiga. Oleh karena itu, orbital hibrida sp 3 ini terdiri dari sekitar 25% dari sifat orbital s dan sekitar 75% dari sifat orbital p. Atom yang mengalami hibridisasi jenis ini tidak memiliki orbital un-hibridisasi. Pengaturan terakhir dari orbital hibrid adalah tetrahedral.
C. Teori Orbital Molekul
Teori orbital molekul menjelaskan ikatan kimia suatu molekul menggunakan orbital molekul hipotetis. Ini juga menjelaskan bagaimana orbital molekul terbentuk ketika orbital atom tumpang tindih (campuran). Menurut teori ini, orbital molekul dapat menampung maksimum dua elektron. Elektron ini memiliki putaran berlawanan untuk meminimalkan tolakan di antara mereka. Elektron ini disebut pasangan elektron ikatan. Sebagaimana dijelaskan dalam teori ini, orbital molekul dapat terdiri dari dua jenis: orbital molekul ikatan dan orbital molekul anti ikatan.
Orbit Molekul Ikatan
Orbital molekul ikatan memiliki energi yang lebih rendah daripada orbital atom (orbital atom yang berpartisipasi dalam pembentukan orbital molekul ini). Karena itu, orbital ikatan stabil. Orbital molekul pengikat diberi simbol σ.
Orbital Molekul Anti-Ikatan
Orbital molekul anti-ikatan memiliki energi yang lebih tinggi daripada orbital atom. Karena itu, orbital anti ikatan ini tidak stabil dibandingkan dengan orbital ikatan dan orbital. Orbital molekul antibonding diberi simbol σ *.

Orbital molekul ikatan menyebabkan pembentukan ikatan kimia. Ikatan kimia ini bisa berupa ikatan sigma atau ikatan pi. Orbital antibonding tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kimia. Mereka tinggal di luar ikatan. Ikatan sigma terbentuk ketika tumpang tindih head-to-head terjadi. Ikatan pi terbentuk di dalam orbital yang tumpang tindih.


IV. Kesimpulan
Teori ikatan valensi dan teori orbital molekul digunakan untuk menjelaskan ikatan kimia antara atom dalam molekul. Namun, teori ikatan kelambu tidak dapat digunakan untuk menjelaskan ikatan dalam molekul kompleks. Ini sangat cocok untuk molekul diatomik. Tetapi teori orbital molekul dapat digunakan untuk menjelaskan ikatan dalam molekul apa pun. Oleh karena itu ia memiliki banyak aplikasi canggih daripada teori ikatan valensi. Ini adalah perbedaan antara teori ikatan valensi dan teori orbital molekul.

Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Struktur Molekul. http://chaliq-chemistry.blogspot.com/2012/03/struktur-molekul.html. Diakses pada 24 November 2019
Anonim. 2019. Perbedaan Teori Ikatan Valensi dan Teori Orbital Molekul. https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-teori-ikatan-valensi-dan-teori-orbital-molekul.html. Diakses pada 24 November 2019
Cahyadi, Agung. 2017. Bab II Struktur Molekul. https://docplayer.info/29950747-Bab-ii-struktur-molekul.html. Diakses pada 24 November 2019

Senin, 18 November 2019

IKATAN KIMIA

IKATAN KIMIA


Disusun oleh @KEL-P06 (@P21-WIDY,@P22-IVAN,@P25-BAGAS

ABSTRAK
Pada umumnya unsur-unsur dijumpai tidak dalam keadaan bebas (kecuali pada suhu tinggi), melainkan sebagai suatu kelompok-kelompok atom yang disebut sebagai molekul. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa secara energi, kelompok-kelompok atom atau molekul merupakan keadaan yang lebih stabil dibanding unsur-unsur dalam keadaan bebas.
Kata kunci : Ikatan ION, ikatan Kovalen dan ikatan logam

I.PENDAHULUAN    
    
Sistem periodik kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia yang tertera dalam tabel. Jumlah unsur yang terdapat pada tabel sistem periodik adalah sebanyak 118 unsur. Hal ini disebabkan karena atom-atom dapat bereaksi antara satu atom dengan atom yang lain membentuk substansi baru yang disebut dengan senyawa.

II.PERMASALAHAN

1.Apa yang dimaksud dengan ikatan kimia?
2.Ikatan kimia terdiri dari apa saja?
3.Sifat ikatan imia apa saja?

III.PEMBAHASAN

Pengertian Ikatan Kimia Menurut Para Ahli
  • dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000) Ikatan Kimia Adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap senyawa.
  • Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom sehingga atom-atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. Gagasan tentang pembentukan ikatan kimia dikemukakan oleh Lewis dan Langmuir (Amerika) serta Kossel (Jerman). Dalam pembentukan ikatan kimia, golongan gas mulia (VIII A) sangat sulit membentuk ikatan kimia.
  • Diduga bila gas mulia bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan dalam konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain. (Elida, 1996).  Menurut Elida (1996) mengatatakan bahwa, berdasarkan gagasan tersebut, kemudian dikembangkan suatu teori yang disebut Teori Lewis :
  1. Pembentukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara :
  2. Karena adanya satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya saling tarik-menarik karena muatannya berlawanan, membentuk ikatan ion.
  3. Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen.
  4. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang diberikan mempunyai suatu konfigurasi elektron mantap, yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi.
Melalui ikatan kimia unsur-unsur kemudian membentuk molekul ataupun benda-benda yang selanjutnya menyusun dan menjadi bagian dari alam semesta. Ikatan kimia dapat terjadi karena adanya interaksi elektronik, dalam berbagai wujud dan mekanisme.
Contoh model titik Lewis yang menggambarkan ikatan kimia anatara karbon C, hidrogen H, dan oksigen O. Penggambaran titik lewis adalah salah satu dari usaha awal kimiawan dalam menjelaskan ikatan kimia dan masih digunakan secara luas sampai sekarang.

1)        Ikatan ION
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan electron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif.
Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam.
Ikatan ion terbentuk antara:
  1. ion positif dengan ion negatif,
2.      atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron besar (Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA, VIIA),
  1. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai keelectronegatifan besar
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.
  1. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya terikat kuat pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.
  2. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
  3. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores.
  4. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
  5. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.
Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antar ion yang bermuatan positif dan ion yang bermuatan negative.

Contoh ikatan kimia dalam kehidupan sehari-hari :

Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan. Sebagian besar kebutuhan pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting untuk menjaga DNA dari kerusakan, mengantarkan nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh. Kita mengetahui air memiliki rumus senyawa H2O. Air tersusun dari unsur-unsur hidrogen dan oksigen.

Rumus Kimia Senyawa Kovalen


Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O.

Ikatan kovalen terdiri dari :
·         Ikatan Kovalen Nonpolar
Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri. Titik muatan negative electron persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul pembentuknya tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa elektron persekutuan mendapat gaya tarik yang sama.

Ikatan kovalen nonpolar terdiri dari:

·         Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.
Contoh: H2, H2O (konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6).

Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.

Contoh: O2, CO2 (konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4)
\
·         Ikatan kovalen rangkap tiga

Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.
Contoh: N2 (Konfigurasi elektron N = 2, 5)

·         Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda disebut ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen polar dapat juga terjadi antara dua atom yang sama tetapi memiliki keelektronegatifan yang berbeda.
  • Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan electron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron.Jadi disini terdapat satu atom pemberi pasangan electron bebas, sedangkan atom lain sebagai penerimanya.
Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi:  BF3NH3
5B = 1s2 2s2 2p1
9F = 1s2 2s2 2p5
7N = 1s2 2s2 2p3

Sifat-sifat Senyawa Kovalen :

1.      Titik didih

2.      Volatitilitas (kemampuan untuk menguap)

3.      Kelarutan

4.      Daya hantar Listrik


3) IKATAN LOGAM
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron.

Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain. Tumpang tindih antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2 e), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+ dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam.
Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat:
1.      Pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg;
2.      Keras tapi lentur/dapat ditempa;
3.      Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi;
4.      Penghantar listrik dan panas yang baik;
5.      Mengilap.


SOAL-SOAL TENTANG IKATAN KIMIA DAN JAWABANNYA

1.      Pasangan senyawa di bawah ini yang merupakan senyawa ion adalah …
a.        NaCl dan KBr
b.      CH4 dan NH3
c.       SO2 dan HCl
d.       H2O dan KBr
e.        KCl dan HCl

Jawab: a 
Syarat ikatan ion: golongan I A / II A berikatan dengan VI A / VII A
Na dan K golongan I A
Cl dan Br golongan VII A

2. Unsur X mempunyai nomor atom 20. Senyawa garamnya bila dipanaskan akan menghasilkan
gas yang dapat mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah …

a. X2SO4             b. XSO4             c. X2CO3          d. XCO3          e. XCl2

Jawab : d
Unsur X yang mempunyai nomor atom 20, berarti unsur Ca.
Senyawa yang dipanaskan dan menghasilkan gas adalah CaCO3.
Reaksinya : CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
CO2(g) + Ba(OH)2(aq) → BaCO3(s) + H2O(l)
Air barit (barium hidroksida)
IV.KESIMPULAN
atom-atom saling mengikatkan diri satu sama lain karena ingin menyetarakan kestabilan mereka, sesuai dengan kaidah oktet atau seperti halnya golongan gas mulia yang telah memiliki kestabilan yang tidak dapat terelakkan lagi (hukum alam).            Adapun jenis-jenis ikatan kimia terdiri atas 3 macam, yang pertama adalah ikatan ion yang merupakan ikatan antara unsur-unsur logam dan non-logam, kedua adalah ikatan kovalen yaitu pemakaian elektron secara bersama-sama oleh unsur non-logam dan unsur non-logam, serta ikatan logam yang merupakan pemakaian elektron secara bersama-sama oleh atom-atom logam.

DAFTAR PUSTAKA
_____.Ikatan Kimia : Pengertian, Jenis Ikatan Beserta Contohnya. https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/10121/Ikatan-Kimia-Pengertian-Jenis-Ikatan-Beserta-Contohnya. Dikutip pada tanggal (18 November 2019)
Andella. 2014. Tugas makalah ikatan kimia. http://andellaforester.blogspot.com/2014/04/makalah-ikatan-kimia.html. Dikutip pada tanggal (18 November 2019).

Gurupendidikan. 2014. Makalah Ikatan Kimia : Pengertian, Jenis Beserta Gambarnya Lengkap. https://www.gurupendidikan.co.id/ikatan-kimia/. Dikutip pada tanggal (18 November 2019).

Pratama Rian Agus. 2016. Contoh makalah kimia tentang ikatan kimia. http://rianaguspratama07.blogspot.com/2016/09/contoh-makalah-kimia-tentang-ikatan.html. Dikutip pada tanggal (18 November 2019).
The Alchemist. 2012. Soal-soal tentang ikatan kimia dan jawabannya. http://mazzaziz-the-alchemist.blogspot.com/2012/06/soal-soal-tentang-ikatan-kimia-dan.html. Dikutip pada tanggal (18 November 2019).




Senin, 11 November 2019

Struktur Atom dan Sistem Periodik



Abstrak
                Atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dipecah – pecah lagi dengan metode konvensional. Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus dan dikukuhkan kembali oleh Dalton, sehingga dikenal dengan teori Dalton. Atom dibangun oleh partikel – partikel subatom, yaitu electron, proton, dan neutron. Proton dan neutron berada dalam inti atom, sedangkan electron berada disekeliling inti atom.
Kata Kunci : Atom, Struktur, Unsur
I. Pendahuluan
Model Atom Dalton Masa modern kimia diawali sejak proposal John Dalton tentang teori atom dalam bukunya New system of chemical philosophy Jauh sebelum Dalton sebenarnya beberapa teori telah diajukan oleh ilmuwan Yunani Leucippos yang dilanjutkan oleh Democritos pada abad ketiga sebelum Masehi. Akan tetapi teori Dalton ini sangat melengkapi dan lebih cocok, sehingga teori ini mampu menumbuhkan ilmu kimia. 
II. Pembahasan
Teori atom telah lama berkembang mulai pada beberapa abad sebelum Masehi. Teori ini telah menjadi pertanyaan besar di kalangan para ahli filsafat Yunani. Democritus (460 - 370 SM) berpendapat bahwa suatu materi tersusun atas partikel yang tak dapat dibagi. Berbeda dengan Democritus, Aristotle lebih percaya bahwa setiap benda terusun atas empat unsur dasar dan menurutnya materi bersifat kontinu, yang berarti akan terus menerus dapat dibelah.
Abad ke 5 SM di India telah ada pendapat yang menyatakan bahwa tiap unsur benda terdiri atas satu sampai lima atom
Abad ke 8, Jabir seorang ilmuan muslim menyatakan bahwa semua materi dibentuk oleh partikel dasar bermuatan yang menyerupai petir dan partikel, yang tidak dapat dibagi lagi. Setelah abad ke 19 mulai bermunculan, dari Dalton sampai teori atom modern
Teori Model Atom
1. John Dalton
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi. Unsur terdiri atas atom – atom yang sama, sehingga mempunyai sifat – sifat sama, seperti ukuran, bentuk, dan massa
2. J.J Thomsom
            Thomsom menganggap atom selain terdapat electron juga terdapat muatan positif, sehingga teorinya menyatakan atom sebagai suatu bola pejal bermuatan positif dan permukaannya terdapat electron – electron.
3. Ernest Rutherford
            Rutherford berpendapat, partikel alfa yang relative berat dan mempunyai kecepatan tinggi dapat dipantulkan dan dibelokan oleh atom, tentu ada gaya yang kuat didalam atom yang dapat menyebabkan gaya pada inti atom.
4. Niels Bohr
            Ilmuan ini menyimpulkan bahwa atom terdiri atas Inti atom yang bermuatan positif dan electron – electron yang ergerak mengelilingi inti dalam orbit lingkaran dengan energi tertentu.
Model atom Modern
            Menurut teori atom modern, atom terdiri atas inti yang terdiri dari dua jenis nucleon ( proton dan neutron ) dan electron berada disekeliling atom.
Struktur Atom
A. Elektron
            Elektron adalah partikel penyusun atom yang bermuatan negative.
B. Proton
            Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katoda, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik. Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katoda. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton. 
C. Inti Atom
            Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negative maka sinar alpha yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/ menembus lempeng sehingga muncullah istilah inti atom.
D. Neutron
            Pada tahun 1920, William Draper Harkins, beramsumsi bahwa terdapat partikel lain dalam inti atom selain proton, partikel itu bermassa hampir sama dengan proton dan tidak bermuatan, ia menyebutnya sebagai neutron. Hingga tahun 1932, James Chadwick, membuktikan keberadaan parikel neutron.
Isotop, Isobar dan isoton
1. Isotop → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda
2. Isobar → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi nomor massanya sama
3. Isoton → unsur-unsur yang mempunyai jumlah neutron sama
C. Perkembangan Sistem Periodik 
Logam & non logam
1. Triade Dobereiner
Unsur-unsur yang ada dikelompokkan menjadi satu kelompok yang terdiri dari 3 unsur yang mempunyai sifat-sifat yang sama
2. Hukum Oktaf Newlands
3. Sistem Periodik Mendeleyev
A. Unsur-unsur dikelompokkan menjadi 7 dimana unsur ke 1 sifatnya mirip dengan unsur ke 8, unsur ke 2 sifatnya mirip dengan unsur ke 9 dan seterusnya
B. Merupakan awal terbentuknya sistem periodik modern.
C. Unsur-unsur dibagi dalam lajur vertikal yang disebut golongan dimana unsur-unsur tersebut mempunyai sifat yang sama, secara horisontal unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom.
D. Mendeleyev mengosongkan tempat-tempat yang belum ditemukan unsurnya bahkan sudah diramalkan sifat-sifat fisika dan kimia dari unsur yang belum diketahui tersebut.
4. Sistem Periodik Modern
Dibagi 2 lajur, yaitu:
1. Lajur horisontal
Disebut periode, unsur-unsur disusun  berdasarkan kenaikan nomor atom dan terdiri dari 7 periode
2. Lajur vertikal
Disebut golongan, unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai sifat-sifat kimia yang sama.
Golongan dibedakan atas golongan utama (A) dan golongan transisi (B)
1. Golongan I A → Alkali (logam)
2. Golongan II A → Alkali tanah (logam)
3. Golongan III A → Boron (logam & non logam)
4. Golongan IV A → Karbon (logam & non logam)
5. Golongan V A → Nitrogen (logam & non logam)
6. Golongan VI A → Oksigen (logam & non logam)
7. Golongan VII A → Halogen (non logam)
8. Golongan VIII A → Gas mulia (non logam)

III. Kesimpulan
            Bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi disebut atom (berasal dari bahasa Yunani “atomos” yang berarti tidak dapat dibagi lagi). Namun, berakhir pendapat tersebut dapat dipatahkan dengan berbagai penelitian ilmiah. Berdasarkan penelitian ilmiah diketahui bahwa partikel dasar atom terdiri atas proton (bermuatan +), (elektron -), dan neutron (tidak bermuatan). Banyak teori yang bermunculan dari masa ke masa. Struktur yang terdapat pada atom ialah electron, proton, neutron, dan inti atom.
Daftar Pustaka
Afrianti, Trayda. Struktur Atom dan Tabel Periodik. https://sites.google.com/site/trayda1afrianti/materi/kelas-x/struktur-atom. Diakses pada 10 November 2019
Huda, M.N. 2017. Struktur Atom & Sistem Periodik Unsur. https://www.academia.edu/34644270/MAKALAH_STRUKTUR_ATOM_and_SISTEM_PERIODIK_UNSUR_COVER_Diajukan_untuk_Memenuhi_Tugas_Mandiri. Diakses pada 10 November 2019.
Purtadi, Sukisman. Sistem Periodik dan Struktur Atom. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304809/pendidikan/Teaching+Material+Kimia+SMA+expl.pdf. Diakses pada 10 November 2019
Sanjaya, Devi. 2015. Struktur Atom dan Periodik Unsur. https://docplayer.info/198025-Struktur-atom-dan-sistem-periodik-unsur.html. Diakses pada 10 November 2019