Oleh: Elena Novian Ramadhani (@T16-Elena)
Program
Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.
e-mail
: ramadhanielena@gmail.com
ABSTRAK
Kesehatan
kita sangat dipengaruhi kondisi
lingkungan. Jika lingkungannya bersih, peluang hidup lebih prima akan semakin
besar. Sebaliknya ketika lingkungan tercemar, berbagai potensi penyakit akibat
virus dan bakteri siap mengintai Anda.
Penyebab
pencemaran lingkungan pun ada berbagai macam. Namun, umumnya dikategorikan
sebagai satu istilah, yakni polutan.
Polutan
merupakan zat, bahan, ataupun organisme yang menghasilkan kondisi pencemaran di
lingkungan. Pencemaran sendiri merupakan kondisi berkurangnya kualitas
lingkungan hingga berakibat pada berkurangnya pula kesempatan hidup bagi
populasi mulai dari tumbuhan, hewan, hingga manusia.
Kata kunci : pencemaran
lingkungan, polutan, kimia
ABSTRACT
Our
health is greatly influenced by environmental conditions. If the environment is
clean, the chances of a better life will be even greater. On the other hand,
when the environment is polluted, various potential diseases caused by viruses
and bacteria are ready to stalk you.
There
are various causes of environmental pollution. However, it is generally
categorized as one term, namely pollutant.
Pollutants
are substances, materials, or organisms that produce polluting conditions in
the environment. Pollution itself is a condition of reduced environmental
quality that results in reduced life opportunities for populations ranging from
plants, animals, to humans.
Keywords: environmental
pollution, pollutant, chemical
PENDAHULUAN
Pengertian
istilah “Pencemaran”, yaitu: Pengenalan oleh manusia ke dalam lingkungan zat
atau energi yang dapat menyebabkan bahaya bagi manusia kesehatan, kerusakan
pada sumber daya hidup dan sistem ekologi, kerusakan pada struktur atau
fasilitas atau gangguan terhadap pemanfaatan lingkungan (Appannagari, 2017).
Pencemaran
lingkungan adalah salah satu masalah umat manusia yang paling mendesak dan akan
tetap demikian di masa mendatang. Aktivitas antropogenik mengganggu siklus alam
dan menghasilkan polutan yang mengubah atmosfer, terakumulasi dalam rantai
makanan dan mencemari tanah, sungai, dan lautan dunia. Kesehatan manusia dan
ekosistem terus dirusak oleh logam beracun, polutan organik yang persisten,
radionuklida, dan bahan berbahaya lainnya (Rieuwerts, 2017).
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa saja jenis
tingkatan pencemaran lingkungan ?
2. Apa yang
dimaksud Pencemaran Lingkungan?
3. Bagaimana cara
mencegah pencemaran lingkungan?
TUJUAN
1. Menjelaskan Jenis Pencemaran Lingkungan
2. Mendefinisikan
Pencemaran Lingkungan
3. Menjelaskan
Jenis Tingkatan Pencemaran Lingkungan
PEMBAHASAN
Berikut uraian singkat
mengenai beberapa jenis pencemaran (CEF 2015). (Hathaway. dan 2015). dan (Hill.
2004)
·
Pencemaran
Udara
Pencemaran
udara merupakan yang paling berbahaya jika dibandingkan dengan jenis pencemaran
lainnya. Hal yang paling dominan ia|ah konsumsi bahan bakar untuk kepenuan
hidup seharihari, seperti untuk memasak, kendaraan bermotor, kegiatan industri,
dan sebagainya. Hasil proses pembakaran antara lain melepaskan sejumlah besar
bahan kimia ke udara, sekaligus menimbulkan pencemaran.
Penggunaan
bahan bakar minyak. kayu dan batubara menimbulkan efek samping dihasilkannya
polutan udara. Dari proses penggunaan batubara dilepaskan sulfur dioksida ke
udara yang sifatnya beracun, selain itu berpotensi menimbulkan pemanasan global
dan hujan asam, ditandai dengan peningkatan suhu, hujan tidak menentu dan
kekeringan terjadi di seluruh dunia. sehingga banyak hewan dan tumbuhan yang mengalami
kesulitan untuk kelanjutan hidupnya. Polutan di udara berkaitan dengan
peningkatan jumlah penderita penyankit asma dan kanker paru-paru pada manusia.
Pembahasan mengenai pencemaran udara lebih lanjut pada modul berikut.
·
Pencemaran
Air
Pancemaran
air menyebabkan terganggunya semua spesies mahluk hudup yang ada dl Planet
Bumi. Sekitar 60 persen spesies hewan dan tumbuhan terdapat di permukaan atau
di dalam air.
Pencemaran
air antara lain terjadi karena: Limbah industri yang di buang ke sungai atau
perairan lainnya, yang menyebabkan ketidakseimbangan dan menimbulkan
kontaminasi bagi organisme di dalam atau di sekitarnya; Penggunaan bahan kimia
pertanian seperti insektisida, herbisida dan fungisida di sekitar tanaman, juga
menimbulkan pencemaran pada sistem air tanah; Selain itu tumpahan minyak di
lepas pantai atau lautan berpotensi menimbulkan kerusakab secara permanen pada
badan air. Sumber pencemaran air lainnya ialah kegiatan sehari-hari seperti
mencuci pakaian dan peralatan di sekitar kolam, sungau atau danau. Melalui
aktivitas tersebut deterjen masuk ke sistem perairan. sebagai dampak sampingnya
antara lain penyinaran matahari ke permukaan air menjadi terhambat. selain itu
menyebabkan berkurangnya kadar oksigen perairan (Hidayat, 2018).
Sumber
polusi utama untuk air permukaan adalah pembuangan limbah perkotaan dan
industri yang tidak diolah ke dalam air. Beberapa negara memiliki standar untuk pembuangan limbah ke
air permukaan, tetapi tidak diketahui apakah standar ini diterapkan. Meskipun
sumber air tanah di sumur dan lubang bor adalah sumber utama air minum ,
kualitas air biologis dari sumber air tanah ini sebagian besar rendah di
wilayah tersebut karena dekat dengan fasilitas sanitasi. Sumber polusi tanah
yang teridentifikasi meliputi kegiatan pertanian, pertambangan, emisi pinggir
jalan, bengkel mekanik otomatis, tempat pembuangan sampah, dan limbah
elektronik (Fayiga dkk, 2018).
·
Pencemaran
Tanah
Pencemaran
tanah terjadi karena penambahan dab akumulasi berbagai bahan kimia ke permukaan
atau dalam tanah sebagai akibat dari berbagai aktivitas manusia. Penggunaan
pestisida dalam pertanian secara terus menerus menyebabkan terjadinya
peningkatan konsentrasi bahan aktifnya di dalam tanah, hal itu berakibat pada
perubahan komposisi kimia tanah. Sebagai dampak lanjutannya ialah keberadaan
tanah tersebut tidak dapat lagi mendukung pertumbuhan tanaman yang ada di
sekitarnya. Begitu pula kondisi mikroorganisme tanah komposisinya menjadi
berubah. Begitu pula pembungan limbah industri, limbah pertambangan dan
deforestasi dapat mengganggu ekosistem tanah. Berbagai bencana seperti erosi,
longsor dan sebagainya juga turut dipengaruhi oleh pencemaran tanah. Tanah yang
miskin unsur hara atau mengandung bahan berbahaya beracun akan sulit untuk
ditumbuhi tanaman, dengan demikian gejala penggurunan (desertifikasi) pun akan
terjadi.
Dalam
beberapa tahun terakhir, orang telah terpapar beberapa jenis zat dengan
spektrum luas karena teknologi yang berkembang pesat. Salah satu kelompok zat
kimia tersebut adalah pestisida. Pestisida telah menjadi bagian penting dari
pertanian untuk melindungi tanaman dan ternak dari serangan hama dan penurunan
hasil selama beberapa dekade. Terlepas dari kegunaannya, pestisida dapat
menimbulkan potensi risiko terhadap keamanan pangan, lingkungan, dan semua
makhluk hidup. Kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari penggunaan pestisida
berulang telah mendorong penelitian tentang nasib lingkungan dari agen-agen
ini, yang dapat beremigrasi dari ladang yang diolah ke udara, tanah lain, dan
badan air. Pentingnya pestisida pertanian bagi negara berkembang tidak dapat
disangkal (Rathore dan Nollet, 2012).
·
Pencemaran
Suara
Pencemaran
suara disebabkan ketika kebisingan yang mengganggu sistem pendengaran pada
telinga, yang lebih jauh dapat menimbulkan masalah psikologis seperti stres,
hipertensi, gangguan pendengaran, dan sebagainya. Pencemaran suara bisa
disebabkan oleh mesin di industri, knalpot kendaraan, musik keras, dan
sebagainya.
·
Pencemaran
Radioaktif
Pencemaran
radioaktif menimbulkan dampak yang berbahaya, disebabkan oleh terjadinya
kerusakan instalasi nuklir, pembuangan limbah nuklir yang tidak tepat,
kecelakaan, dan sebagainya. Berbagai dampak pencemaran radioaktif seperti
menyebabkan kanker, kemandulan, kebutaan, cacat pada saat lahir; Selain itu
dapat mengurangi kesuburan tanah; serta mempengaruhi kualitas udara dan lain
lain.
·
Pencemaran
Termal
Pencemaran
termal (panas) terjadi karena kenaikan suhu secara berlebihan dalam lingkungan,
sehingga menciptakan perubahan yang tidak diinginkan selama jangka waktu yang
lama. Penyebab pencemaran termal antara lain polutan industri, polutan
kendaraan bermoror, polutan rumah tangga, pembakaran sampah, dan sebagainya.
Pencemaran termal menyebabkan peningkatan rata-rata suhu bumi, lebih jauh lagi
menyebabkan perubahan iklim.
·
Pencemaran
Cahaya
Pencemaran
cahaya terjadi karena pencahayaan secara ber|ebihan di suatu lokasi umumnya
perkotaan. Pemakaian sumber cahaya secara berlebihan itu antara lain untuk
keperluan periklanan, hiburan dan keindahan kota. Pencemaran cahaya berawal
dari penggunaan energi listrik yang berlebih bahkan cenderung boros.
Tingkatan
Pencemaran
Menurut Badan Kesehatan Dunia, pencemaran
yang terjadi di lingkungan terbagi menjadi empat tingkatan, antara lain:
1. Tingkatan
Pertama
Pada tingkatan ini, pencemaran tidak
menyebabkan kerugian.
2. Tingkatan
Kedua
Pada tingkatan ini, pencemaran mulai
mengganggu komponen ekosistem dan menimbulkan iritasi pada manusia.
3. Tingkatan
Ketiga
Pada tingkatan ini, pencemaran mulai
menimbulkan reaksi fatal pada tubuh dan penyakit kronis.
4. Tingkatan
Keempat
Pada tingkatan ini, pencemaran sudah terlalu
parah dan dapat menimbulkan kematian pada makhluk hidup karena kadar polutan
yang sangat tinggi.
KESIMPULAN
Pencemaran lingkungan (Environmental poIution)
merupakan efek dari perubahan yang tidak diinginkan dalam lingkungan, yang
secara langsung berpengaruh buruk terhadap kondisi tumbuhan, hewan dan manusia.
Substansi yang menyebabkan pencemaran lingkungan dikenal sebagai polutan, dapat
berbentuk padat, cair dan gas. Sebagian besar polutan diproduksi sebagai efek
samping dari aktivitas manusia. Sebagai catatan , seorang manusia rata-rata
membutuhkan hampir 12-15 kali lebih banyak udara daripada makanan. Jadi, bahkan
sejumlah kecil polutan di udara berdampak lebih signifikan dibandingkan dengan
tingkat yang sama yang ada pada makanan. Polutan ada yang segera terdegaradasi
melalui proses alam, ada juga yang membutuhkan waktu beberapa dekade.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, Atep. 2021.
Berpikir dan Berperasaan Hijau,Menuju Indonesia Maju. Kang Atep Afia Channel.
Dalam https://youtube.com/watch?v=VTl4TX60STE&feature=share
(Diakses pada tanggal 1
November)
Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Lingkungan dan
Studi Mengenai Pencemaran Lingkungan. Modul 9 KPLI. Jakarta: Universitas Mercu
Buana
M. R. Novindri, S. Hidayani, and E. Z. Lubis .
Penerapan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
Dalam Pengolahan Limbah Cair di Usaha Dagang Tahu Jawa (Studi Kasus di Pabrik
Tahu Usaha Dagang Jawa). JUNCTO: Jurnal Ilmiah Hukum, vol. 2, no. 1, pp.
60-67, 2020
Warlina, Lina. 2004.Pencemaran Air. Makalah
pribadi. Dalam http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf
(dIakses pada tanggal 1 November 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.