.

Tampilkan postingan dengan label @T16-Elena. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @T16-Elena. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Desember 2021

MENGENAL ENERGI PANAS BUMI SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN

 

Oleh: Elena Novian Ramadhani (@T16-Elena)

Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.

e-mail : ramadhanielena@gmail.com



 

ABSTRAK

Terminologi energi hijau diciptakan untuk memisahkan bahan basar fosil yang mengakibatkan tingkat polusi yang tinggi dengan bahan bakar lainnya yang mengakibatkan polusi lebih rendah dan ramah lingkungan seperti pada sumber energi terbarukan. Perubahan iklim telah menjadi ancaman global, dan dunia perlu menemukan pilihan energi bersih (lebih sedikit emisi), dan dengan demikian energi hijau penting untuk terus berkembang. Energi hijau masih tidak cukup kuat untuk bersaing dengan bahan bakar fosil. Hal ini terutama karena energi hijau masih menjadi pilihan energi yang secara signifikan lebih mahal dibandingkan dengan bahan bakar fosil, dan dengan demikian banyak negara, terutama negara berkembang, tetap menggunakan bahan bakar fosil yang lebih murah seperti batu bara.

Kata kunci : energy hijau, panas bumi

ABSTRACT   

The term green energy was created to separate fossil fuels that cause high pollution from other fuels that result in lower pollution and are environmentally friendly as in renewable energy sources. Climate change is a global threat, and the world needs to find clean energy options (less emissions), and thus energy is essential to continue to thrive. Green energy is still not strong enough to compete with fossil fuels. This is mainly because green energy is still a significantly more expensive energy option compared to fossil fuels, and thus many countries, especially developing countries, continue to use cheaper fossil fuels such as coal.

Keywords: green energy, geothermal

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Energi Panas Bumi ?

2. Apa yang dimaksud Energi Hijau ?

3. Bagaimana cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ?

 

TUJUAN

1.  Menjelaskan Energi Panas Bumi

2. Mendefinisikan Energi Hijau

3. Menjelaskan cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

 

 PENDAHULUAN

Energi panas bumi juga dikenal dengan nama energi geothermal yang berasal dari bahasa Yunani. Dalam bahasa Yunani kata “geo” memiliki arti bumi dan kata “thermal” memiliki arti panas jadi ketika digabungkan kata geothermal memiliki arti panas bumi. Energi panas bumi sendiri dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil, panas bumi merupakan sumber energi bersih dan hanya melepaskan sedikit gas rumah kaca.

Energi hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan (atau "hijau") dibandingkan dengan bahan bakar fosil (batubara, minyak, dan gas alam). Karena itulah energi hijau mencakup semua sumber energi terbarukan (surya, angin, panas bumi, biofuel, tenaga air), dan menurut definisi juga harus mencakup energi nuklir meskipun ada banyak penggiat lingkungan yang menentang gagasan mengenai energi nuklir masuk ke dalam energi hijau karena nuklir memiliki masalah limbah, dan efeknya yang berbahaya terhadap lingkungan (Petrescu, 2014).

 

 

PEMBAHASAN

Menurut UU No. 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi, sumber daya panas bumi adalah suber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga listrik atau pemanfaatan langsung lainnya.

Salah satu pemanfaatan enegi panas bumi adalah untuk menghasilkan energi listrik. Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan menuju condenser sehingga steam tersebut terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.  (smiagiaundip.wordpress)

 

 

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Listrik dari tenaga panas bumi saat ini digunakan di 24 negara, sementara pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di 70 negara. Perkiraan potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar antara 35 s.d. 2.000 GW. Kapasitas di seluruh dunia saat ini adalah 10.715 megawatt (MW), dengan kapasitas terbesar di Amerika Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti oleh Filipina dan Indonesia. India sudah mengumumkan rencana untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertamanya di Chhattisgarh.

Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi panasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi karbondioksida pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg CO2 per megawatt-jam (MW·h) listrik, kira-kira seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batubara.

Indonesia dikaruniai sumber panas Bumi yang berlimpah karena banyaknya gunung berapi di Indonesia. Dari pulau-pulau besar yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak mempunyai potensi panas Bumi.

 

Untuk membangkitkan listrik dengan panas Bumi dilakukan dengan mengebor tanah di daerah yang memiliki potensi panas Bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung ke generator. Untuk panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu.

 

Eksplorasi dan eksploitasi panas bumi untuk pembangkit energi listrik tergolong minim. Untuk menghasilkan energi listrik, pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya membutuhkan area seluas antara 0,4 - 3 hektare. Sedangkan pembangkit listrik tenaga uap lainnya membutuhkan area sekitar 7,7 hektare. Hal ini menjawab kecemasan masyarakat mengenai dampak lingkungan eksploitasi panas bumi, terutama isu penebangan hutan di daerah yang memiliki potensi panas bumi.

” Panas bumi menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang diharapkan mampu mendongkrak realisasi bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025. Selain pemanfaatannya yang tidak bergantung kepada bahan bakar, panas bumi juga bersifat ramah lingkungan serta berperan penting dalam kontribusi pengembangan infrastruktur daerah dan perekonomian di wilayah sekitar," papar Anderson.

Selain itu, lanjut Anderson, panas bumi yang merupakan energi ramah lingkungan, juga diharap mampu berperan penting dalam usaha mengurangi gas rumah kaca di Indonesia. Di samping menghasilkan listrik, imbuh Anderson, energi geotermal juga bisa digunakan untuk pompa pemanas, alat mandi, pemanas ruangan, rumah kaca untuk tanaman, dan proses-proses industri.

Meski jumlahnya masif, ungkap Anderson, hanya panas bumi yang bersuhu sekitar 225 derajat Fahrenheit atau 107,2 derajat Celcius yang dapat menghasilkan listrik.

"Sementara, panas bumi bersuhu rendah dapat dimanfaatkan untuk pemanasan dan aplikasi di sektor lainnya," pungkas Anderson. (DKD)

 

 

KESIMPULAN

Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas dari dalam bumi. Inti planet kita sangat panas- estimasi saat ini adalah 5,500 celcius (9,932 F). Tiga meter teratas permukaan bumi suhunya konstan sekitar 10-16 Celcius (50-60 F) sepanjang tahun. Sumber energi terbarukan yang berasal dari dalam inti atom bumi ini memiliki tenaga yang sangat kuat dan jumlahnya pun sangat melimpah. Pembangkit Listrik tenaga geothermal biasanya menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5 KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi.

DAFTAR PUSTAKA

Al Hakim, R. R. (2020). Model Energi Indonesia, Tinjauan Potensi Energi Terbarukan untuk Ketahanan             Energi di Indonesia: Sebuah Ulasan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat1(1). (di unduh 11 Desember 2021)

Azhar, M., & Satriawan, D. A. (2018). Implementasi kebijakan energi baru dan energi terbarukan dalam

rangka ketahanan energi nasional. Administrative Law and Governance Journal1(4), 398-412. (di unduh 13 Desember 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Modul UMB Kimia dan Pengetahan Lingkungan Industri: Energi Hijau.

(.di unduh 11 Desember 2021)

Kholiq, Imam. 2016. Pemanfaatan energi alternatif sebagai energi terbarukan untuk mendukung subtitusi BBM. Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya Jawa Timur. Dalam   https://ejurnal.itats.ac.id/iptek/article/download/12/12 (di unduh 13 Desember 2021)

Senin, 29 November 2021

MENGENAL TEKNOLOGI HIJAU

 


Oleh: Elena Novian Ramadhani (@T16-Elena)

Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.

e-mail : ramadhanielena@gmail.com



 

 

ABSTRAK

Pada intinya, penggunaan teknologi hijau ditujukan untuk melindungi lingkungan, memperbaiki kerusakan lingkungan, serta melestarikan sumber daya alam di Bumi. Beberapa hasil produk dan energi dari teknologi hijau bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dioksida, gas rumah kaca, serta mencegah perubahan iklim.

 

Kata kunci : teknologi hijau,industri hijau

ABSTRACT   

In essence, the use of green technology is aimed at protecting the environment, repairing environmental damage, and conserving natural resources on Earth. Some products and energy results from green technology aim to reduce carbon dioxide emissions, greenhouse gases, and prevent climate change.



Keywords: green technology, green industry

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Teknologi Hijau?

2. Apa yang dimaksud Teknologi ?

3. Bagaimana Konsep Teknologi Hijau ?

 

TUJUAN

1.  Menjelaskan Teknologi Hijau

2. Mendefinisikan Teknologi

3. Menjelaskan Konsep Teknologi Hijau

 

 PENDAHULUAN

Definisi teknologi berdasarkan beberapa kamus terkemuka di dunia (Dictionary.oom, dan Meriam Webster) antara lain: Cabang pengetahuan yang berhubungan dengan penciptaan dan penggunaan sarana teknis dan keterkaitannya dengan kehidupan, masyarakat, dan lingkungan; Penerapan Pengetahuan untuk tujuan praktis; Proses ilmiah atau industri, penemuan, metode atau sejenisnya; Penggunaan ilmu pengetahuan dalam industri, teknik, dan sebagainya, untuk menemukan hal-hal yang berguna atau untuk memecahkan masalah (MW. 2016, dan DC, 2016).

Teknologi hijau adalah pendekatan untuk menyelamatkan bumi. Oleh karena itu, baik positif maupun negatifnya perlu diselidiki. Teknologi hijau menggunakan sumber daya alam terbarukan yang tidak pernah habis. Teknologi hijau menggunakan teknik pembangkit energi baru dan inovatif. Nanoteknologi hijau yang menggunakan teknik hijau dan kimia hijau adalah salah satu teknologi hijau terbaru. Salah satu faktor penting terjadinya pencemaran lingkungan adalah pembuangan limbah. Teknologi hijau memiliki jawaban untuk itu juga. Ini dapat secara efektif mengubah pola dan produksi limbah dengan cara yang tidak membahayakan planet ini dan kita bisa menjadi hijau (Soni, 2015).

 

 

 

PEMBAHASAN

 

Konsep proses dan teknologi hijau adalah proses dan teknologi yang ramah lingkungan, ditingkatkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga tidak merusak lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Beberapa orang merujuk teknologi hijau sebagai teknologi lingkungan dan teknologi bersih. Harapan yang ada adalah bahwa bidang ini akan membawa kebaruan dan perubahan inovasi dalam kehidupan diurnal yang sama besarnya dengan teknologi informasi. Selain itu, hari ini karena pentingnya ini teknologi, sebagian besar pemerintah mengambil inisiatif untuk mempromosikannya (Iravani dkk, 2017).

 

Mengacu pada berbagai sumber antara lain berdasarkan catatan Purwasasmita (2000), dapat dikemukakan, bahwa teknologi mempakan manifestasi dalam arti materil yang lahir dari daya cipta manusia, untuk membuat segala sesuatu yang bermanfaat guna mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini kemajuan teknologi mempengaruhi ilmu pengetahuan, mengubah po|a hidup manusia dan struktur sosial secara keseluruhan. dan ber|aku sebaliknya. Teknologi adalah sekumpulan pengetahuan ilmiah, mesin, perkakas, serta kemampuan omanisasi produksi yang dikelola secara sistematis danefektif. Teknologi merupakan suatu input produksi yang penting dan dapat diperjual belikan di pasar dunia sebagai suatu komoditas, dapat meliputi barang modal sebagai investasi, tenaga kerja dengan spesialisasi tinggi atau sangat terampil dan informasi. Teknologi juga dapat didefinisikan sebagai suatu pengaturan yang meliputi tiga komponen, yaitu material, informasi dan organisasi.

Contoh Teknologi Hijau

Mengutip dari situs Green Technology, berikut ini beberapa contoh teknologi hijau:

1.      Bangunan hijau Adalah produk yang proses pembuatan bangunannya menggunakan teknologi hijau. Mulai dari pemilihan bahan bangunan sampai pemilihan lokasi.

 

2.      Energi alternatif Teknologi hijau mengembangkan energi alternatif atau energi yang terbarukan. Contohnya biogas yang merupakan gas alternatif untuk menghasilkan listrik, sebagai bahan bakar, dan untuk penerangan

 

3.      Kendaraan listrik Jenis kendaraan ini digunakan dengan memanfaatkan energi listrik yang tersimpan dalam baterai atau tempat penyimpanan energi lainnya. Misalnya mobil listrik dan sepeda listrik. Jenis kendaraan ini lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil.

 

4.      Daur ulang Kegiatan daur ulang juga termasuk teknologi hijau, karena ada proses pengolahan dan pemanfaatan kembali suatu barang. Contoh bahan yang sering didaur ulang ialah plastik, kaca, kertas, serta bahan logam. Namun, ada juga yang mendaur ulang limbah elektronik dan suku cadang mobil.

 

Adapun prinsip utama teknologi hijau meliputi tiga aspek, yaitu:

 

1. Kenyamanan Sosial, hakikat dari pengembangan dan penerapan teknologi antara lain untuk menumbuhkan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat. Namun dalam hal ini kenyamanan hendaknya bersifat jangka panjang atau berkelanjutan. Sebagai gambaran menggunakan kendaraan bermotor yang berbahan bakar fosil (BBM) memang secara seketika menimbulkan kenyamanan, tetapi dalam jangka panjang keberadaan bahan bakar fosil tersebut akan makin menyusut, bahkan habis. Dengan demikian kenyamanan tidak bersifat jangka panjang, bandingkan jika kendaraan tersebut menggunakan tenaga surya (sel surya), maka kenyamanan sosial akan lebih lama lagi.

 

2. Ekonomis, penerapan teknologi hijau sedapat mungkin harus rendah biaya dengan nilai manfaat yang seoptimal mungkin. Sebagai gambaran pemanfaatan tenaga surya untuk kebutuhan rumah tangga sebenarnya dapat diperluas untuk rumah atau bangunan yang ada di Indonesia. terutama mengingat keberadaannya di daerah tropis yang mendapat penyinaran hampir 12 jam dalam sehari. Namun dalam hal ini menghadapi berbagai kendala seperti: Daya beli masyarakat yang masih rendah; Sumberdaya manusia (SDM) di bidang surya terma! masih terbatas; Sosialisasi masih rendah, meskipun teknologi energi surya untuk pemanas air sudah mencapai tahap komersial. Dengan diatasinya berbagai kendala tersebut maka pemanfaatan tenaga surya bisa menjadi lebih ekonomis. .

 

3. Ramah lingkungan, teknologi hijau merupakan teknologi bersm dan ramah lingkungan. Dengan demikian dalam setiap rancangan, pengembangan dan aplikasinya prinsip ramah lingkungan harus menjadi salah satu patokan. Ramah lingkungan artinya dampak penggunaan teknologi tersebut masih hanya menimbulkan dampak yang masih dalam lingkup ambang batas yang ditentukan. bahkan lebih baik lagi seandainya dampak lingkungannya nihil.

 

KESIMPULAN

Konsep proses dan teknologi hijau adalah proses dan teknologi yang ramah lingkungan, ditingkatkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga tidak merusak lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Beberapa orang merujuk teknologi hijau sebagai teknologi lingkungan dan teknologi bersih. Harapan yang ada adalah bahwa bidang ini akan membawa kebaruan dan perubahan inovasi dalam kehidupan diurnal yang sama  besarnya dengan teknologi informasi. Selain itu, hari ini karena pentingnya ini teknologi, sebagian besar pemerintah mengambil inisiatif untuk mempromosikannya (Iravani dkk, 2017).

 

DAFTAR PUSTAKA

Chikitha, Virginia dan Thesman, Vanessa J. (2017). Green Thecnology. Makassar: Universitas Atma Jaya. Dalam https://www.academia.edu/3687646/MAKALAH_go_green_technology. (Diakses Pada 29 November 2021).

Gangadhar, G. & Ramakrishna, Naidu G. (2017). Green Technology Vs Enviromental Sustainability In India-An Overview. International Journal Of Current Advanced Research, 6(3), 2465-2466. Dalam https://www.researchgate.net/publication/316718635_Green_technology_vs_environmental_sustainability_in_india-_an_overview. (Diakses Pada 28 November 2021).

Hidayat, Atep Afia. 2021. Teknologi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana. (Diakses Pada 29 November 2021).

Iravani, A., Akbari, M. H., & Zohoori, M. (2017). Advantages and disadvantages of green  technology; goals, challenges and strengths. Int J Sci Eng Appl, 6(9), 272-284. (Diakses Pada 28 November 2021).

Senin, 22 November 2021

PENERAPAN INDUSTRI HIJAU

 

Oleh: Elena Novian Ramadhani (@T16-Elena)

Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.

e-mail : ramadhanielena@gmail.com




 


ABSTRAK

             Pengembangan industri hijau yang menjadi ikon yang selaras dengan keinginan dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Sebab, ekonomi hijau akan mengarahkan ekonomi Indonesia menjadi lebih efisien dalam penggunaan sumber daya alam yang terbatas dan berupaya memperbaiki kondisi lingkungan yang sudah rusak akibat eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali.

Kata kunci : industri hijau, proses industri

ABSTRACT   

          The development of a green industry that has become an icon that is in line with the desire to achieve sustainable development. This is because the green economy will direct the Indonesian economy to be more efficient in the use of limited natural resources and seek to improve environmental conditions that have been damaged due to uncontrolled exploitation of natural resources.

Keywords: green industry, industrial process       

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Industri Hijau?

2. Apa yang dimaksud Pengembangan Industri Hijau ?

3. Bagaimana upaya untuk penyelamatan lingkungan ?

 

TUJUAN

1.  Menjelaskan Industri Hijau

2. Mendefinisikan Pengembangan Prinsip

3. Menjelaskan Penerapan Industri Hijau

 

 PENDAHULUAN

Definisi dari industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat (Undangundang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2014)

Penerapan industri hijau merupakan upaya pencegahan terhadap emisi dan limbah dengan menerapkan sistem industri yang lebih efisien dalam mengubah bahan baku menjadi produk, serta limbah menjadi produk ikutan (by product) yang lebih berguna. Hal ini berhubungan erat dengan hasil penilaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER).

 

 

PEMBAHASAN

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus aktif mendorong pelaku industri dalam menerapkan industri hijau hingga mencapai tingkat beyond compliance, yaitu penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan dalam proses produksi dari suatu industri.

Untuk itu industri juga terus berusaha meningkatkan kemampuan dan daya saingnya dengan tetap mengedepankan pentingnya komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan pada pembangunan industri berkelanjutan.

Menurut Menperin, pengembangan industri hijau yang menjadi ikon yang selaras dengan keinginan dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Sebab, ekonomi hijau akan mengarahkan ekonomi Indonesia menjadi lebih efisien dalam penggunaan sumber daya alam yang terbatas dan berupaya memperbaiki kondisi lingkungan yang sudah rusak akibat eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali.

Lebih lanjut, pengembangan industri hijau juga menjadi tumpuan dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Develompent Goals (SDGs), yang telah diratifikasi melalui Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

 

Penerapan industri hijau menjadi penentu utama bagai peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Berbagai input sumberdaya dalam proses produksi senantiasa memperhatikan prinsip industri hijau, hal itu akan berdampak terhadap peningkatan efusiensi dan keunggulan kompetitif industri. Industri hijau dapat berperan dalam mengentaskan kemiskinan, mengutamakan penghematan energi termasuk lebih memanfaatkan energi terbarukan, Iebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, serta berpotensi meningkatan produktivitas. Hal itu sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Unido (2011). 

Penerapan Industri Hijau dapat menumbuhkan inovasi untuk pengembangan industri yang menyediakan jasa dan produk untuk “perlindungan" lingkungan. Industri hijau akan terus tumbuh dan berkembang, dalam hal ini mencakup semua jenis layanan dan teknologi yang bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap pengurangan berbagai dampak negatif kegiatan industri (bahkan termasuk transportasi dan rumah tangga) terhadap lingkungan (Unido, 2011). 

 

Menurut FFS (2016), berbagai peluang bisnis bidang lingkungan (yang berkaitan dengan penerapan Industri Hijau) antara lain dalam bidang: 

Efisiensi energi, yaitu dengan Pengurangan konsumsi per-unit energi melalui peningkatan efisiensi. 

a. Energi Terbarukan, yaitu pembangkit listrik atau panas dengan menggunakan sumber energi dari matahari, angin, biomassa, panas bumi atau sumber daya hidro. 

b. Produksi Cleaner, yaitu meminimalkan limbah dan emisi dari proses industri dan memaksimalkan keluaran produk. 

c. Carbon Finance, yaitu menyangkut keuangan karbon yang menyediakan sumber daya keuangan untuk proyek-proyek atau program yang berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang diveriflkasi dan dijual di pasar karbon global. 

d. Rantai pasok berkelanjutan, yaitu menyangkut pengelolaan isu lingkungan dan sosial di seluruh rantai pasok dan menggabungkan standar keberlanjutan antara off-taker dan pemasok, sekaligus memaksimalkan output produk, serta menyediakan akses untuk membiayai pemasok kecil. 

 

Penerapan proses industri berbasis green chemistry akan memberikan keuntungan keseimbangan antara aspek lingkungan, ekonomi,dan sosial. Jika suatu proses industri berbasis green chemistrty, maka industri tersebut akan menjalankan 12 berikut

(1) pencegahan terbentuknya limbah,

(2) ekonomi atom,

 (3) sintesis kimia yang tidak berbahaya,

(4) perancangan produk kimia yang aman,

 (5) pemakaian bahan pelarut dan pembantu yang aman,

 (6) perancangan efisiensi energi,

(7) penggunaan bahan baku terbarukan,

(8) pengurangan langkah proses,

(9) penggunaan katalis untuk mempercepat proses,

(10) perancangan produk terbarukan yang ramah lingkungan,

 (11) analisis real time untuk pencegahan polusi, (

12) menghindari penggunaan bahan kimia yang berbahaya, toksis, dan tak ramah lingkungan.

Dengan pelaksanaan ke-12 prinsip tersebut, berarti green chemistry dapat dipandang sebagai suatu langkah penting menuju kelestarian lingkungan atau pembangunan berkelanjutan ( Sudarmin, 2013 ).


KESIMPULAN

Perwujudan konsep industri hijau menimbulkan konsekuensi setiap industri harus memperhatikan kepentingan lingkungan, temasuk di dalamnya pemanfaatan bahan baku ramah lingkungan, penerapan kimia hijau, pengelolaan sampah dan daur ulang, penerapan teknologi untuk energi terbarukan, dan analisis dampak lingkungan yang diterapkan dengan penuh kesungguhan.

Melalui penerapan lndustri Hijau diupayakan dapat dipastikan bahwa semua industri, yang meliputi semua sektor, lokasi dan ukuran, untuk terus meningkatkan kinerja lingkungannya. Dalam hal ini termasuk komitmen dalam wujud tindakan untuk mengurangi beragam dampak lingkungan dari proses produksi, yaitu melalui penggunaan sumberdaya dengan lebih efisien, pengurangan bahkan penghilangan penggunaan bahan kimia beracun, subsititusi bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, lebih mementingkan kesehatan dan keselamatan kerja, tuntutan supaya produsen Iebih bertanggung jawab, dan pengutangan risikosecarakeseluruhan.  

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Hijau. Jakarta : Universitas Mercu Buana.

Kementerian Perindustrian RI. 2020. Pengembangan Industri Hijau : Pusat Industri Hijau Badan Penelitian & Pengembangan Industri.  https://disperin.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2020/09/19082020-PIH-Pengembangan-Industri-Hijau.pdf 

(diunduh 22 November 2021)

 Kementerian Perindustrian. 2012. Kebijakan Pengembangan Industri Hijau. . Indonesia : Kementerian Perindustrian. Dalam http://iesr.or.id/files/2apr_WORKSHOP_ENERGI.pdf . (Diakses pada tanggal 22 November)

Sianturi, Teddy Caster.2017.  Potensi Bisnis Ramah Lingkungan pada Sektor Industri Hijau. Jakarta: Kementrian Perindustrian.  Dalam Potensi Bisnis Ramah Lingkungan pada Sektor Industri Hijau (ojk.go.id).

 (Diakses Pada 21 November 2021)