PERKEMBANGAN DAN PENGERTIAN TEORI
ATOM
Oleh: Ahmad Revaldy (@T32-Ahmad)
Abstrak
Kata atom berasal bahasa Yunani, dari kata
atomos yang mempunyai arti tidak dan tomos yang berarti terbagi, Seiring
berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, pemahaman
konsep model atom makin mengalami perkembangan dengan melalui eksperimen yang
dilakukan oleh para ilmuwan. Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh
Democritus, yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel yang sudah tidak
dapat dibagi lagi. Agar lebih mudah dipelajari, para ilmuwan mengelompokan
unsur-unsur tersebut ke dalam suatu sistem periodik.
Kata kunci: atom,model atom,struktur atom
The word atom comes from Greek, from the word
atomos which means not and tomos which means divided. As time goes by and the
development of science and technology, understanding the concept of the atomic
model is increasingly developing through experiments conducted by scientists.
The concept of the atom was first put forward by Democritus, who stated that
the atom is a particle that can no longer be divided. To make it easier to
study, scientists grouped the elements into a periodic system.
Keywords:
atom, atomic model, atomic structure
PENDAHULUAN
Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh
Democritus, yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel yang sudah tidak
dapat dibagi lagi. Nama atom berasal dan bahasa Yunani, dan kata atomos yang
mempunyai arti tidak dan atomos yang berarti terbagi. Seiring berjalannya waktu
dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, pemahaman konsep model atom
makin mengalami perkembangan dengan melalui eksperimen yang dilakukan oleh para
ilmuwan. Unsur-unsur kimia yang berada di alam memiliki jumlah lebih dari 100.
Oleh karena itu, para ilmuwa mengelompokkan unsur-unsur tersebut ke dalam suatu
sistem periodik, agar lebih mudah dipelajari Sama halnya dengan model atom,
pengelompokan unsur-unsur yang ada di alam ini juga mengalam perkembangan dari
waktu ke waktu. Sejarah tabel periodik unsur merupakan perkembangan dari
sifat-sifat kimia lebih dari satu abad. Peristiwa terpenting dalam sejarah yang
terjadi pada tahun 1869, ketika tabel dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev yang
mengembangkan tabel berdasarkan pengembangan terdahulu oleh ilmuwan seperti
Antoine-Laurent de Lavoisier dan John Newtands, tetapi hanya Mendeleev yang
mendapat kredit untuk pengembangannya.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud
dengan atom
2.
Bagaimana
perkembangan teori atom
3.
Apa saja model atom
TUJUAN
Artikel ini ditujukan kepada para pembaca,
khususnya siswa, mahasiswa yang berada di tingkat sekolah atau universitas.
Ditulisnya artikel ini, agar para pembaca dapat mengetahui apa itu atom,bagaimana
perkembangan teori atom dan apa saja model atom Dengan adanya bahasan
ini, pembaca dapat memahami perkembangan dan pengertian teori atom.
PEMBAHASAN
Pengertian
Atom
Sebelum mulai mempelajari apa itu teori
atom dan perkembangannya, maka terlebih dahulu perlu memahami dulu
pengertian dari atom itu sendiri. Atom secara etimologi atau asal kata berasal
dari bahasa Yunani “atomos”. Arti dari kata tersebut adalah “tidak bisa
dipotong”.
Dilihat dari asal katanya, kemudian atom diketahui
memiliki definisi sebagai suatu partikel yang menyusun suatu benda dan memiliki
ukuran sangat kecil. Sedangkan dilansir dari situs kompas.com dijelaskan
bahwa atom merupakan partikel terkecil di dalam semesta dan definisi ini
dicetuskan oleh Demokritos di masa Yunani Kuno.
Pengertian dari atom kemudian terus berkembang dan hal
ini menjadi bagian dari perkembangan teori terhadap atom itu sendiri yang nanti
akan dibahas mendetail di bawah. Sebagai bagian atau partikel terkecil, maka
atom kemudian tidak bisa dipotong atau diperkecil lagi.
Atom kemudian tersusun atas beberapa partikel, dan
kemudian ada istilah subatom. Hal ini menunjukan betapa kecilnya ukuran atom di
setiap permukaan benda apapun. Menentukan ukuran atom kemudian menjadi hal yang
tidak mudah. Sebab dalam satu tanda titik dari sebuah tulisan atau benda saja
sudah tersusun dari jutaan atom.
Atom kemudian juga diketahui memiliki dasar materi
yang disebut dengan istilah inti atom dan awan elektron. Inti atom terdiri atas
proton yang memiliki muatan positif, kemudian elektron yang mengelilinya
memiliki muatan netral. Elektron di dalam atom terikat atau menempel pada inti
atom oleh gaya elektromagnetik.
Sekumpulan atom kemudian saling berikatan dan
membentuk molekul. Atom yang berkumpul bisa terbentuk dari atom dengan muatan
yang sama sehingga memiliki sifat netral. Kemudian jika atom tersebut membentuk
ikatan dengan atom lain yang muatannya berbeda akan membentuk ion.
Jumlah neutron dan juga proton pada atom yang
berikatan akan menentukan jenis dari atom tersebut. Jumlah proton pada atom
akan menentukan unsur kimianya, sedangkan jumlah neutron akan menentukan isotop
dari unsur dimana atom tersebut yang menjadi penyusunnya.
Perkembangan Teori Atom
Melalui
penjelasan di atas tentu diketahui bahwa kata atom berasal dari istilah bahasa
Yunani yang memiliki arti sebagai komponen terkecil yang tidak bisa
dipisah-pisah lagi. Konsep atom ini pertama kali diajukan oleh seorang filsuf
dari India dan juga dari Yunani. Konsep ini kemudian terus berkembang, hingga
pada abad ke-17 sampai abad ke-18.
Pada abad
tersebut semakin banyak kimiawan yang kemudian menemukan sejumlah zat yang
komponennya sangat kecil. Saking kecilnya hingga tidak bisa dipecah atau
dipisahkan lagi menggunakan metode kimia.
Kemudian di
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, konsep bahwa atom merupakan partikel
terkecil dan tidak dapat dibagi lagi mengalami perubahan. Sebab para fisikawan
di masa tersebut berhasil menemukan komponen struktur atom. Yakni terdapat
subatom di di dalam sebuah atom. Sehingga atom bukan lagi partikel kecil yang
tidak bisa dibagi.
Supaya lebih
paham mengenai perkembangan dari teori atom atau konsep definisi dari atom
tersebut. Maka perlu mengenal perkembangannya seperti apa, dan kemudian akan
dijumpai beberapa teori mulai dari awal teori tentang atom dicetuskan sampai
teori modern. Berikut adalah penjelasannya:
1. Teori Atom
Dalton
Teori yang
pertama mengenai atom dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803. Teori ini
kemudian diyakini sebagai teori yang benar dan berlaku hingga tahun 1805.
Dalton kemudian dikenal sebagai ilmuwan pertama yang mengemukakan mengenai teori
atom dan
kemudian sosoknya dikenal dunia hingga sekarang.
2. Teori Atom
Thomson
Teori atom pun terus berkembang, hingga pada
awal abad ke-20, William Crookes dan J.J Thomson menemukan katode yang lebih
baik. Penelitian mengenai katode kemudian dilakukan lebih lanjut, salah satunya
meneliti cahaya katode tersebut. Cahaya katode ini kemudian disimpulkan sebagai
sebuah partikel.
3. Teori Atom
Rutherford
Teori
berikutnya kemudian dilakukan oleh Rutherford yang pada masanya melakukan suatu
percobaan yang sangat terkenal, dan bahkan masih terkenal sampai sekarang.
Percobaan tersebut dilakukan bersama dengan dua muridnya yakni Hans
Geiger dan juga Marsden.
4. Teori Atom
Bohr
Penyempurnaan
kelemahan teori tentang atom yang dikemukakan oleh Rutherford kemudian
dilakukan oleh Niels Bohr yang merupakan salah satu ahli fisika dari Denmark.
Bohr diketahui melakukan percobaan menggunakan spektrum atom hidrogen.
5. Teori Atom
Modern
Setelah melewati abad ke-20, teori atom kemudian mengalami masa dimana semakin terang benderang. Dikatakan demikian karena penelitian dan pengamatan paling baru terus berkembang dan semakin sempurna dalam menjelaskan bentuk fisik dari atom itu sendiri.
Model model atom
Ilmuwan
telah mempelajari partikel terkecil ini selama berabad-abad, tapi mereka belum
berhasil mengetahui wujudnya. Barulah di tahun 1808, Dalton menerbitkan
teorinya mengenai struktur atom. Sejak saat itu, model-model atom kemudian
berkembang seiring dengan temuan-temuan terbaru. Kali ini, kita akan membahas
berbagai model atom yang dikemukakan oleh para ilmuwan.
Model Atom Thomson
Joseph John Thomson adalah
ahli fisika penerima Nobel asal Inggris yang pertama kali mengajukan model
atom. Bahkan, ia sudah menerbitkannya sebelum penemuan proton dan inti atom.
Dalam teorinya, Thomson menganggap atom seperti roti kismis atau model puding
plum karena elektron dalam lingkup muatan positif tampak seperti buah kering
dalam puding Natal.
Model Atom Nuklir Rutherford
Ernest Rutherford adalah ahli
fisika dan kimia kelahiran Selandia Baru yang besar di Inggris. Ia mengajukan
model atom setelah melakukan percobaan yang dikenal sebagai percobaan hamburan
Rutherford. Ia dan dua orang muridnya melakukan percobaan hamburan sinar alfa
terhadap lempeng emas tipis.
Model Atom Bohr
Untuk menjawab kekurangan-kekurangan pada model atom Rutherford, khususnya mengenai spektrum garis dan kestabilan atom, Niels Bohr kemudian menerbitkan model atomnya sendiri. Ia menyebutkan, elektron berputar di sekitar inti atom dalam orbit lingkaran tertentu yang disebut kulit energi atau tingkat energi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Teori atom telah berkembang sejak beberapa abad sebelum
masehi. Teori ini menjadi pertanyaan besar di kalangan para ahli filsafat
Yunani. Demokritus menyatakan suatu materi bersifat diskontinu, artinya jika
suatu materi dibelah secara terus menerus, akan diperoleh materi terkecil
yang tidak dapat dibelah lagi. Perkembangan
pengetahuan tentang atom dan sistem periodik unsur karena para ilmuwan yang
senantiasa berusaha untuk menyempurnakan
serta menyelidiki kebenaran menyelidiki tentang atom sesungguhnya tentang atom.
Para ilmuwan yang mendekati keadaan antara lain Dalton, Thomson, Rutherford,
Borh, Dmitri Ivanovich Mendeleev, John Alexander Reina Newlands dan Johan
Wolfgang Dobereiner. Berdasarkan hasil penemuan-penemuan para ahli tersebut,
maka diketahuilah pengertian atom. Guna lebih memahami tentang atom Anda akan
mempelajari mengenal bentuk atom, partikel penyusun atom
Daftar
Pustaka
Hidayat, Atep Afia. 2018. Struktur Atom dan
Sistem Periodik Unsur. Dalam Modul 4 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta:
Universitas Mercu Buana. (Diakses pada 26
September 2021).
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/teori-atom/
Arief, Alimufi dkk. 2014. Model Atom. Dalam http://repository.ut.ac.id/4514/2/PEFI4421-M1.pdf. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-53. ISBN
9789790113350. Diakses pada 26 September 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.