TEORI ATOM DAN PERKEMBANGANNYA DI DUNIA SAINS
Abstrak
Manusia hidup
berdampingan dengan perkembangan globalisasi. Era globalisasi banyak memunculkan barang-barang yang membantu
manusia dan tentunya memiliki asal usul sendiri mengapa barang itu dibuat.
Setiap barang yang dibuat, dibutuhkan suatu unsur sebagai bahan dasar. Menurut
para ilmuwan, jika kita memotong unsur tersebut secara mikroskopis, terdapat
suatu titik dimana partikel tersebut tidak bisa dibagi lagi. Partikel itu
disebut dengan atom. Namun, banyak pertimbangan dari para ilmuwan terdahulu
yang membuat teori atom ini menjadi suatu hal yang ramai diteliti. Seperti
penentangan Aristoteles pada teori yang dikemukakan oleh Democritus, banyak
ilmuwan terdahulu lainnya yang mengemukakan teorinya sendiri mengenai atom.
Kata kunci: partikel, atom, ilmuwan
Abstract
Humans live side by side
with the development of globalization. The era of globalization has given rise
to many items that help humans and of course have their own origins why these items
are made. Every item that is made requires an element as a basic material.
According to scientists, if we cut the element microscopically, there comes a
point where the particle cannot be further divided. These particles are called
atoms. However, many considerations from previous scientists that make this
atomic theory a matter of research. Like Aristotle's opposition to the theory
put forward by Democritus, many other earlier scientists advanced their own
theories about the atom.
Keywords: particle, atom, scientist
Pendahuluan
Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani bernama Democritus dengan istilah “atomos” yang artinya tidak dapat dibagi. Atom diketahui memiliki definisi sebagai suatu partikel yang menyusun suatu benda dan memiliki ukuran sangat kecil. Atom adalah partikel terkecil yang menyusun sifat dan karakteristik segala hal yang ada di dunia. Teori atom dikembangkan oleh John dalton dengan berbagai percobaan dari pengemuka sebelumnya, Democritus. Seiring berjalannya waktu, teori atom dikembangkan. Muncul teorema yang membahas atom diluar konteks dasar atom yang diteliti oleh berbagai ilmuwan dan memunculkan prinsip atom yang baru.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan atom?
2. Bagaimana teori atom ditemukan?
3. Bagaimana perkembangan atom di dunia
sains?
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan atom
2. Untuk mengetahui bagaimana teori atom
ditemukan
3. Untuk mengetahui bagaimana
perkembangan atom di dunia sains
Pembahasan
Teori Atom
Atom merupakan partikel
terkecil yang menyusun sifat dan karakteristik segala hal yang ada di dunia. Pada 1803, seorang ilmuwan bernama John
Dalton mengemukakan hipotesisnya mengenai struktur atom bermodel bola pejal
seperti tolak peluru. Sebelum Dalton, seorang filsuf Yunani mengemukakan
mengenai atom dengan istilah “atomos” yang artinya tidak dapat dibagi. Pemikiran
Democritus mengenai atom hanya didasari oleh pemikiran logikanya saja, dia
tidak melakukan eksperimen sama sekali walaupun teori atom Democritus banyak
terbukti kebenarannya. Teori atom dikenal sebagai hipotesis atom Dalton, karena
Dalton lah yang menjalani penelitian mengenai hal ini. Berdasarkan hasil penelitian,
dibuktikan bahwa atom masih memiliki partikel-partikel dasar yang lebih kecil. Pembentuk
atom tersebut yaitu elektron, proton, dan neutron.
1. Elektron
Penelitian mengenai elektron
dilakukan pada tahun 1875 oleh Crookes menggunakan sinar katoda yang menghasilkan
sinar mengalir dari kutub negatif ke kutub positif menunjukkan bahwa sinar
bermuatan negatif.
2. Proton
Proton diteliti oleh Goldstein pada
tahun 1886 menggunakan motode yang mirip dengan yang dilakukan oleh Crookes.
Katoda dibuat berlubang, lalu hidrogen diisi kedalam tabung dan mengkasilkan
sinar saluran terusan melalui lubang katoda. Sinar tersebut dibelokkan ke medan
listrik negatif. Dapat disimpulkan bahwa sinar tersebut bermuatan positif yang
disebut proton.
3. Neutron
Pada tahun 1932, seorang ilmuwan
melakukan percobaan dengan menembakkan inti berilium dengan sinar α ternyata menghasilkan
partikel tak bermuatan atau netral. Ilmuan tersebut bernama James Chadwick
tahun 1932. Sejak ditemukannya neutron, diyakini bahwa atom terdiri dari inti
atom yang mengandung proton dan neutron, sedangkan disekitar nya terdapat elektron
yang berputar mengelilinginya.
Perkembangan Teori Atom
Sebagian besar ahli
filsafat Yunani meninjau suatu fenomena alam semesta dengan skala makro, yaitu
berdasarkan apa yang mereka lihat secara kasat mata. Namun, tidak sedikit ahli
filsafat yang melihat suatu fenomena lebih dalam dengan skala mikro. Mereka
berfikir secara abstrak dan yakin pada keberadaan mengenai hal yang tidak dapat
mereka lihat, atau disebut Atomist. Menurut Mason (1962), dua orang bernama
Leucippus dari Miletus-Yunani (440 SM) dan Democritus dari Abdera (420 SM)
menyumbangkan pemikirannya mengenai materi yang bersifat discontinue. Mereka
meyakini bahsa suatu kesatuan tubuh yang tampaknya tidak terpecah-pecah
sebenarnya dihasilkan dari kumpulan atom yang berukuran sangat kecil.
Namun, beberapa ahli
filsafat seperti Aristoteles, Plato dan Galen menolak konsep atom
tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa
materi merupakan suaatu kesatuan yang utuh, materi dapat dibagi terus-menerus
menjadi bagian sekecil-kecilnya tanpa batas dan tidak ada ruang hampa dalam
alam semesta. Pandangan ini diperkuat oleh Thales, Anaximenes, dan Anaximander
yang menyatakan dunia terdiri atas tanah, air, udara dan api. Pandangan
menentang dari Aristoteles saat itu lebih diyakini masyarakat. Dibanding Democritus,
Aristoteles memiliki popularitas dan kredibibilitas dimasa itu.
Eropa sempat mengalami
abad kegelapan yang dimana segala sesuatu perkembangan terhambat, termasuk
penelitian sains. Saat itu diduga para ilmuwan terbelenggu oleh ajaran katolik
ortodoks yang mengikat kebebasan terhadap penelitian duniawi. Berlainan dengan
keadaan di timur tengah. Abul Hasan Al Asy’ari (873-935 M), menyinggung
persoalan atom dan mengaitkannya dengan kejadian alam semesta. Ia berpendapat
bahwa alam semesta ini maujud karena adanya atom-atom yang menyusunnya.
Konsep atom semakin kuat kedudukannya
pada permulaan abad-19 setelah pemikiran ini didukung hasil temuan melalui pengamatan
dan eksperimen yang dilakukan para ilmuwan. Terutama setelah John Dalton merekonseptualisasikan
kembali gagasan atom tersebut berdasarkan fakta-fakta empiris yang ditemukan
para ilmuwan.
1. Teori Atom Dalton
Perkembangan mengenai Teori Atom
diawali oleh John Dalton pada tahun 1803. Dalton mengemukakan teori ini
didasari oleh dua hukum, yaitu hukum Lavoisier dan hukum Proust. Pendapat Dalton
mengenai atom mengawali perkembangan teori atom di dunia sains. Kemunculan
teori Dalton ini juga memberikan beberapa kelebihan dalam pengetahuan, seperti
munculnya ilmuwan yang mempelajari lebih dalam mengenai atom. Ilmuwan tersebut
menggunakan teori atom sebagai dasar dan mengemukakan fakta baru mengenai
penelitian atomnya.
2. Teori Atom Thompson
Thompson menjadi ilmuwan selanjutnya
yang mengemukakan teori atom setelah dalton. Thompson melakukan perbaikan pada kelemahan
yang terdapat di teori atom sebelumnya. Pada tahun 1897, Thompson mengemukakan
bahwa elektron merupakan partikel yang bermuatan negatif melaui percobaan
dengan menggunakan tabung sinar katode. Dari percobaan tersebut, Thompson
menyimpulkan bahwa sinar katode adalah sebuah partikel karena dapat memutar
baling yang diletakkan diantara anode dan katode. Terkadang, teori Thomson juga
disebut teori roti kismis. Karena kismis mewakili atom positif yang melekat
pada roti sebagai elektron negatif.
3. Teori Atom Rutherford
Perkembangan selanjutnya mengenai
atom dikemukakan oleh Rutherford. Rutherford menggunakan eksperimen Geiger
Marsden, yaiu penembahan partikel alfa terhadap lempeng emas. Nama itu diambil
dari muridnya saat mereka melakukan percobaan sinar alfa tersebut. Partikel
alfa merupakan partikel yang memiliki muatan positif, bergerak lurus dan
memiliki daya tembus yang besar.
Percobaan ini dilakukan untuk
membuktikan kebenaran Teori Atom Thomson yang mengatakan bahwa atom adalah
sebuah bola pejal yang bermuatan positif. Jika atom dikenai partikel alfa akan dipantulkan
atau dibelokkan. Rutherford menyangkal teori atom dari penelitiannya pada tahun
1922. Menurut Rutherford, atom memiliki
inti yang merupakan pusat massa dan diberi nama nukleus yang dikelilingi oleh
awan elektron yang bermuatan negatif.
4. Teori Atom Bohr
Niels Bohr, merupakan seorang pakar
fisika dari Denmark yang melakukan eksperimen pada tahun 1913. Kemudian dikenal
tersebut dengan nama spektrum atom hidrogen. Eksperimen itu bertujuan untuk
menyempurnakan capaian dalam Teori Atom Rutherford yang sudah muncul
sebelumnya. Eksperimen ini berhasil menggambarkan keadaan elektron.
Menurut Bohr, Elektron dapat
berpindah dari orbit satu ke orbit yang lain dengan dasar tingkatan energi. Elektron
akan berpindah menuju ke orbit yang memiliki energi lebih tinggi jika elektron
menyerap energi yang memiliki besaran sama dengan perbedaan energi antara dua
orbit yang bersangkutan. Sebaliknya, elektron yang berpindah ke orbit yang
memiliki energi lebih rendah akan memancarkan radiasi yang teramati sebagai
spektrum garis yang besarnya sama dengan perbedaan energi antara kedua orbit
yang bersangkutan.
5. Teori Atom Modern
Teori Atom berkembang seiring
berlajannya waktu. Pada tahun 1924, tokoh Perancis bernama Louis de Broglie yang
menyempurnakan kelemahan Teori Atom yang dikemukakan oleh Bohr. Menurut Louis, elektron tidak hanya bersifat partikel, namun
juga bisa bersifat gelombang.
Pendapat Louis kemudian dikembangkan
lagi oleh Edwin dan Werner. Lalu terlahirlah Teori Atom modern yang juga
disebut dengan nama Teori Atom Mekanika Kuantum. Dasar dari teori ini adalah
gerakan elektron dalam mengelilingi inti bersifat layaknya sebuah gelombang.
Hingga saat ini, teori Atom mekanika kuantum merupakan teori paling mutakhir
terkait atom.
Kesimpulan
Atom merupakan partikel
terkecil yang menyusun sifat dan karakteristik segala hal yang ada di dunia. Menurut
para ilmuwan, jika kita memotong unsur tersebut secara mikroskopis, terdapat
suatu titik dimana partikel tersebut tidak bisa dibagi lagi. Berdasarkan hasil penelitian,
dibuktikan bahwa atom masih memiliki partikel-partikel dasar yang lebih kecil. Pembentuk
atom tersebut yaitu elektron, proton, dan neutron. Konsep atom semakin diteliti
pada abad ke-19 dan memunculkan banyak ilmuwan-ilmuwan baru yang mengemukakan pendapatnya
masing-masing.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia. 2021. Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur. Modul
Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas
Mercu Buana.
(diunduh pada 22 September 2021)
Ismunandar. 2013. Kimia Dasar 1 : Struktur Atom. Bandung : ITB. https://www.youtube.com/watch?v=aLVrlGdYmEA
(diunduh pada 26 September 2021).
Karim, Ridwan. 2021. Teori Atom: Pengertian Dan Perkembangan. Yogyakarta:
Deepublish. https://penerbitbukudeepublish.com/materi/teori-atom/
(diunduh pada 26 September 2021)
Ramdani. 2020. Struktur Atom dan Perkembangan Teori Atom. Jakarta. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=755049&val=11999&title=%20STRUKTUR%20ATOM%20DAN%20PERKEMBANGAN%20TEORI%20ATOM
(diunduh pada 25 September 2021)
Rutherford, Niels Bohr, Mekanika Kuantum. Jakarta. https://www.kimia-science7.com/teori-perkembangan-atom/
(diunduh pada 25 September 2021)
Syarief. 2020. Perkembangan Teori Atom : Democritus, Aristoteles, Dalton,
Thomson,
Farida, Ida. 2009. Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom Berdasarkan
Paradigma Kuhn. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati. http://digilib.uinsgd.ac.id/13183/1/Analisis%20Sejarah%20Perkembangan%20Model%20Atom%20Berdasarkan%20Paradigma.pdf
(diunduh pada 26 September 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.