Kimia merupakan ilmu pengetahuan yang membahas perubahan suatu materi. Perubahan suatu materi bisa di dapat oleh gambaran melalui reaksi kimia. Menggunakan reaksi kimia, kita dapat menyingkap perubahan-perubahan aneh yang tersembunyi pada suatu zat. Kimia merupakan ilmu pengetahuan tentang yang gaib, tersembunyi,serta tak terlihat.
Perkembangan Ilmu Kimia
A. Awal mula kimia
Perkembangan ilmu kimia tidak terlepas dari hasil dan cara-cara tradisional yang diperoleh secara kebetulan atau trial and error oleh manusia di masa lampau, yang perkembangannya sangat dipengaruhi oleh filsafat Yunani kuno. Maka dari itu, perkembangan ilmu kimia memiliki dua landasan yang penting yaitu aspek teoritis dan empiris.
Pada masa lampau manusia sering mengaitkan gejala alam dengan kekuatan supranatural dalam menjelaskan gejala alam, dikenal sebagai mitos. Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan manusia pada saat itu. Seperti di daerah Jawa Barat, karat logam disebut “Tai-Hyang”, artinya kotoran dewa. Ungkapan ini boleh jadi disebabkan logam sangat kuat dan banyak digunakan sebagai perkakas, tapi tidak mampu menahan kekuatan dewa hingga logam dapat dirusak oleh dewa menjadi kotoran.
Dengan berkembangnya peradaban manusia, filsuf Yunani kuno berusaha menerangkan gejala alam menggunakan landasan logika, walaupun hanya berupa pemikiran logis yang tidak disertai dengan keterampilan teknik. Hal itu dilakukan oleh Aristoteles dan Plato, yang mengemukakan bahwa materi di alam terdiri dari empat unsur, yaitu api, air, tanah dan udara. Gagasan ini dikembangkan lebih lanjut dengan mengaitkan sifat-sifat materi seperti: panas, dingin, kering, dan lembab terhadap unsur-unsur tadi. Filosof Yunani meyakini bahwa materi dapat diubah menjadi materi lain dengan cara mengubah sifat-sifatnya seperti api yang panas dapat diubah menjadi air yang sifatnya dingin. Konsep empat unsur dan sifat-sifatnya bertahan sampai ratusan tahun, hingga muncul apa yang dikenal dengan era alkimia.
B. Peralihan alkimia
Peralihan dari alkimia ke kimia sebagai ilmu pengetahuan alam modern terjadi pada abad XVI-XVII setelah para ilmuwan Eropa mengembangkan teknik-teknik penelitian di laboratorium dan mempublikasikannya. Setelah era peralihan itu, metoda eksperimen menjadi landasan bagi perkembangan ilmu kimia. Serangkaian penemuan ilmiah yang berhubungan dengan pembakaran dianggap sebagai titik awal lahirnya kimia modern, sebab temuan-temuannya dilandasi dengan prinsip dan teori yang dikembangkan oleh pakar alkimia dan dikaji melalui kajian eksperimen menggunakan metoda ilmiah. Beberapa pakar kimia yang dipandang mengawali perkembangan kimia modern diantaranya Joseph Priestley (1733-1804), Antoine Lavoisier (1743-1794), dan John Dalton (1766-1844).
Percobaan dengan pembakaran materi dikaji secara ilmiah pertama kali oleh Priestley. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa apabila materi dibakar akan kehilangan sesuatu yang dinamakan zat berflogiston. Hal ini dilanjutkan oleh perbedaan massa sebelum dan sesudah pembakaran. Namun teori flogiston dari Priestley disanggah oleh Lavoisier. Menurut Lavoisier (silahkan lihat penjelasan selengkapnya di hukum kekelalan massa), selama pembakaran tidak terjadi pengurangan maupun penambahan massa asalkan wajan untuk pembakaran tertutup (tidak terjadi pertukaran materi dari dalam wajan dan materi lingkungan sekitarnya). Kelemahan percobaan Priestley, pembakaran dilakukan dalam wajan yang terbuka, yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dengan lingkungan sekitarnya.
Saat ini banyak proses-prose kimia diketahui memiliki dampak negatif terhadap kualitas lingkungan, seperti pembakaran minyak bumi menimbulkan pencemaran terhadap udara, karena gas karbon dioksida yang dihasilkan bersama-sama dengan uap air di udara menyebabkan panas di permukaan bumi meningkat (efek rumah kaca). Selain itu dihasilkan gas karbon monoksida, yang pada batas tertentu dapat menjadi racun bagi makhluk hidup.Penggunaan senyawa freon menimbulkan bocornya lapisan ozon di atmosfir. Lapisan ozon ini merupakan tabir bagi sinar ultra violet (UV) yang dipancarkan sinar matahari. Apabila lapisan ozon di atmosfir menipis dapat dipastikan sinar UV akan menuju bumi secara berlebihan, sehingga makhluk hidup di bumi akan tersengat sinar UV. Hal ini menimbulkan berkembangnya penyakit kanker kulit. Banyak lagi produk-produk kimia yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Terutama pencemaran yang ditimbulkan oleh industri, pertambangan, bahan-bahan pestisida, pengawet, dan pewarna makanan, serta produk kimia lainnya.
C. Kimia Moderen
Kimia moderen sebaggaiman kemajuannya sampai dengan saat ini ternyata bermula dari hal hal yang dilakukan secara kebetulan (trial and eror) oleh orang orang pada jaman dulu. Kimia moderen sebenarnya berhulu dari alkimia,metalurgi dan farmasi. Penemuan penemuan dibidang tersebut dalam perkembanganya dikaji melalui kimia moderen dan menghasilkan apa yang disebut kimia murni dan kimia terapan.
Kimia moderen berakar dari perkembangan alikimia, metalurgi dan farmasi di benua benua Eropa, Afrika dan Asia. Mesikipun tak dapat dipungkiri sangat kental dipengaruhi oleh filsafat Yunani kuno. Denagan demikian kimia moderen sebagai hilir sangat dipengaruhi oleh peristiwa dimasa lampau sebagi hulu. Samapai dengan berkembangnya kimia moderen yang paling muktahir.
D. Pemanfaatan kimia
1. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Kedokteran
Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.
2. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Pertanian
Mungkin Anda bingung, apa hubungan antara ilmu kimia dan bidangpertanian, lalu apa manfaat ilmu kimia bagi bidang pertanian? Baiklah, bukankah untuk mengembalikan kesuburan tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama dapat diatasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk dan pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia.
3. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau “benda-benda” alam.
4. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Biologi
Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi,fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat kaitannya dengan ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit banyak berpengaruh dalam bidang biologi ini.
5. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Hukum
Anda bingung apa kaitan bidang hukum dengan ilmu kimia? Bidanghukum secara langsung memang tidak ada hubungan dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia dalam bidang hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan peralatan bukti kriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.
6. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
7. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.
Melihat begitu banyaknya kaitan antara ilmu kimia dan bidang-bidang kehidupan manusia, maka sangatlah jelas bahwa manfaat ilmu kimiamemegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia untuk selaras dengan peningkatan kualitas hidup di muka bumi.
E. Penyalahgunaan Bahan Kimia
Pada perkembangan zaman yanvg sanga cepat ini perkembangan ilmu pengetahuanan sangatlah pesat begitupula pengetahuan tentang kimia. Perkembangan ilmu kimia sangat pesat diberbagai bidang, namun pada saat ini ilmu kimia banyak disalahgunakan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab untuk memperkaya diri sendiri atau mencelakan orang lain hanya untuk mencar keuntungan semata. Contoh perilaku yang sering kita jumpai disaat ini adalah penggunaan bahan pengawet yang tidak semestinya pada makanan yang seharusnya digunakan untuk mayat. Formalin dan borak sering digunakan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengawetkan bahan makanan dlagar makanan lebih tahan lama dan meminimalisir kerugian. Tanpa diketahui efek dari pengawet itu sendiri sangatlah berbahaya bagi tubuh manusia. Contoh efek buruk dari borak Gangguan pada sistem saraf, ginjal, hati,gejaala pendarahan dilambung dan gangguan stimulasi, dapat menyebapkan komplikasi otak dan hati serta dapat menyebapkan kematian.
Daftar Pustaka
1.http://rokyputra.blogspot.com/2014/03/bahaya-boraks-dan-formalin-pada-makanan.html?m=1
2.https://tasik-cyber.blogspot.com/2014/09/pengertian-kimia-dan-manfaatnya.html?m=1
3. http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kimia-terlengkap/
4. http://chemya.blogspot.com/2016/01/penyalahgunaan-asam-dan-basa-dalam.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.