Oleh :Adik Mukti (@F02-Adik)
Abstrak
Air
merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita semua bergantung pada air.
Untuk itu diperlukan air yang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tapi
pada akhir-akhir ini, persoalan penyediaan air yang memenuhi syarat menjadi
masalah seluruh umat manusia.
Dari segi
kualitas dan kuantitas air telah berkurang yang disebabkan oleh pencemaran.
Pencemaran air sungai terjadi apabila dalam air sungai terdapat berbagai macam
zat atau kondisi yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah
ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu.
Kata Kunci
: Pencemaran Air, Mencegah pencemaran Air
Isi
Menurut
Hidayat dan Kholil (2017) dalam kimia, industry dan teknologi hijau, sumber
daya perairan di planet bumi meliputi air permukaan yang meliputi lautan,
danau, sungai dan sebagainya.
Suatu
sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dengan bahan
pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan
tertentu, sebagai contoh suatu sungai yang mengandung logam berat atau
mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk kebutuhan industri atau
sebagai pembangkit tenaga listrik, akan
tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
Cara mencegah
pencemaran air :
1. Gunakan air dengan bijaksana.
Hindari
penggunaan air secara berlebihan. Apalagi jika air diambil langsung ke dalam perut air tanah.
Di samping mengurangi cadangan air
bersih, penyerapan air tanah secara
berlebihan juga berdampak buruk pada keseimbangan lingkungan. Saat
ini, terutama di daerah perkotaan, eksploitasi terhadap air tanah sudah mencapai tahap
memprihatinkan. Jika dibiarkan terus
berlangung, bukan tidak mungkin akan timbul kerusakan lingkungan dalam taraf yang
mengerikan.
2. Kurangi penggunaan deterjen.
Meminimalkan
penggunaan deterjen. Deterjen terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Umumnya, deterjen mengandung bahan yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel
pada bahan. Senyawa dalam deterjen terbukti berpengaruh buruk terhadap lingkungan, apalagi jika dipakai
dalam jumlah berlebihan. Karena
itu, mengurangi deterjen adalah cara mencegah pencemaran air selanjutnya yang bisa dilakukan.
Kalaupun menggunakan barang-barang tersebut,
pilihlah secara bijaksana
mana yang paling ramah untuk lingkungan. Saat ini, telah tersedia bahan-bahan alternatif untuk mengurangi ketergantungan manusia
terhadap deterjen. Misalnya
sabun mandi dan pasta gigi herbal. Produk-produk tersebut lebih alami dan mudah diurai sehingga bias mengurangi pencemaran.
3. Kurangi konsumsi obat-obat kimia.
Bijaksana mengurangi obat-obat kimia, dan
menggantinya dengan obat-obatan alternatif berbahan herbal. Selain berfungsi
untuk regenerasi sel, sisa obat tidak akan
menimbulkan pencemaran kimiawi.
4. Kurangi penggunaan bahan-bahan
yang sulit terurai.
Banyak
bahan sulit terurai yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya plastik dan
styrofoam. Bahan tersebut memerlukan
waktu ratusan tahun untuk terurai. Membatasi penggunaan
barang-barang tersebut. Agar kerusakan lingkungan tidak terjadi lebih lanjut. Gunakan bahan
alternative pengganti.
5. Kelola sampah rumah tangga dengan
baik.
Pemisahan
sampah organik dan non-organik memudahkan pengelolaan sampah di sampah-sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menimbulkan senyawa kimia akibat
proses bakterial yang merusak
ekologi air. Mengelola sampah secara mandiri, baik dengan oksidasi sederhana maupun menjadikannya kompos. Selain
baik untuk meregenerasi lingkungan tanah, juga
dapat mengurangi beban operasional
pengelola sampah.
6. Pengelolaan limbah pada industri
rumah tangga.
Limbah
industri rumah tangga adalah penyumbang pencemaran air tertinggi dalam lingkungan padat penduduk. Sebab, industri rumah tangga dan
industri kecil menengah cenderung
tidak mengindahkan pengelolaan limbah, sebagaimana terdapat dalam industri besar. Penyuluhan serta mencontohkan langkah-langkah konkret
adalah cara mencegah pencemaran air yang bisa
dilakukan.
Penyebab dan
akibat pencemaran air
Penyebab pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Limbah pemukiman mengandung limbah
domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik
serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat
diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya
sisa-sisa sayuran, buah-buahan, daun-daunan dan sisa-sisa makanan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik,
gelas atau kaca, kain, dan kayu-kayuan. Sampah-sampah ini
tidak dapat diuraikan.
Sampah organik yang dibuang ke sungai
menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena
sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila
sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari
dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis
dari tumbuhan air, yang menghasilkan oksigen.
Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai
atau danau yang ditutupi deterjen. Deterjen merupakan
limbah pemukiman yang paling potensial mencemari
air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan
deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar
diuraikan oleh bakteri sehingga tetap aktif untuk jangka
waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan
senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang
pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok
yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau
sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya
matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan
yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan
bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.
Daftar Pustaka
Gracelea Anggia.2016. PENCEMARAN AIR AKIBAT PEMBUANGAN
SAMPAH.Jakarta
Hidayat dan Kholil.2017.Kimia, Industri dan teknologi hijau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.