.

Jumat, 16 Februari 2018

Mengenal Teknologi Hijau serta Aplikasinya

Oleh: Fitri Nurul Karimah (@G15-Fitri)


Abstrak

Teknologi masa kini menawarkan kemudahan, kenyamanan dan kecepatan bagi aktifitas manusia. Namun tanpa disadari teknologi tersebut cenderung konsumtif terhadap penggunaan energi fosil. Di sisi lainnya melonjaknya konsumsi energi fosil menyebabkan menipisnya cadangan minyak, memicu pemanasan bumi, perubahan iklim global, dan menimbulkan beragam bencana bagi kehidupan manusia. Maka dari itu dibutuhkan teknologi yang bersifat ramah lingkungan, tidak mengakibatkan kerusakan pada lingkungan sebagai tempat tinggal manusia. Dengan aplikasi di bidang pertanian pengurangan pestisida, serta penggunaan energi terbarukan untuk bidang industri. Implementasi teknologi hijau dalam kehidupan sehari-hari akan berdampak baik bagi umur bumi ini untuk tetap terjaga kelestarian lingkungannya.

Keyword: teknologi hijau, teknologi ramah lingkungan, kelestarian lingkungan


Isi

Menurut Karyono dalam Hidayat dan Kholil (2017), bahwa teknologi masa kini menawarkan kemudahan, kenyamanan dan kecepatan bagi aktifitas manusia. Namun tanpa disadari teknologi tersebut cenderung konsumtif terhadap penggunaan energi fosil. Di sisi lainnya melonjaknya konsumsi energi fosil menyebabkan menipisnya cadangan minyak, memicu pemanasan bumi, perubahan iklim global, dan menimbulkan beragam bencana bagi kehidupan manusia. Selanjutnya dijelaskan bahwa permasalahan lingkungan juga muncul akibat limbah padat, cair dan gas yang dihasilkan dari penggunaan teknologi di sektor industri, perumahan, bisnis, transportasi, dan sebagainya, yang seringkali tidak mendapat penanganan sampai tuntas.

Maka dari itu dibutuhkan teknologi yang bersifat ramah lingkungan. Menurut Kardono dalam Sani (2017), mengemukakan ramah lingkungan artinya tidak mengakibatkan kerusakan pada lingkungan sebagai tempat tinggal manusia. Teknologi yang bersifat ramah lingkungan biasa disebut teknologi hijau. Menurut Asriningpuri dan Kurniawati (2015), Teknologi Hijau adalah Teknologi yang mempertimbangkan penghematan dalam penggunaan sumberdaya alam dan menjaga keberlangsungan ketersediaannya serta meminimalisasi dampak negatif bahkan berusaha meningkatkan kualitas hidup manusia.

Contoh aplikasi dari teknologi hijau di bidang pertanian yaitu penggunaan benih unggul, penggunaan pupuk bokashi sebanyak 6-10 ton/hektar, pengurangan pupuk kimia sebanyak 60-70% pada musim kemarau dan 30% pada musim hujan, pengurangan pestisida sebanyak 40% pada musim kemarau dan 25% pada musim hujan. Sedangkan penggunaan tricodherma dan penggunaan pestisida nabati jarang diterapkan (Hidayat dan Gunawan, 2013). 

Aplikasi lain dari teknologi hijau yaitu dengan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti bahan bakar kompor dari gas buangan yang dibuat dari kotoran hewan. Ataupun untuk bidang industri dapat mengaplikasikan energi terbarukan contohnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (Air) dan sebagainya . Dengan demikian bumi ini dapat tetap terawat dan terjaga kelestariannya.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media

Sani, Andry Aprilianto. 2017. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 7 Dalam file:///C:/Users/acer/Downloads/30139-85-61260-1-10-20170703.pdf   (Diunduh pada tanggal 15 Februari 2018)

Asriningpuri, Handajani dan Fajar Kurniawati. 2015. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, Vol. 7 No. 1 Dalam https://media.neliti.com/media/publications/129615-ID-teknologi-hijau-warisan-nenek-moyang-di.pdf (Diunduh pada tanggal 15 Februari 2018)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.