.

Jumat, 02 Februari 2018

Apakah Metalurgi Itu ? Teknik Pengerjaannya ?



Dibuat Oleh : @Donni

Abstrak

llmu   arkeologi   berusaha untuk  mengetahui   aspek  perilaku   manusia  masa lampau   melalui   jejak-jejak   yang ditinggalkan,   yang  berupa  benda-benda,   baik yang   berbentuk  alat   maupun  bukan  alat. Perilaku   manusia  yang  telah   menghasilkan tinggalan-tinggalan   arkeologis   mencakup 3 hal, yaitu  'buat', 'pakai', dan 'buang' (Sharer dan Ashmore, 1977)  yang merupakan proses awal terbentuknya data arkeologi. Analisis metalurgi   berusaha  menjawab atau  menerangkan hal-hal yang  bersangkut paut dengan proses buat dan proses pakai   terhadap artefak.  Di samping  itu,  analisis  metalurgi   dapat  pula   dipakai   untuk  menjelaskan aspek-aspek kehidupan manusia dalam  hal sosial, ekonomi, teknologi, dan  ideologi.

Kata kunci : Metalurgi

Pengantar

Metalurgi adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat kimia dari logam dan cara memanfaatkan logam untuk kegunaan sehari-hari. Kata 'Metalurgi' sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani 'Metallougos', merupakan istilah yang digunakan oleh ahli kimia untuk mendeskripsikan ekstraksi  logam dari mineral. Di jaman modern  ini  selain ekstraksi logam, metalurgi juga mempelajari produksi logam serta mikrostruktur. Metalurgi juga disebut ilmu yang ber kaitan   dengan  metal  atau  logam.   Namun, batasan   teknis   tentang   apa   yang   disebut  'metal'  tampaknya belum ada kesepakatan secara universal.  Seorang ahli  kimia atau ahli fisika barangkali  akan mempunyai  pan- dangan yang  berbeda. Bagi ahli metalurgi, perhatian  utama  terhadap  logam  adalah sifat-sifat logam yang menyangkut sifat mekanis,   elektris,   dan   magnetis   (Brick,   dkk. 1977:1). Tugas ahli metalurgi terutama adalah menemukan bagaimana cara memodifi kasi   dan  mengubah sifat-sifat  metalik   melalui   kontrol   komposisi   dan  unsur  logam. Perlu   disebutkan   bahwa  atas   dasar  sifat- sifat   metalik   tersebut ada dua jenis   logam yang  disebut dengan istilah unalloyed  metal (logam bukan paduan)  dan alloyed   metal (logam   paduan).   Logam  paduan   adalah  kombinasi antara dua jenis logam atau lebih yang   disatukan   (dicampur)   secara permanen dengan  cara  melebur   bersama-sama (Knauth,  1974:12).  Morton  C.  Smith  (1956: 2)   menyatakan   bahwa,   "It   is   customary   to  reserve    the    term   'alloy'    for    metallic  materials to which a foreign element or  elements have been intentionally added for  the  direct  purpose  of  altering  their  mechanical,  physical,  or  chemical  properties”. Jelaslah bahwa untuk dapat dinyatakan sebagai alloy  harus ada faktor kesengajaan (intensional) karena tujuan tertentu.

                Beberapa tehnik pengerjaan yang dilakukan dalam  metalurgi seperti :

1 Teknik Tempa
                Pada prinsipnya teknik pengerjaan ar tefak perunggu adalah teknik tempa dan teknik  cetak. Dalam  hal  teknik  tempa pe- ngerjaan logam tembaga dan paduannya adalah tempa dingin - cold working. Pengertiannya adalah penempaan dilakukan dalam keadaan dingin tanpa dibarengi dengan  proses  pembakaran  seperti  halnya besi.

2.Raising dan Sinking
                Untuk pembuatan benda-benda wadah, penempaan  yang dilakukan ada 2  macam yang   disebut   dengan  istilah   raising   dan sinking,   blocking  atau  hollowing  (Hodges, 1976:73-76). Teknik  tersebut biasa  diterapkan  untuk  pembuatan benda-benda wadah atau benda yang berbentuk cekung. Teknik raising  adalah  penempaan  dari  sisi  luar artefak pada sebuah landasan yang berbentuk cembung (dome-headed  anvil). Sebaliknya, teknik sinking adalah penempaan yang  dilakukan dari   sisi   dalam.   Selain   itu, ada teknik yang disebut dengan istilah spinning  yang  pada  prinsipnya  sama  dengan teknik raising yang bersifat mekanik.

3.Teknik Cetak
                Pembuatan  dengan  teknik   ini  meng- gunakan  sejenis   cetakan  yang  dapat  di- bedakan berdasarkan tipenya  menjadi:  tipe cetakan   terbuka   atau   cetakan   tunggal (open  mould),   tipe   cetakan  ganda  (multi  mould   atau  piece   mould),   tipe   cetakan setangkup  (bivalve   mould) dan proses pencetakan dengan metode tersebut terdiri atas tiga tahap yang  disebut tahap  positif,   negatif,   dan  positif.

4 Teknik Dekorasi
Pembuatan dekorasi untuk  artefak  tem- baga  dan  perunggu dapat  dilakukan   de- ngan beberapa teknik:  repoussé, chasing,  engraving,   overlying,   flushing.   Teknik   repossé adalah   pembuatan dekorasi   dengan penempaan  dari   sisi   belakang   sehingga menimbulkan hiasan   berbentuk  relief dan teknik tersebut juga  dapat dilakukan     dengan    penempaan    bagian permukaan  yang  disebut   chasing.
Ilmu metalurgi juga dapat diterapkan dalam dunia farmasi , menurut Hidayat dan Kholil dalam buku Kimia Industri dan Teknologi Hijau (2017), Beberapa nama di bidang farmasi seperti Paracelsus (1541 – 1493) sudah memahami pentingnya zat aktif dalam membuat sediaan obat demikian dengan Ibu Sina (980 – 370M) menghasilkan beberapa karya – karya kefarmasian yang sangat terkenal.



Daftar Pustaka

·         Brick, Robert M., Alan W. Pense, Robert B. Gordon. 1977.  Structure and Proper- ties   of   Engineering   Materials.   Mc Graw-Hill, Inc.
·         Haryono, Timbul.   1983.  “Studi   Arkeometa- lurgi dalam Disiplin  Arkeologi”  dalam Berkala  Arkeologi IV (2). Balai Arke- ologi Yogyakarta
·         Hidayat, dan Kholil. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta. Patona Media.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.