.

Rabu, 13 Desember 2017

SEKTOR MANUFAKTUR DAN INDUSTRI HIJAU



@ProyekA09, @E14-Devi

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesinperalatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, di mana bahan baku diubah menjadi barang jadidalam skala yang besar. Manufaktur ada dalam segala bidang sistem ekonomi. 


Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara massal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan. Beberapa industri seperti semikonduktor dan baja lebih sering menggunakan istilah fabrikasi dibandingkan manufaktur. Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.


Kondisi Manufaktur di Indonesia

Industri manufaktur memegang peranan penting di dalam perekonomian Indonesia karena kemampuannya untuk menghasilkan produk yang dapat diperdagangkan dan membuka lapangan kerja. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah yang berbasis kondisi dalam industri manufaktur menjadi penting terutama dalam kaitannya dengan globalisasi ekonomi. Kajian ini menggunakan pendekatan analisis kualitatif dan hasilnya disampaikan secara deskriptif. Kajian ini menyimpulkan bahwa pemerintah harus memberikan perhatian kepada tiga catatan kebijakan yang berkaitan dengan kondisi manufaktur di Indonesia. Tiga catatan kebijakan tersebut adalah peran teknologi dan infrastruktur dalam membangun ketahanan manufaktur terhadap krisis ekonomi, aglomerasi industri yang telah mendorong terwujudnya kawasan industri, dan fenomena “missing middle” yang mengindikasikan terdapat permasalahan yang menghambat perkembangan industri manufaktur secara organik. (Suahasil, 2008)

Ekspor industri manufaktur memiliki peranan yang besar terhadap penerimaan devisa melalui kontribusinya pada total ekspor Indonesia. Pada tahun 2009, nilai ekspor sektor industri manufaktur
mencapai 73 435.8 juta dolar atau 75,33% dari total ekspor non migas. Data ini menunjukkan bahwa 76 ekspor sektor industri manufaktur memegang peranan penting pada pembentukan ekspor nasional dan juga memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun pada tahun 2010, kontribusi ekspor sektor industri manufaktur terhadap total ekspor nasional mengalami penurunan dari 75,33% menjadi 70,37% meskipun nilai ekspor sendiri mengalami peningkatan yaitu sebesar 91 302.9 juta dolar. Berdasarkan perkembangan data yang ada, penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh ekspor industri manufaktur terhadap kinerja makroekonomi Indonesia.(Saimul, 2011)

Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat. (Kementrian Perindustrian, 2015)

Industri hijau dapat dicapai antara lain melalui:
1. Meningkatkan upaya-uapaya pengelolaan internal/housekeeping;
2. Meningkatkan proses pengawasan;
3. Daur ulang bahan/material;
 4. Modifikasi peralatan yang ada;
5. Teknologi bersih;
6. Perubahan bahan baku;
7. Modifikasi produk; dan
8. Pemanfaatan produk samping.

Manfaat Penerapan Industri Hijau
• Meningkatkan profitabilitas (keuntungan) melalui peningkatan efisiensi sehingga dapat mengurangi biaya operasi, pengurangan biaya pengelolaan limbah dan tambahan pendapatan dari produk hasil samping
• Meningkatkan image perusahaan
• Meningkatkan kinerja perusahaan
• Mempermudah akses pendanaan
• Flexsibelitas dalam regulasi
• Terbukanya peluang pasar baru
• Menjaga kelestarian fungsi lingkungan


Daftar Pustaka

Nazara, Suahasil., 2008., Manufacture Sector and Regional Development., Jurnal Riset Industri Vol.2, No. 3, Desember 2008 : 145-155

Putri, Meidera E. D., 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)., Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012

Susanto, Yulius Kurnia., 2009., FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PUBLIK SEKTOR MANUFAKTUR., Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11, No. 3, Desember2009, Hlm.155-173

Altman, Edward I., 1968., Financial Ratios: Discriminan Analysis and The Prediction of Coporate Bankruptey: Journal of Finance Edition 123 September.

Saimul., 2011., ANALISIS PENGARUH EKSPOR INDUSTRI MANUFAKTUR PADA KINERJA MAKROEKONOMI INDONESIA ., Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 7, Nomor 2, September 2011, 75-85
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.