Menurut CHAPIRO 1962 (3), CHARLESBY mengatakan bahwa
polietilen apabila diiradiasi akan berikatan silang, karena polietilen
merupakan polimer yang mudah berikatan silang ( crosslink polymer ).
Tetapi pada dosis rendah polietilen yang berikatan silang sedikit sehingga sifat-sifatnya sebagian besar masih sarna seperti polimeryang tidak diiradiasi. Sesudah iradiasi 40 -50 kGy keatas, polimer bclru mulcli tidak larut dalam pelarut membentuk geUpadcltan yangjum1a1mya lnakin bertambah dengan naiknya dosis iradiasi daD reaksi proses pengikatansilang dengan menghasi1kan gas H2 daD reaksi yang sederhana.
Tetapi pada dosis rendah polietilen yang berikatan silang sedikit sehingga sifat-sifatnya sebagian besar masih sarna seperti polimeryang tidak diiradiasi. Sesudah iradiasi 40 -50 kGy keatas, polimer bclru mulcli tidak larut dalam pelarut membentuk geUpadcltan yangjum1a1mya lnakin bertambah dengan naiknya dosis iradiasi daD reaksi proses pengikatansilang dengan menghasi1kan gas H2 daD reaksi yang sederhana.
Polimer ini dibentuk dari reaksi adisi monomer-monomer
etilena. Ada dua macam polietilena, yaitu yang memiliki densitas (kerapatan)
rendah dan polietilena yang memiliki densitas tinggi. Perbedaan dari kedua
polimer ini adalah cara pembuatannya dan agak berbeda sifat fisikanya.Secara
umum sifat polietilena adalah sebagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna dan
tidak beracun. Untuk polietilen dengan densitas rendah biasanya dipergunakan
untuk lembaran tipis pembungkus makanan, kantung-kantung plastik, jas hujan.
Polietilena
terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan percabangan molekul.
Sifat mekanis dari polietilena bergantung pada tipe percabangan, struktur
kristal, dan berat molekulnya.
*
Polietilena bermassa molekul sangat tinggi (Ultra high molecular weight
polyethylene) (UHMWPE)
* Polietilena bermassa molekul sangat rendah (Ultra low molecular weight polyethylene) (ULMWPE atau PE-WAX)
* Polietilena bermassa molekul tinggi (High molecular weight polyethylene) (HMWPE)
* Polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene) (HDPE)
* Polietilena ”cross-linked” berdensitas tinggi (High density cross-linked polyethylene) (HDXLPE)
* Polietilena ”cross-linked” (Cross-linked polyethylene) (PEX atau XLPE)
* Polietilena berdensitas menengah (Medium density polyethylene) (MDPE)
* Polietilena berdensitas rendah (Low density polyethylene) (LDPE)
* Polietilena linier berdensitas rendah (Linear low density polyethylene) (LLDPE)
* Polietilena berdensitas sangat rendah (Very low density polyethylene) (VLDPE)
* Polietilena bermassa molekul sangat rendah (Ultra low molecular weight polyethylene) (ULMWPE atau PE-WAX)
* Polietilena bermassa molekul tinggi (High molecular weight polyethylene) (HMWPE)
* Polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene) (HDPE)
* Polietilena ”cross-linked” berdensitas tinggi (High density cross-linked polyethylene) (HDXLPE)
* Polietilena ”cross-linked” (Cross-linked polyethylene) (PEX atau XLPE)
* Polietilena berdensitas menengah (Medium density polyethylene) (MDPE)
* Polietilena berdensitas rendah (Low density polyethylene) (LDPE)
* Polietilena linier berdensitas rendah (Linear low density polyethylene) (LLDPE)
* Polietilena berdensitas sangat rendah (Very low density polyethylene) (VLDPE)
PE yang
lebih dikenal adalah tiga jenis yaitu HDPE, LDPE, dan LLDPE.
Proses
polietilena ;
1.
proses phillip
Secara prinsip
dijelaskan bahwa dalam proses phillip reaksi polimerisasi berlangsung dalam reaktor loop (loop reactor). Mnomer gas
etilen bersama-sama dengan
komonomer diinjeksilan kedalm raektor. Selanjutnya pelarut hidrokarbon dan katalisator (berbasis khromium oksida). Dimasukkan
kedalam reaktor. Polimer yang terbentuk selanjutnya dipisahkan dari
pelarut. Kemudianproduk yang kerluar dari gas phase
reactor diambil guna
diproses di unit pelletizer.
Suhu operasi adalah sekitar 110oC dengan tekanan sekitar 30 atm.
Pada saat ini modifikasi proses ini sudah sedemikian
rupa hingga memanfaatkan kombinasi katalisator
sedeikian bervariasI.
2.
Proses CX
Alternatif
lain produksi polietilen adalah menggunakan proses yangdikembangkan oleh
perusahaan Mitsui (disebut proses CX). Pada proses tekanan operasi hanya dibawah 10 atm hingga dipandang lebih aman. Pada
proses ini digunakan n-heksan sebagai media
reaksi. Gas etilen bersama komonomer seperti
propilen dan butilen dan hidogen dicampur terlebih dahulu untuk kemudian diinjeksikan ke reaktor. Campuran katalisator dimasukkan
kedalam reaktor hingga terjadi polimerisasi. Hasil polimerisasi
selanjutnya dimurnikan dan
dikeringkan untuk di proses lanjut di unit peletizer hingga terbentuk resin polimer
3.
Proses Ziegler
Pertama masukkan pelarut hidrokarbon sebagai inert solvent kedalam
reaktor. Kemudian TiCl4 direaksikan dengan metal alkil pada suhu sekitar 120oC,
tekanan dalam reakstor dipertahankan 20 atm. Selanjutnya gas etilen
diinjeksikan ke reaktor, hingga terjadi polimerisasi dengan hasil larutan
kental (slurry polymer). Selanjutnya polimer ditransfer kedalam tangki
dekomposisi dimana katalisator sisa dinonaktivkan. Berikutnya pelarut
hidrokarbon dipisahkan untuk dimurnikan dan di daur ulang. Polimer selanjutnya
dikeringkan dan dikenakan proses ekstrusi hingga dipeoleh hasil resin polimer
padat
Sifat-sifat dan kegunaan polietilena adalah:
- titik leleh 110°C,
- melunak dalam air panas,
- digunakan untuk botol fleksibel,
film, pembungkus, dan isolator listrik.
Daftar pustaka :
3.
Hasan, nashiruddin. http://nashiruddin-hasan.blog.ugm.ac.id/2011/11/25/mengenal-plastik-polietilena/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.