.

Sabtu, 11 Februari 2017

PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.

Di Dunia kota yang memiliki pencemaran udara paling buruk adalah INDIA,sedangkan untuk di INDONESIA sendiri pencemaran udara yng paling buruk ada dikota JAKARTA dengan taraf bahaya.


Sepanjang catatan BPLHD DKI Jakarta, polutan seperti nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO), dan hidrokarbon non-metana (NHMC) semua berada di bawah ambang baku mutu. NO2 tertinggi yang pernah tercatat adalah sekitar 2,5 mikron permeter kubik dengan ambang batas 9 mikron, CO tertinggi sekitar 8 mikron permeter kubik dengan ambang batas 9, dan NHMC tertinggi sekitar 0,2 permeter kubik dengan ambang batas 0,24.

Namun pendapat berbeda dikemukakan Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Anwar Musaddad. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes, kadar polusi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sudah mencapai taraf berbahaya.

Pencemaran udara sudah sejak lama menjadi isu penting diindonesia penyebabnya adalah kebakaan hutan,asap pabrik,asap kendaraan bermotor,Letusan gunung berapi,timbunan sampah dll. Kita wajib menjaga agar pencemaran udara ini tidak meluas karna dampaknya sangan signifikan yaitu mengganggu pernafasan,terjadinya hujan asam,Pemanasan global dll.
Berikut kandungan berbahaya pencemaran udara


·         Carbon Dioksida – Carbon Dioksida atau CO2 merupakan gas kehidupan yang kita hasilkan ketika bernafas. Carbon dioksida juga merupakan gas yang dihasilkan oleh pabrik dan pembangkit listrik. Meskipun  carbon dioksida berperan dalam proses kehidupan seperti untuk proses sintesa pada tumbuhan namun dalam jumlah besar Carbon dioksida dapat merugikan kita. Carbon dioksida berkontribusi dalam proses terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
·         Carbon Monoksida – Carbon Monoksida atau CO merupakan gas yang sangat berbahaya bagi proses kehidupan. Carbon monoksida biasa dihasilkan oleh pabrik, kendaraan bermesin, kompor gas, dan alat pembakaran lainnya.
·         Nitrogen Oksida – Nitrogen oksida atau NO adalah gas yang biasa dihasilkan oleh kendaraan bermesin dan pabrik. Nitrogen oksida terbentuk ketika nitrogen dan oksigen dalam udara saling bereaksi. Nitrogen oksida ini berperan penting dalam pembentukan hujan asam, asap dan ozon serta berkontribusi dalam terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
·         Senyawa Organik Volatil – Senyawa organik volatil atau VOC, yaitu karbon organik yang mudah menguap baik di suhu biasa maupun pada suhu bertekanan tinggi sehingga mudah berubah bentuk menjadi gas. Dalam jangka panjang penggunaaan bahan/ benda yang mengandung senyawa organik volatil ini diketahui dapat berkontribusi dalam pembentukan ozon dan asap. Beberapa barang rumah tangga yang mengandung senyawa organik volatil adalah lilin, pernis dan cat.
·         Partikulat – Partikulat merupakan bentuk simpanan jelaga yang  menyebabkan polusi udara dan dalam jaga panjang bisa menjadikan bangunan berubah warna menjadi hitam.
·         Hidrokarbon (HC)  tidak terbakar – Minyak dan bahan bakar lainnya jika dibakar dengan baik dan sempurna akan menghasilkan air dan karbon dioksida yang tidak berbahaya. Namun jika pembakaran tidak sempurna maka akan membentuk karbon monoksida yang terlepas ke udara kemudian berkontribusi dalam pembentukan asap penyebab polusi udara.
·         Chloro Fluoro Carbon – Chloro fluoro carbon atau CFC merupakan gas yang dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon. CFC biasa dihasilkan oleh peralatan rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pestisida dan aerosol.
·         Timbal – Timbal atau Pb biasa dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Pada mesin -mesin kendaraan biasa diberi logam berat untuk meningkatkan pembakaran. Hasil pembakaran tersebut salah satunya adalah timbal yang menjadi partikulat sehingga menganggu pernafasan kita.



















SUMBER :
http://ilmupengetahuanumum.com/10-kota-dengan-tingkat-polusi-udara-tertinggi-di-dunia/
http://health.detik.com/read/2016/01/04/063745/3109689/763/agustus-polusi-udara-di-jakarta-sudah-dalam-tahap-bahaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/penyebab-pencemaran-udara

2 komentar:

  1. Serem ya jabodetabek udah dalam taraf bahaya pencemaran udara...

    BalasHapus
  2. Polusi udara, memang salah satu sumber penyebab masalah kesehatan. Lalu di Jakarta sendiri, memang tempatnya polusi udara. Kenapa seperti itu, karena kita sendiri tahu bagaimana padatnya penduduk, padatnya kendaraan, padatnya pabrik dan lainlai. Yang mana masalah di atas, merupakan faktor penyebab terjadinya polusi udara.

    Lalu pertanyaannya, hal apa yang akan pemerintan setempat lakukan untuk menanggulangi atau paling tidak meminimalisasi hal ini???
    Lalu hal apa yang bisa dilakukan masyrakat untuk membantu cara pemerintah setempat menanggulangi masalah ini???

    Apa iya, kita hanya berdoa dan berandai-andai saja???

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.