.

Sabtu, 18 Februari 2017

INDUSTRI HIJAU PT.UNILEVER INDONESIA .TBK

Pt.unilever indonesia mungkin menjadi salah satu contoh perusahaan ramah lingkungan di indonesia, perusahaan ini diberikan pengahargaan sebagai salah satu dari 3  perusahaan ramah lingkungan di indonesia oleh SRI-sehati award 2016, dan yang paling penting ini adalah perusahaan industri satu-satunya yang berhasil mendapatkan penghargaan tersebut.

      Seperti yang kita semua ketahui, pt. Unilever adalah perusahaan pengahasil kosmetik-kometik kecantikan untuk pria dan wanita , contoh produk seperti ponds, lux dan lifebuoy ,  selain kosmetik perusahaan tersebut juga memproduksi beragam kebutuhan rumah tangga seperti , rinso, vixal dan sunlight. Tak hanya itu. Perusahaan tersebut juga memproduksi   bahan penyedap makanan seperti royko dan kecap bango.

     Salah satu aspek yang dinilai dari penghargaan tersebut adalah teknik pengelolaan limbah yang ada pada  perusahaan tersebut .  Berikut ini akan saya kupas beberapa  proses penangan limbah yang ada di perusahaan unilever .


      Dalam hal penggunaan energi dan air, Unilever     menyatakan bahwa sejak 2003, pabrik Unilever telah menerapkan berbagai program untuk mengurangi konsumsi energi. Program ini telah mengurangi jumlah penggunaan energy pabrik sebanyak 37% dibandingkan 2005. Sejak 2005, pabrik Rungkut telah berhasil mengurangi kebutuhan air dan mengurangi pembuangan air limbah dari proses produksinya melalui pemasangan unit pengolah air limbah reverse osmosis. Teknologi ini menyediakan pengolahan air limbah canggih yang memungkinkan pemanfaatan air buangan hasil daur ulang untuk boiler dan menara pendingin. Sementara itu, limbah domestik dari toilet dan aktivitas pencucian masih dikirimkan langsung ke saluran limbah milik kawasan industri.

       Unilever melaporkan penanganan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang telah dilakukannya, yaitu bahwa limbah B3 ini disimpan dalam ruang penyimpan khusus, sebelum dibuang ke PPLI, sebuah perusahaan pembuangan limbah B3 yang memenuhi standar lingkungan Indonesia dan internasional. Limbah padat dari kegiatan pencucian reaktor dipandang sebagai limbah B3 dan karena itu dikirim ke PPLI untuk pengolahan yang baik dan benar. Sedangkan untuk limbah yang tidak berbahaya Unilever bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik Indonesia (AIDUPI), kami memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau bahan plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset. Limbah lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk dipakai lagi atau didaur ulang.

    Pada 2003, Unilever telah mengganti bahan bakar boiler dari solar ke gas alam yang mengandung relative lebih sedikit sulfur. Penggantian ini mengurangi emisi SOx kami secara signifikan.

    Itu mungkin adalah beberapa hala yang dilakukan oleh pt. Unilever dalam hal penanganan limbah, yang membuatnya menjadi industri hijau, karena limbah yang di hasilkan untuk di buang ke tempat pembuangan akhir sangat sedikit,  karena perusahaan tetsebut memanfaatkan jasa dari perusahaan pendaur ulang limbah dan proses recycle untuk limbah yang masih bisa di manfaatkan. Karenanya maka pantaslah perusahaan tersebut di sebut sebagai salah satu green company terbaik di indonesia.


Referensi :


swa.co.id/swa/trends/business-research/3-perusahaan-ini-paling-ramah-lingkungan-apa-rahasianya

paganinita27.blogspot.co.id/2016/03/sistem-pengolahan-limbah-pt-unilever.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.