.

Sabtu, 21 Januari 2017

Kimia Hijau

Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry muncul karena semakin rusaknya lingkungan karena aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya mapun karna kondisi alam yang sudah tua sebagai contoh :
  1. ledakan penduduk dunia yang semakin meningkat,
  2.  ketersediaan sumber daya alam yang semakin menipis,
  3.  meningkatnya polusi,
  4.  perubahan iklim, dan berbagai alasan-alasan senada lainnya.

Hasil gambar untuk produk dari kimia hijau
Green chemistry dapat berguna untuk menjaga dan mencegah semakin buruk nya lingkungan untuk hidup, atau bahkan menjadikan lingkingan lebih baik .
Green Chemistry itu beberapa asas, antara lain :
1)      Prevention (Mencegah limbah): Mendesain sintesa kimiawi untuk mencegah limbah, daripada mengolah atau membersihkan limbah.
2)      Atom Economy (Memaksimalkan ekonomi atom): Mendesain sintesa agar produk akhir mengandung proporsi maksimum dari materi awal yang digunakan. Kalau ada atom yang terbuang, sebaiknya hanya sedikit.
3)      Less Hazardous Chemical Syntheses (Mendesain sintesis kimia yang tak berbahaya): Mendesain sintesa untuk digunakan dan menghasilkan zat kimia yang tidak atau hanya sedikit menjadi racun bagi manusia dan lingkungannya atau mengurangi bahaya bahan kimia.
4)      Designing Safer Chemicals (Mendesain zat kimiawi dan pr?oduk kimiawi yang aman): Mendesain sintesa untuk digunakan dan menghasilkan zat kimia yang aman.
5)      Safer solvents and Auxiliaries (Gunakan pelarut dan kondisi reaksi yang aman): Hindari penggunaan pelarut, agen pemisahan, atau pelengkap kimia lain yang berbahaya.
6)      Design for energy efficiency (Tingkatkan efisiensi energi): reaksi kimia dilakukan pada suhu  dan tekanan yang sesuai dengan lingkungan agar energy yang diperlukan dalam prosesnya lebih sedikit.
7)      Use of Renewable Feedstocks (Menggunakan bahan baku yang bisa diperbarui):  Menggunakan material dan bahan baku yang bisa diperbarui dari pada yang tidak bisa diperbarui. Bahan baku yang bisa diperbarui biasanya dibuat dari produk agrikultur atau merupakan limbah dari proses, sedangkan bahan baku yang tidak bisa diperbarui berasal dari fosil atau merupakan hasil tambang.
8)      Reduce Derivatives (Menghindari turunan senyawa kimia) : Menghindari penggunaan senyawa derivative jika memungkinkan. Senyawa derivative menggunakan bahan reaksi tambahan dan menghasilkan limbah.
9)      Catalysis (Menggunakan pengkatalis): Meminimalkan limbah dengan reaksi katalik.
10)  Design for Degradation (Mendesain zat kimia dan produk yang dapat terurai setelah digunakan): Mendesain produk kimiawi yang terurai ke dalam zat yang tidak berbahaya setelah digunakan supaya tidak terakumulasi dalam lingkungan.
11)  Real-time analysis for Pollution Prevention (Menganalisa dalam waktu sesungguhnya untuk mencegah polusi): Melakukan pemantauan dan pengontrolan waktu sesunggunya selama sintesis berlangsung untuk meminimalkan atau menghilangkan pembentukan limbah.
12)  Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention (Meminimalkan potensi terjadinya kecelekaan): Mendesain zat kimia dan bentuknya untuk meminimalkan potensi terjadinya kecelakaan kimiawi termasuk ledakan, kebakaran, dan pelepasan ke dalam lingkungan.
Pada dasarnya konsep Green Chemistry atau juga dikenal sebagai „sustainable chemistry“ kimia yang berkelanjutan adalah desain produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau generasi zat berbahaya. Dengan memakai konsep Green industri banyak penemuan-penemuan para Ilmuan yang sangat berguna bagi lingkungan, antara lain :



  1. Penggunaan kantong plastik yang mudah terurai dan di daur ulang.
  2. Menumukan bahan bakar terbarukan seperti Biogas, Panel Surya .Hasil gambar untuk produk dari kimia hijau
  3. Membuat pakain khusus untuk mencegah teradiasi di lingkungan yang mempunyai radiasi yang tinggi.Hasil gambar untuk produk dari kimia hijau
  4. Penetralan limbah B3 untuk mengurangi dapak negativ untuk lingkungan.dll
  5. Terciptanya pestisida yang mempunyai dampak yang kecil bagi lingkungan. 






http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id
https://kimiaundip09.wordpress.com/2012/07/08/ada-apa-dengan-green-chemistry/#more-53 http://kimiaiwak.blogspot.co.id/2011/06/green-chemistry.html
http://maarif7sunandrajat.blogspot.co.id/2015/10/green-chemistry.html
https://kimiaundip09.wordpress.com/2012/07/09/green-chemistry/#more-76
Modul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.