.

Rabu, 14 September 2016

Perkembangan Ilmu kimia

Ruang Lingkup dan Perkembangan Ilmu Kimia 

Ilmu kimia tergolong ilmu pengetahuan alam yang secara khusus mempelajari perubahan materi,baik perubahan secara kimia maupun perubahan secara fisika. Untuk memenuhi perubahan materi dapat dikaji berdasarkan perubahan energi yang menyertainya. Dalam hal ini diperlukan teori yang disebut termodinamika kimia, yang diturunkan dari hukum mekanika dan untuk memahami perubahan materi dapat juga dipelajari dari prosesnya dengan menggunakan teori kinetika kimia yang secara prinsip diturukan dari hukum kinematika.

Perubahan materi dapat juga dikaji dari perubahan sifat sebelum dan sesudah mengalami perubahan. Untuk memahami struktur materi diperlukan banyak teori antara lain spektroskopi dan kuantum.

1.   Kajian Ilmu Kimia 
Perubahan materi merupakan kajian utama dalam ilmu kimia ,sebab perubahan materi merupakan gejala alam yang perlu dipahami agar dapat dilakukan perubahan ke arah yang menguntungkan,sedangkan perubahan materi ke arah yang merugikan dapat dicegah sedini mungkin maka dari itu dapat dilakukan kajian ilmu kimia yang dapat membantu kita. Ada beberapa kajian ilmu kimia yang dapat digunakan,yakni :
·        Kajian ilmu kimia terhadap struktur materi
Kajian untuk mempelajari bagaimana partikel berukuran sangat kecil (tidak terlihat oleh mata) bergabung membentuk suatu materi sangat besar seperti yang dapat dilihat dalam keseharian. Kajian ini memerlukan banyak teori,misalnya untuk mempelajari struktur padat diperlukan pengetahuan tentang simetri, teori grup,kristalografi dan ikatan kimia. Untuk memahami ikatan kimia diperlukan pengetahuan tentang mekaika kuantm dan struktur atom.
·        Kajian ilmu kimia terhadap komposisi materi
Kajian untuk mempelajari unsur-unsur apa yang menyusun suatu materi serta komposisi unsur-unsurnya. Hasil kajian terhadap komposisi materi membuahkan pengetahuan tentang rumus kimia suatu materi serta jenis unsur yang menyusun materi. Selan itu,juga dapat diramalkan kecederungan perubahan yang terjadi pada materi berdasarkan pengetahuan rumus kimianya.

·        Kajian ilmu kimia terhadap sifat-sifat materi
Kajian untuk mempelari karaterstik atau tabiat suatu materi. Sifat-sifat ini oleh para ahli dikelompokkan ke dalam sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika materi lebih cenderung kepada sifat yang tampak seperti wujud,warna,kelenturan dan kekerasan. Sifat kimia materi adalah kemampuan suatu materi melakukan perubahan atau reaksi kimia seperti kemampuan berkarat,meledak dan korosif.

2.   Metode Ilmiah 
Ilmu kimia dibangun oleh dua pilar kajian yang saling mendukung satu sama lain. Kedua pilar yang dimaksud adalah :
v Kajian Teoretis
Upaya untuk menerapkan hukum fisika dan teorema matematika guna mengungkapkan sifat dan gejala alam.
v Kajian Empiris
Upaya untuk menemukan keteraturan berdasarkan fakta yang ada dialam menggunakan metode ilmiah.Kedua pilar kajian yang diterapkan untuk diterapkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan alam,khususnya ilmu kimia,menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam pikiran kita ke dalam bentuk metode ilmiah. Dalam bentuk paling sederhana, metode ilmiah terdiri dari tahap-tahap operasional sebagai berikut :
a.     Melakukan Pengamatan (observasi)
Pengamatan dapat dilakukan secara baik kualitatif (misalnya : langit biru,logam raksa cair) maupun kuantitatif (misalnya : 1 liter air)
b.     Mencari Pola Berdasarkan Pengamatan
Proses ini sering melahirkan rumusan berupa hukum yang mengatur alam semesta,yaitu suatu pernyataan yang mengungkapkan perilaku umum suatu objek atau gejala yang diamati
c.      Perumusan Teori
Suatu teori (disebut juga model) terdiri dari sejumlah asumsi sebagai pijakan untuk menerangkan perilaku materi yang diamati yang biasanya disebut hipotesis. Jika hipotesis sejalan dengan kajian-kajian sejumlah percobaan, maka hipotesis tersebut disebut teori. Antara amatan dan teori terdapat perbedaan penting. Amatan adalah fakta yang berlangsung secara sinambung sedangkan teori merupakan suatu tafsiran atau spekulasi manusia terhadap kejadian alam.
d.     Pengujian Teori
Sejatinya,teori (model) dalam ilmu pengetahuan alam harus selalu dikoreksi dan dikaji secara berkesinambungan,sebab model merupakan gagasan manusia untuk menerangkan perilaku alam yang diamati berdasarkan pengalamannya.

3.   Perkembangan Ilmu Kimia
        Perkembangan ilmu kimia terdahulu tidak terlepas  dari hasil pekerjaaan tradisional yang diproleh secara kebetulan atau trial and error  oleh manusia di masa lampau, yang perkembangannya sangat dpengaruhi oleh filsafat yunani kuno. Dengan berkembangnya pradaban manusia ; filosof yunani berusaha menerangkan gjala alam dengan landasan logika,walaupun hanya berpa pemikran logis yang tidak disertai keterampilan teknik.
       Pada zaman dahulu,sebelum mengenal kimia ada era yang dinamakan era alkimia yang pertama kali berkembang di mesir dan menyebar ke jazirah arab dan eropa. Alkimia banyak memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu kita modern,terutama dalam penerapan landasan praktis dan teoritik dalam pekejaanya,walaupun konsep yang dhasilkan oleh pakar alkimia  belum berdasarkan pendekatan ilmiah.
    Perkembangan ilmu kimia terkini berkaitan dengn bagaimana mengembangkan proses-proses kimia dan bahan materi yang bermanfaaat bagi umat manusia tetapi dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan baik terhadap lingkungan perairan,lingkungan udara maupun lingkungan tanah. Untuk memperoleh pengetahuan kimia terkini dperlukan penelitian yang berkesinambungan dan terpadu melalui pendekatan teoritis maupun praktis menggunakan metode ilmiah dan peralatan mutakhir,sehingga dicapai konsep atau prinsip kimia yang seksama dan bermanfaat bagi umat manusia maupun lingkungan

Daftar Pustaka :
         Yayan Sunarya, (2000), Kimia Dasar Jilid 1: Prinsip dan Terapan Terkini, Edisi I, Bandung : Alkemi Grafisindo Press.
          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.