.

Minggu, 31 Juli 2016

INDUSTRI OLEOKIMIA



Oleokimia (oleochemicals) adalah segala produk kimia yang diturunkandari trigliserida
Hewani maupun nabati, meskipun terkandung unsur petrokimiadi dalamnya (Rupilius and Ahmad, 2006). Oleokimia adalah analog daripetrokimia dengan perbedaan sumber bahan baku. Oleokimia dinilai lebih alamikarena berbahan baku terbarukan berupa minyak dari hewan dan tumbuhandibandingkan petrokimia yang menggunakan bahan baku tidak terbarukan dariminyak bumi.
Industri oleokimia di Indonesia merupakan industri yang memiliki backupbahan baku yang sangat melimpah karena Indonesia merupakan produsen bahanbaku bagi industri ini yakni CPO terbesar di dunia. Industri oleokimia merupakan industri yang strategis karena selainkeunggulan komparatif yakni ketersediaan bahan baku yang melimpah jugamemberikan nilai tambah produksi yang cukup tinggi yakni di atas 40 persen darinilai bahan bakunya yakni CPO dan PKO.
Bahan baku umum yang digunakan dalam oleokimia antara lain lemaksapi, lemak babi, minyak kelapa, minyak sawit, minyak inti sawit, minyakkedelai, dan sebagainya. Setiap bahan baku memiliki karakteristik yang khasberupa komposisi asam lemak penyusun trigliserida dalam minyak tersebut. Makadari itu, penggunaan bahan baku untuk membuat berbagai macam produk akhirbervariasi, disesuaikan dengan karakteristik produk yang ingin dihasilkan. Produkoleokimia dasar meliputi metil ester, asam lemak, alkohol lemak, dangliserol.Produk tersebut kemudian diolah kembali menjadi produk jadi olehindustri-industri lain seperti industri makanan, kosmetik, maupun farmasi.
Di antara beberapa tanaman penghasil minyak nabati, sawit ( palm) adalahsalah satu tanaman yang paling diminati untuk menjadi bahan baku oleokimia.Bagian tanaman sawit yang kaya akan minyak adalah bagian buah dan intinya.Kandungan minyak sawit adalah 45 hingga 55% dari massa mesocarp atau dagingbuah.Sedangkan inti sawit,kernel, mengandung 50% minyak (Better CorpsInternational, 1999)
Minyak sawit dan minyak inti sawit diproduksi dari ekstraksi buah sawit.Ekstraksi tersebut melibatkan proses sterilization,pressing, dan pemisahan. Prosesdetailnya adalah sebagai berikut :

1.Tandan buah segar ( fresh fruit bunches) disterilisasi dengan kukusuntuk mencegah hidrolisis trigliserida oleh enzim yang terkandungdalam buah.
2.Buah dipisahkan dari tandannya (66,6 % buah per tandan buah segar)melalui proses
stripping
 3.Buah yang terpisah direaksikan dengan kukus sebelum ditekan( pressing) menjadi minyak dan cake
 4.Minyak yang telah terpisah dipisahkan kembali dari pengotor padatdengan
screening dan clarification
 sebelum dimurnikan kembalimenjadi minyak sawit mentah (crude palm oil, CPO)
5.Cake mengandung biji (nut) dan inti (kernel) dan dipisahkan dari seratnya
6.Biji kemudian dikeringkan dan dipecah hingga menghasilkan kernel
 (6,7% kernel per tandan buah segar)
7.Kernel  kemudian ditekan untuk menghasilkan minyak inti sawitmentah (crude palm kernel oil
, CPKO)


Daftar Refrensi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.