Oleh : Imam Rohmadi (@Q11-Imam)
e-mail : ImamRohmadi.IR@gmail.com
ABSTRAK
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi
karena menjadi esensi dari semua kehidupan. Dua pertiga dari permukaan bumi
merupakan air. Bahkan sekitar 60-70% dari komponen tubuh manusia terdiri dari
air. Namun terdapat permasalahan serius yang mengancam keberadaan air di bumi
yaitu pencemaran air. Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan
di suatu tempat penampung air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah
akibat aktivitas manusia.
Kata kunci : pencemaran,
pencemaran air, kimia lingkungan
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan utama
bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi
tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka jika tidak tersedia
dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Saat ini air menjadi barang yang
mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari
berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah
mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu
memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Pencemaran merupakan persoalan serius yang dihadapi oleh makhluk hidup
di Planet Bumi. Pencemaran air menyebabkan terganggunya spesies makhluk hidup
yang ada di Planet Bumi.
PEMBAHASAN
Pencemaran air terjadi setiap saat, ada yang
kasat mata karena perubahan warna air karena perubahan warna air, ada yang
teridentifikasi oleh indra penciuman karena bau menyengat, namun ada pula yang
tidak tampak dan tidak berbau. Aktivitas manusia berpotensi untuk menimbulkan
pencemaran air, sehingga berdampak pada penurunan kualitas air.
Banyak penyebab sumber pencemaran
air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber
kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung merupakan sumber
pencemaran yang secara langsung melepaskan limbah dan produk sampingan
berbahaya ke sumber air terdekat tanpa pengolahan, meliputi efluen yang keluar
dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung
adalah kontaminan yang memasuki badan air melalui air tanah atau atmosfer berupa
hujan asam, meliputi berbagai macam zat termasuk mikroorganisme pathogen, limbah
organik yang dapat membusuk, nutrisi tanaman, bahan kimia beracun, endapan,
panas, minyak bumi dan zat radioaktif.
Sehingga dapat menimbulkan dampak
negatif tidak hanya pada manusia tetapi juga pada lingkungannya. Dampak
pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004 dalam Warlina
2004):
- Dampak terhadap kehidupan biota air. Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut, sehingga akan mengakibatkan ekosistem dalam air terganggu. Selain itu bakteri yang mati juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air, sehingga proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.
- Dampak terhadap kualitas air tanah. Pencemaran air tanah membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia seperti berkurangnya persediaan air bersih, naiknya populasi bakteri berbahaya yang bersifat pathogen, berkurangnya kesuburan tanah, dsb.
- Dampak terhadap kesehatan. Dalam hal ini penurunan kualitas air menyebabkan masalah penyakit kolera dan diare, dimana mikroorganisme penyebab penyakit tersebut tumbuh subur diperairan yang tercemar. Kadar nitrogen yang berlebih dalam air minum juga menimbulkan resiko serius bagi bayi (Hidayat, 2018).
- Dampak terhadap estetika lingkungan. Dengan semakin banyaknya zat organik maupun limbah yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau menyengat yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang juga dapat mengurangi estetika.
Cara terbaik untuk mencegah
pencemaran air dalam skala besar adalah dengan mencoba dan mengurangi efek
bahayanya. Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu
penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis.
Penanggulangan secara non-teknis
yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara
menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan
mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak
terjadi pencemaran, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan
dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis
bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya
dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat
mengurangi pencemaran.
Selain itu, kita dapat mengurangi
pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang
kita hasilkan setiap hari atau mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai
(reuse) sampah tersebut. Kitapun perlu memperhatikan bahan kimia yang
kita buang dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah,
memupuk tanaman, dan sebagainya. Kita juga harus bertanggung jawab terhadap
berbagai sampah seperti 21 makanan dalam kemasan kaleng, minuman dalam botol
dan sebagainya, yang memuat unsur pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap
oleh air tanah pada tempat pembuangan akhir. Bahkan pilihan kita untuk bermobil
atau berjalan kaki, turut menyumbangkan emisi asam atu hidrokarbon ke dalam
atmosfir yang akhirnya berdampak pada siklus air alam.
KESIMPULAN DAN SARAN
Bencana krisis air dapat
merupakan ancaman bagi keberlangsungan generasi yang akan datang. Ditinjau dari
segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air makin menurun dan berkembangnya
berbagai sumber penyakit. Terbatasnya upaya pengendalian pencemaran air dan
rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan serta kurangnya penegakan
hukum bagi pelanggar pencemaran lingkungan. Diperlukan pendekatan yang
komprehensif dan holistic bagi penanggulangan pencemaran air, agar dapat
dipertahankan kualitas lingkungan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia dan Kholil, Muhammad.
2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Wahana Resolusi, Yogyakarta.
Warlina, Lina. 2004. PENCEMARAN
AIR: SUMBER, DAMPAK DAN PENANGGULANGANNYA. Dalam http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf diakses 6 Juni 2004.
~Thank You~
@Q10-Agustina
BalasHapusbagaimana cara menanggulangi pencemaran air ini?
penulisan sudah cukup baik
terimakasih