.

Selasa, 18 Februari 2020

SUMBER, DAMPAK DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR


 

Oleh : Imam Rohmadi (@Q11-Imam)

ABSTRAK
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi karena menjadi esensi dari semua kehidupan. Dua pertiga dari permukaan bumi merupakan air. Bahkan sekitar 60-70% dari komponen tubuh manusia terdiri dari air. Namun terdapat permasalahan serius yang mengancam keberadaan air di bumi yaitu pencemaran air. Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampung air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Kata kunci : pencemaran, pencemaran air, kimia lingkungan

PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka jika tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Saat ini air menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Pencemaran merupakan persoalan serius yang dihadapi oleh makhluk hidup di Planet Bumi. Pencemaran air menyebabkan terganggunya spesies makhluk hidup yang ada di Planet Bumi.

PEMBAHASAN
Pencemaran air terjadi setiap saat, ada yang kasat mata karena perubahan warna air karena perubahan warna air, ada yang teridentifikasi oleh indra penciuman karena bau menyengat, namun ada pula yang tidak tampak dan tidak berbau. Aktivitas manusia berpotensi untuk menimbulkan pencemaran air, sehingga berdampak pada penurunan kualitas air.
Banyak penyebab sumber pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung merupakan sumber pencemaran yang secara langsung melepaskan limbah dan produk sampingan berbahaya ke sumber air terdekat tanpa pengolahan, meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air melalui air tanah atau atmosfer berupa hujan asam, meliputi berbagai macam zat termasuk mikroorganisme pathogen, limbah organik yang dapat membusuk, nutrisi tanaman, bahan kimia beracun, endapan, panas, minyak bumi dan zat radioaktif.
Sehingga dapat menimbulkan dampak negatif tidak hanya pada manusia tetapi juga pada lingkungannya. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004 dalam Warlina 2004):
  • Dampak terhadap kehidupan biota air. Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut, sehingga akan mengakibatkan ekosistem dalam air terganggu. Selain itu bakteri yang mati juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air, sehingga proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.

  • Dampak terhadap kualitas air tanah. Pencemaran air tanah membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia seperti berkurangnya persediaan air bersih, naiknya populasi bakteri berbahaya yang bersifat pathogen, berkurangnya kesuburan tanah, dsb.

  •  Dampak terhadap kesehatan. Dalam hal ini penurunan kualitas air menyebabkan masalah penyakit kolera dan diare, dimana mikroorganisme penyebab penyakit tersebut tumbuh subur diperairan yang tercemar. Kadar nitrogen yang berlebih dalam air minum juga menimbulkan resiko serius bagi bayi (Hidayat, 2018).

  • Dampak terhadap estetika lingkungan. Dengan semakin banyaknya zat organik maupun limbah yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau menyengat yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang juga dapat mengurangi estetika.


Cara terbaik untuk mencegah pencemaran air dalam skala besar adalah dengan mencoba dan mengurangi efek bahayanya. Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis.
Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
Selain itu, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari atau mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut. Kitapun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya. Kita juga harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti 21 makanan dalam kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang memuat unsur pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat pembuangan akhir. Bahkan pilihan kita untuk bermobil atau berjalan kaki, turut menyumbangkan emisi asam atu hidrokarbon ke dalam atmosfir yang akhirnya berdampak pada siklus air alam.

KESIMPULAN DAN SARAN
Bencana krisis air dapat merupakan ancaman bagi keberlangsungan generasi yang akan datang. Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air makin menurun dan berkembangnya berbagai sumber penyakit. Terbatasnya upaya pengendalian pencemaran air dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan serta kurangnya penegakan hukum bagi pelanggar pencemaran lingkungan. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan holistic bagi penanggulangan pencemaran air, agar dapat dipertahankan kualitas lingkungan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia dan Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Wahana Resolusi, Yogyakarta.

Warlina, Lina. 2004. PENCEMARAN AIR: SUMBER, DAMPAK DAN PENANGGULANGANNYA. Dalam http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf diakses 6 Juni 2004.

~Thank You~

1 komentar:

  1. @Q10-Agustina

    bagaimana cara menanggulangi pencemaran air ini?
    penulisan sudah cukup baik
    terimakasih

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.