.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Pencemaran Air Sumur Di Daerah Industri Pengecoran Logam


Air merupakan sumberdaya alam yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, perlindungan terhadap kualitas air sangat penting dan berpengaruh besar terhadap tingkat kesehatan makhluk hidup dan peningkatan lingkungan hidup yang sehat.

Sejalan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat modern di era globalisasi ini, industrialisasi telah berkembang dengan pesat dan sebagai akibatnya juga berkontribusi terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup, termasuk air sebagai sumber kehidupan seluruh makhluk hidup yang ada.



Secara umum proses terjadinya pencemaran air ini dapat dikelompokan ke dalam dua kategori, yaitu :

1.       Pencemaran yang berasal dari sumber-sumber langsung (direct contaminant sources)
Yaitu buangan (effluent) yang berasal dari sumber pencemar limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah seperti limbah cair domestik dan tinja serta sampah. Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung mengalir ke dalam sistem pasokan air, seperti sungai, kanal, parasi/selokan.
2.       Pencemaran yang berasal dari sumber-sumber tak langsung (Indirect contaminant sources)

Yaitu kontaminan yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah domestik.

Untuk daerah industri, proses pencemaran kategori kedua ini adalah salah satu penyebab terjadinya pencemaran air sumur di daerah tersebut. Seperti pencemaran yang terjadi di daerah industri pengecoran logam yang terdapat di  Kecamatan Ceper – Kabupaten Klaten – Jawa Tengah. Dengan keterbatanas pengetahuan dan masih digunakannya teknologi konvensional, kondisi lingkungan di wilayah industri semakin memburuk dari hari ke hari. Hal ini di tunjukan dengan adanya perubahan fisik air sumur yang diraskan oleh sebagian besar masyarakatnya, seperti warna air yang berubah kekuning-kuningan, terbentuk lapisan berminyak pada permukaan air, dll.
Tujuan penelitian (Susanto J.P, 2005) adalah untuk mengidentifikasi pencemaran air sumur (terutama terhadap pencemaran logam Fe, Zn, Pb dan Mn) pada daerah industri pengecoran logam Ceper dan sekitarnya unutk mengetauhi seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan ini.

1. Pencemaran Fe (Ferum)
Meskipun zat besi merupakan salah satu nutrient penting dan sangat vital diperlukan oleh manusia dalam proses metaboisme di dalam tubuhnya, namun jika dalam jumlah akumulasi (penumpukan) yang tinggi juga mempunyai dampak yang merugikan terhadap kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan timbulnya penyakit Hemochromatosis sebagai akibat ketidakmampuan usus untuk mengolah kelebihan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga akan terjadi penumpukan zat besi di dalam organ hati dan jaringan usus yang sangat halus sehingga pada akhirnya menyebabkan rusaknya fungsi organ-organ tubuh tersebut.
2. Pencemaran Zn (Zinc)
Disamping Fe yang telah banyak mencemari air sumur penduduk di daerah ini, pencemaran oleh logam Zn juga penting unutk diperhatikan. Seperti halnya Fe, pada level yang relative rendah zat ini akan sangat bermanfaat sebagai zat yang penting untuk menjaga kesehatan. Akan tetapi, dalam jumlah yang lebih banyak zat ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai gangguan kesehatan seperti kram perut, anemia, dan meningkatkan kandungan kolesterol.
3. Pencemaran Pb (Lead/Timbal)
Dari keempat logam yang diamati dalam penelitian, Pb merupakan salah satu unusur yang sangat beracun sehingga dampak pencemaran logam ini terhadap kesehatan merupakan hal yang paling membahayakan. Keracunan Pb dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti kerusakan otak permanen, serangan mendadak, koma bahkan kematian apabila tidak dapat segera memperoleh pertolongan.
4. Pencemaran Mn (Mangan) dan Derajat Kesamaan (pH) air
 Meskipun dari hasil penelitian tersebut indikasi terjadinya pencemaran Mn belum tampak, namun dengan pertimbangan dampak kesehatan yang kemungkinan dapat ditimbulkanm maka telah menjadi bahan pertimbangan sebagai salah satu unsur logam yang diamati. Pencemaran Mn ini terutama berdampak pada gangguan sistem syaraf dan mempengaruhi fungsi otak. Jenis penyakit yang paling parah sebagai akibat keracunan Mn ini adalah berupa kerusakan yang bersifat tetap dari sistem syaraf seperti penyakit perkinson dimana penderitanya merasakan gugup, kesulitan berjalan dan otot muka yang kaku.
Disamping itu, pengamatan terhadap keasaman (pH) sampel air sumur juga masih menunjukkan dalam kisaran yang ditentukan sehingga belum memerlukan perhatian khusus.
Oleh karena itu, masyarakat bersama perusahaan terkait harus mulai memahami prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan sehingga dapat melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap kemungkinan terjadinya pencemaran di lingkungannya. Sedangkan pemerintahm baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat diharapkan dapat memberikan peningkatan pengetahuan melalui berbagai bentuk pendidikan, kursus, penyuluhan praktis sehingga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pencegahan pencemaran bagi kelangsungan kehidupan kita semua.

Referensi :
Susanto, Joko Prayitno. 2011. ANALISIS DISKRIPSI PENCEMARAN AIR SUMUR PADA DAERAH INDUSTRI PENGECORAN LOGAM, JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 6, No 2 (2005): JURNALTEKNOLOGI LINGKUNGAN.
Di akses pada tanggal 8/6/2016 jam 20:35


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.