ABSTRAK
Sabun
dan detergen adalah 2 produk yang tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat.
Dua benda ini sangat membantu masyarakat dalam hal yang berkaitan dengan
kebersihan, seperti untuk mandi, mencuci baju, mencuci piring, dan sebagainya. Industri
sabun tidak lepas dari peran bahan kimia dan proses kimia dalam proses
produksinya. Oleh karena manfaat sabun yang begitu banyak dan penting
menyebabkan industri sabun berkembang pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan
yang bersaing menciptakan produk sabun dan detergen. Banyak inovasi – inovasi
yang dihadirkan oleh para penggerak industri demi untuk bisa bersaing dengan
industri sesamanya. Inovasi yang biasanya dihadirkan dalam industri sabun
diantaranya menciptakan sebuah produk sabun yang memiliki aroma khas,
menciptakan produk detergen yang ramah lingkungan, menciptakan produk sabun
mandi untuk jenis kulit tertentu, dan masih banyak inovasi lainnya. Dalam
artikel ini penulis bertujuan untuk mengulas bagaimana pembuatan sabun dan
detergen secara singkat, peran kimia dalam industri sabun dan detergen,
perkembangan industri sabun dan detergen di Indonesia, serta dampak yang
ditimbulkan bahan kimia dari sabun dan detergen terhadap alam. Metode yang
digunakan dalam penyususnan artikel ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Dari penulisan artikel ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
informasi tambahan bagi pembacanya.
Kata Kunci : Sabun & detergen, kimia, industri
PENDAHULUAN
Industry sabun
saat ini sudah banyak di Indonesia. Hal tersebut menjadikan para penggiat industri
sabun berlomba – lomba untuk dapat menciptakan produk sabun yang memiliki
keunggulan yang khas. seperti contoh, saat ini dapat kita temui banyak sekali
sabun yang menawarkan aroma unik dalam produknya seperti aroma kopi, aroma
cokelat, dan aroma bunga. Selain itu, kini banyak juga ditemui sabun mandi
untuk jenis kulit tertentu seperi kulit kering dan ada juga sabun mandi yang
menawarkan keunggulan berupa anti bakteri dan anti septik . Jika dalam produk
detergen, inovasi yang dapat dilihat adalah detergen yang dapat bekerja secara
efektif hanya dengan sedikit penggunaannya. Hal ini tentunya sangat baik jika
digunakan dalam lingkungan masyarakat karena penggunaannya yang hanya sedikit
dapat menjaga lingkungan sekitar dari bahaya pencemaran limbah detergen.
Hadirnya produk sabun dan detergen tidak terlepas dari
peran bahan kimia dalam pembuatannya dan proses kimia dalam produksinya. Mayoritas sabun
diproduksi dari campuran garam natrium atau kalium dari asam
lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan
dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada
suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi.
Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa). Secara umum, fungsi
dari bahan kimia dalam sabun ialah sebagai salah satu bahan pembersih surfaktan
yang dapat mengangkat kotoran dan noda minyak. Bahan kimia ini memiliki sifat
sebagai bahan pembersih yang sangat kuat, dan biasanya bahan kimia ini dicampur
ke dalam produk pembersih karena memiliki kemampuan untuk menghasilkan busa
yang banyak. Pada sabun yang berupa anti septik, umumnya diberikan
tambahan sulfur pada produknya hal ini dikarenakan sulfur memiliki sifat
antimikroba yang dapat membantu membasmi bakteri-bakteri penyebab
masalah kulit seperti jerawat.
PERMASALAH
Dari ulasan tersebut muncul beberapa
rumusan masalah yang akan dibahas dalam artikel ini. Diantaranya adalah :
1.
Bagaimana proses
pembuatan sabun ?
2.
Peran kimia dalam industri
sabun dan detergen
3.
Perkembangan industry sabun
di Indonesia
4.
Dampak yang ditimbulkan bahan kimia dari
sabun dan detergen terhadap alam
PEMBAHASAN
1.
PROSES PEMBUATAN SABUN
Alat
dan Bahan
·
Timbanan / neraca - Larutan NaOH ( NaOH dan air suling )
·
Panci / reactor - Minyak jarak, minyak kelapa, atau minyak
sawit/goreng
·
Gelas transparan - Pengatur pH
·
Pengaduk / mixer - Larutan Gula, pewarna makanan, pengharum/fragrance
·
Spatula -
Alkohol
·
Cetakan - Indikator pH (Universal Indicator)
Proses
·
Tuangkan atau masukkan larutan NaOH ke dalam
air yang sudah di suling.
·
Campurkan minyak kelapa, minyak kelapa sawit serta minyak jarak
selanjutnya panaskan pada suhu di atas 50 drajat celcius.
·
Setelah larutan alkali turun hingga 50 drajat celcius
selanjutnya campurkan minyak yang sudah didihkan tadi.
·
Panaskan sabun sampai proses akhir sponisasi. Setelah itu cek PH
– nya. Jika sudah sesuai selanjutnya campurkan gliserin serta alcohol kedalam
panci.
·
Diamkan campuran ini hingga 30 menit, sampai suhu pada sabun
turun hingga 30 drajat celcius. Jangan lupa pada proses ini tutup wadah jangan
sampai terbuka, hal ini bertujuan agar alcohol pada larutan ini tidak menguap.
·
Siapkan larutan gula, disarankan agar menyiapkan larutan gula
sebanyak 2, karena nantinya pasti akan dibutuhkan untuk penyesuaian
transparansi.
·
Setelah itu campurkan larutan gula kedalam sabun dan aduk hingga
merata. Kemudian tes transparasi sabun dengan menggunakan gelas.
·
Apabila sabun masih terlihat buram atau kurang transparan maka
tambahkan lagi larutan gulanya.
·
Setelah proses transparasi dirasa cukup, hal selanjutnya adalah
tambahkan aroma pewangi serta pewarna makanan kedalam adonan sabun
·
Kemudian tuangkan adonan sabun ke dalam cetakan yang sudah
disiapkan, jangan sampai ada gelembung yang muncul. Setelah itu masukkan
cetakan kedalam lemari es hingga 2 jam.
· Setelah 2 jam keluarkan cetakkan dari lemari es, selanjutnya diamkan sabun selama 1 minggu. Setelah itu baru bisa dipakai untuk mandi.
2. PERAN KIMIA DALAM INDUSTRI SABUN
DAN DETERGEN
Industri
sabun dan detergen melibatkan bahan kimia dan proses kimiawi dalam produksinya.
Bahan – bahan kimia dimanfaatkan sebagai penyusun sabun dan detergen sedangkan
proses kimiawi merupakan proses yang melibatkan zat kimia pada saat pembuatan
sabun dan detergen. Bahan-bahan kimia sabun yang digunakan dalam industri
sabun diantaranya adalah asam lemak, alkali
NaOH dan KOH, air, zat aditif dan gliserin.
Proses pembuatan sabun yang
melibatkan proses kimia pada industri sabun diantaranya ialah saponifikasi
lemak netral, pengeringan sabun, penetralan asam lemak, dan penyempurnaan
sabun. Saponifikasi lemak netral ialah cara pembuatan sabun dimana
sesuai dengan metodenya. Pengeringan sabun dengan vakum spray dyer dimana
bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam sabun tersebut. Penetralan
asam lemak dimana mereaksikan asam basa antara asam dengan alkali untuk
menghasilkan sabun
yang
lebih cepat daripada trigliserida dengan alkali. Penyempurnaan sabun yaitu menambahkan
zat aditif seperti pewarna, pewangi, dan lainnya
3.
PERKEMBANGAN INDUSTRI SABUN DAN DETERGEN DI INDONESIA
Sabun dan
detergen merupakan produk rumah tangga yang tingkat penggunaannya tidak pernah
turun. Hal ini dikarenakan masyarakat selalu membutuhkan sabun dan detergen
dalam kehidupan sehari – hari mereka. Mulai untuk mandi, mencuci pakaian,
memncuci piring, dan sebagainya. Atas dasar keperluan konsumen terhadapt sabun
yang terus meningkat menyebabkan banyak perusahaan yang berlomba – lomba menciptakan
produk sabun dan detergen. Semakin banyak perusahaan yang mengeluarkan produk
sabun dan detergen di Indonesia menyebabkan para penggerak industry sabun dan
detergen menciptakan inovasi – inovasi dalam produk mereka. Inovasi ini
diberikan guna memiliki daya saing lebih terhadap produk sama dari produsen
yang lainnya. Berikut adalah beberapa industry sabun dan detergen yang
berkembang di Indonesia.
1. PT P&G
P&G adalah
perusahaan internasional didirikan pada tahun 1873.Pendirinya yaitu William
Procter dan James Gamble. P&G di Indonesia diawali oleh PT Richardson
Merrel Indonesia (MRI) pada tahun 1970 melalui brand Vicks yang kemudian diakusisi
oleh P&G pada
tahun
1979. Perusahaan
ini diawali dengan produk kecil-kecilan seperti sabun dan lilin kemudian
berkembang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan produk
dan layanan berkualitas.
2. PT Unilever
Unilever
merupakan perusahaan multinasional yang didirikan pada 2 September 1929 di
Britania Raya. Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933. Unilver
terbagi menjadi empat divisi yaitu Perawatan Rumah Tangga, Minuman dan
Es Krim, Perawatan Tubuh, dan Makanan. PT Produk Unilever Indonesia di
bidang industri sabun ialah Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rinso,
Molto, Sunlight, dan lain-lain.
3. PT KAO
Indonesia
Kao Corporation hadir di Indonesia pada 18 Januari 1985. Pada tahun 1985, Kao Corporation bekerja sama dengan PT Dino Indonesia Industrial Ltd yang telah memproduksi bubuk deterjen Dino sejak tahun 1969. Gabungan dua perusahaan ini tetap bernama PT Dino Indonesia Industrial Ltd dengan perbandingan saham 50%/50%. Saat ini ada 6 produk Kao Corporation yang berada di Indonesia yaitu: Biore, Men's Biore, Laurier, Attack, Merries dan Magiclean.
4.
DAMPAK YANG DITIMBULKAN BAHAN KIMIA DARI SABUN DAN DETERGEN TERHADAP ALAM
Tidak dapat dipungkiri bahwa sabun dan deteren membawa
sejumlah manfaat yang dapat membantu kehidupan manusia. Karena banyaknya
manfaat yang dihadirkan oleh dua produk ini menjadikan masyarakat tidak dapat
lepas penggunaan dari sabun dan detergen. Hal ini tentunya membawa dampak negative.
Seperti yang diketahui bahwa sabun dan detergen mengandung zat kimia
didalamnya. Hal ini dapat menjadi masalah ketikan sabun dan detergen menghasilkan
limbah kemudian dialirkan ke lingkungan sekitar.
Limbah detergen yang dialirkan dari rumah – rumah
warga menuju ke sungai melalui selokan dapat menyebabkan pencemaran air. Efek
paling nyata yang disebabkan oleh limbah Detergen rumah tangga adalah
terjadinya eutrofikasi (pesatnya pertumbuhan ganggang dan enceng gondok).
Limbah Detergen yang dibuang ke kolam ataupun rawa akan memicu ledakan
pertumbuhan ganggang dan enceng gondok sehingga dasar air tidak mampu ditembus
oleh sinar matahari, kadar oksigen berkurang secara drastis, kehidupan biota
air mengalami degradasi, dan unsur hara meningkat sangat pesat. Jika hal
seperti ini tidak segera diatasi, ekosistem akan terganggu dan berakibat merugikan
manusia itu sendiri. Semua yang berada di sungai akan bermuara ke laut,
demikian juga dengan limbah sabun dan detergen. Kandungan kimia dalam limbah sabun
dan detergen yang terbawa hingga ke laut dapat terserap oleh biota laut dan
mengakibatkan ekosistem laut terancam. Dapat dibayangkan jika limbah dari sabun
dan detergen yang mengandung zat berbahaya terserap oleh ikan dan biota laut
lainnya, maka biota laut tersebut menjadi beracun. Hal ini akan sangat
berbahaya jika ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia.
Ditinjau dari bahaya limbah sabun dan detergen, maka ada beberapa solusi yang
dapat digunakan untuk meminimalisir bahaya dari dampak penggunaan sabun dan
detergen. Solusi yang pertama ialah mengurangi takaran jumlah penggunaan
detergen dan jumlah air pencucian karena kondisi pakaian yang tidak
terlalu kotor sebenarnya bisa menjadi bersih hanya dengan dibilas air. Kemudian
upaya yang dapat dilakukan selanjutnya adalah memilih produk sabun dan detergen
yang ramah lingkungan. Biasanya ciri dari sabun dan detergen yang ramah
lingkungan ialah sabun dan detergen berjenis organik. Dalam sabun dan detergen organic
bukan berarti tidak mengandung bahan kimia, melainkan memiliki kandungan bahan
kimia yang lebih sedikit dan tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan seperti
kandungan pada sabun dan detergen biasa. Dan masih banyak upaya lain yang dapat
dilakukan.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas, sudah diketahui bahwa sabun dan
detergen memiliki banyak manfaat yang dapat memudahkan kehidupan manusia. Namun
kandungan dalam sabun dan detergen mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi
lingkungan jika digunakan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu diperlukan cara
untuk memproses limbah dari industri sabun agar menjadi ramah lingkungan serta
diperlukan kesadaran masyarakat untuk menggunakan sabun dan detergen secara
bijak.
DAFTAR
PUSTAKA
https://adevnatural.com/pembuatan-sabun-bahan-cara-dan-proses-saponifikasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.