Nama : ALIFIANA
Kode : @G31
Green chemistry atau kimia hijau
adalah berbagai teknik dan metodolgi kimia yang berusaha mengurangi
atau menghilangkan penggunaan atau produksi bahan mentah, produk, produk
samping, pelarut, reagensia,dan sebagainya yang berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungannya (Anastas, 1998) dimana mulai
mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak, dimulai dari bahan dan
proses kimia yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan dampak
negatif bagi lingkungan. Green chemistry
merupakan pendekatan yang sangat efektif dengan solusi ilmiah inovatif
untuk situasi dunia nyata untuk pencegahan polusi atau pencemaran pada
lingkungan. Konsep kimia hijau mulai dikenal global pada awal tahun 1990
setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution
Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau
mengurangi polusi.
12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner
(1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry”
yaitu:
- Mencegah timbul limbah
Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah
- Desain produk bahan kimia aman
Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari
nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang
baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan
mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai
bioavailability.
- Desain proses sintesis aman
Metode sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat
dengan toksisitas rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia
dengan meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.
- Bahan baku terbarukan
Bahan mentah atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus menipis dan mahal secara ekonomis
- Katalis
katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi
penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu
reaksi.
- Mengurangi proses derivitasi
Derivatisasi yang tidak diperlu (gugus pelindung,
proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara) pada proses fisika
ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena
pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang
nantinya memperbanyak limbah.
- Efisiensi atom
Metode sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua
bahan yang digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir
- Pelarut dan zat tambahan aman
Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan
- Efisiensi Energi
Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan
- Desain untuk mudah degradasi
Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan,
sehingga bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di
lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta
bahan kimia lainya).
- Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran
Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi
pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini
berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat
mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
- Meminimalisasi potensi kecelakaan
Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih
sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan
masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.
Daftar Pustaka :
- Anastas, P.T. dan Warner, J.C.. 1998. Green Chemistry: Theory and Practice. New York: Oxford University Press
- Anastas, P.T. 1999. Crit. Rev. Analytical Chemistry: 29, 167.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.