.

Sabtu, 03 Agustus 2019

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT DARI INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT SEBAGAI ENERGI BIOMASSA PENGGANTI ENERGI FOSSIL


Oleh: Juslina Ria Mahulae                    
Supply listrik Indonesia sebagian besar didukung oleh pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fossil. Situs Indonesia Environment Consultan (IEC) (2013) dalam Hidayat danKholil (2018) melaporkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan konsumsi energi yang cukup tinggi di dunia. Sehingga dibutuhkan lebih banyak lagi bahan bakar fossil di masa depan. Bahan bakar fossil merupakan salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, sehingga suatu hari nanti keberadaannya tidak dapat ditemukan lagi. Selan itu bahan bakar fossil menghasilkan polutan yang mencemari lingkungan. 

Dengan demikian, Indonesia butuh sumber energi terbarukan yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan salah satunya penggunaan biomassa. Jika sudah banyak yang mengetahui bahwa minyak sayur yang kita konsumsi pada masakan terbuat dari olahan buah kelapa sawit, maka disini akan saya jelaskan  bahwa kelapa sawit selain menghasilkan minyak sayur, juga dapat menghasilkan energi yang disebut dengan energi biomassa hanya dengan menggunakan ampas atau limbahnya. Kelapa sawit memiliki nama latin  Elaeis guineensis dan berasal dari Afrika. Di Indonesia, taman ini banyak dibudidayakan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Tandan buah segar (TBS) diolah menjadi minyak sayur yang disebut dengan produksi Crude Palm Oil (CPO). Buah kelapa sawit selain menghasilkan CPO juga dapat menghasilkan KPO (Kernel Palm Oil) yang mana KPO ini diolah dari inti buah kelapa sawit. Kebutuhan akan minyak nabati untuk dikonsumsi ataupun untuk bahan dasar sabun maupun kosmetik membuat berkembangnya industri pengolahan kelapa sawit. Banyaknya industri pengolahan kelapa sawit yang berkembang berbanding lurus dengan banyaknya limbah yang tidak ramah dengan lingkungan. Limbah yang tidak diolah dengan baik dapat membahayakan kesehatan masyarakat sekitar hingga mampu membahayakan bumi tempat kita tinggal.

Dalam proses pengolahan kelapa sawit, akan didapatkan sampah atau limbah baik limbah padat maupun limbah cair. Limbah padat berasal dari tandan kosong, serat dan cangkang buah kelapa sawit, sementara limbah cair berasal dari kondensat rebusan, air hidrosiklon dan sludge separator kelapa sawit. Menurut Susanto et al, (2017), proses produksi Crude Palm Oil (CPO) menghasilkan limbah padat sebanyak 35-40% dari total tandan buah segar (TBS) yang diolah. Jumlah limbah padat yang besar ini dapat digunakan untuk sumber energi yang ramah lingkungan walau energi yang didapat tidak begitu besar seperti energi yang diperoleh dari sumber energi fossil.
Menurut Zainuddin et, al 2017, Proses transformasi limbah padat menjadi energi listrik melalui 3 fase yaitu fase bahan baku, fase gasifikasi dan fase listrik. Fase gasifikasi yaitu proses konversi biomassa menjadi gas umpan dengan kandungan utama gas H2 dan CO2 yang dibutuhkan untuk proses sintesis Fischer Tropsch terjadi di dalam reaktor gasifikasi (Yulistiani 2008).

Secara keseluruhan bahwa untuk menghasilkan energi listrik, limbah padat ini harus melalui proses sebagai berikut (Zainuddin, et al 2017):
1. Bahan baku dicacah untuk mendapatkan ukuran yang sesuai
2. Bahan baku diangkut melalui konveyor ke silo sebagai tempat penampungan sebelum ke reaktor
3. Dari reaktor inilah proses gasifikasi berlangsung
4. Syntetic gas yang dihasilkan dari proses gasifikasi digunakan sebagai bahan bakar engine gas
5. Engine gas menggerakkan generator sehingga menghasilkan listrik
            Dengan demikian listrik yang dihasilkan biomassa ini adalah listrik yang ramah lingkungan karena prosenya tidak menghasilkan polutan yang membahayakan manusia. Listrik ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi minimal untuk suppy energi rumah tangga. 




DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Joko Prayitno dkk 2017 Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18No 2, Juli 2017, 165-172 165 Perhitungan Potensi Limbah Padat Kelapa Sawit untuk Sumber Energi Terbaharukan dengan Metode LCA
Yulistiani, Fitria., 2008. Kajian Tekno Ekonomi Pabrik Konversi Biomassa Menjadi Bahan Bakar Fischer-Tropsch Melalui Proses Gasifikasi. Makalah Metodologi dan Usulan Penelitian Semester II-2008/2009. ITB: Bandung. Tidak dipublikasikan.
Zainuddin, Muammar dkk, 2017 Analisis Efisiensi Gasifikasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) Tongkol Jagung Kapasitas 500 KW di Kabupaten Gorontalo. Jurnal sains, teknologi dan Industri, vol 14, No.2







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.