.

Sabtu, 13 November 2021

KIMIA HIJAU UNTUK KEBAIKAN LINGKUNGAN DI MASA DEPAN

  Oleh: Rahel Gracia Listiadi (@T23-Rahel)

 

Mind Mapping Kimia Hijau


Abstrak

Keberadaan lingkungan sekarang terlihat sudah tidak baik dikarenakan maraknya pencemaran lingkungan. Kualitas suatu lingkungan tidak lagi aman bagi makhluk hidup yang berada dalam lingkungan tersebut dan hal ini tentu membahayakan kehidupan makhluk hidup kedepannya. Kimia hijau merupakan suatu studi yang menjadi solusi untuk menyelamatkan lingkungan di masa depan. Kimia hijau merupakan suatu langkah mencegah kerusakan lingkungan dengan menciptakan keadaan yang lebih ramah lingkungan. Kimia hijau didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses.Maka dari itu kimia hijau bisa menjadi suat solusi yang baik untuk keberadaan lingkungan di masa depan.

Kata Kunci : kimia, hijau, lingkungan, solusi, masa depan.

Abstract

The existence of the environment now looks bad because of the rampant environmental pollution. The quality of an environment is no longer safe for living things in that environment and this certainly endangers the lives of living things in the future. Green chemistry is a study that is a solution to save the environment in the future. Green chemistry is a step to prevent environmental damage by creating a more environmentally friendly environment. Green chemistry is based on reducing the use and manufacture of hazardous chemicals both in terms of design and process. Therefore, green chemistry can be a good solution for the existence of the environment in the future.

Keywords: chemistry, green, environment, solutions, future.


Pendahuluan

    Kerusakan lingkungan terjadi dikarenakan beberapa faktor namun faktor utama terjadi kerusakan lingkungan dikarenakan terjadinya pencemaran lingkungan. Masuknya zat-zat yang berbahaya khususnya zat kimia membuat suatu lingkungan tidak lagi aman terhadapa kehidupan di dalam suatu lingkungan. Istilah kimia hijau atau green chemistry adalah ilmu kimia yang berfokus kepada pencegahan polusi yang merupakan penyebab pencemaran. Kimia hijau pertama kali dikenal secara global pada tahun 1990 setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. Kimia hijau menjadi solusi untuk kebaikan suatu lingkungan di masa depan. Hal ini dikarenakan kimia hijau berfokus kepada menciptakan suatu hal yang ramah lingkungan dan mengurangi dampak dari bahayanya suatu bahan kimia terhadap lingkungan. Menurut Anwar (2015) menyatakan bahwa,bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.


Permasalahan

1. Apa yang dimaksud dengan kimia hijau ?

2. Mengapa kimia hijau baik untuk lingkungan di masa depan ?

3. Bagaimana penerapan kimia hijau yang baik terhadap lingkungan di masa depan ?


Tujuan

1. Untuk memahami mengenai kimia hijau.

2. Untuk memahami alasan kimia hijau baik untuk lingkungan di masa depan.

3. Untuk memahami penerapan kimia yang baik terhadap lingkungan di masa depan.


Pembahasan

    Lingkungan merupakan tempat makhluk hidup menjalankan kehidupannya. Kualitas suatu lingkungan menjadi hal yang penting untuk terus dijaga. Pencemaran lingkungan yang marak terjadi merusak kualitas suatu lingkungan. Banyak cara yang diupayakan untuk tetap menjaga suatu lingkungan agar terhindar dari suatu pencemaran atau kerusakan. Kimia hijau merupakan salah satu cara menyelamatkan serta menjaga kualitas lingkungan. Menurut Al idrus, dkk (2020) Green chemistry atau  kimia hijau  adalah pendekatan  komprehensif  yang  merancang  bahan kimia aman mulai dari produk dan proses. Kimia hijau  disebut  juga kimia  berkelanjutan  digunakan untuk merancang produk dan prosedur kimia yang mengurangi  pembentukan  zat  kimia  berbahaya. Prinsip  kimia  hijau  sangat  penting  pada  saat percobaan  di  laboratorium,  karena  adanya penggunaan bahan kimia  berpotensi menghasilkan limbah.

    Keberadaan kimia hijau menjadi sangat dibutuhkan dalam menghadapi isu lingkungan saat ini. Menurut Irdhawati (2016) menyatakan pengembangan metode kimia yang ramah lingkungan saat ini sangat berkembang sebagai salah satu cara untuk menerapkan kimia hijau dalam kehidupan. Kepedulian terhadap penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses di industri tidak bisa dihindari, namun penggunaannya dalam proses dan limbah yang dihasilkan dapat dikurangi, dengan menerapkan aspek dan prinsip green chemistry (GC). Melalui hal tersebut kimia hijau menjadi ilmu yang harus semakin di terapkan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun kegiatan industri untuk mencegah munculnya limbah yang menjadi sumber utama permasalahan lingkungan.

    Menurut Mohammed (2020) Konsep kimia hijau didasarkan pada dua belas prinsip yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan bahan berbahaya dari sintesis, produksi, dan aplikasi produk kimia, dan akibatnya penggunaan bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan yang harus dikurangi atau dihilangkan. Kimia hijau memiliki dua belas prinsip dalam mewujudkan situasi yang ramah lingkungan. Dapat dilihat dari setiap konsep dari kimia hijau diupayakan untuk mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan.

Gambar 1: 12 prinsip kimia hijau (Sumber : SpringerLink)

   Melalui dua belas konsep kimia hijau semuanya mengutamakan kelestarian suatu lingkungan. Mulai dari mencegah timbulnya limbah dalam proses, mendesain produk bahan kimia yang aman, mendesain proses sintesis yang aman, menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan, menggunakan katalis, menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia, memaksimalkan atom ekonomi, menggunakan pelarut yang aman, meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi, mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi, penggunaan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi, dan meminimalisasi potensi kecelakaan. 

    Aplikasi penerapan kimia hijau terus diupayakan untuk tetap menjaga lingkungan di masa depan. Menurut Mustafa (2017) bahwa,  peranan ilmu dan teknologi kimia dalam pembentukan kota cerdas, antara lain, dengan diperkenalkannya konsep kimia hijau atau green chemistry untuk pengelolaan pembangunan berkelanjutan. Kimia hijau dengan memanfaatkan teknologi dapat menciptakan suatu kota yang cerdas. Ilmu dan teknologi Kimia, melalui pendekatan kimia hijau dapat membuat aspek-aspek ini dikembangkan dan dikelola dengan lebih berkelanjutan, yaitu dengan menerapkan efisiensi energi dan anggaran yang lebih efektif dan pemanfaatan materi yang ramah lingkungan.

    Menurut Fajaroh (2018) bahwa nanopartikel makin berperan di berbagai bidang kehidupan. Oleh karenanya perlu terus dikembangkan metode sintesis yang tidak sekedar efektif, tetapi sekaligus harus berbasis prinsip kimia hijau, yakni berupa teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan yang tidak hanya memperhatikan aspek kuantitas hasil, tetapi juga aspek keamanan bagi lingkungan terdampak. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan pereduksi alami dalam sintesis nanopartikel. Senyawa bioreduktor tersebut terkandung dalam tanaman dan limbahnya. Mikroorganisme juga dapat dimanfaatkan sebagai bioreduktor.

    Penerapan lain yang dilakukan agar kimia hijau menjadi suatu kebaikan di masa depan dengan mengacu pada paparan mengenai prinsip kimia hijau, maka produk kimia yang dianggap ideal ialah memiliki sifat: Dapat terurai oleh mikroorganisme (biodegradable); Mampu beradaptasi dan sejalan dengan siklus 3R (reuse, recycle, and reduce); serta Produk dan proses produksinya tidak menimbulkan bahaya (Hidayat, 2021). Dengan demikian kimia hijau akan menjaga kualitas lingkungan di masa depan.


Kesimpulan

    Kualitas lingkungan harus terus dijaga dengan baik agar terhindar dari kerusakan yang berdampak buruk kepada kehidupan di dalam suatu lingkungan. Kimia hijau menjadi jawaban untuk mengurangi potensi kerusakan lingkungan yang semakin marak terjadi. Keberadaan kimia hijau menjadi suatu ilmu dan serta langkah yang harus semakin diterapkan oleh manusia dikarenakan kimia hijau adalah konsep dan pemikiran mengenai kimia untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran. Prinsip-prinsip dari kimia hijau memiliki tujuan untuk mengurangi polusi dan melestarikan lingkungan. Kimia hijau mengutamakan keselamatan suatu lingkungan. Oleh karena itu, dengan adanya penerapan kimia hijau baik dalam kegiatan masyarakat maupun kegiatan industri dapat menciptakan suatu lingkungan yang tetap terjaga di masa depan.


Daftar Pustaka

Al idrus, Syarifa Wahidah, dkk. 2020. Analisis Kemampuan Awal Konsep Green Chemistry Sebagai Upaya Meningkatkan Kreatifitas Mahasiswa Dalam Pratikum  Kimia Lingkungan . Program Studi Pendidikan Kimia. Universitas Mataram. Mataram. Indonesia. Dalam https://www.researchgate.net/publication/342979526_Analisis_Kemampuan_Awal_Konsep_Green_Chemistry_Sebagai_Upaya_Meningkatkan_Kreatifitas_Mahasiswa_Dalam_Praktikum_Kimia_Lingkungan (diakses 12 November 2021)

Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau/Green Chemistry. Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia. Badan Penelitian Teknologi Bahan Alam. Dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343 .(diakses 12 November 2021)

Fajaroh, Fauziatul. 2018. Sintesis Nanopartikel dengan Prinsip Kimia Hijau. Jurusan Kimia FMIPA. Universitas Negeri Malang. Malang. Dalam http://kimia.fmipa.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/Hal-24-32-FAUZIATUL.pdf(diakses 12 November 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Indusrti. Jakarta. Universitas Mercu Buana.  (diakses 12 November 2021)

Irdhawati. 2016. Kimia Hijau Dalam Bidang Industri dan Pengolahan Limbah. Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Udayana. Bali. Dalam https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/150692202ce624f395662795e73f87ea.pdf. (diakses 12 November 2021)

Mohammed, Wanisa Abdussalam, dkk. 2020. Green Chemistry: Principles, Applications, and Disadvantages. Chemistry Department. Faculty of Science. Sebha University. Dalam https://www.researchgate.net/profile/Wanisa-Mohammed-2/publication/341099572_Chemical_Methodologies_Green_Chemistry_Principles_Applications_and_Disadvantages/links/5ead3471a6fdcc7050a1a9fa/Chemical-Methodologies-Green-Chemistry-Principles-Applications-and-Disadvantages.pdf. (diakses 12 November 2021)

Mustafa, Dina. 2017.  Peranan Kimia Hijau (Green Chemistry) dalam Mendukung Tercapainya Kota Cerdas(Smart City) Suatu Tinjauan Pustaka. Universitas Terbuka. Dalam http://repository.ut.ac.id/7076/1/UTFMIPA2017-07-dina.pdf (diakses 12 November 2021)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.