Oleh : @K18-Fierdian (41618010018)
Abstrak
Isu tentang
polusi, limbah, pemanasan global sudah sering kita dengar pemberitaannya
melalui media baik media cetak maupun media elektronik. Saat sekarang ini
terutama menjadi isu yang sangat sensitive di dalam suatu pemerintahan.
Peningkatan kandungan polutan yang terus meningkat, membuat pembuat keputusan
dan kebijakan, aktifis lingkungan dan juga masyarakat umum mulai memikirkan
masa depan bumi ini.
Kata
Kunci:
Kimia Hijau
Pengertian
Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang
berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai
dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA)
mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk
mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk
mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan,
proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang
suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan
kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses.
Prinsip
Utama Kimia Hijau
Anastas dan
Warner (1998) mengusulkan konsep “The
Twelve Principles of Green Chemistry” yang digunakan sebagai acuan oleh
para peneliti untuk melakukan penelitian yang ramah lingkungan. Berikut adalah
ke-12 prinsip kimia hijau yang diusulkan oleh Anastas dan Warner:
1. Mencegah timbulnya limbah dalam proses
Lebih baik mencegah daripada menanggulangi
atau membersihkan limbah yang timbul setelah proses sintesis, karena biaya
untuk menanggulangi limbah sangat besar.
2. Mendesain produk bahan kimia yang aman
Pengetahuan mengenai struktur kimia
memungkinkan seorang kimiawan untuk mengkarakterisasi toksisitas dari suatu
molekul serta mampu mendesain bahan kimia yang aman.
3. Mendesain
proses sintesis yang aman
Metode sintesis
yang digunakan harus didesain dengan menggunakan dan menghasilkan bahan kimia
yang tidak beracun terhadap manusia dan lingkungan.
4. Menggunakan
bahan baku yang dapat terbarukan
Penggunaan bahan
baku yang dapat diperbarui lebih disarankan daripada menggunakan bahan baku
yang tak terbarukan didasarkan pada alasan ekonomi.
5. Menggunakan
katalis
Penggunaan
katalis memberikan selektifitas yang lebih baik, rendemen hasil yang meningkat,
serta mampu mengurangi produk samping.
6. Menghindari
derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia
Derivatisasi
yang tidak diperlukan seperti penggunaan gugus pelindung, proteksi/deproteksi,
dan modifikasi sementara pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan
atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi
memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
7. Memaksimalkan
atom ekonomi
Metode sintesis
yang digunakan harus didesain untuk meningkatkan proporsi produk yang
diinginkan dibandingkan dengan bahan dasar. Berikut adalah persamaan untuk
menghitung nilai atom ekonomi:
Atom ekonomi (%)
= x100%
8. Menggunakan
pelarut yang aman
Penggunaan bahan
kimia seperti pelarut, ekstraktan, atau bahan kimia tambahan yang lain harus
dihindari penggunaannya. Apabila terpaksa harus digunakan, maka harus seminimal
mungkin.
9. Meningkatkan
efisiensi energi dalam reaksi
Energi yang
digunakan dalam suatu proses kimia harus mempertimbangkan efek terhadap
lingkungan dan aspek ekonomi.
10. Mendesain
bahan kimia yang mudah terdegradasi
Bahan kimia
harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, oleh karena itu suatu
bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan.
11. Penggunaan
metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
Metode analisis
yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping
yang tidak diinginkan.
12. Meminimalisasi
potensi kecelakaan
Bahan kimia yang
digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi
kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan
dan api dapat dihindari.
Kesimpulan
Aplikasi
penerapan ke-12 prinsip kimia hijau ini masih belum sepenuhnya dilakukan para
kimiawan khususnya yang bergerak pada bidang sintesis dalam hal desain reaksi
dan metode yang digunakan untuk mencegah seminimal mungkin terjadinya
pencemaran lingkungan. Marilah kita mulai penelitian yang lebih berwawasan
lingkungan dengan mempertimbangkan aspek green chemistry, agar generasi
mendatang dapat hidup lebih baik.
Daftar
Pustaka
·
Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau / Green Chemistry. Online http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&&lang=id,
(diakses 04 Desember 2018).
·
Unknown. 2016. Kimia Hijau (Green Chemistry).
Online https://amrysyaawalz.wordpress.com,
(diakses 04 Desember 2018).
·
Hidayat,
Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri Dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media.
·
Unknown.
2017. 12 Prinsip Green
Chemistry Untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan.
Online http://nurudinmz.blog.uns.ac.id/2017/03/14/12-prinsip-prinsip-green-chemistry-untuk-mencegah-pencemaran-lingkungan/,
(diakses 04 Desember 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.