ABSTRAK
Dengan berkembangnya jaman, di bumi ini terdapat ribuan pembangkit listrik batu bara, dan nuklir. Keduanya menimbulkan pencemaran udara, solusi teknologinya ialah dengan menggunakan sumber energi angin dan matahari. Energi listrik yang diupayakan yaitu dengan memanfaatkan energi angin yang memutar kubah putar masjid dengan porosnya yang dihubungkan dengan transmisi sabuk ke dinamo, sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu, juga digunakan solar cell untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Energi listrik dari dinamo dan solar cell kemudian disimpan di dalam battery dengan bantuan alat regulator. Untuk menyalakan lampu dengan mempergunakan arus listrik battery diperlukan inverter yang berfungsi sebagai alat pengubah arus listrik.
Kata kunci: Energi,Solusi Teknologi, Teknologi
Bersih .
ISI :
Untuk
alat penerangan, masyarakat di pedesaan biasa mempergunakan lampu berbahan
bakar minyak tanah. Dalam kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak tanah,
maka dicoba untuk pemanfaatan energi angin pada penelitian ini dengan
menggunakan kubah-putar masjid sebagi pengganti turbin angin. Sedangkan
pemanfaatan energi matahari menggunakan solar cell, dari dua sumber
energi tersebut kemudian disimpan dalam suatu baterai.
Untuk
mengubah energi angin menjadi energi listrik diperlukan alat pengubah yaitu
turbin angin atau dalam hal ini digunakan kubah-putar masjid, dimana energi
kinetik angin diubah menjadi energi mekanik. Angin yang mendorong sudu kubah
meghasilkan gaya yang menimbulkan momen puntir sehingga dapat memutar kubah
tersebut.
Penggunaan sel surya (photovoltaic)
sebagai pengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Beberapa hal yang
mempengaruhi daya sel surya diantaranya: pengaruh penyinaran, pengaruh
temperatur, pengaruh luas sel surya, pengaruh kepekaan spektrum, dan pengaruh
umur sel surya. Hal tersebut pada akhirnya mempengaruhi efisiensi konversi
energi sel surya. Widodo (2002) menyatakan, secara sederhana solar cell terdiri
dari persambungan bahan semikonduktor bertipe p dan n (p-n junction
semiconductor) yang jika diterpa sinar matahari maka akan terjadi aliran
elektron, aliran elektron inilah yang diindikasikan sebagai tanda adanya aliran
arus listrik.
Menurut hasil penelitian
Tjahjono (2011), Kecepatan angin yang meningkat menyebabkan kecepatan keliling
kubah-putar semakin tinggi. Melalui transmisi sabuk, poros dinamo ikut berputar
yang sebanding dengan putaran pulley pada poros kubah-putar. Semakin
tinggi perputaran poros dinamo menyebabkan garis-garis medan magnit memotong
kumparan dynamo meningkat, sehingga arus listrik yang dihasilkan semakin besar
pula, berikut tegangan juga meningkat sesuai peningkatan arus.
Dengan daya yang masuk
baterai selama 9 jam yaitu 287,28 Watt, maka setelah diubah menjadi listrik AC
dengan menggunakan inventer, daya listrik tersebut dapat menghidupkan
lampu Phillips 45 Watt dengan menggunakan panjang kabel 15 meter dan diameter
kawat dari kabel 1 mm selama 2 jam. Setelah lebih dari 2 jam maka tegangan pada
inventer yang tadinya 220 volt mengalami penurunan sehingga lampu tidak
menyala. Hal ini disebabkan suplai arus dan daya yang masuk baterai sangat
kecil.
1. Semakin
besar kecepatan angin akan meningkatkan putaran kubah masjid yang menyebabkan
garis gaya magnet yang memotong lilitan dynamo semakin banyak sehingga Gaya
Gerak Listrik (GGL) yang dihasilkan semakin besar,
2. Semakin
besar intensitas cahaya matahari yang mengenai solar cell menyebabkan
loncatan elektron yang melewati sambungan p-n sel surya semakin besar, sehingga
energi listrik yang dihasilkan juga semakin membesar.
3. Dimensi luas
solar cell yang kecil menyebabkan jumlah elektron yang dihasilkan sel
surya menjadi sedikit, sehingga energi listrik yang diperoleh menjadi kecil.
4. Dari hasil
percobaan selama 9 jam, menghasilkan energi listrik yang dapat menghidupkan
lampu Phillips 45 Watt selama 2 jam. Untuk memperpanjang penyalaan lampu perlu
ukuran kubah-putar dan sel surya diperbesar.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, Atep
Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau.Jakarta:
Pantona Media
Tjahjono, Tri
Dan Widodo, Erwan. 2011. PENGGUNAAN
ENERGI ANGIN DAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM
HYBRID (Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=133935)
Diakses tanggal 8 Februari 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.