Oleh
Diran
(@W04-DIRAN)
Abstrak
Air
merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita semua bergantung pada air. Untuk
itu diperlukan air yang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Air rentan
terhadap polusi. Air dikenal sebagai pelarut universal sebab mampu melarutkan
lebih banyak zat daripada cairan lain di bumi. Itu sebabnya air sangat mudah
tercemar. Pada akhir-akhir ini, persoalan penyediaan air yang memenuhi syarat
menjadi masalah seluruh umat manusia. Pencemaran air mengakibatkan krisis air
tawar, mengancam sumber-sumber air minum dan kebutuhan penting lainnya bagi manusia
dan makhluk hidup lain. Mari bersama-sama mengurangi pencemaran yang terjadi
dan akan didapat air yang aman, bersih dan sehat.
Kata
kunci Sumber air, Pencemaran, Krisis air
PENDAHULUAN
Persepsi orang berbeda-beda dalam mengartikan pencemaran air atau polusi air ini. Banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pencemaran air (Kristanto (2002) adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal. Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang berbahaya. Komponen-komponen logam berat ini berasal dari kegiatan industri. Sedangkan menurut Ardhana (1994), “Pencemaran Air adalah Pencemaran Limbah Menjadi anaerobik sehingga air sungai busuk dan tidak sehat lagi bagi pertumbuhan mickroorganisme flora dan fauna air itu, Lingkungan hidup yang demikian ini sudah rusak dan tidak layak lagi bagi kebutuhan hidup kita”.
Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Menurut peraturan pemerintah RI 82tahun 2001 menyebutkan,pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,zat,energi,dan atau komponen lain kedalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia,sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Akan tetapi dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
SUMBER PENCEMARAN
Secara umum ada dua penyebab sumber pencemaran air, yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan (Pencemaran Ling. Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian dapat dikelompokkan sebagai bahan buangan: padat, cairan berminya, berupa panas, anorganik, zat kimia organic dan olahan bahan makanan.
Dikutip dari, Lina Warlani,6 Juni,2004 Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industry, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas pertanian misalnya pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. Pengaruh bahan pencemar yang berupa gas, bahan terlarut, dan partikulat terhadap lingkungan perairan dan kesehatan manusia dapat ditunjukkan secara skematik sebagai berikut;
PENYEBAB PENCEMARAN AIR
Penyebab pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organic seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Dikutip dari DuniaPendidikan.Co.ID | 2018, penyebab pencemaran air diantanya adalah:
- Sampah Organik dan Anorganik
Sampah ini merupakan salah satu penyebab pencemaran air. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali sampah yang dibuang di sungai. Hal tersebut menyebabkan air sungai tercemar.
- Limbah Industri
Limbah industri merupakan salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan. Limbah cair industri yang dibuang ke laut atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu bisa mencemari lingkungan perairan. Oleh karena itu, alangkah baiknya kalau sebelum dibuang limbah di olah terlebih dahulu supaya tidak membahayakan lingkungan di sekitar kita.
- Pertambangan
Salah satu contoh pencemaran air adalah pertambangan batubara. Hal tersebut dikarenakan saat batubara dibakar maka merkuri yang terkandung di dalamnya telepas bebas di udara. Merkuri itu bisa kembali lagi dan masuk ke dalam tanah sehingga bisa mencemari air.Contoh Pencemaran Air
- Limbah pabrik yang dibuang ke sungai tanpa lewat pengolahan. Hal tersebut sangat berbahaya karena senyawa toksik pada limbah itu bisa mengganggu ekosistem sungai.
- Membuang sampah ke sungai. Salah satu cara mencegah terjadinya pencemaran ialah membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, anda juga wajib memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Dengan adanya pengelolaan sampah maka anda sdah berkontribusi dalam mencegah timbulnya pencemaran khususnya pencemaran air.
- Penggunaan bahan peledak untuk menangkap air Hal tersebut bisa mengganggu keseimbangan biota dan ekosistem di laut. Bahkan parahnya bisa mematikan dan merusak banyak jenis hewan dan ikan dan terumbu karang.
- Limbah nuklir, limbah rumah tangga serta tumpahan minyak di laut pun adalah beberapa contoh pencemaran air.
DAMPAK
PENCEMARAN AIR
1. Dampak
terhadap kehidupan biota air.
Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanyazat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air.Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.
2. Dampak
terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Dampak
terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
- Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.
- Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit. jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga bersangkutan tak dapat membersihkan diri
- Air sebagai media untuk hidup vector penyakit.
Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.
4. Dampak
terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.
CARA
MENANGGULANGI PENCEMARAN AIR
- Menempatkan industri pabrik di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk Hal tersebut untuk mencegah pencemaran lingkungan baik pencemaran udara, air serta dara
- Mengawasi penggunaan zat kimia dan pestisida dan cara pembuangannya.
- Mencegah penggundulan hutan serta melakukan program reboisasi supaya menjaga keseimbangan air. Hal ini dikarenakan pohon bisa membantu mengikat air di dalam tanah sehingga bisa menjaga keseimbangan air di dalam tanah.
- Membuang sampah pada tempatnya Hal tersebut bisa mengurangi pencemaran air. Salah satu caranya ialah dengan memisahkan antara sampah plastik, sampah organik dsb.
- Tidak membuang sampah sembarangan dan selalu membuang sampah pada tempat yang tepat. Jika tempat sampah tidak ada di sekitarmu, sampah bisa di bawa pulang dan ditaruh di tempat sampah di rumahmu. Ini termasuk jika kamu sedang berada ditempat-tempat seperti pantai, sungai, dan tempat-tempat umum.
- Gunakan air dengan bijak. Jangan membiarkan air keran mengalir saat sedang tidak digunakan. Selain itu, mengurangi jumlah air yang digunakan saat mencuci dan mandi juga merupakan salah satu cara mengatasi pencemaran air. Jika kita semua melakukan hal ini, kita dapat secara signifikan mencegah kekurangan air dan mengurangi jumlah air kotor di sungai kita.
- Tidak membuang bahan kimia, minyak, cat dan obat-obatan ke wastafel atau toilet untuk menghindari dampak pencemaran air.
- Gunakan plastik yang lebih cepat terdekomposisi untuk membungkus. Plastik semacam ini lebih ramah lingkungan dan tanah.
- Tidak terlalu sering menggunakan pupuk dan pestisida untuk kegiatan pertanian dan peternakan. Karena penggunaan bahan-bahan ini akan meninggalkan residu di tanah yang kemudian terbawa ke badan air. Penumpukan residu ini selain menyebabkan kematian biota perairan karena keracunan, juga dapat mengakibatkan eutrofikasi dan membuat populasi alga dan eceng gondok membeludak di daerah perairan.
- Jika kita tinggal dekat dengan badan air, mari mencoba untuk menanam banyak pohon dan bunga di sekitar rumah mu, sehingga ketika hujan, bahan kimia dari rumah Anda tidak mudah mengalir ke dalam air Selain dengan melakukan tindakan di atas, di banyak negara rupanya ada hukum yang sangat ketat terkait dengan pelestarian sumber daya air. Adanya hukum ini tentu merupakan salah satu cara mengatasi pencemaran air yang dapat dilakukan melalui regulasi yang berkesinambungan. Hukum-hukum tersebut biasanya diarahkan pada industri, rumah sakit, sekolah, dan daerah pasar tentang bagaimana cara membuang, merawat, dan mengelola limbah yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukannya.
Di banyak kota maju, limbah juga diolah dengan sangat efisien dan dirancang untuk meminimalkan dampak pencemaran air. Selain itu, ada juga banyak organisasi dan kelompok yang membantu mendidik masyarakat tentang bahaya pencemaran air sehingga hal ini mendorong seluruh masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan airnya dengan baik. Dampak lainnya yang tidak kalah merugikan dari pencemaran air adalah terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati Air yang tercemar dapat mematikan berbagai organisme yang hidup di air.
PENUTUP
Pencemaran air dapat berdampak pada kesehatan, keselamatan dan akhirnya berakibat pada pembangunan ekonomi. Bencana krisis air dapat merupakan ancaman bagi keberlangsungan generasi yang akan datang. Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air makin menurun dan berkembangnya berbagai sumber penyakit. Tingginya pencemaran air disebabkan limbah industri yang tidak diolah dahulu serta limbah rumah tangga pada pemukiman yang dibuang ke badan sungai. Terbatasnya upaya pengendalian pencemaran air diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan serta kurangnya penegakan hukum bagi pelanggar pencemaran lingkungan. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan holistic bagi penanggulangan pencemaran air, agar dapat dipertahankan kualitas lingkungan yangbaik. Pemerintah juga hendaknya mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya merangsang pengguna air untuk melakukan efisiensi dengan menganggap bahwa air merupakan sumberdaya yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Lina Warlani,6 Juni,2004. “Pencemaran Air: Sumber, Dampak Dan Penanggulangannya” di http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf.
Agustiningsih Dyah, Setia Budi Sasongko dan Sudarno, Analisis kualitas air dan strategi pengendalian pencemaran air sungai blukar kabupaten Kendal. Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907-187X
Evi Naria, 2005. Mewaspadai dampak bahan pencemar timbal (pb)
Di lingkungan terhadap kesehatan. Jurnal Komunikasi Penelitian, Volume 17 ( 4) 2005.
https://youtu.be/y2CLOnWsc-Q
https://youtu.be/1Rya64TMo6E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.