Abstrak
Hujan asam
ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asam di udara
larut dalam butirbutir air di awan. Sampai saat ini, kendaraan
bermotor merupakan salah satu penyebab pengotoran udara dengan persentase
terbesar, disamping pabrik. Sehingga sulit bagi kita sekarang ini, berharap
bisa menghirup udara bersih. Gas buang kendaraan bermotor dan pabrik akan
memberikan polutan seperti Sox, Nox, Co, Pb dan partikulat, serta pengaruh lain
yaitu kebisingan. Gas limbah Sox dan Nox di athmosfir mengalami reaksi kimia
menjadi asam sulfat dan asam nitrat. Asam tersebut dapat turun kebumi sebagai
hujan dan disebut Hujan Asam. Jakarta, Singapura, Kuala lumpur, Bangkok dan
Manila, misalnya, adalah kota-kota yang potensial mendapatkan hujan asam.
Potensi ini bersumber pada perkembangan industri dan transportasi yang tinggi
serta diperkuat oleh kondisi iklim, yaitu angin yang lemah, sehingga zat
pencemar tidak disebar dan diencerkan. Daerah yang mempunyai banyak industri
atau / dan pusat pembangkit listrik perlulah diwaspadai, misalnya Banten bagian
utara, Jabodetabek, Gresik, Cilacap dan Aceh ( Soemarwoto, 1992 ).
Kata Kunci : Hujan Asam, Lingkungan
Isi
HUJAN ASAM
Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert A. Smith ( 1872 ) dalam
Kupchella ( 1989 ) yang menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah
daerah industri dibagian utara Inggris. Hujan asam ialah turunnya asam dalam
bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asam di udara larut dalam butirbutir air
di awan. Jika hujan turun dari awan itu, air hujan bersifat asam. Asam itu
terhujankan atau rainout. Hujan asam dapat pula terjadi karena hujan turun
melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut kedalam air hujan
dan turun kebumi.
DAMPAK HUJAN
Hujan asam berdampak terhadap kesehatan, hutan, pertanian,
ekosistem akuatik dan material.
a. Kesehatan
Hujan asam mempengaruhi kesehatan
melalui tiga cara, yaitu pertama efek jangka pendek karena menghirup udara yang
tercemar berat; efek jangka panjang karena menghirup udara yang tercemar sedang
atau ringan; efek tidak langsung karena terexposed pada logam berat seperti
alumunium dan logam berat lain yang terbebaskan dari zarah tanah pada pH yang
rendah, akumulasi logam berat melalui rantai makanan dan terlarutnya logam
berat dari pipa Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1) 148 air
yang terbuat dari timbal atau tembaga.
b. Hutan
Dampak terhadap hutan dan
pertanian sebagian karena pH tanah turun.
Kerusakan hutan oleh hujan asam
gejalanya berbeda dengan gejala kerusakan oleh kekeringan dan serangan hama
atau penyakit. Kerusakan dan kematian hutan disebut Forest Dieback atau
Waldsterben. Kematian hutan mengakibatkan naiknya resiko terjadinya tanah
longsor dan juga kelonggaran salju pada musim dingin, yang sangat berbahaya
bagi penduduk dan wisatawan.
c.
Pertanian
Hasil padi dapat turun sampai 30%
karena hujan asam. Karena besarnya laju pertumbuhan industri dan transpor, ada
kemungkinan telah terjadi kenaikan kadar SO2 sampai pada kadar yang menyebabkan
keracunan kronik dan penurunan hasil pertanian tanpa Jurnal Kesehatan
Masyarakat, September 2007, II (1) 149 adanya gejala morfologik dan kasat mata
pada tanaman.
d.
Ekosistem akuatik
Hujan asam yang berkepanjangan
akan mempengruhi pH air ekosistem akuatik (Kupchella, 1989). Karena kehidupan
organisme hidup akuatik sangat dipengaruhi oleh pH air tempat hidupnya, hujan
asam mempunyai pengaruh yang besar terhadap biologi ekosistem akuatik.
Proses terjadinya kerusakan dapat
dikelompokan menjadi enam, yaitu (1) stres umum, (2) penurunan pH tanah-
keracunan aluminium, (3) peracunan oleh SO2, (4) kekurangan magnesium, (5)
kelebihan hara atau nitrogen dan (6) zat organik pengatur tumbuh.
- Stres Umum
Pencemaran udara telah menghambat
fotosintesis dan immobilisasi hasil fotosintesis dengan pembentukan metabolit
sekunder yang potensial beracun. Sebagai akibatnya akar kekurangan energi,
karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk.
- Penurunan pH tanah-Keracunan Aluminium
Penurunan pH menyebabkan
terlepasnya alumunium dari zarah tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang
halus mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan air terhambat. Hal ini
menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati.
- Peracunan oleh Gas SO2
Gas ini menyebabkan daun menjadi
kuning dan coklat.
- Kekurangan magnesium
Pada analisis daun menunjukkan
kadar magnesium yang rendah. Magnesium adalah sebuah unsur hara yang esensial
sehingga kadar yang rendah dalam daun itu menunjukkan, pohon menderita
kekurangan magnesium.
- Kelebihan nitrogen
Kelebihan nitrogen memacu
pertumbuhan yang berlebihan sehingga pohon membutuhkan lebih banyak unsur hara
yang lain dan karena itu dapat menyebabkan kekurangan unsur hara tertentu.
- Zat organik pengatur tumbuh
Contoh zat ini ialah etilen dan
anilin. Pencemaran ini berasal dari industri yang memproduksi berjenis
pestisida, herbisida dan zat pengatur tumbuh.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau.Jakarta: Pantona Media.
Sumarwoto, Otto, 1992, Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan
Global, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=261632&val=7056&title=DAMPAK%20DAN%20PENGENDALIAN%20HUJAN%20ASAM%20DI%20INDONESIA Diakses pada 03 Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.