ABSTRAK
Ilmu kimia dapat di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, seperti hakekat,
susunan, sifat-sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahannya. Suatu atom bergabung dengan atom lainnya melalui
ikatan kimia sehingga dapat membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ion. Senyawa ion
terbentuk melalui ikatan
ion, yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negatif. Akibatnya, senyawa ion yang terbentuk bersifat
polar.
I.
PENDAHULUAN
Ikatan kimia adalah
gaya tarik menarik antara atom-atom, sehingga atom-atom tersebut tetap berada bersama-sama
dan terkombinasi dalam senyawa. Pembentukan ikatan kimia terjadi dengan 2 cara
yaitu, karena adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke
atom lain sedemikian rupa, sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang
keduanya saling tarik menarik karena muatannya berlawanan membentuk ikatan ion.
Dan karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang
berikatan, jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen. Tujuan
pembentukan ikatan kimia yaitu, agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
II.
PEMBAHASAN
Ikatan kimia adalah
ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
1.
Atom
yang satu melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron
(serah terima elektron).
2.
Penggunaan bersama
pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan.
3.
Penggunaan bersama
pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan. Elektron
yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom atau unsur yang terlibat.
Berdasarkan
perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka
ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu :
1.
Ikatan
ion
Terjadi
jika atom unsur memiliki energi ionisasi rendah melepaskan elektron valensinya
(membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar
menerima elektron tersebut (membentuk anion). Kedua ion tersebut kemudian
saling berikatan dengan gaya
elektrostatis (sesuai hukum coulomb). Unsur yang melepaskan elektron adalah
unsur logam, sedangkan unsur yang
menerima elektron adalah unsur non logam.
Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain, golongan alkali (IA) kecuali atom H dengan golongan halogen
(VIIA) contoh : NaF, Kl, CsF. Golongan alkali kecuali atom H dengan golongan oksigen (VIA) contoh : Na2S,
Rb2S, Na2S. Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan
oksigen (VIA) contoh : CaO, BaO, MgS. Sifat-sifat ikatan ionik sebagai berikut,
keras, kaku, rapuh.
Sedangkan
sifat umum senyawa ionik yaitu, titik didih dan titik lelehnya tinggi, keras
tetapi mudah patah, penghantar panas yang baik, larut dalam air, lelehan maupun
larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit), tidak larut dalam
pelarut/senyawa organik (misalnya : Alkohol, eter, benzena).
2.
Ikatan
kovalen
Adalah
ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2
atom yang berkaitan. Ikatan terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki
afinitas elektron tinggi serta keelekronegatifannya lebih kecil dibandingkan
ikatan ion. Pembentukan ikatan kovalen, dengan cara pemakaian bersama pasangan
elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia
yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron). Ada 3 jenis ikatan kovalen
diantaranya :
Ø Ikatan
kovalen tunggal
Ø Ikatan
kovalen rangkap dua
Ø Ikatan
rangkap tiga
3.
Ikatan
koordinasi (semipolar)
Adalah
ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yag
berasal dari salah satu atom yang berikatan pasangan elektron bebas (PEB),
sedangkan atom yang lainnya hanya menerima pasangan elektron yang digunakan
bersama. Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan koordinasi
digambarkan dengan anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju
akseptor pasangan elektron.
Perbedaan antara
senyawa ion dengan senyawa kovalen
1. Sifat
titik didih senyawa ion tinggi, sedangkan senyawa kovalen rendah
2. Sifat
titik leleh senyawa ion tinggi, sedangkan senyawa kovalen rendah
3. Sifat
wujud senyawa ion padat pada suhu kamar, sedangkan senyawa kovalen padat, cair,
gas pada suhu kamar
4. Daya
hantar listrik senyawa ion padat = isolator, lelehan = konduktor, sedangkan senyawa kovalen padat =
isolator, lelehan = isolator
5. Sifat
kelarutan dalam air senyawa ion umumnya larut, sedangkan senyawa kovalen
umumnya tidak larut
4.
Ikatan
logam
Adalah
ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara
muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron
yang bebas bergerak. Pada ikatan logam terdapat elektron yang bebas
mengelilingi inti, inti tersusun secara teratur dikelilingi elektron-elektron.
Ikatan logam tidak mempunyai arah. Logam transisi cenderung memiliki titik
didih dan titik leleh yang tinggi. Alasannya, logam transisi dapat melibatkan
elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s.
Contoh ikatan logam pada unsur transisi adalah Ag, Fe, Cu, dll.
KESIMPULAN
Ikatan kimia adalah ikatan
yang terjadi antar atom atau antar molekul. Terjadi melalui ikatan ion, ikatan
kovalen dan ikatan lainnya seperti ikatan hidrogen, logam, dan sebagainya.
Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Dengan adanya ikatan
valensi tersebut maka dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu
senyawa atau ion kompleks yang terbentuk dari ikatan kimia tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Maulana, Akbar. https://www.academia.edu
http://coretansowel.blogspot.com/2013/02/ikatan-kimia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.