.

Selasa, 19 November 2019

IKATAN KIMIA

Oleh @Kel-N05, @N12-Alfina, @N17-Wida, @N18-Shabilla

ABSTRAK
Ilmu kimia dapat di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, seperti hakekat, susunan, sifat-sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahannya. Suatu atom bergabung dengan atom lainnya melalui ikatan kimia sehingga dapat membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ion. Senyawa ion terbentuk melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negatif. Akibatnya, senyawa ion yang terbentuk bersifat polar.

       I.            PENDAHULUAN
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik antara atom-atom, sehingga atom-atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawa. Pembentukan ikatan kimia terjadi dengan 2 cara yaitu, karena adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom lain sedemikian rupa, sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya saling tarik menarik karena muatannya berlawanan membentuk ikatan ion. Dan karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan, jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen. Tujuan pembentukan ikatan kimia yaitu, agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.

    II.            PEMBAHASAN
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
1.      Atom yang satu melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron).
2.      Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan.
3.      Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom atau unsur yang terlibat.
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu :
1.      Ikatan ion
Terjadi jika atom unsur memiliki energi ionisasi rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar menerima elektron tersebut (membentuk anion). Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum coulomb). Unsur yang melepaskan elektron adalah unsur logam, sedangkan unsur yang menerima elektron adalah unsur non logam. Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain, golongan alkali (IA) kecuali atom H dengan golongan halogen (VIIA) contoh : NaF, Kl, CsF. Golongan alkali kecuali atom H dengan golongan oksigen (VIA) contoh : Na2S, Rb2S, Na2S. Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA) contoh : CaO, BaO, MgS. Sifat-sifat ikatan ionik sebagai berikut, keras, kaku, rapuh.
Sedangkan sifat umum senyawa ionik yaitu, titik didih dan titik lelehnya tinggi, keras tetapi mudah patah, penghantar panas yang baik, larut dalam air, lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit), tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misalnya : Alkohol, eter, benzena).
2.      Ikatan kovalen
Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berkaitan. Ikatan terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta keelekronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Pembentukan ikatan kovalen, dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron). Ada 3 jenis ikatan kovalen diantaranya :
Ø  Ikatan kovalen tunggal
Ø  Ikatan kovalen rangkap dua
Ø  Ikatan rangkap tiga
3.      Ikatan koordinasi (semipolar)
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yag berasal dari salah satu atom yang berikatan pasangan elektron bebas (PEB), sedangkan atom yang lainnya hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama. Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan koordinasi digambarkan dengan anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Perbedaan antara senyawa ion dengan senyawa kovalen
1.      Sifat titik didih senyawa ion tinggi, sedangkan senyawa kovalen rendah
2.      Sifat titik leleh senyawa ion tinggi, sedangkan senyawa kovalen rendah
3.      Sifat wujud senyawa ion padat pada suhu kamar, sedangkan senyawa kovalen padat, cair, gas pada suhu kamar
4.      Daya hantar listrik senyawa ion padat = isolator, lelehan =  konduktor, sedangkan senyawa kovalen padat = isolator, lelehan = isolator
5.      Sifat kelarutan dalam air senyawa ion umumnya larut, sedangkan senyawa kovalen umumnya tidak larut
4.      Ikatan logam
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak. Pada ikatan logam terdapat elektron yang bebas mengelilingi inti, inti tersusun secara teratur dikelilingi elektron-elektron. Ikatan logam tidak mempunyai arah. Logam transisi cenderung memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi. Alasannya, logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s. Contoh ikatan logam pada unsur transisi adalah Ag, Fe, Cu, dll.

KESIMPULAN
            Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul. Terjadi melalui ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan lainnya seperti ikatan hidrogen, logam, dan sebagainya. Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Dengan adanya ikatan valensi tersebut maka dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu senyawa atau ion kompleks yang terbentuk dari ikatan kimia tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Akbar. https://www.academia.edu
http://coretansowel.blogspot.com/2013/02/ikatan-kimia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.