Abstrak
Metode ilmiah yang diterapkan dalam
ilmu kimia, merupakan langkah besar para ilmuwan dalam merumuskan hukum-hukum
dasar ilmu kimia. Hukum kimia dapat diperoleh berdasarkan pengamatan dan
eksperimen. Kemudian, kajian penting dari ilmu kimia yaitu mempelajari
perubahan materi dan mekanisme perubahannya. Keadaan materi dapat dikenali
berdasarkan sifat fisik maupun sifat kimianya. Sifat fisik suatu materi
dinyatakan melalui wujud, warna, titik leleh, dan lain-lain. Sifat kimia materi dapat
diketahui dari kemampuan melakukan perubahan.
1.
Hukum
Kekekalan Massa (Lavoisier)
Berdasarkan
hasil eksperimen, Lavoisier menyatakan bahwa “jumlah massa zat-zat, sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama”. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Kekekalan
Massa (disebut juga sebagai Hukum Lavoisier).
Percobaan
Lavoisier dapat menjelaskan lebih jauh tentang reaksi kimia bahkan mendorong
ilmuwan lain pada zamannya untuk melakukan berbagai percobaan yang menghasilkan
berbagai hukum dalam kimia.
2.
Hukum
Perbandingan Berganda (Dalton)
Dalam
senyawa, seperti air, dua unsur bergabung masing-masing menyumbangkan sejumlah
atom tertentu untuk membentuk suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk
beberapa senyawa dengan perbandingan berbeda-beda. Misalnya, belerang dengan
oksigen dapat membentuk senyawa SO₂ dan SO₃.
Dari
unsur hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H₂O dan H₂O₂.
Dalton
menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap
senyawa dan didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan
sebagai hukum Perbandingan Berganda yang bunyinya:
Contoh:
Nitrogen dan Oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N₂O, NO, N₂O₃,
dan N₂O₄ dengan komposisi massa terlihat pada tabel
berikut.
Dari tabel
tersebut, terlihat bahwa bila massa N dibuat tetap (sama), sebanyak 7 gram,
maka perbandingan massa oksigen dalam:
N₂O : NO : N₂O₃ : N₂O₄ = 4 : 8 : 12 : 16 atau 1 : 2 : 3 : 4
Dalton
merumuskan hukum ini berdasarkan pengamatan terhadap nilai-nilai perbandingan
proust.
3.
Hukum
Perbandingan Tetap (Proust)
Pada
tahun 1799 Joseph Louis Proust (Perancis) mempublikasikan hasil penemuannya
tentang sifat senyawa. Perhatikanlah data pengamatan salah satu percobaan
Proust berikut terhadap pembentukan senyawa air dari unsur hidrogen dan unsur
oksigen berikut.
Hukum
proust tidak berlaku untuk senyawa-senyawa yang mengandung komposisi isotop
yang berbeda. Komposisi isotop dapat berbeda sesuai sumber dari unsur yang
membentuk senyawa tersebut. Selain itu, hukum proust juga tidak berlaku pda
polimer, baik polimer alami maupun polimer buatan. Peran di dalam hukum proust
tidak kalah penting dengan hukum gerak newton dan hukum kepler, karena hukum
proust di dalam ilmu kimia mempunyai peranan penting untuk menunjukan zat-zat
yang terlibat di dalam reaksi kimia.
4.
Hukum
Boyle-Gay Lussac
DAFTAR PUSTAKA
Unknown. Stiokiometri Kimia di http://file.upi.edu
(diakses 08 September 2019)
Hariandja,
Dorthy. Hukum Dasar Kimia Dan Perhitungan
Kimia di https://www.academia.edu ( diakses 08 September 2019)
Unknown. Penjelasan Tentang Hukum-Hukum Dasar Kimia di
https://biologi-indonesia.blogspot.com (diakses 08 September 2019)
Adminnami01.
2019. Pengertian, Rumus dan Hukum Proust
(Perbandingan Tetap) Kimia di https://rumusrumus.com (diakses 08 September
2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.