A. Rumus
dan Persamaan Kimia
I.
Lambang Unsur
1. Tabel
Periodik Unsur
2. Periode
dan Golongan
Menentukan Periode
dan Golongan
• Membuat konfigurasi
elektronnya
• Menentukan elektron
valensinya (untuk menentukan golongan)
• Menentukan nomor
kulit terluarnya atau jumlah kulit atom menunjukkan periode.
Menentukan Periode
dan Golongan Periode
Periode
• Ditentukan oleh
nomor sub kulit terluar
Golongan
• Jika elektron
terakhir mengisi sub kulit s pada sp terletak pada gol IA atau IIA
• Jika elektron
terakhir mengisi sub kulit p pada sp terletak pada gol IIIA s/d VIIIA
• Jika elektron
terakhir mengisi sub kulit d pada s terletak pada gol B
s+d = 3 s/d 7 → Gol.
IIIB s/d VIIB s+d = 11 → Gol. IB
s+d = 8,9,10 → Gol.
VIIIB s+d = 12→ Gol. IIB Golongan
Menentukan Periode
dan Golongan
Tentukan konfigurasi,
bilangan kuantum, periode dan golongan unsur Fe (Z=26)
▪ Konfigurasi : [Ar]
3d6 4s2 s+d = 6+2
▪ Periode : 4
▪ Golongan : VIII B
▪ Bilangan kuantum: n = 3
l = 2
m
= -2
s = -½
II.
Tata
Nama Senyawa
·
Tata
nama senyawa kimia : aturan penamaan senyawa-senyawa kimia (anorganik dan
organik) yang disusun secara sistematis.
·
Tujuan
penamaan :untuk memudahkan dalam membedakan senyawa dengan sifat fisis yang
sama.
·
Tata
nama senyawa kimia hrus sesuai dengan aturan IUPAC
(International
Union of Pure and Applied Chemistry).
i.
Tata
Nama Senyawa Asam
Asam
merupakan senyawa hidrogen yang bila di dalam air memiliki rasa masam. Senyawa
asam merupakan senyawa molekul.Tata nama senyawa asam : atom H (di depan,
dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam.
Nama
anion sisa asam sama dengan nama asam yang bersangkutan tanpa nama asam.
Contoh:
H3
PO4= AsamFosfat, sisa asam=PO43-(Fosfat)
HNO3,
= AsamNitrat, sisaasam= NO3-(Nitrat)
ii.
Tata
NamaSenyawaBasa
·
Basa
merupakan zat yang bila berada didalam air dapat menghasilkan ion OH‾.
·
Senyawa
basa: terdir idari kation (unsurlogam) dan suatu anion (OH‾).
a.
Jika
senyawa basa terbentuk dari kation unsur logam yang memiliki satu bilangan
oksidasi(biloks) seperti alkali, alkali tanah, dan aluminium, maka
Unsurlogam
+ Hidroksida(OH ‾ )
Contoh:
NaOH=
Natrium Hidroksida
Ba(OH)2=
Barium Hidroksida
b.
Jika
senyawa basa terbentuk dari kation unsur logam yang memiliki lebih dari satu
bilangan oksidasi (biloks), maka penamaannya:
Unsurlogam +
bilokslogam + Hidroksida
Contoh:
Fe(OH)2 = besi (II) Hidroksida
Fe(OH)2 = besi (III) Hidroksida
CuOH = tembaga (I) Hidroksida
Sn(OH)3 = timah (III)
Hidroksida
Sn(OH)4 = timah (IV) Hidroksida
IV.
Persamaan
Kimia
B.
Reaksi-reaksi Kimia
I.
Macam-macam
Reaksi kimia
a.
Reaksi
Pembakaran
Reaksi pembakaran,
adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat terbakar
bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk menghasilkan
panas dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran biasanya
digunakan untuk merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada keseluruhan
molekul. Oksidasi terkontrol hanya pada satu gugus fungsi tunggal tidak
termasuk dalam proses pembakaran.
Contoh reaksi
pembakaran logam besi :
4 Fe + 3 O2 → 2 Fe2O3
Dari persamaan tampak
bahwa reaksi pembakaran ditunjukkan dengan adanya gas oksigen. Contoh lain dari
reaksi ini adalah pembakaran dari satu salah satu campuran bahan bakar:
C7H16 + 11 O2 → 7 CO2
+ 8 H2O
Reaksi diatas juga
mengindikasikan adanya gas oksigen. Reaksi pembakaran sering juga disebut
dengan reaksi oksidasi, dan akan kita bahas secara terpisah.
Reaksi penguraian
adalah suatu bentuk 2 atau lebih zat baru, yang hasilnya bisa unsur atau
senyawa. Kadang-kadang untuk penguraian diperlukan pemanasan. Umumnya merupakan
reaksi khusus.
1)
Hidrat
dipanaskan terurai menghasilkan air dan garam anhidrat contoh :
BaCl2.
2H2O → BaCl2 (p) + 2 H2 (g)
2)
Klorat
dipanaskan terurai membentuk klorida dan gas oksigen contoh :
2
KClO3 → 2 KCl (p) + 3 O2 (p)
3)
Beberapa
Oksida Logam terurai bila dipanaskan membentuk logam bebas dan gas oksigen
contoh :
2 HgO(p) → 2 Hg (c) +
O2(g)
4)
Beberapa
Karbonat bila dipanaskan terurai membentuk oksida dan karbondioksida contoh :
CaCO3 (p)
→ CaO (p) + CO2 (p)
5)
Bikarbonat
kebanyakan bila dipanaskan membentuk suatu oksida, air dan karbondioksida
contoh:
Ca (HCO3)2
(p) → CaO(p) + 2 CO2 (g) + H2O (g)
Karbonat golongan IA dipanaskan menghasilkan
karbonat, karbondioksida dan air
6)
Air
akan terurai menjadi gas Hidrogen dan gas Oksigen bila langsung dialiri listrik
arus listrik
2 H2O (c) → 2 H2(g) + O2(g)
Materi adalah sesuatu yang
memiliki massa dan menempati ruang. Materi terdiri atas atom atau unsur,
ion-ion, molekul, senyawa dan campuran.
Zat
adalah Materi yang memiliki susunan tertentu atau sifat-sifat yang tertentu
pula.
C.
Perubahan
materi
pada
dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu perubahan fisika (wujud) dan perubahan kimia
(menghasilkan zat baru).
·
Perubahan
fisis adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, hakikatnya zat tidak
berubah,yang berubah hanya bentuk atau wujudnya.
·
Perubahan
kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru. Proses perubahan kimia disebut reaksi kimia.
Materi
digolongkan menurut wujud dan perubahnnya
·
Padat : Bentuk tertentu, Volume tertentu
·
Cair : Bentuk mengikuti wadah, Volume tertentu
· Gas : Mengikuti wadah, Volume tidak tentu
· Unsur adalah zat yang tidak dapat lagi diuraikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.
· Senyawa adalah zat yang terbentuk oleh dua atau lebih unsur yang berbeda
· Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat murni tanpa melalui reaksi kimia
· Gas : Mengikuti wadah, Volume tidak tentu
· Unsur adalah zat yang tidak dapat lagi diuraikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.
· Senyawa adalah zat yang terbentuk oleh dua atau lebih unsur yang berbeda
· Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat murni tanpa melalui reaksi kimia
E. Partikel-partikel Materi
· Atom : Partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat seperti unsurnya. [Jhon Dalton]
· Ion : Suatu atom atau molekul yang memiliki muatan listrik total tidak nol.
· Molekul : Kumpulan dua atom atau bahkan lebih yang ada didalam suatu susunan tertentu yang terikat oleh gaya kimia atau ikatan kimia.
CONTOH SOAL
a. larutan kalium hidroksida dengan larutan asam fosfat membentuk larutan kalium fosfat dan air.
b. aluminium dengan larutan asam nitrat membentuk larutan aluminium nitrat, air, dan gas nitrogen dioksida.
Jawab:
KOH(aq) + H3PO4(aq) → K3PO4(aq) + H2O(l) (belum setara)
1. aKOH(aq) + bH3PO4(aq) → cK3PO4(aq) + dH2O(l)
2. atom K : a = 3c
atom O : a + 4b = 4c + d
atom H : a + 3b = 2d
atom P : b = c
3. Misalkan, c = 1; maka a = 3; b = 1; dan d = 3
Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah 3KOH(aq) + H3PO4(aq) → K3PO4(aq) + 3H2O(l)
b. Al(s) + HNO3(aq) → Al(NO3)3(aq) + H2O(l) + NO2(g) (belum setara)
1. aAl(s) + bHNO3(aq) → cAl(NO3)3(aq) + dH2O(l) + eNO2(g)
2. atom Al : a = c
atom H : b = 2d
atom N : b = 3c + e
atom O : 3b = 9c + d + 2e
3. Misalkan, a = 1; maka c = 1; b = 6; d = 3; dan e = 3
Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah Al(s) + 6HNO3(aq) → Al(NO3)3(aq) + 3H2O(l) + 3NO2(g)
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.