JENIS PESTISIDA DAN DAMPAKNYA
Bagi seorang petani, pestisida merupakan zat yang mudah dijumpai. Dalam bertani sering kali petani berurusan dengan hama-hama yang mengganggu tanaman. Selain mengganggu tanaman, hama pertanian juga dapat menurunkan hasil panen, bahkan yang terburuk dapat menyebabkan kegagalan panen.
Kata kunci : Pestisida, Manfaat, Dampak
Abstract
For a farmer, pesticides are easy to find. Farmers in farming often deal with pests that annoy plants. Apart from crop loss, agricultural pests can also bring down crop yields, even the worst can cause crop failure. To address the problem of pests, a poison often called pesticides is used. Pesticides play a role in protecting plants and disease control as efforts to preserve productivity especially in food crops. Even so, it also has some possible side effects for both human and the environment.
Keywords: Pesticide, Benefit, Impact
Pendahuluan
Pestisida adalah senyawa beracun yang digunakan untuk membunuh dan membasmi hama yang menyerang tanaman. Pestisida umumnya digunakan dibidang pertanian untuk melindungi tanaman dari serangan hama, namun terkadang juga digunakan dirumah tangga untuk membasmi serangga seperti nyamuk. Pestisida biasa dikelompokkan menurut cara pembuatannya, berdasarkan organisme target sasarannya (OPT) dan menurut jenis senyawa penyusun racun pestisida.
Permasalahan
1. Apa itu pestisida?
2. Apa saja jenis jenis pestisida?
3. Bagaimana cara kerja pestisida dalam membunuh hama?
4. Apa saja contoh produk pestisida?
5. Apa dampak yang ditimbulkan dari zat pestisida?
Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pestisida
2. Mengetahui berbagai macam perbedaan jenis pestisida
3. Memahami cara kerja zat pestisida dalam membunuh hama
4. Mengetahui apa saja contoh produk pestisida?
5. Memahami dampak yang ditimbulkan akibat dari penggunaan pestisida
Pembahasan
1. Definisi Pestisida
Pestisida adalah semua zat, bahan atau senyawa kimia beracun yang digunakan untuk membunuh atau membasmi hama pengganggu tanaman. Menurut asal katanya, istilah pestisida berasal dari kata pesticide. Kata "pest" berarti organisme penganggu tanaman (hama) dan "cida/cide" yang berarti pembunuh.
2. Jenis jenis Pestisida
Pestisida oleh para ahli dikelompokkan untuk mempermudah pengenalannya. Pestisida dapat dikelompokkan berdasarkan jenis sasaran, bentuk fisik, bentuk formulasi, cara kerjanya, cara masuk, golongan senyawa, dan asal bahan aktifnya.
Ditinjau dari jenis organisme yang menjadi sasaran penggunaan pestisida dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain:
- Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang bisa mematikan semua jenis serangga.
- Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fungsi/cendawan.
- Disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri.
- Nermatisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda.
- Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba.
- Rodenstisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus.
- Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu : siput,bekicot serta tripisan yang banyak dijumpai di tambak.
- Herbisida adalah senyawa kimia beracun yang dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.
- Ovisida, berasal dari kata Latin “Ovum” yang berarti telur, berfungsi untuk merusak telur.
- Pedukulisida, berasal dari kata Latin “Pedis” yang berarti kutu, tuma, berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
- Piscisida, berasal dari kata Yunani “Piscis” yang berarti ikan, berfungsi untuk membunuh ikan.
- Termisida, berasal dari kata Yunani “Termes” yang artinya serangga pelubang kayu berfungsi untuk membunuh rayap.
B. Berdasarkan Sifat dan Cara Kerja Racun Pestisida
- Racun Kontak, Pestisida jenis ini bekerja dengan masuk ke dalam tubuh serangga sasaran lewat kulit (kutikula) dan di transportasikan ke bagian tubuh serangga tempat pestisida aktif bekerja.
- Racun Pernafasan (Fumigan), Pestisida jenis ini dapat membunuh serangga dengan bekerja lewat sistem pernapasan.
- Racun Lambung, Jenis pestisida yang membunuh serangga sasaran jika termakan serta masuk ke dalam organ pencernaannya
- Racun Sistemik, Cara kerja seperti ini dapat memiliki oleh insektisida, fungisida dan herbisida. Racun sistemik setelah disemprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui akar atau daun, sehingga dapat membunuh hama yang berada di dalam jaringan tanaman seperti jamur dan bakteri. Pada insektisida sistemik, serangga akan mati setelah memakan atau menghisap cairan tanaman yang telah disemprot.
- Racun Metabolisme, Pestisida ini membunuh serangga dengan mengintervensi proses metabolismenya.
- Racun Protoplasma, Ini akan mengganggu fungsi sel karena protoplasma sel menjadi rusak.
C. Berdasarkan Bentuk Fisiknya Pestisida dapat berupa
- Cair.
- Padat
- Aerosol
D. Berdasarkan asal bahan aktif, pestisida dapat digolongkan menjadi :
- Sintetik Anorganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida, tembaga sulfat dan garam merkuri
- Organik Organo khlorin : DDT, SHC, endrin, dieldrin, dll.
- Heterosiklik : Kepone, mirexOrganofosfat : klorpirifos, prefonofos, dll.
- Karbamat : karbofuran, SPMC, dll. Dinitrofenol : Dinex, dll.
3. Cara kerja zat pestisida dalam membunuh hama
A) Pestisida Racun Sistemik
Untuk jenis pestisida seperti ini cara kerjanya tidak langsung membunuh OPT. Racun pestisida setelah disemprotkan akan menempel pada tanaman. Kemudian racun ini akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui daun atau akar. Yang termasuk pestisida racun sistemik umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.
- Contoh insektisida sistemik misalnya insektisida berbahan aktif dimehipo, imidakloprid, fipronil, asefat, dll.
- Contoh fungisida sistemik adalah fungisida berbahan aktif karbendazim, difenokonazol, dll
- Contoh herbisida sistemik adalah herbisida berbahan aktif glifosat, 2,4-D, metsulfuron metal, dll.
B) Pestisida Racun Kontak
Pestisida ini akan bekerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan OPT sasaran. Racun pada pestisida tersebut akan masuk ke jaringan tubuh organisme target. Selanjutnya akan terjadi gangguan fungsi fisiologis organisme target yang berakibat pada kematian. Yang termasuk pestisida racun kontak umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.
Untuk jenis insektisida, penggunaan racun kontak sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang menetap dan tidak tersembunyi, seperti ulat, kutu daun, dan semut. Racun ini kurang bekerja baik terhadap serangga-serangga yang mempunyai mobilitas tinggi atau tersembunyi, seperti lalat, kutu kebul dan belalang.
- Contoh insektisida racun kontak misalnya yang berbahan aktif golongan piretroid (sipermetrin, deltametrin), klorpirifos, bpmc, dll.
- Contoh fungisida kontak misalnya yang berbahan aktif mankozeb, maneb, zineb, ziram, dll.
- Contoh herbisida kontak adalah yang berbahan aktif parakuat.
C) Racun Lambung
Racun yang terdapat dalam insektisida ini baru bekerja jika bagian tanaman yang telah disemprot dimakan oleh hama. Di lambung inilah kerja racun mulai bereaksi. Racun lambung ini biasanya berhubungan dengan racun pestisida sistemik.
D) Racun Pernapasan
Insektisida jenis ini dapat membunuh serangga jika terhisap melalui organ pernafasan hama. Racun ini sering digunakan untuk mengendalikan hama gudang. Jenis racun ini sering disebut sebagai racun fumigan.
4. Contoh produk dari pestisida
Berikut ini beberapa contoh produk-produk pestisida :
1. Regent
2. Alika
3. Antracol
4. Abamektin
5. Abacel
6. Curacron
7. Confidor
8. Cabrio
9. Cronus
10. Cruiser
5. Dampak yang ditimbulkan akibat pestisida
Dampak Penggunaan pestisida ada yang baik dan juga buruk tergantung bagaimana kita dalam menggunakannya. Kalau bisa gunakanlah zat ini sesuai dengan takarannya dan jangan berlebihan karena bukannya membantu manusia dalam membasmi hama malah akan berbalik akan membuat kita malah keracunan.
A) Dampak positif
- Dapat diaplikasikan dengan mudah
- Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat
- Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi terutama jangka pendek
- dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap tempat
- Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat
B) Dampak Negatif Pestisida
- Kematian musuh alami organisme pengganggu
- Kenaikan populasi pengganggu
- Dapat menyebabkan timbulnya resistensi
- Keracunan pestisida
- Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan
- Keracunan pada ikan dan biota lainnya
- Keracunan terhadap satwa liar
- Keracunan terhadap makanan
- Residu
- Pencemaran Lingkungan
- Menghambat Perdagangan
Kesimpulan
Pestisida memang memiliki manfaat yang dapat membantu petani dalam mengendalikan hama pengganggu tanaman mereka. Namun, disisi lain dalam penggunaan zat pestisida sebaiknya jangan berlebihan. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu akan memiliki dampak negatif. Jika kita memakai terlalu banyak pestisida selain tanah yang akan menjadi tidak subur, manusia juga bisa keracunan yang bisa berakibat kematian. Karena itu penggunaan pestisida sebaiknya secukupnya saja.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Termodinamika dalam Ilmu Kimia (Modul 7). Universitas Mercu Buana, Jakarta. ( Diakses pada 22 Oktober 2022 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.