Abstrak
Methanol bahan bakunya adalah gas alam dan
Batubara. Tetapi di Indonesia masih menggunakan gas alam untuk memproduksi
Methanol. Padahal stok gas alam di Indonesia sangat kecil dan terus berkurang
apabila dibandingkan dengan stok batubara di Indonesia. Oleh karena itu pabrik
Methanol di Indonesia selalu Impor batubara. Hal ini sangatlah disayangkan.
Industri di Indonesia akan sangat lama majunya apabila bahan baku masih Impor
dari Negara lain. Perlu diadakan pabrik Methanol dengan bahan baku Batubara
agar stok Batubara di Indonesia terpakai dan tidak terjual dengan harga yang
rendah.
Kata Kunci: Methanol, Batubara, Gas alam.
Pendahuluan
Selama ini, bahan baku industri petrokimia
di Indonesia mayoritas masih menggunakan nafta (hasil olahan minyak
mentah) dan gas alam. Untuk memenuhi kebutuhan nafta, industri petrokimia
masih mengimpor 80%-100%. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas
Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Ego Syahrial, mengatakan saat ini
penemuan cadangan migas baru masih belum menunjukkan kemajuan, malah jumlahnya
semakin menurun dan akan habis cadangan gas alam di Indonesia dalam 12
tahun.
Muhammad Khayam,
Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian menjelaskan, bahan baku
batubara digunakan supaya industri tidak lagi tergantung impor.
"Indonesia tidak akan pernah jadi negara industri kalau bahan bakunya masih impor," ujar Khayam.
Melihat kasus
seperti itu, pemerintah membatasi kegiatan exploitasi dan penggunaan gas alam,
supaya tidak cepat habis.
Di Indonesia,
perkembangan industri kimia berkembang cukup pesat. Seiring perkembangan
industri kimia di Indonesia, mengakibatkan kebutuhan metanol (CH3) yang
merupakan bahan baku serta bahan penunjang industri kimia mengalami
peningkatan. Namun Indonesia masih mengimpor bahan baku atau produk industri
kimia dari negara lain. Kebutuhan Methanol di Indonesia pada tahun 2016 saja
bisa mencapai 1.5 juta ton per tahun. Kebutuhan Methanol setiap tahun selalu
bertambah tetapi cadangan gas alam selalu berkurang, oleh karena itu dibutuhkan
industri penghasil Methanol dengan bahan baku selain gas alam. Menteri
Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan saat ini Indonesia baru
memiliki satu pabrik methanol yakni PT Kaltim Methanol Indonesia. Usia perusahaan
ini pun sudah 20 tahun dan belum ada pabrik serupa sejauh ini.
Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat saat ini cadangan
batu bara Indonesia mencapai 26,2 miliar ton. Dengan produksi batu bara tahun
lalu sebesar 461 juta ton dan asumsi tidak ada cadangan baru, maka umur
cadangan batu bara di Indonesia masih 56 tahun. Dari jumlah sumber daya
batubara tersebut, sebanyak 1% adalah batubara yang memiliki kalori yang sangat
tinggi, 10% batubara yang berjenis kalori tinggi, 67% batubara berjenis kalori
sedang, 22% batubara berjenis kalori rendah (Sukandarrumidi, 2005). Batubara
yang ada di Indonesia dikatakan termasuk golongan bersih karena memiliki
kandungan sulfur yang rendah (<1%) dan kandungan abu <5% (prokum.esdm.go.ig),
sehingga tidak terlalu mencemari lingkungan.Pemanfaatan batubara secara umum
saat ini cenderung kurang maksimal, karena batubara hanya digunakan sebagai
sumber energi pembakaran. Dan dilihat dari harga batubara jenis kualitas rendah
tersendiri cenderung murah, USD 0.015 pada bulan Agustus 2016
(www.tambang.com), dan harga metanol USD 0,40 pada bulan Agustus 2016
(www.methanex.com).
Isi
Batubara merupakan
batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas
oksigen, serta pengaruh tekanan dan panas yang berlangsung sangat lama.
Sehingga batubara dapat dikatakan sebagai bahan bakar fosil. Unsur utama yang
terkandung dalam batubara adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Secara umum,
batubara digolongkan menjadi 5 tingkatan (berdasarkan urutan kualitasnya) yaitu
antrasit, bituminus, subbituminus, lignit, peat (gambut).
Beberapa proses
pembuatan metanol :
- Proses Pembuatan metanol dengan
penyulingan kayu: Dalam pembuatan metanol adalah menggunakan penyulingan
kayu (wood distillation), dimana proses ini menggunakan panas untuk
memproduksi arang dan metanol dari kayu, setelah kayu dipanaskan, perlahan
kayu tersebut terbakar dan melepaskan gas metanol. Gas tersebut lalu
dikondensasikan untuk didapatkan metanol cair (Mc Ketta, 1983).
- Oksidasi Hidrokarbon: Proses ini
menggunakan senyawa hidrokarbon sebagai bahan baku utama. Dalam proses
oksidari parsiil hidrokarbon, didapatkan produk yang mengandung gas
parafin adalah metanol, formaldehyde, aseton, asetaldehid, aldehid, keton,
alkohol tingkat tinggi. Proses ini berjalan pada tekanan 20,27–30,4 bar
dengan suhu 8000C, dengan menggunakan katalis nikel, paladium, tembaga,
dan oksidari dari logam – logam tersebut (Mc Ketta, 1983).
- Proses Pembuatan Metanol dari
Gasifikasi Batubara: Gas sintesis dapat diperoleh dari berbagai bahan
baku, seperti batubara, limbah biomassa, limbah perkotaan. Pada pembuatan
metanol, terdapat 2 langkah, yaitu :
- Langkah pertama Mengkonversi bahan
baku menjadi gas sintesis yang terdiri atas CO, CO2, H2O, H2 . Biasanya dicapai
oleh katalitik reforming gas umpan dan uap.
- Langkah ke dua Sintesis katalitik
metanol dari gas sintesis. Keuntungan dari proses ini adalah bahan baku
mudah didapat, dan pemanfaatan batubara jenis kualitas rendah lebih
optimal (www.metanol.org).
Dari beberapa
proses yang tersedia, maka pemilihan proses yang dipandang cocok dari segi
ketersediaan bahan baku dalam mencukupi proses jangka panjang adalah proses
gasifikasi.
Metanol dapat
disebut sebagai metil alkohol, wood alkohol, atau spirtus. Metanol adalah
senyawa kimia yang memiliki rumus kimia CH3OH yang merupakan alkohol yang
paling sederhana. Berikut adalah beberapa bidang yang memanfaatkan metanol :
- Bahan baku pembuatan formalin dan
metil ester serta pelarut bahan kimia.
- Campuran bahan anti beku pada air
pendingin dan pembutan cairan pembersih.
- Bahan baku pembuatan MTBE (Methyl
Tertiary Butyl Ether), yaitu bahan adiktif bahan bakar untuk memperbaiki
proses pembakaran.
- Metanol adalah bahan baku pembuatan
dimetil eter, sebagai cairan aerosol dan dijadikan bahan campuran untuk
pembuatan LPG.
- Metanol kini sedang dikembangkan
sebagai fuel cell untuk laptop, bahkan kendaraan.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil.
2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Pantona Media. Bandung.
Mc Ketta, J.J., and Cunningham, W.A., 1983, Encyclopedia of Chemical Processing and Design, Marcel Dekker, Inc., New York.
Rachman, Fadly Fauzi "Berapa Cadangan MIGAS RI? ini penjelasan ESDM" 11 Agustus 2018. https://finance.detik.com/energi/d-3806664/berapa-cadangan-migas-ri-ini-penjelasan-esdm
Kontan Harian. "Petrokimia akan memakai bahan baku Batubara". http://www.kemenperin.go.id/artikel/10930/Petrokimia-Akan-Memakai-Bahan-Baku-Batubara
Primadhyta, Safhyra. "Indonesia Punya Cadangan Batubara 26.2 miliar Ton.". 11 Agustus 2018. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180321191053-85-284837/indonesia-punya-cadangan-batu-bara-262-miliar-ton
Http:// www.datacon.co.id/ diakses pukul 09.30 wib pada Sabtu, 11 Agustus 2018.
Http:// www.esdm.go.id/ diakses pukul 09.40 wib pada Sabtu, 11 Agustus 2018.
Http://www.metanol.org/ diakses pukul 09.35 wib pada Sabtu, 11 Agustus 2018.
Http:// prokum.esdm.go.id/ diakses pukul 10.10 wib pada Sabtu, 11 Agustus 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.