.

Tampilkan postingan dengan label Wahyu Visantoro. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wahyu Visantoro. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Desember 2023

Peluruhan Radio Aktif

 


ABSTRAK

Peluruhan radioaktif merupakan fenomena alamiah yang melibatkan perubahan spontan inti atom suatu unsur menjadi unsur lain dengan melepaskan energi berupa radiasi. Artikel ini menjelaskan secara mendalam mengenai peluruhan radioaktif, mencakup konsep dasar, jenis-jenis peluruhan, dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

PENDAHULUAN

Peluruhan radioaktif telah menjadi fokus utama penelitian dalam fisika nuklir dan memiliki implikasi yang signifikan dalam berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan hingga teknologi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses ini, kita dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam berbagai aplikasi, sambil tetap memahami risiko yang terkait.

PEMBAHASAN

Konsep dasar peluruhan radioaktif 

melibatkan perubahan spontan inti atom suatu unsur menjadi unsur lain dengan memancarkan partikel atau radiasi. Ini terjadi karena inti atom yang tidak stabil berusaha mencapai kestabilan melalui transformasi. Beberapa poin kunci konsep dasar peluruhan radioaktif melibatkan:

1.Inti Radioaktif:

Inti atom yang tidak stabil disebut inti radioaktif. Inti ini cenderung mengalami peluruhan untuk mencapai kestabilan.

2.Isotop:

Isotop adalah atom dari suatu unsur yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron yang berbeda di dalam inti atomnya. Isotop satu dengan yang lain dapat memiliki sifat radioaktif yang berbeda.

3.Peluruhan dan Energi:

Selama peluruhan, inti atom melepaskan energi dalam bentuk partikel subatomik atau radiasi elektromagnetik. Ini dapat berupa partikel alfa, beta, atau foton gamma.

4.Waktu Paruh:

Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan setengah dari suatu sampel inti radioaktif untuk mengalami peluruhan. Ini merupakan indikator kestabilan atau ketidakstabilan suatu unsur.

5.Hukum Peluruhan Radioaktif:

Hukum peluruhan radioaktif menyatakan bahwa tingkat peluruhan suatu inti radioaktif proporsional terhadap jumlah inti yang ada pada suatu waktu tertentu.

6.Peluruhan Alfa, Beta, dan Gamma:

Peluruhan alfa melibatkan emisi partikel alfa (inti helium). Peluruhan beta melibatkan transformasi neutron menjadi proton atau sebaliknya dengan pelepasan partikel beta. Peluruhan gamma melibatkan emisi foton gamma.

7.Perubahan Identitas Unsur:

Selama peluruhan, unsur asal berubah menjadi unsur baru dengan nomor atom yang berbeda. Ini dapat menghasilkan rantai peluruhan isotop yang berbeda hingga membentuk unsur yang stabil.

Jenis peluruhan radioaktif

utama melibatkan emisi partikel atau radiasi tertentu. Berikut adalah jenis-jenis peluruhan radioaktif yang umum: 1.Peluruhan Alfa (α): Dalam peluruhan alfa, inti atom melepaskan partikel alfa, yang terdiri dari dua proton dan dua neutron. Contoh: Peluruhan radium-226 menjadi radon-222.

2.Peluruhan Beta (β):

Peluruhan beta melibatkan transformasi neutron menjadi proton atau sebaliknya di dalam inti atom. Dalam peluruhan beta, sebuah neutron berubah menjadi proton dan dilepaskan sebagai partikel beta. Contoh: Peluruhan carbon-14 menjadi nitrogen-14.

3.Peluruhan Gamma (γ): Peluruhan gamma tidak melibatkan perubahan pada jumlah proton atau neutron dalam inti atom, tetapi melibatkan emisi foton gamma, yaitu radiasi elektromagnetik. Ini sering terjadi setelah peluruhan alfa atau beta. Contoh: Peluruhan uranium-238 menghasilkan radionuklida yang kemudian mengalami peluruhan gamma.

4.Peluruhan Delta (δ): Peluruhan delta atau peluruhan positron melibatkan transformasi proton menjadi neutron dengan melepaskan positron. Contoh: Peluruhan potassium-40 menjadi argon-40.

5.Peluruhan Elektron (ε):

Peluruhan elektron mirip dengan peluruhan positron, tetapi melibatkan transformasi neutron menjadi proton dengan melepaskan elektron. Contoh: Peluruhan neutron dalam inti atom boron-12 menjadi proton dengan melepaskan elektron.

6.Peluruhan Spontan: Beberapa inti atom mengalami peluruhan spontan tanpa mengeluarkan partikel tertentu. Peluruhan jenis ini sering melibatkan emisi foton gamma dan kadang-kadang partikel alfa atau beta.

Beberapa aplikasi yang signifikan termasuk

1.Pembangkit Listrik Nuklir:

Peluruhan radioaktif digunakan dalam pembangkit listrik nuklir untuk menghasilkan energi. Reaksi fisi nuklir menghasilkan panas yang digunakan untuk menghasilkan uap, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

2.Pengobatan Kedokteran:

Isotop radioaktif digunakan dalam pengobatan kanker dengan teknik seperti terapi radiasi dan brahiterapi. Selain itu, pemeriksaan medis menggunakan teknik seperti tomografi emisi positron (PET) juga melibatkan isotop radioaktif.


KESIMPULAN

Peluruhan radioaktif, sementara memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aplikasi, memerlukan pendekatan yang hati-hati dalam pemanfaatannya. Keamanan dan pengelolaan limbah menjadi kunci untuk memastikan bahwa manfaat dari peluruhan radioaktif dapat dirasakan tanpa mengorbankan lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep ini, kita dapat mengarahkan penggunaannya menuju solusi yang lebih aman dan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Fayanto, S., Pati, S., Suwardi, E., Afiudin, A., & Fisika, P. (2016). Peluruhan Zat Radioaktif. Jurnal Praktikum Fisika Modern.https://www.academia.edu/download/51074767/Peluruhan_Zat_Radioaktif.pdf

Safitrianaz, D., Latifah, N., Saragih, P. Y., & Saraswati, D. L. (2019). Analogi Waktu Paruh dan Konstanta Peluruhan (Disintegrasi) Radioaktif. Jurnal Pendidikan Fisika7(2), 179-188.https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/article/viewFile/1780/1217

Mardiana, I., Prihandono, T., & Yushardi, Y. (2019). Kajian Kestabilan Inti Unsur-Unsur Pada Proses Peluruhan Zat Radioaktif Dengan Pendekatan Energi Ikat Inti Model Tetes Cairan. JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA8(2), 101-106.https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/download/15212/7511

Suparjo, S. (2014). Menentukan Waktu Paroh dan Konstanta Analogi Disintegrasi Radioaktif dengan Alat Peraga Pembelajaran Analogi Disintegrasi Radioaktif dari Botol Plastik. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika4(1).https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/fisika/article/download/5396/3812

Arma, A. J. A., & BAB, I. (2004). Zat Radio Aktif dan Penggunaan Radio Isotop Bagi Kesehatan. Universitas Sumatra Utara, Medan.http://archivecurrikicdn.s3.amazonaws.com/resourcefiles/54d27bfc86e8e.pdf


Senin, 11 Desember 2023

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

 


ABSTRAK

Artikel ini membahas secara komprehensif faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi dalam konteks kimia. Kami menyelidiki peran konsentrasi reaktan, suhu, katalisator, tekanan, dan parameter lainnya dalam mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. Dengan merinci setiap faktor dan dampaknya, artikel ini memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika yang mengatur proses reaksi kimia.

PENDAHULUAN

Laju reaksi, kecepatan di mana reaksi kimia berlangsung, adalah aspek kunci dalam memahami dan mengontrol proses kimia. Berbagai faktor memainkan peran penting dalam menentukan laju reaksi, dan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini penting dalam konteks aplikasi industri, riset ilmiah, dan pengembangan teknologi. Artikel ini akan membahas secara rinci faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.

PEMBAHASAN

1. Konsentrasi Reaktan:

Konsentrasi reaktan adalah salah satu faktor paling mendasar yang memengaruhi laju reaksi. Peningkatan konsentrasi dapat meningkatkan frekuensi tumbukan dan, oleh karena itu, meningkatkan laju reaksi. Kita akan membahas hukum laju reaksi dan bagaimana variabel ini memainkan peran dalam menentukan kecepatan suatu reaksi.

2. Suhu:

Suhu memiliki pengaruh yang signifikan pada kecepatan reaksi. Artikel ini akan membahas secara rinci konsep energi aktivasi, efek suhu terhadap energi kinetik molekul, dan dampaknya terhadap frekuensi tumbukan. Penjelasan mengenai reaksi endotermik dan eksotermik juga akan diuraikan.

3. Katalisator:

Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat reaksi tanpa mengalami perubahan permanen. Mekanisme kerja katalisator akan dijelaskan, termasuk interaksi dengan intermediate reaksi dan pengaruhnya terhadap energi aktivasi. Contoh aplikasi katalisis dalam kehidupan sehari-hari dan industri juga akan dibahas.

4. Tekanan:

Dalam reaksi kimia yang melibatkan gas, tekanan memainkan peran penting. Pembahasan tentang teori tumbukan dan bagaimana tekanan mempengaruhi laju reaksi akan diuraikan. Kita juga akan membahas aplikasi tekanan dalam industri kimia.

5. Pelarutan Zat:

Pelarutan zat dalam pelarut dapat memengaruhi laju reaksi. Kita akan membahas faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan, efek pelarutan, dan bagaimana perubahan pelarutan dapat memodifikasi dinamika reaksi kimia.

6. Superfisilitas:

Konsep superfisilitas, terutama dalam reaksi heterogen, akan dianalisis secara mendalam. Penjelasan tentang bagaimana area permukaan mempengaruhi laju reaksi, dengan contoh aplikasi pada katalisis heterogen.

7. Pengaruh Kondisi Reaksi Terhadap Hasil Akhir:

Artikel ini akan membahas bagaimana variasi suhu, konsentrasi, dan faktor-faktor lainnya dapat mempengaruhi hasil akhir reaksi kimia. Implikasi dari kondisi reaksi terhadap selektivitas dan efisiensi produk akhir juga akan dibahas.

KESIMPULAN

Dengan membahas faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi, artikel ini menggarisbawahi kompleksitas dan dinamika di balik proses reaksi kimia. Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini bukan hanya penting untuk penelitian ilmiah, tetapi juga memiliki dampak besar dalam pengembangan teknologi, industri, dan keberlanjutan. Seiring dengan kemajuan pengetahuan ini, kita dapat mengoptimalkan reaksi kimia untuk mencapai hasil yang diinginkan secara lebih efisien dan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Ramdaniyah, I. F. N. (2017). PENERAPAN LKS BERBASIS LITERASI SAINS MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI (IMPLEMENTATION OF SCIENCE LITERACY WORKSHEET THROUGH GUIDED INQUIRY MODEL TO INCREASED STUDENTS’SCIENCE LITERACY ON REACTION RATE FACTORS SUBTOPIC). UNESA Journal of Chemical Education6(1).https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/journal-of-chemical-education/article/download/18698/17061

Fogler, H. S. (2016). Elements of Chemical Reaction Engineering (5th ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson.

Mewengkang, A., Rampe, M. J., & Palilingan, S. C. (2020). Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi pada Materi Laju Reaksi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi. Oxygenius Journal Of Chemistry Education2(1), 29-33.https://www.indochembull.com/index.php/oxygenius/article/download/143/84

Vienurillah, N. (2016). PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI (DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET SCIENCE LITERACY IN SUBMATTER REACTIONOF RATES’AFFECTING FACTORS). Unesa Journal of Chemical Education5(2).https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/journal-of-chemical-education/article/download/36571/32459

Wijayati, A., Khoirunnisa, F., & Sabekti, A. W. (2021). VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN KONTEKS KEMARITIMAN MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI. Jurnal Zarah9(2), 111-116.https://ojs.umrah.ac.id/index.php/zarah/article/download/3741/1512


Senin, 27 November 2023

Panas dan Hukum Pertama Termodinamika 1

 


ABSTRAK

Hukum pertama termodinamika adalah suatu persamaan kekekalan energi yang mengidentifikasi perpindahan panas sebagai suatu bentuk energi. Panas merupakan sifat penting dari benda dan memiliki beberapa karakteristik, seperti panas rakus, panas berkelanjutan, dan panas tetap. Dalam konteks termodinamika, panas merupakan satu dari beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku sistem, seperti tekanan dan keseimbangan.

PENDAHULUAN

Hukum pertama termodinamika adalah suatu persamaan kekekalan energi yang mengidentifikasi perpindahan panas sebagai suatu bentuk energi. Dalam konteks termodinamika, panas merupakan satu dari beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku sistem, seperti tekanan dan keseimbangan. Sebelum membahas hukum pertama termodinamika, kita perlu memahami konsep dasar mengenai panas.

PEMBAHASAN

Panas merupakan sifat penting dari benda dan memiliki beberapa karakteristik, seperti:

1.Panas rakus: Suatu benda yang rakus di sekitar 300 K akan mengalami perubahan fase ke solid.

2.Panas berkelanjutan: Suatu benda yang diberi panas cenderung berkelanjutan.

3.Panas tetap: Suatu benda yang diberi panas tetap akan mempertahankan panas selama waktu tertentu.

Definisi Panas:

Untuk memahami dasar-dasar panas, kita perlu memahami definisinya secara mendalam. Panas adalah bentuk energi yang dapat mengalir dari objek dengan suhu tinggi ke objek dengan suhu rendah. Artikel ini akan menjelaskan konsep ini dan menggali bagaimana partikel-partikel dalam suatu materi memainkan peran dalam perpindahan energi sebagai panas.

Transfer Panas:

Perpindahan panas dapat terjadi melalui tiga mekanisme, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah perpindahan panas melalui suatu benda yang berada dalam kontak langsung dengan benda lain yang memiliki suhu yang berbeda. Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran fluida, seperti udara atau air. Radiasi adalah perpindahan panas melalui gelombang elektromagnetik, seperti sinar matahari.

Hukum pertama termodinamika adalah suatu persamaan kekekalan energi yang mengidentifikasi perpindahan panas sebagai suatu bentuk energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah bentuknya dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Dalam konteks termodinamika, hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa perubahan energi dalam suatu sistem sama dengan jumlah panas yang masuk ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem.

Penerapan dalam Sistem Fisika:

Penerapan konsep panas dan hukum pertama termodinamika dalam sistem fisika yang berbeda. Contoh kasus melibatkan mesin termal, c, dan proses industri akan diberikan untuk menggambarkan bagaimana konsep-konsep ini digunakan dalam desain dan pemahaman sistem kompleks.

Peran dalam Kejadian Alami:

Selain aplikasi teknologi, artikel ini juga akan membahas bagaimana panas dan hukum pertama termodinamika memainkan peran penting dalam kejadian alami, seperti perubahan iklim, siklus air, dan pembentukan benda-benda astronomi. Pemahaman ini memberikan wawasan tentang bagaimana prinsip-prinsip termodinamika merajut jaringan energi dalam berbagai skala.

Kesimpulan

Hukum pertama termodinamika adalah suatu persamaan kekekalan energi yang mengidentifikasi perpindahan panas sebagai suatu bentuk energi. P

anas merupakan sifat penting dari benda dan memiliki beberapa karakteristik, seperti panas rakus, panas berkelanjutan, dan panas tetap. Perpindahan panas dapat terjadi melalui tiga mekanisme, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Dalam konteks termodinamika, panas merupakan satu dari beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku sistem, seperti tekanan dan keseimbangan.

DAFTAR PUSTAKA

Selamet 2018 Termodinamika https://repository.unej.ac.id/jspui/bitstream/123456789/89579/1/Selamet-140210102022_1.pdf

Naufal Dzaki Termodinamika https://id.scribd.com/doc/49475686/termodinamika

Haryanto, A. (2016). Termodinamika.http://repository.lppm.unila.ac.id/27414/1/Termodinamika-Front%20page%20upload%20repository%202021.pdf

Warokka, A., & Boedi, S. D. (2020). Termodinamika Teknik. https://repository.polimdo.ac.id/2136/1/TERMODINAMIKA%20TEKNIK.pdf

Fatiatun, F., Pratiwi, A. D., Wirdati, A. C., & Avifatun, N. (2022). Penerapan Termodinamika Heating Dan Colling Pada Dispenser. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ9(2), 146-150. https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/ppkm/article/download/2658/1650

Senin, 13 November 2023

SIFAT ASAM DAN SIFAT BASA

 


ABSTRAK

Sifat asam dan sifat basa merupakan konsep dasar dalam kimia yang memainkan peran krusial dalam berbagai reaksi kimia. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang sifat-sifat ini, melalui pembahasan konsep dasar, peran dalam kehidupan sehari-hari, serta implikasinya dalam berbagai bidang ilmu. Pembahasan mencakup definisi asam dan basa, indikator asam-basa, teori konsep Bronsted-Lowry, dan hubungannya dengan pH. Artikel ini juga mengeksplorasi aplikasi sifat asam dan basa dalam industri, lingkungan, dan kesehatan.Sifat asam dan sifat basa merupakan konsep dasar dalam kimia yang memainkan peran krusial dalam berbagai reaksi kimia. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang sifat-sifat ini, melalui pembahasan konsep dasar, peran dalam kehidupan sehari-hari, serta implikasinya dalam berbagai bidang ilmu. Pembahasan mencakup definisi asam dan basa, indikator asam-basa, teori konsep Bronsted-Lowry, dan hubungannya dengan pH. Artikel ini juga mengeksplorasi aplikasi sifat asam dan basa dalam industri, lingkungan, dan kesehatan.

PENDAHULUAN

Sifat asam dan sifat basa adalah konsep dasar dalam kimia. Zat-zat yang bersifat asam atau basa dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam makanan, minuman, dan produk-produk kimia. Sifat asam dan sifat basa dapat mempengaruhi sifat-sifat zat tersebut, seperti rasa, warna, dan reaktivitas. Oleh karena itu, penting untuk memahami sifat asam dan sifat basa dalam kimia.

RUMUSAN MASALAH

1.Apa itu sifat asam dan sifat basa?

2.Apa saja sifat-sifat dari zat yang bersifat asam dan basa?

3.Bagaimana cara mengukur sifat asam dan sifat basa?

4.Apa saja contoh-contoh dari zat yang bersifat asam dan basa?

TUJUAN

Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai sifat asam dan sifat basa. Dengan membaca artikel ini, pembaca diharapkan dapat memahami definisi, sifat-sifat, dan contoh-contoh dari kedua jenis zat tersebut. Selain itu, pembaca juga diharapkan dapat memahami cara mengukur sifat asam dan sifat basa.

PEMBAHASAN

Definisi Sifat Asam dan Sifat Basa

Pengertian Sifat Asam dan  Basa Sifat asam dan  basa dapat ditentukan berdasarkan teori Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis.Menurut teori Arrhenius, asam adalah zat yang menghasilkan ion H+ dalam larutan air, dan basa adalah zat yang menghasilkan ion OH- dalam larutan air.Contoh  asam adalah asam klorida (HCl), sedangkan contoh  basa adalah natrium hidroksida (NaOH).Menurut teori Brønsted-Lowry, asam adalah zat yang dapat menyumbangkan proton (H+) dalam reaksi kimia, dan basa adalah zat yang dapat menerima proton (H+).Contoh  asam adalah asam sulfat (H2SO4), sedangkan contoh  basa adalah amonia (NH3).Menurut teori Lewis, asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron, dan basa adalah zat yang dapat menyumbangkan pasangan elektron.Contoh  asam adalah ion logam seperti Al3+, sedangkan contoh  basa adalah molekul seperti NH3.

Sifat-Sifat Zat yang Bersifat Asam dan Basa

Zat yang bersifat asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda. Beberapa sifat-sifat dari zat yang bersifat asam adalah:

1.Rasa asam

2.Merebus dengan logam untuk menghasilkan gas hidrogen

3.Merebus dengan basa untuk menghasilkan garam dan air

4.Merebus dengan karbonat untuk menghasilkan gas karbon dioksida

Beberapa sifat-sifat dari zat yang bersifat basa adalah:

1.Rasa pahit

2.Merebus dengan lemak untuk menghasilkan sabun

3.Merebus dengan asam untuk menghasilkan garam dan air

4.Merebus dengan amonium klorida untuk menghasilkan gas amonia

Cara mengukur sifat asam dan basa Sifat asam dan  basa dapat diukur dengan menggunakan skala pH.Skala pH adalah skala logaritmik yang digunakan untuk mengukur keasaman atau kebasaan suatu larutan.Skala pH berkisar antara 0 hingga 14, dimana 0 berarti sangat asam, 7 berarti netral, dan 14 berarti sangat basa.Cara mengukur pH adalah dengan menggunakan kertas lakmus atau  pH meter.

Contoh-Contoh Zat yang Bersifat Asam dan Basa

Beberapa contoh zat yang bersifat asam adalah:

1.Asam klorida (HCl)

2.Asam sulfat (H2SO4)

3.Asam nitrat (HNO3)

4.Asam asetat (CH3COOH)

Beberapa contoh zat yang bersifat basa adalah:

1.Natrium hidroksida (NaOH)

2.Kalium hidroksida (KOH)

3.Amonia (NH3)

4.Natrium bikarbonat (NaHCO3)

Aplikasi Sifat Asam dan Basa:

1.Industri: Sifat asam dan basa digunakan dalam proses produksi berbagai produk, seperti deterjen, pupuk, dan obat-obatan.

2.Lingkungan: Pengaturan pH penting dalam pelestarian lingkungan dan penanganan limbah.

3.Kesehatan: Sifat asam lambung dalam pencernaan dan penggunaan larutan basa dalam pemulihan keasaman darah.

KESIMPULAN

Sifat asam dan sifat basa merupakan konsep dasar dalam kimia.Zat yang bersifat asam atau basa dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada makanan, minuman, dan bahan kimia.Sifat asam dan  basa dapat mempengaruhi sifat suatu zat, seperti rasa, warna, dan reaktivitas.Sifat asam dan  basa dapat diukur dengan menggunakan skala pH.Memahami sifat-sifat asam dan  basa dalam kimia penting untuk memahami sifat-sifat zat dan reaksi kimia yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Viswanatha, Putu Aksa, and Putra KAH. "Keseimbangan Asam Basa." Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam-Basa (2017): 60-71. https://lensa.unisayogya.ac.id/pluginfile.php/93106/mod_page/intro/keseimbangan%20asam%20basa%20-materi.pdf

INDRAYANI, Putu. Analisis pemahaman makroskopik, mikroskopik, dan simbolik titrasi asam-basa siswa kelas XI IPA SMA serta upaya perbaikannya dengan pendekatan mikroskopik. Jurnal Pendidikan Sains, 2013, 1.2: 109-120.https://www.academia.edu/download/48779157/4165-1941-1-PB.pdf

Maksum,Rangkuti. Asam dan Basa Kimia,2023 https://fatek.umsu.ac.id/2023/08/31/asam-dan-basa-kimia-sifat-reaksi-dan-peran-penting/

Sulistyani. Sifat Asam Basa Larutan https://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/1c-sifat-asam-basa-larutan.pdf

Adit Al Karin. Asam dan Basa https://www.academia.edu/14811849/ASAM_DAN_BASA

Senin, 06 November 2023

Titik Leleh dan Titik Beku Zat Padat





ABSTRAK

Dalam dunia kimia, titik leleh dan titik beku merupakan dua sifat penting yang mempengaruhi sifat padatan.Artikel ini membahas secara mendalam tentang titik leleh dan titik beku zat padat. Penjelasannya meliputi definisi, faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat tersebut, dan penerapan praktisnya dalam berbagai bidang kimia. Titik leleh adalah suhu saat zat padat berubah menjadi cair, sedangkan titik beku adalah suhu saat zat cair berubah menjadi padat  Pemahaman yang baik tentang sifat-sifat ini diperlukan dalam berbagai aplikasi kimia, seperti pemisahan padatan, industri farmasi, dan pengembangan material.

PENDAHULUAN

Titik lebur dan titik beku merupakan dua sifat dasar dalam kimia, khususnya padatan.Sifat-sifat ini membantu kita memahami bagaimana suhu mempengaruhi fase suatu zat, apakah itu padat atau cair. Titik leleh adalah suhu saat zat padat mulai meleleh dan berubah menjadi  cair, sedangkan titik beku adalah suhu saat zat cair mulai membeku dan berubah menjadi  padat.Pengetahuan tentang titik leleh dan titik beku mempunyai banyak penerapan di berbagai bidang kimia.Pada artikel ini, kami akan menjelaskan sifat-sifat tersebut secara lebih rinci, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan cara penggunaannya dalam aplikasi praktis.

RUMUSAN MASALAH

1.Apa itu titik leleh dan titik beku ?

2.Apa faktor faktor yang mempengaruhinya?

TUJUAN

Tujuan  artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman  komprehensif tentang titik leleh dan titik beku zat padat.Kami akan menjelaskan pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat tersebut, dan menyajikan berbagai penerapan praktis dalam dunia kimia.Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai titik leleh dan titik beku, pembaca akan mampu menerapkannya dalam penelitian, industri, dan pengembangan produk.

PEMBAHASAN

Pengertian Titik Leleh dan Titik Beku.

Titik leleh adalah suhu dimana zat padat berubah menjadi cair.Titik beku adalah suhu dimana zat cair berubah menjadi padat.Kedua poin ini merupakan sifat fisika zat padat yang penting untuk dipahami karena dapat memberikan informasi tentang sifat-sifat zat.

 Titik leleh adalah suhu di mana zat padat berubah menjadi  cair.Pada titik ini, energi yang cukup diberikan pada padatan untuk mengatasi gaya tarik-menarik antar molekul dan mengubahnya menjadi cairan.Titik leleh ini merupakan nilai kritis  spesifik untuk setiap padatan.Misalnya, pada suhu sekitar 0°C, es (H2O padat) akan mulai mencair menjadi air cair.

Sebaliknya, titik beku adalah suhu saat zat cair berubah menjadi  padat.ada saat ini, energi dalam zat cair tidak cukup kuat untuk mengatasi gaya tarik menarik antar molekul, sehingga zat cair berubah menjadi  padat.Misalnya, pada suhu sekitar -21°C, air  membeku dan berubah menjadi es.

Faktor-faktor yang mempengaruhi titik leleh dan titik beku 

1.Komposisi kimia :  Komposisi kimia zat padat mempunyai pengaruh yang besar terhadap titik leleh dan titik beku.Padatan dengan komposisi  berbeda akan mempunyai suhu leleh dan titik beku yang berbeda pula.Misalnya garam meja (natrium klorida) memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan gula (sukrosa) karena komposisi kimianya yang berbeda.

 2.Tekanan: Tekanan juga mempengaruhi titik leleh dan titik beku.Pada tekanan yang lebih tinggi, suhu titik leleh dan titik beku cenderung lebih rendah.Hal ini dapat dilihat pada kasus es, dimana peningkatan tekanan dapat mengubah es menjadi fase cair pada suhu di bawah titik leleh normalnya.

 3.Ukuran partikel: Ukuran partikel padatan juga dapat mempengaruhi sifat titik leleh dan titik beku.Padatan yang mengandung partikel  lebih kecil cenderung memiliki titik leleh dan titik beku yang lebih rendah dibandingkan padatan yang mengandung partikel  lebih besar.

 4.Kemurnian: Kemurnian suatu padatan merupakan faktor penting dalam menentukan titik leleh dan titik beku.Padatan yang lebih murni cenderung memiliki titik leleh dan titik beku yang lebih akurat dan konsisten dibandingkan padatan yang mengandung kontaminan.

Contoh titik leleh dan titik beku beberapa zat 

Berikut  beberapa contoh titik leleh dan titik beku beberapa zat: 

1.Air : titik leleh 0 derajat Celcius, titik beku 100 derajat Celcius 

2.Emas : titik leleh 1064 derajat Celcius , titik beku 2808 derajat Celcius 

3.Besi: titik leleh 1538 derajat Celcius, titik beku 2750 derajat Celcius 

4.Timah: titik leleh 231,9 derajat Celcius, titik beku 449,5 derajat Celcius

Titik lebur dan titik beku memiliki banyak penerapan praktis yang berbeda dalam dunia kimia.Beberapa penerapan utama meliputi: 

1.Proses pemisahan: Titik leleh dan titik beku biasanya digunakan dalam  pemisahan padatan dari cairan atau gas.Proses ini disebut kristalisasi.Dengan mengetahui titik leleh dan titik beku suatu zat padat, kita dapat mengontrol suhu  kristalisasi untuk memisahkan campuran zat padat dari cairannya.

2.Industri Farmasi : Dalam industri farmasi, penentuan titik leleh dan titik beku merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan obat dan proses produksi.Hal ini memungkinkan para ilmuwan farmasi untuk memastikan kualitas dan stabilitas produk mereka.

3.Penentuan Kemurnian: Titik leleh dan titik beku juga digunakan untuk menentukan kemurnian suatu padatan.Dengan membandingkan titik leleh atau titik beku suatu sampel dengan nilai zat murni yang diketahui, kita dapat mengevaluasi kemurnian sampel tersebut.

 4.Bidang Material: Industri Material menggunakan titik leleh dan titik beku untuk mengembangkan bahan baru.Misalnya, dalam pengembangan paduan logam, pengetahuan tentang titik leleh dan titik beku logam penyusunnya sangatlah penting.

KESIMPULAN 

Dalam Kesimpulan ini, titik leleh dan titik beku merupakan sifat fisik zat padat yang penting untuk dipahami.Keduanya memiliki perbedaan dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.Memahami titik leleh dan titik beku  zat padat  penting dalam berbagai bidang, seperti kimia, fisika, dan teknik.

DAFTAR PUSTAKA

UkurandanSatuan.com 2023 Pengertian Titik Beku, Titik Lebur, dan Titik Didih https://ukurandansatuan.com/pengertian-titik-beku-titik-lebur-dan-titik-didih.html/ 

Sibayukun 2016 Perbedaan Antara Titik Beku, Titik Lebur, dan Titik Didih https://www.wowcang.com/2016/11/perbedaan-titik-beku-titik-lebur-titik-cair.html?m=1

Yadav Piyush 2023 Titik Lelah vs Titik Beku https://askanydifference.com/id/difference-between-melting-and-freezing-point/

Yulianthi Elvira 2022 TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH https://www.academia.edu/29745134/TITIK_LELEH_DAN_TITIK_DIDIH

Purdue University 2023 Titik Leleh dan Titik Beku https://chemed.chem.purdue.edu/genchem/topicreview/bp/ch14%20orig/melting.html

Senin, 23 Oktober 2023

PERMEABILITAS GAS

 



PERMEABILITAS GAS

WAHYU VISANTORO (41623010005)

ABSTRAK

Permeabilitas gas adalah salah satu sifat terpenting dari keramik berpori yang diharapkan dapat digunakan untuk filter gas seperti filter partikulat diesel (DPF), karena penurunan tekanan yang besar harus dihindari dalam aplikasi tersebut.Keramik berpori tinggi yang disejajarkan secara searah melalui saluran pori diharapkan memberikan permeabilitas yang sangat baik, dan seperti telah disebutkan, teknik beku-kering adalah salah satu proses yang paling representatif untuk memproduksi keramik berpori tersebut.

PENDAHULUAN 

Permeabilitas gas adalah laju di mana gas melewati membran setelah gas mencapai kesetimbangan dalam polimer. Waktu tunda adalah waktu yang dibutuhkan gas untuk lewat dari sisi suplai membran ke sisi permeasi dan digunakan untuk menghitung difusi. Permeabilitas adalah parameter yang sangat penting untuk menggambarkan laju transpor gas di bawah tekanan dalam kaitannya dengan pergerakan molekul gas dalam pori-pori.

RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang dimaksud dengan permabilitas gas

2.Apa contoh dari permabilitas gas

TUJUAN 

Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud permabilitas gas dan contoh dari permabilitas gas serta tujuan dari permabilitas gas

PEMBAHASAN

Permeabilitas gas adalah kemampuan material penghalang untuk memungkinkan gas (O2, N2, CO2 dll) untuk menembus melalui dalam waktu tertentu. Permeabilitas gas dapat bervariasi dengan suhu, kelembaban, tekanan dan ketebalan speicmen. 

Mengukur permeabilitas gas membran polimer sangat mudah, meskipun ada jebakan eksperimental yang terkait dengan pembentukan aliran kondisi tunak. Berbagai metode dan peralatan telah dikembangkan untuk melakukan pengukuran permeabilitas. Untuk mendapatkan gas murni yang permeabel, baik laju kenaikan tekanan permeabilitas dalam penerima volume/suhu konstan atau volume gas perembesan pada tekanan konstan diukur.

Sebuah standar telah diterbitkan oleh American Society for Testing and Materials (ASTM) untuk mengukur permeabilitas gas: ASTM D1434-82 Metode uji standar untuk menentukan sifat permeabilitas gas dari film dan pelapis plastik. Metode pengujian yang dijelaskan dalam standar ini melibatkan penentuan laju transmisi kondisi tunak gas melalui plastik dalam bentuk film, lembaran, laminasi, dan kertas atau kain berlapis plastik. Dengan metode pengujian ini, laju transmisi gas, permeabilitas dan, dalam hal bahan homogen, permeabilitas ditentukan.

Dua prosedur disediakan dalam standar ini:

Prosedur M: Manometrik

Prosedur V: Volumetrik

Permeabilitas gas tergantung pada suhu interaksi dan sifat-sifat polimer dan komponen permeabel. Selama proses penyerapan, molekul bahan permeabel dapat diserap atau diambil pada antarmuka.

Proses permeasi melibatkan difusi molekul permeabel melalui membran atau antarmuka. Permeabilitas bekerja melalui difusi (transisi atau difusi). Permeabilitas bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melintasi antarmuka. Suatu bahan dapat bersifat semipermeabel dengan adanya membran semipermeabel. Hanya molekul atau ion dengan sifat tertentu yang dapat melewati membran seperti itu.

permeabilitas, yang dapat ditemukan dalam berbagai bahan, termasuk logam, keramik, dan polimer. adalah sebuah situasi. Namun, permeabilitas logam jauh lebih rendah daripada keramik dan polimer karena struktur kristal dan porositasnya.

Ada 3 jenis permeabilitas: permeabilitas efektif, absolut, dan relatif. Permeabilitas efektif adalah kemampuan suatu fluida untuk melewati pori-pori batuan atau membran dengan adanya fluida lain di dalam medium. Permeabilitas absolut adalah permeabilitas yang diukur ketika medium jenuh penuh dengan satu fluida saja. Permeabilitas relatif menggambarkan kemampuan suatu batuan tertentu untuk memungkinkan aliran fluida tertentu. Akibatnya, nilai permeabilitas relatif berubah seiring dengan perubahan jenis batuan atau fluida. Selain itu, permeabilitas relatif didefinisikan sebagai rasio antara permeabilitas suatu media dibandingkan dengan permeabilitas vakum atau udara. Permeabilitas relatif udara = 1. Permeabilitas relatif tidak mempunyai satuan, biasanya dinyatakan dalam nilai yang berkisar antara 0 sampai 1 atau persentase. Permeabilitas magnetik air relatif dekat dengan permeabilitas magnetik air.

Definisi permeabilitas dalam biologi dikaitkan dengan membran biologis dan kemampuan untuk mengatur lalu lintas molekul, seperti melalui difusi pasif dan transpor aktif . Laju difusi menunjukkan permeabilitas membran. Permeabilitas membran biologis biasanya bergantung pada polaritas, muatan listrik, dan massa molar molekul.


Membran sel bersifat hidrofobik . Oleh karena itu, molekul kecil yang netral secara listrik dapat lebih mudah melewati membran dibandingkan molekul besar yang bermuatan. Mereka permeabel terhadap gas dan cairan kecil.
 

Contoh penerapan

C230 Oxygen Transmission Rate Test System

dirancang dan diproduksi berdasarkan metode sensor coulometric (alias metode tekanan yang sama) dan sesuai dengan persyaratan ISO 15105-2 / ASTM D3985. Instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat transmisi oksigen bahan penghalang dengan penghalang tinggi, menengah dan rendah dengan rentang pengujian yang luas dan efisiensi pengujian yang tinggi. Instrumen ini dilengkapi dengan desain terpadu blok terpadu yang terdiri dari 3 sel uji. Dilengkapi dengan sensor presisi tinggi dan sistem komputer terkontrol profesional, instrumen dapat mengatur dan mengendalikan suhu, kelembaban dan laju alir dengan benar, yang menjamin kepekaan pengujian dan pengulangan hasil uji. C230 berlaku untuk penentuan permeabilitas oksigen film plastik, lembaran, kertas, kemasan dan bahan kemasan relatif lainnya dalam makanan, farmasi, peralatan medis, kimia harian, industri fotovoltaik dan elektronik, dll.


DAFTAR PUSTAKA

ALAT UJI 2023 Gas Permeability Tester https://www.alatuji.com/kategori/690/gas-permeability-tester#:~:text=Permeabilitas%20gas%20adalah%20kemampuan%20material,kelembaban%2C%20tekanan%20dan%20ketebalan%20speicmen.

EUROLAB Analisis Permeabilitas Gas https://www.eurolab.net/id/testler/kimyasal-ve-malzeme-guvenligi-testleri/gaz-gecirgenlik-analizi/

Gerardo Perozziello 2023 Permeabilitas Gas ScienceDirect https://www.sciencedirect.com/topics/materials-science/gas-permeability

ANM 2018 Tester Permebilitas Gas https://labthinkindonesia.wordpress.com/2018/02/21/tester-permeabilitas-gas/

Biology Permabilitas https://www.biologyonline.com/dictionary/permeability

Senin, 09 Oktober 2023

IKATAN KOVALEN

 



IKATAN KOVALEN

WAHYU VISANTORO (41623010005)

ABSTRAK

Ikatan kimia yaitu sebuah ronde fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik selang dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik dijadikan stabil.

Ikatan ion dihasilkan dari tarikan elektrostatis ion-ion bermuatan berlawanan yang biasanya dihasilkan oleh transfer elektron antara atom logam dan nonlogam. Jenis ikatan yang berbeda dihasilkan dari daya tarik timbal balik atom-atom untuk pasangan elektron “bersama”. Obligasi seperti ini disebutIkatan kovalen.

PENDAHULUAN

Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang memiliki karakteristik berupa pasangan elektron yang saling terbagi (pemakaian bersama elektron) di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika mempergunakan bersama elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.

Ikatan kovalen terbentuk antara dua atom ketika keduanya mempunyai kecenderungan serupa untuk menarik elektron ke dirinya sendiri (yaitu, ketika kedua atom mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang identik atau cukup mirip).


RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu ikaatan kovalen

2. Apa tujuan dan maanfaat ikatan kovalen

3. Apa Jenis  Jenis Ikatan Kovalen


TUJUAN

Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud ikatan kovalen serta mengetahui manfaatnya

Untuk mengetahui beberapa jenis ikatan kovalen


PEMBAHASAN

Senyawa yang mengandung ikatan kovalen mempunyai sifat fisika yang berbeda dengan senyawa ionik. Karena gaya tarik-menarik antar molekul, yang bersifat netral secara listrik, lebih lemah dibandingkan gaya tarik-menarik antar ion yang bermuatan listrik, senyawa kovalen umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang jauh lebih rendah dibandingkan senyawa ionik.

Unsur-unsur yang mengandung energi ionisasi lebih tinggi tidak dapat mentransfer unsur dan elektron. Hal ini karena unsur-unsur tersebut mempunyai afinitas elektron yang sangat rendah. Jadi, secara fisik mustahil bagi mereka untuk mengambil elektron. Selain itu, atom-atom unsur tersebut berpotensi berbagi elektronnya dengan atom unsur lain.

Ada kemungkinan bahwa atom-atom ini juga dapat berbagi elektronnya dengan unsur yang sama. Melakukan hal ini akan mencapai konfigurasi oktet untuk atom-atom dalam kulit valensi yang ditentukan. Ini lebih lanjut membantu mereka mencapai stabilitas. Oleh karena itu, asosiasi melalui pembagian pasangan elektron antara sejenis atau beragam disebut Ikatan Kovalen.

Sifat Ikatan Kovalen

Jika valensi normal suatu atom tidak dapat dipenuhi ketika menggunakan satu pasang elektron secara bersama-sama, atom-atom tersebut mungkin berbagi lebih dari satu pasang elektron di dalamnya. Berikut adalah beberapa sifat ikatan kovalen:

1. Ini dianggap sebagai ikatan kimia yang kuat dan tidak dapat dipatahkan yang mengikat atom-atom pada tempatnya.

2. Ini hanya akan memasangkan elektron dan tidak membentuk elektron baru.

3. Setelah ikatan kovalen terbentuk, hampir tidak mungkin untuk memutuskannya.

4. Biasanya terdiri dari energi sekitar 80 kilokalori per mol (kkal/mol) .

5. Arah ikatannya didasarkan pada orientasi tertentu yang sesuai satu sama lain.

6. Sebagian besar senyawa dengan ikatan kovalen akan menunjukkan titik didih dan titik leleh yang relatif rendah.

7. Senyawa ikatan kovalen tidak larut dalam air.

8. Senyawa ini tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak tersedia elektron bebas. 

9. Senyawa ini umumnya mengandung entalpi fusi dan penguapan yang lebih rendah.

Pembentukan Ikatan Kovalen

Atom bukan logam sering kali membentuk ikatan kovalen dengan atom bukan logam lainnya. Misalnya, molekul hidrogen, mengandung ikatan kovalen antara dua atom hidrogennya. Grafik di bawah menggambarkan mengapa ikatan ini terbentuk. Mulai dari paling kanan, kita memiliki dua atom hidrogen terpisah dengan energi potensial tertentu, yang ditunjukkan dengan garis merah. Sepanjang sumbu x adalah jarak antara dua atom. Ketika dua atom saling mendekat (bergerak ke kiri sepanjang sumbu x ), orbital valensinya (1 s H2 , mengandung ikatan kovalen antara dua atom hidrogennya.


Jenis Jenis Ikatan Kovalen

1. Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar (berkutub) adalah apabila PEI (pasangan elektron ikatan) tertarik lebih kuat ke arah atom yang keelektronegatifannya lebih besar. Makin besar selisih keelektronegatifan, ikatan makin polar.

Contoh: HF, HCl, HBr, HI, dll.

2. Ikatan Kovalen Non Polar

Ikatan kovalen non polar (tidak berkutub) adalah apabila PEI (pasangan elektron ikatan) tidak tertarik sama kuat ke seluruh atom. Hal ini dapat terjadi bila kedua atom memiliki keelektronegatifan sama atau hampir sama.

Contoh: H2, Cl2, O2, O3, P4, S8, P4, dll.

3. Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah apabila PEI (pasangan elektron ikatan) hanya disumbangkan oleh salah satu atom.

Contoh: H3O+, HNO3, NH3BF3

Peran Ikatan Kovalen Tunggal dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ikatan kovalen tunggal memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa peranannya antara lain:

1. Pembentukan senyawa organik: Ikatan kovalen tunggal membantu membentuk kerangka karbon dalam senyawa organik. Senyawa organik penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti protein, karbohidrat, lipid, dan DNA.

2. Menjaga bentuk molekul: Ikatan kovalen tunggal berperan dalam menjaga bentuk molekul tertentu. Ini penting dalam menentukan sifat dan fungsi senyawa tersebut.

3. Transportasi nutrisi: Beberapa senyawa, seperti glukosa, terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal dan berperan dalam menyediakan energi bagi tubuh manusia.

4. Industri dan teknologi: Banyak senyawa yang digunakan dalam industri dan teknologi sehari-hari terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal. Contohnya adalah plastik, bahan kimia, dan obat-obatan.


DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Kovalen https://p2k.stekom.ac.id/ 

Ikatan Kimia https://p2k.unimus.ac.id/id1/1-3049-2937/Ikatan-Kimia_23457_ikatan-kimia-unimus.html

Ikata Kovalen https://www.turito.com/blog/chemistry/covalent-bond

Ikatan Kovalen https://uen.pressbooks.pub/introductorychemistry/chapter/covalent-bonding/

Amru Jenis Jenis Ikatan Kovalen https://amru.id/jenis-jenis-ikatan-kovalen-ikatan-kimia/

Ikata Kovalen tunggal 2023 https://hhufir.zydecobreakfastfilm.com/news/682d399314.html

Senin, 02 Oktober 2023

Massa Molekuller dan Massa Atomik

 



Massa Molekuller dan Massa Atomik

Wahyu Visantoro (41623010005)

ABSTRAK

Pertama kali yang dijadikan standar massa atom adalah massa atom hidrogen, sebab unsur hidrogen memiliki massa atom paling ringan. Disamping itu, unsur hidrogen dapat membentuk senyawa dengan banyak unsur. Namun demikian, terdapat banyak kelemahan jika atom hidrogen ditetapkan sebagai standar massa atom, sebab massa atom hidrogen sangat kecil yang berdampak perubahan massa zat yang bersenyawa dengan hidrogen sukar ditentukan secara akurat (kesalahan pengukuran relatif
tinggi.

Massa suatu atom terkait erat dengan jumlah elektron, proton, dan neutron yang dimiliki atom tersebut. Pengetahuan tentang massa atom penting untuk melakukan pekerjaan di laboratorium. Namun atom adalah partikel yang sangat kecil bahkan butir debu terkecil yang dapat dilihat dengan mata telanjang memiliki 1 x 1016


PENDAHULUAN

Setiap atom memiliki massa tertentu yang disebut massa atom relatif (Ar). Apabila dua atau lebih atom bergabung, baik yang berasal dari unsur yang sama maupun berbeda, maka akan terbentuk molekul. Massa dari molekul ini disebut massa molekul relatif (Mr). Untuk mencari Mr, kita perlu menjumlahkan Ar dari seluruh atom penyusunnya. Nilai Ar dapat dilihat pada tabel periodik.

Massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif (Mr) digunakan dalam menentukan massa molar. Di mana, massa molar menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat yang besarnya sama dengan Ar atau Mr. Atau dapat dikatakan juga bahwa massa molar sama dengan massa satu mol zat yang dinyatakan dalam gram (gram/mol). Sebagai contoh: diketahui Mr H2O (air) adalah 18 gram/mol, artinya massa satu mol H2O sama dengan 18 gram.


RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan apa yang dimaksud Massa Molekuller

2. Jelaskan apa yang dimaksud Massa Atomik


TUJUAN

Untuk memahami perbedaan Massa Molekuller dan Massa Atomik,Serta mengetahui rumusnya mencarinya.


PEMBAHASAN

Massa molekul relatif

Molekul merupakan gabungan beberapa atom unsur dengan perbandingan tertentu. Unsur-unsur yang sama bergabung membentuk  molekul unsur , sedangkan unsur-unsur yang berbeda membentuk  molekul senyawa Massa molekul suatu unsur atau senyawa dinyatakan dengan massa molekul relatif (Mr  Massa molekul relatif adalah perbandingan massa molekul suatu unsur atau senyawa dengan 1/12 × massa atom C-12. Secara matematis M 

Berdasarkan pengertian molekul yang menyatakan bahwa suatu molekul adalah gabungan atom-atomnya, maka M  adalah jumlah atom A  unsur-unsur penyusunnya.

Massa molekul relatif dapat dihitung menggunakan rumus berikut.

Jumlah atom diperoleh dari angka indeks pada rumus kimia. Misalnya, pada amonia () terdapat 1 atom  dan 3 atom . Untuk senyawa yang memiliki indeks ganda, terdapat sedikit perbedaan. Keberadaan indeks ganda dalam senyawa dapat diidentifikasi dengan mudah karena dalam rumus kimianya terdapat tanda kurung. Jumlah atom dari unsur di dalam kurung adalah hasil kali dari kedua angka indeks. Sedangkan jumlah atom dari unsur di luar kurung sama dengan angka indeksnya sendiri, mengikuti aturan yang pertama tadi. Misalnya pada senyawa , terdapat 3 atom , 2 atom  (), dan 8 atom  ().

Massa Atomik

Massa atom relatif , rasio massa rata-rata atom suatu unsur kimia terhadap standar tertentu. Sejak tahun 1961 satuan standarmassa atom adalah seperduabelas massa atomisotop karbon-12 . Isotop adalah salah satu dari dua atau lebih spesies atom dari unsur kimia yang sama yang memiliki nomor massa atom berbeda ( proton + neutron ). Berat atom helium adalah 4,002602, rata-rata yang mencerminkan rasio khas kelimpahan isotop alaminya. Berat atom diukur dalamsatuan massa atom (amu), disebut juga dalton. Lihat di bawah untuk daftar unsur kimia dan berat atomnya .

Massa atom relatif (Ar) menyatakan perbandingan massa rata-rata satu atom suatu unsur terhadap satu per dua belas massa atom C – 12. Skala massa atom relatif disimbolkan sebagai Ar.

Massa atom relatif biasa disebut dengan singkatan Ar. Berdasarkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) yang digunakan sebagai standar penentuan massa atom relatif adalah atom C-12. Kemudian didapatkan rumus penentuan massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata – rata unsur dengan satu per dua belas massa 1 atom C-12.

Persamaan:

Jadi hubungan antara massa atom relatif dengan massa molekul relatif senyawa atau unsur adalah : Mr senyawa = ∑ Ar atom penyusun.

Perbedaan:

Kalau massa atom relatif adalah perbandingan massa suatu atom dengan massa atom lainnya, massa molekul relatif atau bobot molekul (BM) adalah perbandingan massa antara 1 molekul atau 1 satuan dari suatu zat terhadap 112 x massa atom isotop C-12.

CONTOH SOAL

1.Tentukan massa molekul relatif dari , jika diketahui , dan .

jawab:

Terdapat masing-masing satu atom , dan  pada senyawa , sehingga massa molekul relatifnya dapat dicari dengan rumus berikut.Jadi, massa molekul relatif dari  adalah 40.

2. Diketahui massa 1 atom oksigen 2,70 x 10–23 g, jika massa atom C adalah 1,99 10–23 g maka massa atom relatif O (Ar O) adalah  

Diperoleh dari hasil perhitungan bahwa massa atom relatif okesigen atau Ar O = 16 gr/mol atau sering dibulatkan menjadi Ar O = 16. Massa atom relatif biasanya diketahui pada soal yang menjadi keterangan tambahan, selain itu Ar juga tercantum pada tabel periodik unsur.


DAFTAR PUSTAKA

Agung Izullhaq 2019 Cara Mencari Mr https://www.kimiamath.com/post/massa-molekul-relatif-mr-senyawa

Blog Kimia 2017 Massa Molekul Relatif https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/10/massa-molekul-relatif.html

UIN SUSKA 2018 https://repository.uin-suska.ac.id/13095/7/7.%20BAB%20II_2018562PK.pdf

Erik Gregersen 2023 atomic mass https://www.britannica.com/science/atomic-mass/additional-info

idschool.net Cara Hitung Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr) https://idschool.net/sma/cara-menghitung-massa-atom-relatif-ar-dan-massa-molekul-relatif-mr/