.

Tampilkan postingan dengan label 017-Zakaria. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 017-Zakaria. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 06 Agustus 2016

PENGARUH PENCEMARAN LOGAM BERAT TERHADAP AIR




Memang sudah lama isu tentang bahaya pencemaran logam berat tersebar di masyarakat luas, dan memang kenyataannya pencemaran logam berat memang sangat berbahaya, baik bagi tubuh ataupun lingkungan.
        Sebagian besar berasal dari proses industri dan pertambangan, ternyata pencemaran logam berat yang berasal dari alami pun bisa terjadi. Misalnya logam yang dibebaskan dari proses kimiawi dan aktifitas gunung berapi, logam yang ditransportasi oleh ikan dari atmosfer berupa partikel debu, serta dari abrasi pantai.
        Beberapa jenis logam berat antara lain sebagai berikut : Al (aluminium), Hg (merkuri), Pb (plumbun), Zn (zinc), Cr. (chromium), Cu (cufrum), Cd (Cadmium), Co (cobalt), dan lain sebagainya. Beberapa dari logam berat berdampak negatif terhadap tubuh manusia misalnya timbulnya beberapa penyakit berbahaya. Contohnya saja pada logam berat Merkuri (Hg), dewasa ini penggunaan merkuri sangat marak diberbagai produk kosmetik dengan tujuan agar kulit si pemakai akan tampak putih. Padahal tidak demikian, Hydragyrum/Merkuri jika masuk kedalam tubuh akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya, misalnya kulit akan menjadi lebih gelap dan kusam (ketika kosmetik dihentikan pemakaiannya), keguguran, dan lebih parahnya akan mengakibatkan kanker kulit.
       Logam berat akan lebih berbahaya apabila telah tercemar kelingkungan, misalnya pencemaran logam berat terhadap air. Jenis logam berat yang bisa mencemari air itu salah satunya Cd (Cadnium), Cadnium tercemar dalam air akibat dari proses pertambangan, buangan industri, dan pengelasan logam. Air menjadi tidak layak dikonsumsi lagi karena sudah tercemar oleh logam berat, apabila dikonsumsi akan berakibat fatal terhadap tubuh misalnya timbul tekanan darah tinggi, kerusakan jaringan ginjal testibuler, dan kerusakan sel-sel darah merah. Sedangkan untuk kerusakan lingkungan akan berdampak terhadap kehidupan air.
        Kehidupan air akan sangat terancam apabila logam berat tercemar disungai, danau, atau laut. Terutama terhadap ikan-ikan yang hidup disungai yang tercemar logam berat. Pengaruh toksisitas Cd, Ni dan Cr pada morfologi ingsang ikan ikan salmon. Ikan akan mengalami hipoksia (karena kesulitan mengambil oksigen dari air), sehingga menjadi penebalan pada sel epitel ingsang dan berakibat ikan kurang mampu berenang, (oleh hughes, dkk. 1979).\

        Contoh kasus pencemaran logam berat yang terjadi di Indonesia adalah oleh PT Newmont Minahasa Raya. Kadar Arsen dan kadar merkuri pada air diteluk buyet telah dianggap tercemar logam berat dan tidak bisa dikonsumsi berdasarkan ASEAN Marine Water Quality Criteria 2004. Itu semua karena pembuangan limbah (tailing) hanya dilakukan dikedalamn 82 meter bukan sebagaimana mestinya di kedalaman 150 meter atau lebih. Beberapa korban yang meninggal oleh penyakit akibat pencemaran air di teluk buyet adalah Andini (6 bulan), Abdul Rizal Modeong (14 thn), Ny fatma.
        Banyak sekali contoh-contoh lain akibat pencemaran logam berat, dan tentunya pencemaran logam berat apapun dan jenisnya adalah sangat berbahaya. Agar diperhatikan bagi para pelaku industri dan perusahaan pertambangan untuk mengelola limbahnya secara baik dan bernar supaya tidak ada lagi korban yang dijatuhkan akibat pencemaran logam berat. (Teddy Sanjaya).





        Cadmium (Cd) terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit (renik) dan bersifat tidak larut dalam air. Cd dan bermacam bentuk persenyawaannya dapat masuk kelingkungan perairan sebagai efek samping dari aktifitas manusia. Cd dalam konsentrasi berlebih dapat membawa sifat racun yang merugikan semua organisme hidup, bahkan berbahaya untuk manusia. Dalam tubuh biota dalam sistem rantai makanan turut menentukan jumlah Cd yang terakumulasi. Bila jumlah Cd yang terakumulasi melebihi ambang maka biota dari level tertentu dalam rantai makanan akan mengalami kematian bahkan kemusnahan (Palar, 1994)
        Menurut Effendi (2003), Cd bersifat kumulatif dan sangat toksik bagi manusia karena dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal dan paru-paru, meningkatkan tekanan darah dan kemandulan pada pria dewasa. Kasus keracunan Cd yang terkenal adalah timbulnya penyakit itai-itai dijepang ditandai dengan rasa sakit pada tulang dan terjadi pengeroposan tulang. Toksisitas Cd dipengaruhi oleh pH dan kesadahan. Selain itu keberadaan Zn dan Pb dapat meningkatkan toksisitas Cd.
         Berdasarkan standar WHO, kadar Cd maksimum pada air yang diperuntukkan bagi air minum adalah 0.005 mg/l. Pada perairan yang diperuntukkan bagi kepentingan pertanian dan peternakan, kadar Cd sebaiknya tidak melebihi 0.005 mg/l. Untuk melindungi kehidupan pada ekosistem akuatik, perairan sebaiknya memiliki kadar Cd sekitar 0.0002 mg/l ?(moore, 1991 dalam Effendi, 2003). Level maksimum konsentrasi Cd dalam ikan dan produk perikanan seusai ketentuan FDA tahun 1998 adalah 3-4 ppm berlaku di Amerika Serikat dan 0.5-1.0 mg/kg berat basah untuk Negara-negara Eropa (Huss, dkk., 2003)
1. Nama kimia hydragyrum (Hg)
          Logam ini dihasilkan oleh bii sinabar (HgS=Sinabar Ore) dengan kandungan unsur mercuri 0,1-4%
2. Sifat yang dimiliki oleh logam mercuri antara lain
Berwujud cair
Merupakan logam yang paling mudah menguap dibandingkan logam lain
Logam yang paling baik untuk mengantar daya listrik
Dapat melarutkan bermacam-macam logam kecuali besi, nikel dan kadmium, kobalt, platinum
Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua mahluk hidup baik dalam bentuk tunggal (logam) maupun senyawany
3. Penggunaan logam mercuri
Dipakai dalam industri alat kedokteran, x ray tube, tensimeter, dsb
Dalam pembuatan alat listrik seperti balon lampu, klep, baterai, aki
Dalam pertanian digunakan sebagai fungisida (membunuh jamur pada bibit) misal, mertil merkuri asesat (CH3-Hg-COOH), etil merkuri klorida (C2H5-Hg-CI) dan senyawanya metil merkuri disianodiamida dan senyawanya metil merkuri disianodinamika (CH3-Hg-NH-CNHNHCN)
Jalur masuk melalui kulit biasa terjadi karena kecelakaan dari pecahnya alat yang mengandung air raksa
Merkuri diabsorbsi melalui pernapasan (80%) didalam alveoli
4. Transport, Distribusi dan Ekskresi
Sesudah memasuki tubuh maka logam merkuri ini  dalam waktu yang singkat masih berbentuk logam
Didalam darah jaringan dengan cepat dioksidasi menjadi ion merkuri Hg 2+ yang kemudian diikat dengan protein
Dalam darah inorganik merkuri ini diedarkan juga melalui dan sel darah merah
Tempat penampungan ion ini banyak ditemukan pada ginjal dan otak meskipun ekspesinya sebagian besar melalui usus dan ginjal
Logam Berat : Timbal (Pb)
Disebut juga timah hitam (plumbum)
Logam ini berwarna putih keabu-abuan
Logam ini banyak didapat dari hasil penambangan dan mengandung sekitar 3%-10% timbal bila dipekatkan akan diperoleh 40% logam timbal yang murni
Logam ini banyak digunakan dalam bidang industri, pertanian dan lain-lain
Dalam industri pembuatan baterai dan pengkilap keramik
Pb bisa berikatan dengan atom N (nitrogen) untuk membentuk senyawanya azida. Senyawanya ini mempunyai kemampuan membentuk ledakan sehingga banyak digunakan sebagai bahan detonator
Emisi Pb diudara dapat berbentuk gas dan partikel
Berbentuk gas maka biasanya berasal dari hasil buangan kendaraan bermotor
Pb secara alamiah dapat masuk dalam perairan dengan bantuan air hujan
Dampak Pb
Gangguan sistem syaraf
Terjadi gangguan otot usu
kerusakan pada ginjal
Gangguan sistem reproduksi
Pembentukan darah terganggu
RACUN, EFEK MERKURI, TIMBAL, ARSENIK BAGI TUBUH MANUSIA
Sumber merkuri yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang berpotensi mencemari udara dan air dapat dari :
Industrikhlor-alkali
Produksi energy
Pemprosesan gas dan petroleum
Penambangan emas
Penambangan dan penghasil metal
Pembuangan limbah dengan pembakaran
Sektordental
Airkotoran
Produk-produk yang menggunakan merkuri biasanya adalah:
Baterai
Kosmetik
DentalAmalgam
Peralatan elektronik dan lampu
Cat
Pestisida
Pharmacheutical
Thermometer
Peralatan-peralatan kendaraan bermotor
Pengaruh merkuri terhadap kesehatan manusia dapat diurai sebagai berikut:
1. Pengaruh terhadap fisiologis.
Pengaruh toksisitas merkuri terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP) dan ginjal terutama akibat merkuri terakumulasi. Jangka waktu, intensitas dan jalur paparan serta bentuk merkuri sangat berpengaruh terhadap sistem yang dipengaruhi. Orgam utama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen merkuri dan organomerkuri adalah SSP. Sedangkan garam merkuri akan berpengaruh terhadap kerusakan ginjal. Keracunan akut oleh elemen merkuri yan terhisap mempunyai efek terhadap system pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP, efek terhapap sistem cardiovaskuler merupakan efek sekunder.
2. Pengaruh terhadap sistem syaraf.
Merkuri yang berpengaruh terhadap system syaraf merupakan akibat pemajanan uap elemen merkuri dan metil merkuri karena senyawanya ini mampu menembus blood brain barrier dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang irreversible sehingga mengakibatkan kelumpuhan permanen. Metil merkuri yang masuk ke dalam saluran pencernaan akan memperlambat SSP yang mungkin tidak dirasakan pada pemajanan setelah beberapa bulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti malas, pandangan kabur atau pendengaran hilang (ketulian)
3. Pengaruh terhadap ginjal.
Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang mengakibatkan oleh masuknya garam inorganik atau phenylmercury SSP akan menyebabkan naiknya permiabilitas epitel tubulus sehingga akan menurunkan kemampuan fungsi ginjal (disfungsi ginjal). Pajanan melalui uap merkuri atau garam merkuri melalui saluran pernafasan juga mengakibatkan kegagalan ginjal karena terjadi proteinuria atau nephrotik sindrom dan tubular nekrosis akut.
4. Pengaruh terhadap pertumbuhan
Terutama pad bayi dan ibu yang terpajan oleh metil merkuri dari hasil studi membuktikan ada kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu yang makan gandum yang diberi fungisida, maka bayi yang dilahirkan mengalami gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli, penciutan lapangan pandang, microcephaly, cerebral palsy, ataxia, buta dan gangguan menelan.
Sumber di Alam
Kulit Bumi
Asap Kendaraan
Cat
Proses masuknya timbal kedalam tubuh manusia:
Pernafasan
Pencernaan (makanan dan minuman)
Efek Timbal Terhadap Kesehatan
Sistem haemopoietik: Pb menghambat system pembentukan hemoglobin sehingga menyebabkan anemia.
Sistem saraf pusat dan tepi: dapat menyebabkan gangguan ensepfalopati dan gejala gangguan system saraf perifer.
Ginjal : dapat menyebabkan aminoasiduria, fosfaturia, glukosuria, netropati, fibrosis dan atrofi glomerular.
Sistem gastro-intestinal: menyebabkan kolik dan kosnstipasi
Sistem kardiovaskuler : menyebabkan peningkatan permiabilitas pembuluh darah
Sistem reproduksi: dapat menyebabkan kematian janin waktu melahirkan pada wanita dan teratospermia pada pria.
Sistem endrokin: mengakibatkan gangguan fungsi tiroit dan fungsi adrenal.
Berbahaya bagi lingkungan, sangat beracn bagi organisme akuatik. Dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang. Senyawanya arsen terdapat dalam dua jenis yaitu: Sebagai senyawa organik dan senyawa anorganik. Di alam arsen berikatan dengan Oksigen, Sulfur dan Klor.
Arsen masuk dalam tubuh melalui: Makanan, Air dan Udara
Sumber kontaminasi arsen kedalam tubuh manusia : Air tanah, Limbah pabrik (Baterai, Peleburan biji besi), Areal Pertanian (Pestisida), Zat pembasmi serangga (Rumah tangga)
Efek Arsen terhadap kesehatan
1. Kematian (diatas 6000 ppb dalam makanan atau air)
2. Antara 300-3000 ppb dalam air atau makanan
Iritasi perut dan pencernaan (Muntah dan diare)
Turunnya produksi sel darah merah dan putih, detak jantung tidak normal
Kerusakan pembuluh darah
3. Lebih dari 100 mikrogram/M3 udara yang dihirup menyebabkan iritasi tenggorokan dan paru-paru
4. Kontak langsung dengan kulit, memerah dan membengkak.




DAFTAR PUSTAKA

Andersin, A.B., J. Lossy and H. Sandler. 1976. Community Structure of Soft Bottom Macrofauna in Different Parts of the Baltic. Institute of Marine Research, P.O. Box 136, SE-00121 Helsinki, Helsingfors 12 Finland. APHA, AWWA, and WCWP. 1992.Standard Method for the Examination of Water and Wastewater. Marry Ann H.F. (Ed) 14th Ed. APHA, Washington, DC. Berntsse, M.H.G., K. Hylland, Sj. E.W. Bonga and A. Maage. 1999. Toxic Levels Dietary Copper in Atlantic Salmon Salmo salar L. parz. Aquatic Toxicolgy Vol. 46 No. 2 :87-99. Jeng, W.L. and B.C. Han. 1994. Sedimentary Coprostanol in Kaohsiung Harbour and the Tan-Shui Estuary, Taiwan, Marine Pollution. Buletin Vol. 28 No.9:494-499. 




Jumat, 05 Agustus 2016

ASAL USUL PENCEMARAN AIR TANAH



Pencemaranair tanah adalah keadaan dimana tanah tercema roleh pollutan sehingga membuat air yang berada di dalamnya ikut tercemar

DAMPAK RADIASI BAGI KESEHATAN



Berarti bagian dari atau berhubungan dengan inti atom atau bisa disebut dengan nukleus. Setiap mendengar nuklir kita akan terpikir akan bahaya dan efek bagi kelangsungan hidup umat manusia.

BAHAN PELEDAK INDUSTRI


Peledakan (blasting ; explosion) merupakan Kegiatan pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau Proses terjadinya ledakan. Beberapa istilah dalam peledakan :

1. Peledakan bias (refraction shooting) merupakan Peledakan di dalam lubang atau sumur dangkal untuk menimbulkan getaran guna penyelidikan geofisika cara seismik bias.
2. Peledakan bongkah (block holing) merupakan Peledakan sekunder untuk pengecilan ukuran bongkah batuan dengan cara membuat lobang tembak berdiatemeter kecil dan diisi sedikit bahan peledak
3. Peledakan di udara (air shooting) merupakan Cara menimbulkan energi seismik di permukaan bumi dengan meledakkan bahan peledak di udara
4. Peledakan lepas gilir (off-shift blasting) merupakan Peledakan yang dilakukan di luar jam gilir kerja
5. Peledakan lubang dalam (deep hole blasting) merupakan Cara peledakan jenjang kuari atau tambang terbuka dengan menggunakan lubang tembak yang dalamdisesuaikan dengan tinggi jenjang
6. Peledakan parit (ditch blasting) merupakan Proses peledakan dalam pembuatan parit
7. Peledakan teredam (cushion blasting)merupakan Cara peledakan dengan membuat rongga udara antara bahan peledak dan sumbat ledak atau membuat lubang tembak yang lebih besar dari diameter dodol sehingga menghasilkan getaran yang relatif lembut

Pengenalan Bahan Peledak

1. Bahan peledak
Bahan peledak yang dimaksudkan adalah bahan peledak kimia yang didefinisikan sebagai suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, atau campurannya yang apabila diberi aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat dan hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.
Panas dari gas yang dihasilkan reaksi peledakan tersebut sekitar 4000° C. Adapun tekanannya, menurut Langerfors dan Kihlstrom (1978), bisa mencapai lebih dari 100.000 atm setara dengan 101.500 kg/cm² atau 9.850 MPa (» 10.000 MPa). Sedangkan energi per satuan waktu yang ditimbulkan sekitar 25.000 MW atau 5.950.000 kcal/s. Perlu difahami bahwa energi yang sedemikian besar itu bukan merefleksikan jumlah energi yang memang tersimpan di dalam bahan peledak begitu besar, namun kondisi ini terjadi akibat reaksi peledakan yang sangat cepat, yaitu berkisar antara 2500 - 7500 meter per second (m/s). Oleh sebab itu kekuatan energi tersebut hanya terjadi beberapa detik saja yang lambat laun berkurang seiring dengan perkembangan keruntuhan batuan.

2. Reaksi dan produk peledakan

Peledakan akan memberikan hasil yang berbeda dari yang diharapkan karena tergantung pada kondisi eksternal saat pekerjaan tersebut dilakukan yang mempengaruhi kualitas bahan kimia pembentuk bahan peledak tersebut. Panas merupakan awal terjadinya proses dekomposisi bahan kimia pembentuk bahan peledak yang menimbulkan pembakaran, dilanjutkan dengan deflragrasi dan terakhir detonasi. Proses dekomposisi bahan peledak diuraikan sebagai berikut:
a) Pembakaran adalah reaksi permukaan yang eksotermis dan dijaga keberlangsungannya oleh panas yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri dan produknya berupa pelepasan gas-gas. Reaksi pembakaran memerlukan unsur oksigen (O2) baik yang terdapat di alam bebas maupun dari ikatan molekuler bahan atau material yang terbakar. Untuk menghentikan kebakaran cukup dengan mengisolasi material yang terbakar dari oksigen. Contoh reaksi minyak disel (diesel oil) yang terbakar sebagai berikut:
CH3(CH2)10CH3 + 18½ O2 ® 12 CO2 + 13 H2O
b) Deflagrasi adalah proses kimia eksotermis di mana transmisi dari reaksi dekomposisi didasarkan pada konduktivitas termal (panas). Deflagrasi merupakan fenomena reaksi permukaan yang reaksinya meningkat menjadi ledakan dan menimbulkan gelombang kejut shock wave) dengan kecepatan rambat rendah, yaitu antara 300 – 1000 m/s atau lebih rendah dari kecep suara (subsonic). Contohnya pada reaksi peledakan low explosive (black powder)sebagai bagai berikut:

+ Potassium nitrat + charcoal + sulfur
20NaNO3 + 30C + 10S ------> 6Na2CO3 + Na2SO4 + 3Na2S +14CO2 + 10CO + 10N2
+ Sodium nitrat + charcoal + sulfur
20KNO3 + 30C + 10S ------> 6K2CO3 + K2SO4 + 3K2S +14CO2 +10CO + 10N2
c) Ledakan, menurut Berthelot, adalah ekspansi seketika yang cepat dari gas menjadi bervolume lebih besar dari sebelumnya diiringi suara keras dan efek mekanis yang merusak. Dari definisi tersebut dapat tersirat bahwa ledakan tidak melibatkan reaksi kimia, tapi kemunculannya disebabkan oleh transfer energi ke gerakan massa yang menimbulkan efek mekanis merusak disertai panas dan bunyi yang keras. Contoh ledakan antara lain balon karet ditiup terus akhirnya meledak, tangki BBM terkena panas terus menerus bisa meledak, dan lain-lain.
d) Detonasi adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, sehingga menghasilkan gas dan temperature sangat besar yang semuanya membangun ekspansi gaya yang sangat besar pula. Kecepatan reaksi yang sangat tinggi tersebut menyebarkan tekanan panas ke seluruh zona peledakan dalam bentuk gelombang tekan kejut (shock compression wave) dan proses ini berlangsung terus menerus untuk membebaskan energi hingga berakhir dengan ekspansi hasil reaksinya. Kecepatan rambat reaksi pada proses detonasi ini berkisar antara 3000 – 7500 m/s. Contoh kecepatan reaksi ANFO sekitar 4500 m/s. Sementara itu shock compression wave mempunyai daya dorong sangat tinggi dan mampu merobek retakan yang sudah ada sebelumnya menjadi retakan yang lebih besar. Disamping itu shock wave dapat menimbulkan symphatetic detonation, oleh sebab itu peranannya sangat penting di dalam menentukan jarak aman (safety distance) antar lubang. Contoh proses detonasi terjadi pada jenis bahan peledakan antara lain:
+ TNT : C7H5N3O6 ------> 1,75 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 5,25 C
+ ANFO : 3 NH4NO3 + CH2 ------> CO2 + 7 H2O + 3 N2
+ NG : C3H5N3O9 ------> 3 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 0,25 O2
+ NG + AN : 2 C3H5N3O9 + NH4NO3 ------> 6 CO2 + 7 H2O + 4 N4 + O2
Dengan mengenal reaksi kimia pada peledakan diharapkan peserta akan lebih hati-hati dalam menangani bahan peledak kimia dan mengetahui nama-nama gas hasil peledakan dan bahayanya.

3. Klasifikasi bahan peledak

Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi bahan peledak mekanik, kimia dan nuklir. Karena pemakaian bahan peledak dari sumber kimia lebih luas dibanding dari sumber energi lainnya, maka pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif diperkenalkan. Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif murah, penanganan teknis lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay time) dan dibanding nuklir tingkat bahayanya lebih rendah. Bahan peledak permissible dalam klasifikasi di atas perlu dikoreksi karena tidak semua merupakan bahan peledak lemah. Bahan peledak permissible digunakan khusus untuk memberaikan batubara ditambang batubara bawah tanah dan jenisnya adalah blasting agent yang tergolong bahan peledak kuat.
Sampai saat ini terdapat berbagai cara pengklasifikasian bahan peledak kimia, namun pada umumnya kecepatan reaksi merupakan dasar pengklasifikasian tersebut.
Menurut R.L. Ash (1962), bahan peledak kimia dibagi menjadi:
a. Bahan peledak kuat (high explosive)
Bila memiliki sifat detonasi atau meledak dengan kecepatan reaksi antara 5.000 – 24.000 fps (1.650 – 8.000 m/s)
b. Bahan peledak lemah (low explosive)
Bila memiliki sifat deflagrasi atau terbakar kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).

4. Klasifikasi bahan peledak industri

Bahan peledak industri adalah bahan peledak yang dirancang dan dibuat khusus untuk keperluan industri, misalnya industri pertambangan, sipil, dan industri lainnya, di luar keperluan militer. Sifat dan karakteristik bahan peledak (yang akan diuraikan pada pembelajaran 2) tetap melekat pada jenis bahan peledak industri. Dengan perkataan sifat dan karakter bahan peledak industri tidak jauh berbeda dengan bahan peledak militer, bahkan saat ini bahan peledak industri lebih banyak terbuat dari bahan peledak yang tergolong ke dalam bahan peledak berkekuatan tinggi (high explosives).
5. Sifat Bahan Peledak

Sifat bahan peledak mempengaruhi hasil peledakan, diantaranya yaitu :
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan suatu bahan peledak berkaitan dengan kandungan energi yang dimiliki oleh bahan peledak tersebut dan merupakan ukuran kemampuan bahan peledak tersebut untuk melakukan kerja, biasanya dinyatakan dalam %.
2. Kecepatan Detonasi 
Kecepatan Detonasi (velocity of detonation = VOD) merupakan kecepatan gelombang detonasi yang menerobos sepanjang kolom isian bahan peledak, dinyatakan dalam meter/detik. kecapatannya tergantung dari : jenis bahan peledak (ukuran butir, bobot isi), diameter dodol (diameter lubang ledak), derajat pengurungan (degree of confinement), penyalaan awal (initiating)
3, Kepekaan (Sensivity)
Kepekaan (Sensivity) adalah ukuran besarnya impuls yang diperlukan oleh bahan peledak untuk mulai bereaksi dan menyebarkan reaksi peledakan keseluruh isian. Kepekaan ini tergantung pada : komposisi kimia, ukuran butir, bobot isi, pengaruh kandungan air, dan temperatur.
4. Bobot Isi Bahan Peledak (density)
Bobot Isi Bahan Peledak (density) adalah perbandingan antara berat dan volume bahan peledak, dinyatakan dalam gr/cm3. Bobot isi ini biasanya dinyatakan dalam specific gravity (SG). stick count (SC) atau loading density (de)
5. Tekanan Detonasi (Detonation Pressure)
Tekanan Detonasi (Detonation Pressure) merupakan penyebaran tekanan gelombang ledakan dalam kolom isian bahan peledak, dinyatakan dalam kilobar (kb)
6. Ketahanan Terhadap Air (Water Resistance)
Ketahanan Terhadap Air (Water Resistance) merupakan kemampuan bahan peledak itu sendiri dalam menahan air dalam waktu tertentu tanpa merusak, merubah atau mengurangi kepekaannya, dinyatakan dalam jam
7. Sifat Gas Beracun (Fumes)
Bahan peledak yang meledak menghasilkan dua kemungkinan jenis gas yaitu smoke atau fumes. Smoke tidak berbahaya karena hanya terdiri dari uap atau asap yang berwarna putih. Sedangkan fumes berwarna kuning dan berbahaya karena sifatnya beracun, yaitu terdiri dari karbon monoksida (CO) dan oksida nitrogen (Nox). fumes dapat terjadi jika bahan peledak yang diledakkan tidak memiliki keseimbangan oksigen, dapat juga jika bahan peledak itu rusak atau sudah kadaluwarsa selama penyimpanan dan oleh sebab lain.

Perlengkapan Peledakan (blasting accesories atau blasting supplies)

Perlengkapan Peledakan (blasting accesories atau blasting supplies) merupakan material yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakan sehingga isian bahan peledak dapat dinyalakan. Perlengkapan peledakan hanya dipakai satu kali penyalaan saja. Beberapa perlengkapan peledakan yaitu :
1. Detonator
a. Detonator listrik (electric blasting caps = EBC) ada dua macam yaitu detonator seketika (instantenous EBC) dan detonator tunda (delayed EBC)
b. Detonator biasa (plain/ordinary detonator) digunakan dengan sumbu api
c. Kabel Listrik (connecting wire)
d. Insulator tape
2. Sumbu api (safety fuse) dengan perlengkapannya : igniter cord dan igniter cord connector
3, Sumbu Ledak (detonating fuse) dengan perlengkapannya MS connector/detonating relay connector

Peralatan Peledakan (blasting equipment)

Peralatan Peledakan (blasting equipment) merupakan alat-alat yang diperlukan untuk menguji dan menyalakan rangkaian peledakan sehingga alat tersebut dapat dipakai berulang-ulang. Peralatan peledakan antara lain :
1. Blasting Machine (sumber energi listrik DC), beserta ohm meter (penguji tahanan rangkaian), Rheostat (penguji kapasitas blasting machine)
2. Cap Primer (sejenis tang khusus untuk peledakan)
3. Kabel Utama (bus wire, leading wire) yaitu kabel yang menghubungkan blasting machine (exploder) ke rangkaian peledakan listrik
peledakan dengan menggunakan arus listrik searah (DC) sebagai sumber tenaga dihasilkan dari blasting machine. Arus listrik berfungsi membangkitkan panas yang dapat menyalakan detonator kemudian detonator akan meledakan primer dimana terdapat isian.


https://www.google.co.id/search?q=bahan+peledak&rlz=1C1XBRQ_enID641ID641&espv=2&biw=1366&bih=633&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwiFupPLrarOAhXLL48KHbb7BlwQ_AUIBigB#imgdii=Hvk8zzcw6uf-4M%3A%3BHvk8zzcw6uf-4M%3A%3B64HMr_NHlYVA7M%3A&imgrc=Hvk8zzcw6uf-4M%3A

DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP LINGKUNGAN

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan

Pencemaran udara merupakan suatu kondisi kehadiran satu atau lebih substansi kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Dengan kata lain, pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai perusakan terhadap udara yang disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
Penyebab pencemaran udara di Indonesia sekitar lebih dari 70% merupakan hasil emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter(SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Jakarta. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.

Penyebab Pencemaran Udara

Secara umum, terdapat 2 sumber atau penyebab pencemaran udara, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh sumber alamiah (natural sources) misalnya akibat letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources) misalnya yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain.
Pencemaran udara dari sumber manusia seperti: Transportasi, Industri, Pembangkit listrik, Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar). Sedangkan yang bersumber dari alami seperti Gunung berapi, Rawa-rawa, Kebakaran hutan, Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi. Sementara sumber lainnya dapat berupa transportasi amonia, kebocoran tangki klor, timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah, uap pelarut organik.
Zat penyebab pencemaran udara yang bersumber dari kegiatan manusia yaitu Karbon Monoksida (CO), Oksida Sulfur (SOx), Oksida Nitrogen (NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HC), dan Oksida fotokimia, termasuk ozon. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi, polusi cahaya dan limbah pabrik yang menguap dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, maupuan regional serta global.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Pencemaran primer yaitu substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah salah satu contoh pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
b. Pencemaran sekunder yaitu substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam asap fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa zat pencemar yang masing-masing zat memiliki bahaya yang dapat berujung pada kematian manusia. Bahaya dari masing-masing zat tersebut antara lain:
  • Gas CO / Karbon Monoksida. Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar, terutama berasal dari Angkutan Umum. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor. Karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Zat gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Pada kasus darah yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan kematian.
  • Gas CO2 / Karbon Dioksida. Karbon dioksida adalah zat gas yang mampu meningkatkan suhu pada suatu lingkungan sekitar kita yang disebut juga sebagai efek rumah kaca. Dengan begitu maka temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 itu akan naik dan otomatis suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu seperti di wilayah DKI Jakarta. Hal ini disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu, dan titik-titik air yang membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat melepaskan panas ke luar awan tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan kondisi rumah kaca tanpa AC dan fentilasi udara yang cukup.
  • Gas NO dan NO2. Sampai tahun 1999 NOx yang berasal dari alat transportasi laut di Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun). NOx terbentuk atas tiga fungsi yaitu Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2) atau NOx = f (T, t, O2). Secara teoritis ada 3 teori yang mengemukakan terbentuknya NOx, yaitu:
    1) Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism) Proses ini disebabkan gas nitrogen yang beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang bakar (>1800 K). Thermal NOx ini didominasi oleh emisi NO (NOx = NO + NO2).
    2) Prompt Nox Formasi NOx ini akan terbentuk cepat pada zona pembakaran.
    3) Fuel Nox NOx formasi ini terbentuk karena kandungan N dalam bahan bakar. Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan proses thermal NOx, dan tercatat bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil), bahan bakar yang biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Gas-gas di atas akan dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan dari mulai yang ringan hingga yang berat.

Dampak Pencemaran Udara

  • Dari segi kesehatan dampak pencemaran udara oleh debu bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit saluran pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemar udara oleh zat kimia seperti Karbon Monoksida bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin (metaloproteinpengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah). 5 Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi). World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.
  • Dari segi ekonomi dampak pencemaran udara yaitu dengan hasil kajian Bank Dunia menemukan dampak ekonomi akibat pencemaran udara di Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun yang pada 2015 akan mencapai Rp 4,3 trilyun.
  • Dari segi sosial. Orang-orang sudah tidak dapat menikmati udara sehat lagi, setiap hari harus bertemu dengan asap, aktifitas sosial juga terhambat dan lain-lain.
  • Dari segi pendidikan pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat belajar para pelajar, mereka terhambat dalam hal berfikir dan juga dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
  • Dari segi pertanian dan perkebunan pencemaran udara juga sangat perpengaruh, kurangnya lahan hijau yang menjadi tempat pohon-pohon untuk melakukan proses fotosintesis karena Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam menjadikan sirkulasi udara kita berkurang, dan mejadika udara kotor dan tidak baik untuk kita hirup.
  • Hujan asam pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lai: mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan, bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
  • Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global tersbut antara lain: pencairan es di kutub bumi, yang berefek naiknya permukaan air laut, perubahan iklim regional dan global, perubahan siklus hidup flora dan fauna
  • Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

http://www.lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-sebab-dan-dampaknya/





Sabtu, 30 Juli 2016

Proses Terbentuknya Mineral Nikel


Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel.