.

Tampilkan postingan dengan label @X37-Mufid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @X37-Mufid. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Desember 2022

INDUSTRI MINYAK BUMI

                               Industri Minyak Bumi

Oleh : Mufid Abdush Shidiq

@X37-Mufid

a. Abstrak

Industri minyak bumi, Minyak bumi merupakan campuran kompleks senyawa organik yang terdiri atas senyawa hidrokarbon dan nonhidrokarbon yang berasal dari sisa-sisa mikroorganisme, tumbuhan, dan binatang yang tertimbun selama berjuta-juta tahun. Industri minyak bumi merupakan industri yang kompleks dan padat modal serta membutuhkan teknologi tinggi dan peralatan modern. Industri minyak bumi meliputi kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan produksi, Industri pengolahan, transportasi dan distribusi, penyimpanan serta pemasaran produk minyak.

Kata Kunci      :Minyak bumi,Eksplorasi,Eksploitasi dan, Produksi

b.     Abstract

Petroleum industry, Petroleum is a complex mixture of organic compounds consisting of hydrocarbon and non-hydrocarbon compounds derived from the remains of microorganisms, plants and animals that have been buried for millions of years. The petroleum industry is a complex and capital-intensive industry and requires high technology and modern equipment. The petroleum industry includes exploration, exploitation and production, processing, transportation and distribution, storage and marketing of oil products.

Keywords: Petroleum, Exploration, Exploitation and, Production

 

c.     Pendahuluan

Industri perminyakan mencakup pemrosesan global minyak bumi, mulai dari eksplorasiekstraksipengilangan, transportasi (biasanya melalui tanker minyak dan transportasi jalur pipa), serta pemasaran produk minyak bumi. Volume produk terbesar dari industri ini adalah bahan bakar minyak dan bensin. Minyak bumi juga menjadi bahan mentah banyak produk kimia seperti obat, pelarut, pupuk, pestisida, dan plastik. Industri ini biasanya dibedakan menjadi 3 komponen utama: hulu, menengah, dan hilir. Operasi menengah biasanya dimasukkan dalam kategori hilir.Minyak bumi sangat vital bagi banyak industri dan penting bagi kelangsungan peradaban industri, maka menjadi perhatian penting banyak negara. Minyak bumi menyumbang besar persentase konsumsi energi dunia, bervariasi mulai yang rendah (32% di Asia dan Eropa) sampai tinggi (53% di Timur Tengah.Persentase konsumsi di kawasan lainnya adalah Amerika Selatan dan Amerika Tengah 44%, Afrika 41%, Amerika Utara 40%. Dunia mengkonsumsi 30 miliar barel (4.8 km³) minyak per tahunnya, dengan negara-negara maju menjadi konsumen terbesar. Amerika Serikat sendiri mengkonsumsi 25% minyak produksi dunia tahun 2007.[1] Produksi, distribusi, pengilangan, dan penjualan minyak bumi adalah industri terbesar dunia jika dilihat dari total pendapatannya.

 

d.     Rumusan Masalah

·       Bagaimana perkembangan Industri minyak bumi di Indonesia?

·       Faktor apa saja proses Industri minyak bumi

·       Tantangan Industri minyak bumi di era 4.0

e.     Tujuan

·       Dapat mengetahui perkembangan Industri minyak bumi di Indonesia

·       Mengetahui factor proses apa saja yang terjadi di Industri minyak bumi

·       Mengetahui yang menjadi tantangan Industri minyak bumi di era 4.0

f.      Pembahasan

A.    Perkembangan Industri minyak bumi di Indonesia

Di Indonesia, energi migas masih menjadi andalan utama perekonomian Indonesia, baik sebagai penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri. Pembangunan prasarana dan industri yang sedang giat-giatnya dilakukan di Indonesia, membuat pertumbuhan konsumsi energi rata-rata mencapai 7% dalam 10 tahun terakhir. Peningkatan yang sangat tinggi, melebihi rata-rata kebutuhan energi global, mengharuskan Indonesia untuk segera menemukan cadangan migas baru, baik di Indonesia maupun ekspansi ke luar negeri. Cadangan terbukti minyak bumi dalam kondisi depleting, sebaliknya gas bumi cenderung meningkat. Perkembangan produksi minyak Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sehingga perlu upaya luar biasa untuk menemukan cadangan-cadangan baru dan peningkatan produksi. Potensi sumber daya minyak dan gas bumi Indonesia masih cukup besar untuk dikembangkan terutama di daerah-daerah terpencil, laut dalam, sumursumur tua dan kawasan Indonesia Timur yang relatif belum dieksplorasi secara intensif. Sumber-sumber minyak dan gas bumi dengan tingkat kesulitan eksplorasi terendah praktis kini telah habis dieksploitasi dan menyisakan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Sangat jelas bahwa mengelola ladang minyak sendiri menjanjikan keuntungan yang luar biasa signifikan. Akan tetapi untuk dapat mengetahui potensi tersebut diperlukan teknologi yang mahal, modal yang besar, faktor waktu yang memadai dan memerlukan efisiensi yang maksimal serta expertise dari sumberdaya manusia terbaik. Peraturan Pemerintah yang mengatur usaha minyak dan gas bumi di Hulu dan Hilir belum dapat menjamin investasi di sektor minyak dan gas bumi akan masuk, karena masih banyak masalah lain yang menjadi hambatan bagi terealisasinya investasi. Masalah tersebut antara lain peraturan perpajakan dan lingkungan hidup serta otonomi daerah yang menyulitkan bagi perusahaan minyak asing beroperasi karena berhadapan dengan raja-raja kecil di daerah. Sementara itu, konsumsi minyak bumi (BBM) di dalam negeri sudah melebihi kapasitas produksi. Dalam beberapa tahun belakangan ini penyediaan BBM dalam negeri tidak dapat seluruhnya dipenuhi oleh kilang minyak domestik, hampir 20%-30% kebutuhan minyak bumi dalam negeri sudah harus diimpor dari luar negeri. Kebutuhan impor minyak bumi ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang diharapkan semakin membaik ditahun-tahun mendatang.

B.    Faktor dalam proses Industri minyak bumi

Ketersedian minyak bumi saat ini diperkirakan hanya mencukupi beberapa tahun saja seiring makin meningkatnya konsumsi. Seberapa lamakah minyak bumi yang selama ini dikonsumsi terbentuk di perut bumi?.Para ahli geologi umumnya sepakat bahwa proses terbentuknya lapisan minyak bumi dalam hitungan jutaan tahun. Batuan yang mengandung minyak bumi tertua diketahui berumur 600 juta tahun dan yang termuda berumur 1 juta tahun. Rata-rata batuan yang mengandung minyak bumi berumur antara 10 juta hingga 270 juta tahun. Tiga faktor utama dalam pembentukan Minyak dan gas bumi yaitu, bebatuan asal (source rock), perpindahan hidrocarbon dari bebatuan asal menuju bebatuan reservoir dan ketiga adanya jebakan (entrapment) geologis.Komponen pendukung terbentuknya minyak bumi berasal dari organisme tumbuhan dan hewan berukuran sangat kecil yang hidup dilautan purba yang mati dan terkubur, kemudian tertimbun pasir dan lumpur didasar laut selama jutaan tahun membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan membentuk batuan endapan (sedimentary rock), proses ini akan terus berulang dimana satu lapisan akan menutupi lapisan sebelumnya selama jutaan tahun. Kemudian lapisan lautan tersebut ada yang menyusut dan berpindah tempat akibat pergeseran bumi.Deposit yang membentuk endapan tersebut umumnya tidak mengandung cukup oksigen untuk mendekomposisi material organik secara komplit. Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul menjadi menjadi material yang kaya dengan kandungan hidrogen dan karbon. Dengan tekanan temperatur yang tinggi lapisan bebatuan diatasnya akan mendestilasi sisa bahan organik sedikit demi sedikit dan mengubahnya menjadi minyak dan gas bumi. Berdasarkan umur dan letak kedalamannya, minyak bumi digolongkan menjadi 4 jenis, pertama young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep. Dari empat jenis minyak tersebut, Minyak jenis old-deep merupakan yang paling banyak dicari (sweet) karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) lebih banyak dibandingkan dengan jenis lainnya.Memperhatikan proses terbentuknya minyak dan gas bumi yang rumit dan memakan waktu yang sangat lama, maka sudah seharusnya didalam mengkonsumisi energi dapat lebih bijak, efisien dan tepat guna, sehingga penggunaan energi fosil dapat ditekan.

C.    Tantangan Industri Minyak bumi di era 4.0

Berbicara mengenai masa depan minyak dan gas bumi bukanlah masalah yang sederhana. Beberapa faktor telah mengakibatkan timbulnya ketidakpastian dalam industri migas. Kepala BP Migas, R. Priyono dalam sambutannya pada acara peluncuran buku " Memahami Masa Depan Minyak dan Gas Bumi" menguraikan faktor-faktor yang menibulkan ketidakpastian dalam industri migas. Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpastian tersebut antara lain harga minyak dunia, kestabilan politik negara produsen, kegagalan industri migas selama ini dalam merealisasikan target produksi seperti yang diharapkan pasar sehingga mengakibatkan proyeksi investasi untuk peningkatan produksi menjadi tidak pasti.Semakin kuatnya Isu-isu lingkungan juga merupakan faktor ketidakpastian, kecemasan masyarakat dunia terhadap perubahan iklim hidup sudah menjelma menjadi gerakan sosial politik yang mempengaruhi aktifitas berbagai macam industri termasuk industri migas. Menurut Kepala BP Migas, "situasi dilematis tersebut publik dihadapkan pada dua pilihan yang dikotomis dimana hasilnya sama-sama buruk yakni dibatasinya pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan atau rusaknya lingkungan hidup". Ditengah situasi ketidakpastian tersebut lanjut R. Priyon justru permintaan pemenuhan kebutuhan energi dunia justru mengalami peningkatan khususnya di negara-negara yang perekonomianya sedang tumbuh seperti China dan India dimana kedua negara tersebut mengkonsumsi 86% permintaan energi dunia.Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memprediksikan bahwa permintaan minyak dunia hingga 2030 akan meningkat rata-rata 1.4% per tahun, dimana minyak bumi menyumbang 36,5% dari bauran energi dunia atau 120 juta barel per hari, yang terjadi pada produksi migas justru sebaliknya karena peak oil production di beberapa negara sudah berlalu. Selanjutnya Kepala BP Migas berkesimpulan bahwa industri migas adalah industri yang dibangun diatas kemampuan teknologi dan dukungan sumber daya manusia yang kompeten, kemampuan teknologi ini harus dibayar dengan mahal dan untuk menjamin pasokan minyak dan gas bumi di masa mendatang akan sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi yang tepat. (SF)

D.    Kesimpulan

Di Indonesia, energi migas masih menjadi andalan utama perekonomian Indonesia, baik sebagai penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri. Pembangunan prasarana dan industri yang sedang giat-giatnya dilakukan di Indonesia, membuat pertumbuhan konsumsi energi rata-rata mencapai 7% dalam 10 tahun terakhir. Peningkatan yang sangat tinggi, melebihi rata-rata kebutuhan energi global, mengharuskan Indonesia untuk segera menemukan cadangan migas baru, baik di Indonesia maupun ekspansi ke luar negeri. Cadangan terbukti minyak bumi dalam kondisi depleting, sebaliknya gas bumi cenderung meningkat. Perkembangan produksi minyak Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sehingga perlu upaya luar biasa untuk menemukan cadangan-cadangan baru dan peningkatan produksi.

 

Daftar Pustaka

Wikipedia                               : https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_perminyakan

Kementrian sumber daya        :https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/minyak-dan-gas-bumi-terbentuk-jutaan-tahun

Kementrian sumber daya        : https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/faktor-faktor-yang-menimbulkan-ketidakpastian-industri-migas

https://lmfeui.com/data/Analisis%20Industri%20Minyak.pdf

 

 


INDUSTRI HIJAU DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI

 

Industri Hijau dalam Perkembangan Industri

Oleh : Mufid Abdush Shidiq

@X37-Mufid

Abstrak

Seiring perkembangan zaman dan didukung dengan adanya revolusi industri merupakan salah satu pendorong adanya pertumbuhan dan kemajuan teknologi.  Dengan adanya teknologi pada bidang industri akan menghasilkan energi dan produk atau barang, tidak hanya itu dengan adanya teknologi juga akan mendorong suatu industri. Teknologi Hijau merupakan salah satu bentuk inovasi teknologi ramah lingkungan, dalam melakukan penerapan teknologi hijau harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Teknologi hijau mempunyai karakteristik yaitu memakai sumber daya alam yang dapat diperbaharui, secara garis besar teknologi hijau bisa diterapkan dalam berbagai bidang industri. Dengan adanya teknologi hijau juga merujuk pada jenis produksi energi bersih, yang menggunakan bahan bakar alternatif, serta teknologi yang tidak memicu hal yang berbahaya terhadap masyarakat.

Kata Kunci : Teknologi Hijau, Pendorong, Pertumbuhan, dan Kemajuan Teknologi



Abstract

 As the age progresses and is supported by the industrial revolution, one of the great drivers of technological growth and progress. Because industrial technology produces energy and products or products, not only does it encourage industry. Green technology is an innovation in green technologies, in performing applications of green technologies must be based on certain principles. Green technologies have the characteristics of using renewable natural resources, and green technologies in general could be applied to a wide range of industrial applications. Green technologies are also referring to types of clean energy production, which USES alternative fuels, and technologies that do not trigger things that are harmful to society.

 Keywords: green technology, thrusters, growth, and technological progress

 

Pendahuluan

Perkembangan dunia industri sejalan dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi. Mengacu pada berbagai sumber antara lain berdasarkan catatan Purwasasmita (2000), dapat dikemukakan, bahwa teknologi mempakan manifestasi dalam arti materil yang lahir dari daya cipta manusia, untuk membuat segala sesuatu yang bermanfaat guna mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini kemajuan teknologi mempengaruhi ilmu pengetahuan, mengubah po|a hidup manusia dan struktur sosial secara keseluruhan. dan ber|aku sebaliknya. Teknologi adalah sekumpulan pengetahuan ilmiah, mesin, perkakas, serta kemampuan omanisasi produksi yang dikelola secara sistematis danefektif. Teknologi merupakan suatu input produksi yang penting dan dapat diperjual belikan di pasar dunia sebagai suatu komoditas, dapat meliputi barang modal sebagai investasi, tenaga kerja dengan spesialisasi tinggi atau sangat terampil dan informasi. Teknologi juga dapat didefinisikan sebagai suatu pengaturan yang meliputi tiga komponen, yaitu material, informasi dan organisasi. Dan teknologi merupakan hal sangat berpengaruh bagi dunia, karena dengan adanya teknologi akan mempermudah segala aktivitas

 

Rumusan Masalah

1.  Jelaskan Dasar Teknologi Hijau

2.  Jelaskan yang dimaksud teknologi hija

3.  Jelaskan ruang lingkup teknologi hijau

4.   Jelaskan prinsip-prinsip teknologi hijau

 

Tujuan

 

1.  Memahami dasar teknologi hijau

2.  Memahami pengertian teknologi hijau

3.  Untuk mengetahui ruang lingkup yang ada pada teknologi hijau

4.  Dapat memahami prinsip-prinsip yang terdapat pada teknlogi hijau

 

 

Pembahasan

1.  Dasar teknologi Hijau Negara (DTHN) dilancarkan oleh Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak pada Juli 2009 dan menekankan aspek pemacuan pertumbuhan ekonomi negaradan pembangunan mapan. Pembangunan mapan hendaklah memenuhi kebutuhan dan keperluan masyarakat masa kin dan tanpa kita mengabaikan keperluan yang akan datang, yang berdasarkan empat macam yaitu tenaga, alam sekitar, ekonomi, dan sosial.

Dari aspek tenaga , yaitu teknologi hijau mencari apa manfaat untuk mengurangkan penggunaan tenaga dan pada masa dan mempromosikan kecekapan guna tenaga. Aspek alam sekitar, yaitu kesan terhadap alam sekitar yang dapat diminimumkan dan dipelihara. Aspek Ekonomi, yaitu teknologi hijau meningkatkan pembangunan ekonomi dan memacu perekonomian Negara melalui penggunaan teknologi. Aspek sosial kenyamanan pada rakyat dapat ditingkatkan.

2.  Teknologi Hijau adalah salah satu pendekatan untuk mnyelamatkan bumi. Teknologi hijau menggunakan sumber daya alam yang terbarukan artinya tidak akan pernah habis dan teknologi hijau juga menggunakan pembangkit energi  dan inovatif. Menurut catatan Semamo (2011), Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan atau produk yang prosesnya tidak mencemari lingkungan. Teknologi Hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan kehidupan manusia di Planet Bumi. Teknologi Hijau diprediksi akan banyak melahirkan kreatifitas dan inovasi yang menyebabkan perubahan lebih baik bagi peradaban manusia.

Dalam hal ini dapat dikatakan, bahwa kebangkitan Teknologi Hijau hampir sejajar dengan fenomena teknologi informasi. istilah Teknologi Hijau terus muncul ke permukaan, semakin banyak dibahas dalam berbagai diskusi dan seminar, begitu pula menyangkut aplikasinYa semakin meluas, bahkan sudah muncul pemeringkatan negara berdasarkan intensitasnya dalam aplikasi Teknologi Hijau.

 

 

3.   Ruang Lingkup Teknologi Hijau

a. Energi hijau, masalah yang paling mendesak untuk teknologi hljau adalah energi, termasuk pengembangan bahan bakar alternatif, serta dikembangkannya cara baru untuk menghasilkan energi, termasuk efisiensi energi. Pemenuhan kebutuhan energi di Planet Bumi ini masih sangat tergantung pada bahan bakar fosil, pada tahun 2010 masih mencapai 67,6 persen: hyidropower 16,1 persen, nuklir 13 persen, dan kontribusi energi terbarukan (di luar hydropower) hanya 3,3 persen (MC. 2013).

b. Bangunan hijau (green building), dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan atau bangunan berkelanjutan, ada keterkaitan yang erat dengan arsitektur hujau, konstruksi hijau, desain berkelanjutan dan bangunan alami. Bangunan Hijau adalah bangunan yang secara life cycle-nya di mulai sejak tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, renovasi, hingga pembongkarannya memperhatikan dampak negatif dan menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan alam.

c. Kimia hijau (Green chemistry), dalam proses penemuan, desain dan aplikasi proses dan produk kimia semaksimal mungkin menghilangkan penggunaan bahan berbahaya beracun beserta turunannya. Pembahasan lebih lanjut lihat bab sebelumnya.

d. . Nanoteknologi hijau (Green nanotechnology), merupakan manipulasi bahan pada skala nanometer. Banyak ilmuwan yang mempercayai bahwa melalui penguasaan nanotekno|ogi, pada masa yang akan datang banyak hal yang dapat diproduksi. Dalam hal ini Nanoteknologi hijau merupakan penerapan prinsip kimia hijau dan teknik hijau (Green engineering) untuk beragam bidang

                 

4.   Prinsip-prinsip teknologi hijau didasarkan pada pengembangan Rekayasa Hijau (Green Engineeringoleh Paul Anastas dan Julie Zimmerman. Prinsip-prinsip rekayasa ini menjelaskan tentang proses atau produk kimia yang lebih hijau, dengan 12 prinsip (ACS, 2018b) sebagai berikut :

 

 

·       Inherent Rather Than Circumstantial (Inheren daripada Sirkumtansial). Para perancang harus memastikan input dan output bahan dan energi bersifat tidak berbahaya.

·       Prevention instead of Treatment (Pencegahan daripada Pengolahan). Lebih baik mencegah limbah daripada mengolah atau membersihkan limbah setelah terbentuk.

·       Design for Separation (Desain untuk Pemisahan). Operasi pemisahan dan pemurnian harus dirancang untuk meminimalkan konsumsi energi dan penggunaan bahan.

       Maximize Efficiency (Memaksimalkan Efisiensi). Produk, proses, dan sistem harus dirancang untuk memaksimalkan efisiensi pemakaian massa, energi, ruang, dan waktu.

·       Output-Pulled Versus Input-Pushed (Mengambil keluaran daripada Mendorong Masukan). Produk, proses, dan sistem harus dilakukan dengan “mengambil output ” daripada “memperbesar input” melalui penggunaan energi dan material.

·       Converse Complexity (Konservasi Kompleksitas). Entropi dan kompleksitas yang melekat harus dilihat sebagai investasi pada saat membuat pilihan desain pada daur ulang, penggunaan kembali, atau disposisi yang bermanfaat.

·       Durability Rather Than Immortality (Tahan lama Daripada Lekas rusak). Sasaran desain ditujukan pada masa pakai produk tahan lama, bukan sekali pakai dan cepat rusak.

·       Meet Need, Minimize Excess (Memenuhi Kebutuhan, Meminimalkan Kelebihan). Desain untuk kapasitas atau kemampuan yang tidak perlu harus dianggap sebagai cacat desain (misalnya, “satu ukuran cocok untuk semua”).

·       Minimize Material Diversity (Meminimalkan Keragaman Material). Keragaman material dalam produk multikomponen harus diminimalkan untuk memudahkan pembongkaran dan pemrosesan kembali.

·       Integrate Material Flow and Energy (Mengintegrasikan Aliran Bahan dan Energi). Desain produk, proses, dan sistem harus mencakup integrasi dan interkoneksi dengan aliran energi dan material yang tersedia.

Design for Commercial “Afterlife” (Desain untuk Komersial “Pascapakai”). Produk, proses, dan sistem harus dirancang untuk kinerja komersial pascapakai.

·       Renewable Rather Than Depleting (Terbarukan Daripada Kelangkaan). Input material dan energi harus dapat diperbarui daripada menggunakan sumberdaya yang habis dan tak terbarukan.

 

Kesimpulan

Teknologi Hijau merupakan suatu upaya untuk menyelamatkan bumi, dengan adanya teknologi hijau dapat mengatasi sebuah pencemaran yang dilakukan oleh aktivitas industri maupun non industri yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Pendekatan yang dilakukan oleh teknologi hijau bisa berupa pengaplikasian yang akan menerapkan berbagai aplikasi yang ada pada teknologi hijau

 

Daftar Pustaka

Rini, W. S. Teknologi Ramah Lingkungan: Teknologi Hijau.(Diakses pada 27 November 2022)

Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Teknologi Hijau (Modul 13). Universitas Mercu Buana, Jakarta. (Diakses pada 27 November 2022).

https://greentech.undip.ac.id/. (Diakses pada 27 November 2022)

 


APA ITU INDUSTTRI HIJAU?

 

Apa itu Industri Hijau

Oleh : Mufid Abdush Shidiq

@X37-Mufid

ABSTRAK

Pemerintah harus terus berupaya memacu pembangunan industri hijau untuk mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Hal ini agar pembangunan industri selaras dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Industri Hijau (green industry) bertujuan untuk mewujudkan Industri yang berkelanjutan dalam rangka efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelangsungan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan memberikan manfaat bagi masyarakat. I ndustri hijau disamping dapat menunjang pengembangan Industri juga bisa dijadikan sebagai salah satu upaya pemenuhan komitmen penurunan gas Rumah Kaca. Permasalahan yang dikaji bagaimana pelaksanaan program industri hijau sebagai upaya pemenuhan komitmen penurunan gas rumah kaca dan Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat pelaksanaan program industri hijau. Metode pendekatan yang digunakan Yuridis empiris dengan spesifikasi deskriptif analitis, dengan primer dan sekunder serta analisisnya analisis kualitatif.

Kata kunci : Industri hijau

ABSTRACT

The government must continue to strive to spur the development of green industries to prioritize efficiency and effectiveness in the use of resources in a sustainable manner. This is so that industrial development is in harmony with the preservation of environmental functions and can provide benefits to society. Green Industry (green industry) aims to realize a sustainable Industry in the context of efficiency and effectiveness in the use of natural resources in a sustainable manner so as to align industrial development with the continuity and sustainability of environmental functions and provide benefits to society. Besides being able to support industrial development, the green industry can also be used as an effort to fulfill commitments to reduce greenhouse gases. The problems studied are how the implementation of the green industry program is an effort to fulfill commitments to reduce greenhouse gases and what factors are the obstacles to the implementation of the green industry program. The approach method used is empirical juridical with analytical descriptive specifications, with primary and secondary analysis and qualitative analysis.

Keywords: Green industry

PENDAHULUAN

Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Program ini dikembangkan dengan dua strategi meliputi : pengembangan industri yang sudah ada menjadi industri hijau dan membangun industri baru dengan prinsip industri hijau. Program industri hijau bersifat sukarela dan diberikan 5 penghargaan bagi industri yang telah mencapai tingkat beyond compliance dalam proses produksinya. Pada tahun 2010 – 2015, tercatat sebanyak 458 perusahaan industri yang secara sukarela mengikuti penghargaan industri hijau dan 358 yang memperoleh penghargaan industri hijau. Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk insentif yang diharapkan dapat mendorong pelaku industri dalam mewujudkan industri hijau. Pengembangan industri hijau merupakan salah satu upaya efisiensi proses produksi dan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan gas Rumah kaca. Industri hijau sebagaimana dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain: penerapan produksi bersih, konsenrvasi energi, efisiensi sumber daya, eco-design, proses daur ulang dan low carbon technology, maka akan terjadi efisiensi pemakaian bahan baku, energi dan air, sehingga limbah maupun emisi yang dihasilkan menjadi minimal. Dengan demikian, maka proses produksi akan menjadi lebih efisien yang tentunya akan meningkatkan daya saing produk industri.

RUMUSAN MASALAH

1.       Pengertian Industri Hijau

2.       Definisi Industri Hijau

3.       Konsep Industri Hijau

TUJUAN

1.       Mengetahui Apa Itu Industri Hijau

2.       Mengethui Definisi Industri Hijau

3.       Mengetahui Konsep Industri Hijau

PEMBAHASAN

1.       Pengertian Industri Hijau

Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Industri hijau juga merupakan sebuah ikon industri yang harus dipahami dan dilaksanakan, di mana industri dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

 

2.       Definisi Industri Hijau

Industri hijau atau industri ramah lingkungan merupakan industri yang dalam proses produksinya mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Industri hijau merupakan salah satu jawaban terwujudnya bumi yang sehat, karena industri hijau merupakan suatu gerakan industri yang berwawasan lingkungan, menselaraskan pembangunan dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup

3.       Konsep Industri Hijau

Konsep Industri Hijau menekankan kepada efisiensi serta efektifitas penggunaan bahan baku, jangan sampai terlalu banyak bahan baku yag terbuang percuma. efisien dan efektifitas merupakan salah satukunci utama di konsep hijau. bayangkan betapa banyaknya bahan yang bisa digunakan kalau ternyata bahan tersebut tidak terpakai karena penggunaan bahan baku yang tidak efisien.Input masuk sama dengan output adalah hal minimal yang harus dicapai oleh setiap perusahaan bayangkan betapa sayangnya bahan terbuang, dan dampaknya sangat terasa bagi alam. bahan mentahdiproduksi dengan energi yang berasal dari minyak bumi atau fosil, karena di Indonesia masihdidominasi energi fosil sebesar 37% berdasarkan data dari WWF. berapa banyak karbon yang keluar dan terbuang sia-sia jika kita membuang bahan baku.

KESIMPULAN

Program industri hijau telah dilaksanakan sejak tahun 2010 tetapi belum signifact menurunkan konsentrasi gas rumah kaca, karena terdapat berbagai faktor penghambat antara lain: substansi hukumnya masih bersifat sukarela, belum ada sanksinya, masih banyak terjadi pembiaran pada industri yang belum menerapkan program industri hijau, terbatasnya industri permesinan nasional untuk mendukung pengembangan industri hijau, masih dominannya profit oriented di kalangan produsen dan konsumen belum banyak yang sadar lingkungan (green consument). Rekomendasi antara perlu mengubah menjadi mandatori, pemberian insentif, peningkatan kepedulian lingkungan baik pada produsen maupun konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Modull 12 KPLI : Industri Hijau. Universitas Mercu Buana, Jakarta.

(Diakses Pada 17 November 2022)

Anonim. 2016. Kemenperin Dorong Pengembangan Industri Hijau. Indonesia: Kemenperin

(Diakses pada 17 November 2022)