.

Tampilkan postingan dengan label @X11-Jhody. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @X11-Jhody. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 November 2022

PENTINGNYA TEKNOLOGI HIJAU DI ERA MODERN


Oleh: Jhody Rioby Samudra @X11-Jhody


ABSTRAK

Energi ialah elemen yang cukup vital dalam kehidupan sehari-hari. Hingga ketika ini penggunaan energi masih didominasi oleh penggunaan energi fosil yang kian menipis, sementara pengelolaannya masih belum dilaksanakan dengan maksimal. Energi hijau merupakan sumber pembangkit listrik ramah lingkungan untuk menghemat emisi energi fosil. duduk perkara yang paling mendesak untuk teknologi hljau adalah energi, tergolong pengembangan materi bakar alternatif, serta dikembangkannya cara baru untuk menciptakan energi, termasuk efisiensi energi. Upaya dalam pengembangan energi terbarukan yang biasa disebut dengan energi hijau (green energy) ini, perlu dikembangkan budaya pemanfaatan energi hijau meskipun secara sederhana. Upaya tersebut tentu saja diadaptasi dengan kesempatansumber daya alam, sumber daya insan serta budaya masyarakatnya. Keunggulan EBT berpeluang yang perlu dikembangkan di kala depan adalah energi surya untuk mendukung energi primer alasannya aspek efektivitas ongkos.

Kata kunci: energi hijau, teknologi hijau, ramah lingkungan, kimia, energi terbarukan

 

ABSTRACT

Energy is a vital element in everyday life. Currently, the use of energy is still dominated by the use of energy that is running low, while its management is still not carried out optimally. Energy is an environmentally friendly source of electricity generation to reduce fossil energy emissions. the most pressing masalah for green technology is energy, including the development of alternative fuels, as well as the development of new ways to produce energy, including energy efficiency. Efforts in developing renewable energy, commonly referred to as green energy, need to develop a simple use of green energy. These efforts are of course adapted to the potential of natural resources, human resources, and the culture of the people. Advantages of EBT The potential that needs to be developed in the future is solar energy to support primary energy because of the cost effectiveness factor.

Keyword: green energy, green technology, environmentally friendly, chemical, renewable energy

 

PENDAHULUAN

Banyak observasi canggih memperlihatkan bahwa problem pemanasan global yang terjadi saat ini disebabkan oleh perilaku insan. Di kala revolusi industri 50 tahun terahir ini penduduk dunia telah memakai sumber energi yang tak terpulihkan yang terlampau banyak dan sudah menghancurkan 50% dari hutan dunia. Penggundulan hutan sudah menetralisir kemampuan untuk menyerap emisi karbon sehingga memacu terjadinya pergeseran iklim. Sejak Perang Dunia II jumlah kenderaan bermotor di dunia bertambah sekitar 40 juta menjadi 680 juta, yang ialah penyumbang emisi carbon dioksida pada atmosfer.

 

RUMUSAN MASALAH

        1.     Apa definisi dan rancangan dari Teknologi Hijau?

        2.     Bagaimana Green Tech selaku teknologi yang ramah lingkungan?

        3.     Apa saja desain yang menjadi tujuan aplikasi dari Teknologi Hijau?

 

TUJUAN

        1.     Untuk mengetahui definisi dan rancangan dari Teknologi Hijau

        2.     Untuk mengenali Green Tech sebagai teknologi yang ramah lingkungan

        3.     Untuk mengetahui rancangan yang menjadi tujuan aplikasi dari Teknologi Hijau

 

PEMBAHASAN

   Menurut Heri (2021), teknologi yakni banyak sekali kebutuhan serta fasilitas berbentuk aneka macam peralatan atau tata cara yang berfungsi untuk menunjukkan kenyamanan serta kemudahan bagi manusia. Teknologi berasal dari kata technologia (bahasa Yunani) techno artinya ‘keahlian’ dan logia artinya ‘pengetahuan’. Pada mulanya makna teknologi terbatas pada benda-benda berwujud mirip perlengkapan-peralatan atau mesin. Seiring berjalannya waktu makna teknologi mengalami perluasan. Ia tidak terbatas pada benda berwujud, melainkan juga benda tak berwujud semisal perangkat lunak, tata cara pembelajaran, tata cara bisnis, pertanian dan lain sebagainya.

  Seiring dengan pertumbuhan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga didukung adanya revolusi industri menyebabkan teknologi kian berkembang (modern). Saat ini aneka macam kita jumpai inovasi-penemuan dari teknologi, salah satunya teknologi hijau.

  Menurut Asriningpuri (2015), teknologi hijau yakni teknologi yang menimbang-nimbang penghematan dalam penggunaan sumber daya alam dan menjaga keberlangsungan ketersediaannya serta meminimalisasi imbas negatif bahkan berusaha memajukan mutu hidup insan. Dalam penerapannya berdasarkan Hidayat (2021), teknologi hijau ini memiliki prinsip utama yang meliputi tiga faktor ialah:

1.    Kenyamanan Sosial, hakikat dari pengembangan dan penerapan teknologi antara lain untuk menumbuhkan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat. Namun dalam hal ini ketentraman hendaknya bersifat jangka panjang atau berkesinambungan. Sebagai citra memakai kendaraan bermotor yang berbahan bakar fosil (BBM) memang secara saat itu juga menimbulkan ketentraman, namun dalam jangka panjang keberadaan materi bakar fosil tersebut akan kian menyusut, bahkan habis. Dengan demikian ketentraman tidak bersifat jangka panjang, bandingkan kalau kendaraan tersebut menggunakan tenaga surya (sel surya), maka ketentraman sosial akan lebih lama lagi.

2.       Ekonomis, penerapan teknologi hijau sedapat mungkin harus rendah biaya dengan nilai faedah yang seoptimal mungkin. Sebagai gambaran pemanfaatan tenaga surya untuk keperluan rumah tangga sesungguhnya dapat diperluas untuk rumah atau bangunan yang ada di Indonesia. utamanya mengingat keberadaannya di tempat tropis yang menerima penyinaran hampir 12 jam dalam sehari. Namun dalam hal ini menghadapi aneka macam hambatan seperti: Daya beli masyarakat yang masih rendah; Sumberdaya insan (SDM) di bidang surya terma! masih terbatas; Sosialisasi masih rendah, meskipun teknologi energi surya untuk pemanas air telah mencapai tahap komersial. Dengan diatasinya aneka macam kendala tersebut maka pemanfaatan tenaga surya bisa menjadi lebih ekonomis.

3.       Ramah lingkungan, teknologi hijau ialah teknologi bersm dan ramah lingkungan. Dengan demikian dalam setiap desain, pengembangan dan aplikasinya prinsip ramah lingkungan mesti menjadi salah satu tolok ukur. Ramah lingkungan artinya pengaruh penggunaan teknologi tersebut masih cuma menyebabkan dampak yang masih dalam lingkup ambang batas yang ditentukan. bahkan lebih baik lagi seandainya pengaruh lingkungannya nihil.

  Teknologi hijau ialah salah satu bentuk teknologi ramah lingkungan. Menurut Sani (2017), teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang diciptakan  untuk  membuat lebih mudah  kehidupan  manusia  namun  tidak  menyebabkan kerusakan atau memberikan imbas negatif pada lingkungan di sekelilingnya. Menurut Nefilinda (2014), teknologi hijau yang merupakan teknologi ramah lingkungan memiliki beberapa karakteristik atau ciri antara lain : berkesinambungan (sustainable), menggunakan sumber alam yang terbarui (renewable), menciptakan produk yang bermanfaat kembali (re-used), menghemat produk limbah dan materi pencemar, memakai proses terdaur ulang (recycle), inovatif tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, menciptakan acara dan produk yang ber-faedah bagi lingkungan atau mampu melindungi bumi.

  Teknologi hijau sebagai inovasi dari teknologi ramah lingkungan sungguh penting untuk diterapkan, khususnya dalam kegiatan industri. Hal tersebut dikarenakan teknologi hijau memiliki berbagai manfaat, antara lain : teknologi hijau dinilai sangat efektif dan juga efisien dalam pemanfaatan sumber daya alam, industri yang menggunakan teknologi hijau mampu meminimalisasi limbah berbahaya yang dihasilkan sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan, dan dengan menggunakan teknologi hijau yang mampu menurunkan pencemaran lingkungan tanpa disadari juga mampu mengembangkan kondisi kesehatan makhluk hidup terutama insan. Dengan memikirkan banyaknya manfaat yang diberikan, maka sangat dianjurkan untuk menerapkan rancangan teknologi hijau ini dalam kehidupan sehari-hari, utamanya dalam acara industri.

 

KESIMPULAN

Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi pun semakin berkembang. Salah satu bentuk dari pertumbuhan teknologi yakni adanya penemuan-penemuan gres yang berkaitan dengan teknologi. Teknologi hijau sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi yang ialah inovasi dari teknologi ramah lingkungan. Teknologi Hijau yaitu Teknologi yang memikirkan pengurangan dalam penggunaan sumber daya alam dan menjaga keberlangsungan ketersediaannya serta meminimalisasi dampak negatif bahkan berusaha meningkatkan mutu hidup insan. Teknologi hijau sebagai teknologi ramah lingkungan mempunyai beberapa karakteristik dan prinsip dalam penerapannya. Selain itu, teknologi hijau juga mempunyai banyak manfaat yang menimbulkan teknologi hijau ini penting untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam aktivitas industri.

 

DAFTAR PUSTAKA

Asriningpuri, Handajani., Dkk. 2015. Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 7, Nomor 1, Januari 2015 Hal. 51-65. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia. Dalam : https://journal.uii.ac.id/JSTL/article/view/3507 (diakses pada 25 November 2021).

Heri. 2021. Pengertian Teknologi : Sejarah, Perkembangan, Manfaat & Contoh. Purwakarta : Salamadian Muda & Berilmu. Dalam  https://salamadian.com/perkembangan-pengertian-teknologi/ (diakses pada 25 November 2021).

Hidayat, Atep Afia. 2021. Teknologi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana.

Nefilinda. 2014. Teknologi Hijau: Solusi Untuk Pelestarian Sumber Air. Jurnal Spasial. Sumatera Barat : STKIP PGRI. Dalam https://www.neliti.com/id/publications/131624/teknologi-hijau-solusi-untuk-pelestarian-sumber-air (diakses pada 25 November 2021).

Sani, Andry Aprilianto. 2017. Pengaruh Teknologi Ramah Lingkungan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 7, 2017: 3485-3512. Bali : Universitas Udayana. Dalam https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/30139/19181 (diakses pada 25 November 2021).

Tandio, Sugianto. 2017. Dialog Market Corner : Inovasi Teknologi Hijau #1. Jakarta : Berita Satu. Dalam https://youtu.be/QwldcomTKCM (diakses pada 25 November 2021).

Tandio, Sugianto. 2017. Dialog Market Corner : Inovasi Teknologi Hijau #2. Jakarta : Berita Satu. Dalam https://youtu.be/KI2oatLP5R0 (diakses pada 25 November 2021).

Tandio, Sugianto. 2017. Dialog Market Corner : Inovasi Teknologi Hijau #3. Jakarta : Berita Satu. Dalam https://youtu.be/RtE4etJUL3w (diakses pada 25 November 2021).


Senin, 21 November 2022

PRINSIP HIJAU DALAM INDUSTRI




Oleh: Jhody Rioby Samudra (@X11-Jhody)



Abstrak: 
Penerapan industri hijau menjadi penentu utama bagai peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Berbagai input sumberdaya dalam proses produksi senantiasa memperhatikan prinsip industri hijau. Dengan semakin terbatas sumber daya alam, krisis energi dan menurunnya daya dukung lingkungan, maka tuntutan untuk mengembangkan industri yang ramah lingkungan atau yang dikenal dengan istilah Industri Hijau telah menjadi isu penting.

Kata Kunci : Industri hijau, Konsep industri hijau

Abstract: 
        The application of green industry is the main determinant of increasing competitiveness and sustainable economic growth. Various resource inputs in the production process always pay attention to the green industry principles. With increasingly limited natural resources, the energy crisis and the declining carrying capacity of the environment, the demand to develop an environmentally friendly industry or known as the Green Industry has become an important issue.

Keywords: Green industry, Green industry concept

Pendahuluan :
Perindustrian telah berkembang kurang lebih sekitar 50 tahun di Indonesia, selain memberikan dampak positif bagi negara, industri juga memberikan dampak negatif terhadap permasalahan lingkungan oleh limbah industri dan pemborosan sumber daya alam serta pemanfaatan sumber daya alam yg tidak efisien. Semakin terbatasnya sumber daya alam dan krisis daya dukung lingkungan maka, dituntut untuk mengembangkan "Industri Hijau" yg ramah lingkungan.  Konsep Industri Hijau menekankan kepada efisiensi serta efektifitas penggunaan bahan baku. Efisien dan efektifitas merupakan salah satu kunci utama di konsep hijau. Kemudian industri hijau dapat dicapai melalui peningkatkan proses pengawasan, pendauran ulang dan teknologi bersih.

Rumusan masalah :
 Apa yang tantangan Industri Hijau?
 Apa yang dimaksud dengan aplikasi dari konsep Industri Hijau?

Tujuan :  
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan inovisasi dalam Industri Hijau.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aplikasi dari konsep Industri Hijau.

Pembahasan :
Menurut Hidayat (2013), bahwa memang sulit untuk menjadikan industri dan lingkungan seiring dengan sejalan. Sektor industri tidak hanya mengeksploitir lingkungan, namun juga turut merawat dan melestarikannya. Demikian pula sebaliknya, faktor lingkungan makin menunjang sektor industri. Alhasil keduanya selalu dalam posisi yang berimbang, sehingga kesan dikotomis dan dilematis ditekan sedemikian rupa. Dengan demikian aplikasi Industri Hijau diharapkan dapat menyempitkan dikotomi antara industri atau pembangunan dengan lingkungan.
Lingkup pembangunan industri hijau meliputi standarisasi industri hijau dan pemberian fasilitas untuk industri hijau. Penerapan industri hijau dilaksanakan dengan pemenuhan terhadap Standar Industri Hijau (SIH) yang secara bertahap dapat diberlakukan secara wajib. Untuk mendorong terwujudnya industri hijau, pemerintah dapat memberikan fasilitas kepada industri baik fisikal maupun non fisikal. Strategi yang akan dilakukan ialah :
1.    1.  Mengembangkan industri yang sudah ada dan industri baru menuju industri hijau.
2.    2.  Tersusunnya standar industri hijau (jenis industri).
3.    3. Terakreditasinya lembaga sertifikasi (unit).
4.    4. Tersertifikasi auditor industri hijau (orang).
5.    5.  Bantuan prasarana industry hijau pada sentra IKM (unit).
6.    6.  Bantuan fasilitas untuk sertifikasi industri hijau (kegiatan).
Prinsip Penerapan Industri Hijau, diantaranya adalah ramah lingkungan, hemat, efisien dan efektif, renewable. pendayagunaan SDM yg berwawasan lingkungan, penerapan reduce & reuse dan non B3. Penerapan industri hijau menjadi penentu utama bagai peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Industri hijau dapat berperan dalam mengentaskan kemiskinan, penghematan energi, lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (Unido, 2011). Berikut adalah beberapa pemanfaatan dalam penerapan Industri Hijau :
1.     1. Meningkatkan profitabilitas melalui peningkatan efisensi sehingga dapat mengurangi biaya operasi, pengirangan biaya, pengelolaan limbah san tambahan pendaparan dari produk hasil samping.
2.      2. Meningkatkan image perusahaan.
3.      3.  Meningkatkan kinerja perusahaan.
4.      4.  Fleksibelitas dalam regulasi.
5.      5. Terbukanya perluang pasar baru.
Dalam melakukan menerapkan industri hijau tentu tidak mudah, karena terdapat beberapa faktor yang dapat menghambatnya. Kemudian untuk tetap dapat melakukan pengembangan dalam menerapkan Industri hijau, berikut adalah tantangan yang harus dihadapi :
1.      Dibutuhkan penggantian/modifikasi mesin industri.
2.      Dibutuhkan penghargaan bagi kalangan industri yg telah mewujudkan industri hijau.
3.      Perlu dirumuskan pola insentif bagi industri yg telah menerapkan industri hijau.

Kesimpulan :

Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Lingkup pembangunan industri hijau meliputi standarisasi industri hijau dan pemberian fasilitas untuk industri hijau. Pembangunan Industri Hijau bertujuan untuk mewujudkan Industri yang berkelanjutan dalam rangka efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelangsungan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Daftar Pustaka :
Mulya, Rudini. 2012. Apa Itu Industri Hijau. Online
Nicita.M. 2014. Strategi Pengembangan Industri Hijau. Online
Dalam : https://writingcontest14.wordpress.com/2014/06/13/strategi-pengembangan-industi-hijau-yang-menghasilkan-produk-transportasi-otomotif-ramah-lingkungan-untuk-Indonesia/
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Industri Hijau      (Modul 12). Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Kwanda. Timoticin. 2000. Pengembangan Kawasan Industri di Indonesia, vol 28, No 1
Dalam : http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/view/15727






Selasa, 15 November 2022

APA ITU KIMIA HIJAU?

 Oleh: Jhody Rioby Samudra (@X11-Jhody)

ABSTRAK

Setiap manusia bertanggungjawab untuk mempertimbangkan kemaslahan umat, terutama generasi yang akan datang, dengan tidak menimbulkan kerusakan bagi kehidupan di bumi. Karena itu, dalam perspektif pembangunan industri dan pembangunan masyarakat, konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) perlu diperhatikan, bahkan dimulai dati diri sendiri.

Pembangunan harus mempertemukan ketercukupan kebutuhan saat ini dengan kebutuhan generasi yang akan datang. Dengan kata lain, sumber daya alam ini bukan warisan, melainkan titipan untuk anak cucu. Karena itu, kimia hijau (green chemistry) berperan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada berbagai lini

Kata kunci: kimia hijau, konsep, prinsip, penerapan

 

ABSTRACT

Every human being is responsible for considering the well-being of the people, especially future generations, without causing any harm to life on earth. Therefore, in the perspective of industrial development and community development, the concept of sustainable development needs to be considered, even starting with oneself.

Development must bring together the adequacy of current needs with the needs of future generations. In other words, this natural resource is not an inheritance, but a gift for posterity. Therefore, green chemistry plays a role to realize sustainable development on various

Keywords: green chemistry, concepts, principles, applications.

 

PENDAHULUAN

Kimia hijau, juga disebut kimia berkelanjutan, adalah filsafat penelitian dan rekayasa/teknik kimia yang menganjurkan desain produk dan proses yang meminimasi penggunaan dan penciptaan senyawa-senyawa berbahaya. Sementara kimia lingkungan adalah cabang kimia yang membahas lingkungan hidup dan zat-zat kimia di alam, kimia hijau justru berupaya mencari cara untuk mengurangi dan mencegah pencemaran pada sumbernya. Pada tahun 1990 Pollution Prevention Act (Undang-Undang Pencegahan Pencemaran) telah disahkan di Amerika Serikat. Undang-undang ini membantu menciptakan modus operandi untuk berurusan dengan pencemaran secara inovatif dan asli. Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah masalah sebelum mereka terjadi.

Sebagai sebuah filsafat kimia, kimia hijau berlaku pada kimia organik, kimia anorganik, biokimia, kimia analitik, dan bahkan kimia fisis. Sementara kimia hijau tampak berfokus pada terapan-terapan industri, sebenarnya ia berlaku juga pada sembarang cabang kimia. Kimia klik seringkali disebut sebagai sebuah gaya sintesis kimia yang konsisten dengan tujuan-tujuan kimia hijau. Fokusnya adalah meminimasi bahaya dan memaksimasi efisiensi sembarang bahan kimia. Ia berbeda dengan kimia lingkungan yang berfokus pada gejala-gejala kimia di lingkungan.

 

RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan kimia hijau?

2.      Apa yang dimaksud konsep kimia hijau?

3.      Bagaimana penerapan kimia hijau?

4.      Apa manfaat dari penerapan kimia hijau?


TUJUAN

1.      1.      Untuk mengetahui pengertian kimia hijau

2.      Untuk memahami konsep kimia hijau

3.      Untuk mengetahui penerapan kimia hijau

4.      Untuk mengetahui manfaat dari penerapan kimia hijau


PEMBAHASAN

Menurut Hidayat dan Kholil (2017) tuntutan besar umat manusia unruk menjalani kehidupan yang lebih sejahtera mungkin memacu pengembangan teknologi dan industri yang lebih mumpuni , namun disisi lainnya ternyata beragam kegiatan teknolgi dan industri menyisakan material buangan , yang sebagian diantaranya membahayakan kelangsungan hidup umat manusia .

Menurut Anastas, (1998) Green chemistry atau kimia hijau adalah berbagai teknik dan metodolgi kimia yang berusaha mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau produksi bahan mentah, produk, produk samping, pelarut, reagensia, dan sebagainya yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya dimana mulai mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak, dimulai dari bahan dan proses kimia yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif bagi lingkungan.  Green chemistry merupakan pendekatan yang sangat efektif  dengan solusi ilmiah inovatif untuk situasi dunia nyata untuk pencegahan polusi atau pencemaran pada lingkungan. Konsep kimia hijau mulai dikenal global pada awal tahun 1990 setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi.

12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:

1.            Mencegah timbul limbah

Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah

2.            Desain produk bahan kimia aman

Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.

3.            Desain proses sintesis aman

Metode sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.

4.            Bahan baku terbarukan

Bahan mentah atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus menipis dan mahal secara ekonomis

5.            Katalis

katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi. 

6.            Mengurangi proses derivitasi

Derivatisasi yang tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara) pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.

7.            Efisiensi atom

Metode sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir

8.            Pelarut dan zat tambahan aman

Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan

9.            Efisiensi Energi

Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan

10.         Desain untuk mudah degradasi

Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga  bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).

11.         Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran

Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.

12.         Meminimalisasi potensi kecelakaan

Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.

GAYA HIDUP 5 R dalam kehidupan seharihari.

Adapun 5 R merupakan singkatan dariReuse, Recycle, Reduce

1. Reuse: Memanfaatkan ulang (reuse)

yaitu menggunakan kembali barangbekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya. Contohnya penggunaan bahan-bahan plastik/ kertas bekas untuk benda-benda sovenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang telah kosong diisi kembali, dan sebagainya.

2. Recycle: Mengolah kembali (recycle) yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya kertas atau sampah bekas,pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dibuat menjadi benda kain dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang menjadi kompos (pupuk). Dalam proses daur ulang ini juga sampah dapapt diubah menjadi energi panas yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukannya, misalnya oleh beberapa industri di Jakarta, yaitu hasil akhir pengolahan air limbah padat dalam bentuk lumpur tidak dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.

3. Reduce: Mengurangi (reduce) adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku

yang dapat mengurangi produksi sampah, misalnya ibu-ibu rumah tangga kembali ke pola hidup lama yaitu membawa keranjang belanja ke pasar sehingga jumlah kantong plastik yang di bawa ke rumah akan berkurang (terreduksi). Selain itu, bila setiap orang enggunakan saputangan bukan tisu, disamping sampahnya berkurang, dapat terjadi penghematan bahan baku untuk tisu berupa kayu yang diperoleh dari hutan

4. Replace: Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.

5. Refill: Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai. Satu hal tambahan yang tidak boleh diabaikan Repair yaitu pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah produksi limbah

 

KESIMPULAN

Kimia hijau merupakan perancangan kembali produk kimia dan prosesnya dengan tujuan mereduksi atau mengeliminasi setiap pengaruh negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Pendekatan kimia hijau berusaha meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan.

Usaha untuk menerapkan kimia hijau untuk menghasilkan produk industri untuk bangunan dan penggantian zat kimia berbahaya yang digunakan pada berbagai industri dan kesehatan telah dilakukan. Berbagai peraturan mengenai penerapan kimia hijau pada tingkat dunia dan Indonesia telah dibuat. Perlu pengawasan ketat untuk penerapan pendekatan kimia hijau ini untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan.

 

DAFTAR PUSTAKA

- Anggraeni, N.I.., Kamara, D.S.., dan Dahlan,A. http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/download/8196/3745  

- Hidayat, Atep Afia., Kholil Muhammad .(2017). Kimia Industri dan Teknologi hijau.  Jakarta : Pantona Media


Senin, 07 November 2022

POLUSI AIR AKIBAT LIMBAH INDUSTRI SERTA SOLUSINYA

 

Oleh: Jhody Rioby Samudra (@X11-Jhody)


 Abstrak

Permasalahan lingkungan telah menjadi salah satu isu penting dalam dunia internasional dimana suatu permasalahan lingkungan yang terjadi di satu negara telah menjadi tanggungjawab dunia internasional. Permasalahan lingkungan yang terjadi meliputi pencemaran lingkungan, degradasi sumber daya dan pemanasan global.  Pencemaran lingkungan adalah salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang terjadi akibat kegiatan/aktifitas manusia ataupun oleh secara alami. Selain pencemaran tanah dan udara, pencemaran air menjadi salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh beberapa negara di dunia. 

Pencemaran atau polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna, bau dan rasa. Salah satu dampak terjadinya polusi air adalah kemajuan teknologi, ekonomi ataupun pembangunan yang mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi pendukung kehidupan menjadi rusak. 

Kata kunci: Pencemaran, Lingkungan, Limbah. 

 

Abstract 

Environmental problems become one of the important issues in the international world where an environmental problem that occurs in one country has become international. Environmental problems that occur include the environment, resource degradation and global warming. 
 
Environmental pollution is a form of environmental damage that occurs as a result of human activities or by nature. In addition to soil and air pollution, water pollution is one of the many problems faced by several countries in the world. 
 
Pollution or air pollution is the entry of substances, energy, elements or other components into the air, so that air quality is disturbed which is characterized by changes in color, smell and taste. One of the impacts of pollution is technological, economic or development progress which risks pollution and environmental damage so that the basic structures and functions of ecosystems that support life are damaged. 
 
Keywords: Pollution, Environment, Waste. 

 

Pendahuluan 

Kebutuhan manusia berkembang seiring berjalannya waktu. Dahulu, saat jumlah manusia masih sedikit kebutuhan nya juga terbatas, yaitu makanan, pakaian sederhana, dan tempat tinggal sederhana. Namun, saat ini kebutuhan manusia makin beragam dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia membangun industri-industri dan menggunakan sumber daya alam yang makin banyak pula digunakan. 

Pencemaran terjadi akibat proses pengambilan, pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang menghasilkan sisa (entropi) yang tidak digunakan dan dibuang karena tidak dibutuhkan pada saat itu. Sisa ini kemudian mencemari lingkungan perairan, udara dan daratan. Akibat akumulasi bahan sisa ini makan lingkungan menjadi rusak yang menyebabkan menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia bahkan dapat berdampak buruk seperti mengakibatkan penyakit dan bencana alam. 

Pencemaran Lingkungan berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009 adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah di tetapkan. 

Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang dapat dilihat antara lain: kerusakan hutan, daerah aliran sungai (watershed), kehilangan keragaman biologi (biodiversity), erosi tanah/lahan yang berlebihan, kerusakan lahan yang dicirikan oleh meluasnya padang alang-alang, kelebihan tangkapan ikan (over fishing), pencemaran udara, kemacetan lalu lintas di kota-kota besar, yang di antaranya dapat berdimensi lokal, regional maupun global. 

 

Rumusah masalah 

1. Faktor penyebab terjadinya pencemaran air? 

2. Bagaimana dampak pencemaran air? 

3. Apa saja yang di lakukan dalam menanggulangi masalah pencemaran air? 

 

Tujuan 

Tujuan penulisan artikel mata kuliah Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Selain itu juga untuk menambah pengetahuan penulis maupun pembaca dalam melihat permasalah lingkungan yang merupakan bagian penting dalam Industri. 

 

Pembahasan 

I. PENCEMARAN AIR 

Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air.  

Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah. Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut : 

1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah) 

2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan 3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)  

4. Limbah pengolahan kayu  

5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut  

6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran). 

 

II. SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN  

Pada prinsipnya ada tiga (3) hal yang dapat dilakukan dalam rangka pelestarian, pencegahan, dan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat pencemaran, yaitu :  

1. Tindakan secara administratif,  

2. Tindakan dengan menggunakan teknologi,  

3. Tindakan melalui edukatif/pendidikan. 

 

II.1 Tindakan Secara Administratif  

Penanggulangan secara administratif dilakukan oleh pemerintah, dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan undang-undang. Antara lain peraturan pemerintahan yang disetujui DPR tanggal 25 februari 1982. Disahkan presiden tanggal 11 Maret 1982 menjadi UU No. 4 tahun 1982 yang berisi ketentuan pengelolaan lingkungan hidup ( UULH ). Sebelum membangun pabrik atau proyek lainnya, para pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL ).Analisis dampak dari berdirinya industri tersebut tujukan kepada pengelolaan santasi secara luas terhadap lingkungan sekitarnya. Pemerintah juga mengeluarkan baku mutu lingkungan, yaitu standar yang ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan program yang meliputi berbagai sektor dalam pembangunan berkelanjutan sehingga di harapkan pembangunan dapat berlangsung lestari dengan mempertahankan fungsi lingkungan lestari. 


II.2. Tindakan dengan Menggunakan Teknologi 

Penanggulangan secara teknologis, adalah dengan cara membangun unit pengolahan limbah. Misalnya unit pengolah limbah yang mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Jika pengolahannya menggunakan mikroba maka disebut pengolahan secara biologis dengan menggunakan bakteri pengurai limbah. 


II.3. Tindakan Melalui Edukatif/Pendidikan 

Penanggulangan secara edukatif adalah dengan mengadakan kegiatan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kelestarian alam. Masyarakat rumah tangga mempunyai peranan yang cukup besar dalam pencemaran lingkungan, khususnya air akibat sampah rumah tangga. Karena itu perlu dipikirkan teknologi sederhana yang dapat diterapkan kepada masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga secara swadaya. Sampah rumah tangga secara umum dapat dibagi dua ada sampah anorganik seperti plastik, gelas dan kaca serta botol kaleng dan sampah organik, seperti sisa makanan, sisa sayuran dan lain-lain.  

Salah satu teknik pengolahan sampah organik rumah tangga adalah menggunakan “KERANJANG TAKAKURA”. Keranjang Takakura (Mr. Takakura adalah Profesor di Jepang yang sukses melakukan praktek pengolahan limbah organik rumah tangga di Jepang) adalah media pengolahan sampah secara biologi, karena menggunakan bakteri sebagai pengurai sampah. Keranjang Takakura sendiri adalah keranjang wadah yang biasa digunakan tempat pakaian kotor sebelum dicuci (rigen) yang umumnya berkapasitas 50 liter.  

Berikut ini cara pengolahan sampah organik menggunakan metoda keranjang Takakura : 

1. Cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus tidak bisa masuk) dan tutupnya. 

2. Cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, asal bisa masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan. 

3. Isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi. Tebarkan kompos ke dalam doos selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut ke dalam keranjang plastik. 

4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm. 

5. Setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan- bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi. 

Keuntungan metoda pengolahan sampah ini, doos dalam keranjang ini lama tidak penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan. 

Hal yang perlu diperhatikan adalah upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos. Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan. 


Kesimpulan 

Persoalan kerusakan lingkungan akibat industri dan rumah tangga, khususnya di Negara berkembang seperti Indonesia sudah sangat kompleks dan sudah menghawatirkan. Karena itu perlu kesadaran semua pihak untuk turut menangai pencemaran lingkungan. Pemerintah melalui kebijakan dan aturan harus mampu mengatur industi dalam pengolahan limbah baik cair, kayu dan udara. Pihak industri pun harus menyadari peranan pencemarannya yang sangat besar sehingga harus mau membangun pengolahan limbah. Masyarakat pun harus mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengolahan limbah rumah tangga dan lingkungan sekitar sehingga kelestarian lingkungan baik, udara, tanah maupun air dapat terjaga dengan baik. 

 

Referensi 

1. Http://en.wikipedia.org/wiki/Water_polution  

2. Komposter Keranjang Takakura : Sampah diolah menjadi berkah