.

Tampilkan postingan dengan label @T25-Rizqi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @T25-Rizqi. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 November 2021

APA ITU KIMIA HIJAU?

 

APA ITU KIMIA HIJAU?

Abstrak

Ilmu kimia dapat memainkan peran penting untuk mencapai peradaban yang berkelanjutan di planet bumi. kimia hijau adalah desain produk dan proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. dalam hal ini kimia hijau merupakan konsep dan pemikiran mengenai kimia untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran. Konsep kimia hijau mulai dikenal global pada awal tahun 1990 setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. 12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry”

 

Abstract

Chemistry can play an important role in achieving a sustainable civilization on planet Earth. Green chemistry is the design of chemical products and processes that seek to reduce or eliminate the use of harmful substances. Green chemistry is the concept and thought of chemistry to save the environment from pollution. The concept of green chemistry became known globally in the early 1990s after the Environmental Protection Agency (EPA) passed the Pollution Prevention Act, a national policy to prevent or reduce pollution. 12 Principles in Green Chemistry according to Anastas and Warner (1998) proposed the concept of "The Twelve Principles of Green Chemistry"

 

Kata Kunci: pengertian dan prinsip kimia hijau

 

Keyword : understanding and principles of green chemistry

       

I.            Pendahuluan

Kimia hijau, juga disebut kimia berkelanjutan, adalah filsafat penelitian dan rekayasa/teknik kimia yang menganjurkan desain produk dan proses yang meminimasi penggunaan dan penciptaan senyawa-senyawa berbahaya. Sementara kimia lingkungan adalah cabang kimia yang membahas lingkungan hidup dan zat-zat kimia di alam, kimia hijau justru berupaya mencari cara untuk mengurangi dan mencegah pencemaran pada sumbernya. Pada tahun 1990 Pollution Prevention Act (Undang-Undang Pencegahan Pencemaran) telah disahkan di Amerika Serikat. Undang-undang ini membantu menciptakan modus operandi untuk berurusan dengan pencemaran secara inovatif dan asli. Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah masalah sebelum mereka terjadi.

Sebagai sebuah filsafat kimia, kimia hijau berlaku pada kimia organikkimia anorganikbiokimiakimia analitik, dan bahkan kimia fisis. Sementara kimia hijau tampak berfokus pada terapan-terapan industri, sebenarnya ia berlaku juga pada sembarang cabang kimia. Kimia klik seringkali disebut sebagai sebuah gaya sintesis kimia yang konsisten dengan tujuan-tujuan kimia hijau. Fokusnya adalah meminimasi bahaya dan memaksimasi efisiensi sembarang bahan kimia. Ia berbeda dengan kimia lingkungan yang berfokus pada gejala-gejala kimia di lingkungan.

 

    II.            Permasalahan

Pengajuan teknologi dan industri kimia yang berkembang pesat disadari menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Dalam beberapa proses, reaksi kimia memegang peranan penting sehingga faktor produktivitas proses industri kimia diarahkan untuk mendapatkan hasil sintesis sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan efek yang ditimbulkan seperti dihasilkannya residu bahan kimia serta konsumsi energi yang sangat tinggi. Industri kimia menyumbang 7% dari pendapatan global dan 9% perdagangan global, dengan 80% dari output dunia diproduksi oleh 16 negara. Produksi diproyeksikan meningkat 85% pada tahun 2020 dan hal ini akan semakin meningkat seiring peningkatan pendapatan perkapita. Selama setengah abad terakhir, pertumbuhan yang besar diiringi dengan pertumbuhan volume penggunaan bahan petrokimia dan menyesuaikan kebutuhan industri farmasi. Keseluruhan produksi telah bergeser dari komoditas utama bahan kimia untuk rumah tangga dan bahan kimia khusus. Beberapa masalah seperti ketersediaan bahan baku petrokimia, masalah lingkungan, pelepasan bahan beracun, penipisan bahan tak terbarukan, masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang akibat paparan bahan kimia dari masyarakat untuk bahan kimia, pelarut, dan masalah keamanan adalah hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan di antara keuntungan-keuntungan tersebut di atas

 

 III.            Pembahasan

Green chemistry atau kimia hijau adalah berbagai teknik dan metodolgi kimia yang berusaha mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau produksi bahan mentah, produk, produk samping, pelarut, reagensia,dan sebagainya yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya (Anastas, 1998) dimana mulai mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak, dimulai dari bahan dan proses kimia yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif bagi lingkungan.  

Green chemistry merupakan pendekatan yang sangat efektif  dengan solusi ilmiah inovatif untuk situasi dunia nyata untuk pencegahan polusi atau pencemaran pada lingkungan. Konsep kimia hijau mulai dikenal global pada awal tahun 1990 setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi.

12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:

1.      Mencegah timbul limbah

Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah

2.      Desain produk bahan kimia aman

Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.

3.      Desain proses sintesis aman

Metode sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.

4.      Bahan baku terbarukan

Bahan mentah atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus menipis dan mahal secara ekonomis

5.      Katalis

katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.

6.      Mengurangi proses derivitasi

Derivatisasi yang tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara) pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.

7.      Efisiensi atom

Metode sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir

8.      Pelarut dan zat tambahan aman

Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan

9.      Efisiensi Energi

Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan

10.  Desain untuk mudah degradasi

Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga  bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).

11.  Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran

Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.

12.  Meminimalisasi potensi kecelakaan

Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.

 

 IV.            Kesimpulan dan Saran

 Kimia hijau merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya polusi karena dapat digunakan secara langsung oleh para ilmuwan dalam situasi sekarang. Konsep ini lebih memfokuskan pada cara pandang seorang peneliti untuk menempatkan aspek lingkungan pada prioritas utama. Area penelitian dalam bidang green chemistry ini meliputi pengembangan cara sintesis yang lebih ramah lingkungan, penggunaan bahan baku yang terbarukan, merancang bahan kimia yang green, serta penggunaan bioteknologi sebagai alternatif dalam industri

Konsep kimia hijau mulai dikenal global pada awal tahun 1990 setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. 12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry”

 

Daftar Pustaka

Hidayat, A A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit Wahana Revolusi. Yogyakarta.

 

Anastas, P.T. dan Warner, J.C.. 1998. Green Chemistry: Theory and Practice. New York: Oxford University Press

 

Unknown. 2019. Kimia hijau - Wikipedia Indnesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_hijau 

Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau / Green Chemistry – Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam. http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id 

 

Nurudin. 2017. 12 Prinsip-Prinsip Green Chemistry Untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan. https://nurudinmz.blog.uns.ac.id/2017/03/14/12-prinsip-prinsip-green-chemistry-untuk-mencegah-pencemaran-lingkungan/ 

 

Senin, 25 Oktober 2021

INDUSTRI KIMIA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

 

INDUSTRI KIMIA DI ERA REVOLUSI

 INDUSTRI 4.0

 


Abstrak

Revolusi industri merupakan sebuah perubahan cara hidup manusia dan proses kerja secara fundamental, dimana adanya kemajuan teknologi informasi dapat mengintegrasikan dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan dampak berbagai bidang termasuk pada  industri kimia. Dalam industri kimia, aspek yang paling dijadikan sasaran utama adalah aspek  penjaminan mutu yang baik, mulai dari bahan baku sampai menjadi kemasan, tentunya akan mendukung keberhasilan suatu produk. Setiap tahapan berhubungan satu sama lainnya. Oleh karena itu, industri kimia membutuhkan suatu teknologi canggih demi melakukan efisiensi dan menjaga kualitas suat produk agak tetap terjamin mutunya. Tujuan pembuatan artikel ini adalah memberikan suatu informasi tentang peran industri kimia di era revolusi industri 4.0.  yang pada saat ini sedang dihadapi oleh seluruh dunia. Peran tersebut tentu tidak bisa dipisahkan dari tatangan, peluang dan keuntungan, serta dampak terhadap industri kimia di era 4.0

 

Kata Kunci : Industri Kimia, Revolusi Industri 4.0, Making Indonesia 4.0, Teknologi

 

Abstract

English translation. The industrial revolution is a fundamental change in the way of human life and work processes, where advances in information technology can integrate in the world of life with digital that can have an impact on various fields including the chemical industry. In the chemical industry, the most targeted aspect is the aspect of good quality assurance, ranging from raw materials to packaging, will certainly support the success of a product. Each stage is related to each other. Therefore, the chemical industry needs an advanced technology to make efficiency and maintain the quality of the product is somewhat guaranteed quality. The purpose of this article is to provide information about the role of the chemical industry in the era of the industrial revolution 4.0.  It is currently being faced by the whole world. This role certainly cannot be separated from the arrangements, opportunities and advantages, and impacts on the chemical industry in era 4.0.

 

Keyword : English translation. Chemical Industry, Industrial Revolution 4.0, Making Indonesia 4.0, Technology

Permasalahan

1.       Apa itu industri kimia di era revolusi industri 4.0

2.      Bagaimana perkembangan industri di Indonesia

 

Tujuan

1.       Untuk mengetahui ap aitu industri kimia di era revolusi industri 4.0

2.      Untuk mengetahui perkembangan industry di Indonesia

 

 

 

PENDAHULUAN

        Pada revolusi industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomasi dan pertukaran data. Menurut Tjandrawinata (2016), perkembangan teknologi informasi dengan pesat saat ini terjadi otomotisasi yang terjadi diseluruh bidang, teknologi dan pendekatan baru yang menggabungkan secara nyata, digital dan secara fundamental. 

      

 Para pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi dan lembaga riset dan pendidikan memiliki peranan yang penting untuk menyambut datangya revolusi industri 4.0. Partisipasi aktif para pemangku kepentingan tentu memegang peranan penting yang menentukan kesuksesan dari Making Indonesia 4.0 itu sendiri. 

      Di dalam making Indonesia 4.0, terdapat lima sektor yang menjadi fokus dan 10 prioritas nasional untuk memperkuat dunia perindustrian Indonesia. Lima sektor utama di dalam Making Indonesia 4.0 meliputi Industri Makanan dan Minuman, Industri Tekstil dan Pakaian, Industri Otomotif, Industri Elektronik dan Industri Kimia.

      Industri kimia memegang peranan penting di dalam dunia perindustrian Indonesia. Industri kimia merupakan manufaktur dasar yang produknya digunakan secara luas oleh sektor lainnya seperti industri elektronika, industri farmasi dan otomotif. Peningkatan daya saing dan struktur dari industri kimia diharapkan dapat membangun industri manufaktur nasional yang kompetitif di kelas global.

 

PEMBAHASAN

       Industri kimia memiliki peluang yang besar dalam era industri 4.0. Diantaranya adalah produk dari berbagai industri kimia di Indonesia bisa bersaing dalam pasar global. Adanya arus informasi dalam era 4.0 memudahkan para pemilik pabrik untuk mengekspor produk yang mereka punya, produk tersebut bisa menjadi nilai tambah untuk Industri bahkan untuk devisa negara. Keuntungan lain yang diperoleh industri kimia khususnya bidang farmasi adalah berbagai penemuan obat yang bersumber dari banyak tanaman yang kemudian diolah dengan menggunakan teknologi yang canggih semakin mengalami pertumbuhan pesat, didirikannya berbagai apotek yang tersebar luas, serta alat alat canggih yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu bahan obat juga semakin berkembang, alat-alat kesehatan yang semakin banyak demi kepentingan kesehatan suatu manusia adalah tanda bahwa  revolusi industri 4.0 berpengaruh besar terhadap bidang farmasi.

      Dari contoh peluang dan keuntungan yang diperoleh industri kimia tersebut, tentu tidak terlepas dari berbagai tantangan. Dari sisi tantangan, terdapat empat tantangan utama yang dihadapi industri kimia yaitu kapasitas produksi domestik yang terbatas, bahkan untuk bahan kimia dasar. Sebagai contoh, 50 persen ethylene dan polyethylene masih diimpor. Tantangan kedua adalah ketergantungan impor bahan mentah dasar, seperti lebih dari 90 persen naphtha masih diimpor beserta penggunaan gas alam yang terbatas untuk petrochemicals. Tantangan selanjutnya adalah zonasi industri untuk bahan kimia masih berada di bawah standar. Tantangan terakhir adalah terbatasnya  kapasitas kemampuan engineering, penelitian dan pengembangan.

       Dalam penyelenggaraan suatu Industri tentu tidak terlepas dari limbah yang dihasilkan dari proses industri. Limbah dari industri kimia mempunyai konsentrasi yang pekat sehingga sulit diuraikan oleh bakteri. Hal itulah yang menjadi momok utama yang dihadapi oleh berbagai pabrik kimia. Jika limbah tersebut terus menerus ditimbun tanpa adanya inovasi untuk membuat limbah lebih ramah lingkungan, maka pencemaran lingkungan pun akan terus terjadi.

 

KESIMPULAN

       Revolusi industri adalah suatu perbuahan yang tidak bisa hindari. Berbagai peluang, dan keuntungan akan diperoleh berbagai sektor industri di Indonesia, terutama pada sektor industri kimia yang diharapkan menjadi tonggak dalam kesuksesan Indonesia di era Industri 4.0. Kesuksesan tersebut tidak dapat dicapai tanpa adanya bantuan dari pemerintah, manajemen pabrik yang baik, dan masyarakat, untuk menghadapi dampak dan tantangan menuju Making Indonesia 4.0.

 

DAFTAR PUSTAKA

Atep, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta: WR Writing.

Budiman, A. Dalam  Kolom pakar: Industri 4.0 vs Society 5.0. 

Rahma, Nadya. Dalam https://www.kompasiana.com/nadyarahma/5ce9fbeb3ba7f7658c7d5a23/dampak-revolusi-industri-4-0-dan-society-5-0-menciptakan-kesempatan-baru-bagi-indonesia?page=2 

Damayanti, Depi. Dalam https://www.kompasiana.com/depidamayanti/5ca87f3ccc52830e1d743d65/pengaruh-revolusi-industri-4-0-di-bidang-farmasi?page=3 

Savitri, Astrid. 2018. Revolusi Industri 4.0. Jakarta: Gramedia Pustaka.

 

Senin, 18 Oktober 2021

Apa Itu Kimia Industri

Apa Itu Kimia Industri



 

Abstrak :
 
Kimia Industri mencakup hal yang cukup luas. Pada bagian ini akan diperkenalkan mengenai Kimia Industri, yang akan dimulai berdasarkan akar katanya, yaitu Kimia dan Industri.


Kata Kunci:

Industri Kimia; Kimia Industri; Pencemaran Industri Kimia; Efek samping Industri Kimia.

Abtract : Industrial chemistry covers quite a wide range. In this section will be introduced regarding Industrial Chemistry, which will be started based on its root, namely Chemistry and Industry.

Keywords : Chemical Industry; Industrial Chemistry; Chemical Industry Pollution; Effect.

 

 

      Pendahuluan

Pembuatan, penjualan dan penyebaran produk kimia adalah salah satu keunggulan negara maju. Ahli kimia berperan penting dalam pembuatan, pemeriksaan dan penanganan produk kimia. Mereka juga bertanggung jawab dalam pengembangan produk dan manajemen umum. Pembuatan kimiawi dasar seperti oksigen, klor, amonia dan asam sulfat menjadi bahan baku industri tekstil, produk pertanian, logam, cat, bubur kertas dan kertas. Kimiawi khusus dibuat dalam jumlah lebih kecil untuk industri seperti farmasi, makanan, pengepakan, deterjen, permen dan minyak wangi. Lebih luas lagi, industri kimia menggunakan hasil dan reaksi kimia yang umum untuk meningkatkannya dalam skala industri.

 

Rumusan Masalah

 

1.    Apa pengertian dari Industri

2.    Apa itu Kimia Industri

3.    Apa itu Pengelompokan Industri Kimia

4.    Apa Isu Lingkungan Sekitar Industri Kimia

Tujuan

1.     Untuk mengetahui pengertian dari industri

2.     Untuk mengetahui kimia industri

3.     Untuk mengetahui pengelompokan industri kimia

4.     Untuk mengetahui isu lingkungan sekitar industri kimia

 

    Pembahasan

 

Definisi Industri

Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan, dan ketekunan kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

 

Kimia industri adalah suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah. Sumber Bahan Baku : bahan baku yang diproses dalam industri, dapat diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lainnya.


Definisi ini memiliki cakrawala yang luas, bahwa sebenarnya dalam teknik kimia tak ada batasan penggunaan ilmu pengetahuan, dari ilmu teoritis yang digunakan dalam pekerjaan penelitian sampai ilmu terapan yang digunakan dalam pengelolaan produksi.

 

Yang termasuk ke dalam industri proses kimia adalah :

·                Industri kimia dasar: yaitu industri proses kimia yang menghasilkan produk zat kimia dasar, seperti Asam Sulfat (H2SO4) dan Ammonia (NH3)

·                Industri pengolahan minyak bumi atau petroleum refinery:Pada industri ini biasanya dihasilkan komponen-komponen bahan bakar minyak (BBM), seperti : bensin, kerosene, bahan bakar penerbangan, solar, minyak diesel. Di samping itu dihasilkan juga produk-produk selain komponen bahan bakar minyak (non BBM), seperti, pelumas, wax, aspal, solvent maupun produk petrokimia.

·                Industri petrokimia:yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi minyak bumi, seperti : Etilen (C2H4) dan Propilen (C3H6).

·                Industri pengolahan logam

·                Industri oleokimia:yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi minyak atau lemak nabati atau hewani, seperti pabrik CPO (Crude Palm Oil).

·                Industri agrokimia: yaitu industri yang memproduksi aneka pupuk dan bahan kimia untuk budidaya pertanian, seperti pestisida, urea, ammonium sulfat.

·                Industri makanan dan minuman, seperti : susu, gula, garam.

·                Industri bahan pewarna dan pencelup.

·                Industri bahan peledak

·                Industri pulp dan kertas

·                Industri semen dan keramik

·                Industri karet, kulit dan plastik

 

Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan Ilmu Kimia juga semakin meluas ke bidang Industri. Namun dibalik semua keuntungan dari pemanfaatan Ilmu Kimia ini ada beredar "Isu Negatif" tentang Industri Kimia atau Kimia Industri ini. Apa yang semula diharapkan menimbulkan keuntungan Justru malah terdapat semacam "Efek Samping" yang dapat berdampak buruk bagi kehidupan manusia dan lingkungannya.


          Dalam kurun waktu antara 1935-1955 perkembangan industri kimia kian pesatnya, dan mulai banyak inovasi-iovasi dalam pengembangan kimia di berbagai bidang. Menurut Hidayat dan Kholil (2017) Kimia Industri ( proses industri kimia ) merupakan proses yang terjadi dalam Industri Kimia, perhitungan yang menyertai proses-proses berhubungan dengan banyaknya zat yang terlibat ( Stokiometri ), maupun dengan jumlah panas yang dibebaskan maupun yang diperlukan dalam suatu proses tertentu. Sedangkan untuk Industri Kimia sendiri Mc. Kibbin (2005) menjelaskan bahwa industri kimia merupakan pengembangan, optimasi  dan monitoring proses kimia dasar yang digunakan dalam industri untuk mengubah bahan baku dan prekursor menjadi produk komersial yang berguna bagi masyarakat. Jadi secara singkat perbedaan keduanya ialah terdapat pada lingkupnya, Kimia Industri ini adalah bagian dari proses Industri kimia yag memiliki lingkup pada proses dalam suatu reaksi pada zat-zat yang digunakan dalam industri kimia.

          Dalam buku "Kimia, Industri dan Teknologi Hijau" Hidayat (2017) menjelaskan.Industri kimia sendiri dikelompokan dalam beberapa sektor, The Essential Chemical Industry dan The University Of York, dalam situs web ECI (2013) menjelaskan, bahwa produk Industri Kimia meliputi 4 kelompok, diantaranya adalah: Kimia Dasar ( Petrokimia, Polimer, Bahan dasar Anorganiik,dsb); Kimia Khusus ( Cat, Pewarna, Tinta, Pelapis, dsb ); Kimia Konsumen ( deterjen, sabun, kosmetik dsb ); dan Kimia yang berkaitan dengan Ilmu Kehidupan ( Produk Farmasi, Vitamin, pestisida, dsb).  Disamping perkembangan Industri Kimia yang semakin luas dan masif, industri kimia juga memiliki "efek samping" baik itu terhadapa manusia maupun lingkungan serta makhluk hidup lainnya.

 

 

 

 

 

Kesimpulan

 

Teknologi kimia mencakup semua aspek yang terlibat di dalam proses industri kimia baik aspek rekayasa, ekonomi maupun sosial. Aspek rekayasa yang menjadi porsi utama dalam teknik kimia meliputi analisa dan sintesa proses, perancangan dan operasi alat proses serta pengendalian proses dan alat proses. Analisa permodalan dan biaya produksi merupakan aspek ekonomi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu teknik.

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

https://monitor.co.id/2018/07/08/pemerintah-fokus-kembangkan-industri-sektor-kimia/

 

http://chemistry35.blogspot.com/2011/05/pengertian-industri-kimia.html

 

https://bsd.pendidikan.id/data/SMK_10/Kimia_Industri_Jilid_1_Kelas_10_Suparni_Setyowati_Rahayu_dkk_2008.pdf

 

http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/files/2012/02/Kimia-Industri-1.pdf

Afia Hidayat, Atep dan Muhammad Kholil .2018. Kimia dan Pengatahuan Lingkungan Industri, Yogyakarta:Wahana Resolusi

http://wacanapengetahuan.blogspot.com/2013/10/pengelompokan-atau-penggolongan-jenis_7988.html