.

Tampilkan postingan dengan label @P17-Gimawati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @P17-Gimawati. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Januari 2020

INDUSTRI HIJAU


Oleh: @P17-Gimawati
Abstrak
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi besar dalam roda perekonomian nasional, diantaranya dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang diolah guna meningkatkan nilai tambah. Semakin terbatasnya ketersediaan SDA dan daya dukung lingkungan, maka menuntut pembangunan industri selain berpedoman pada peningkatan nilai ekonomi dan keterlibatan sosial jugaharus memperhatikan perlindungan terhadap kualitas lingkungan hidup dan ekosistem secara berkelanjutan.

Kata Kunci: Industri Hijau

Pengertian
Industri Hijau adalah sebuah icon industri yang harus dipahami dan dilaksanakan, yaitu industri yang dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Seiring dengan hal tersebut maka diperlukan dukungan berbagai teknologi: untuk menghasilkan bahan baku tanpa membahayakan kelestarian sumberdaya alam, untuk mengolah bahan baku secara efisien (zero waste), untuk menyediakan energi alternatif pensubstitusi energi fosil, untuk menyediakan bahan pembantu alternatif, serta untuk menangani limbah industri. Inovasi teknologi yang berbasis nanoteknologi dan bioteknologi akan menjadi bagian yang dapat mempercepat realisasi konsep industri hijau tersebut.

Sasaran Pengembangan Industri Hijau
1. Tersusunnya standar industri hijau (jenis industri)
2. Terakreditasinya lembaga sertifikasi (unit)
3. Tersertifikasi auditor industri hijau (orang)
4. Bantuan prasarana industri hijau pada sentra IKM (unit)
5. Bantuan fasilitasi untuk sertifikasi industri hijau (kegiatan)

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas, maka akan dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
1.     Penetapan standar industri hijau, meliputi antara lain:
·       Melakukan benchmarking standar industri hijau di beberapa negara.
·       Menetapkan Panduan Umum penyusunan Standar Industri Hijau dengan memperhatikan sistem standardisasi nasional dan/atau sistem standar lain yang berlaku.
·       Melakukan penyusunan Standar Industri Hijau berdasarkan kelompok Industri sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
·       Menetapkan Standar Industri Hijau
·       Memberlakukan Standar Industri Hijau secara wajib yang dilakukan secara bertahap
·       Melakukan pengawasan terhadap perusahaan industri yang Standar Industri Hijaunya diberlakukan secara wajib.


·       Menetapkan Peraturan Menteri mengenai pengawasan terhadap Perusahaan Industri yang Standar Industri Hijaunya diberlakukan secara wajib.
·       Melakukan Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan negara yang telah menerapkan standar industri hijau atau standar lainnya yang sejenis
2.     Pembangunan dan pengembangan lembaga sertifikasi industri hijau yang terakreditasi serta peningkatan kompetensi auditor industri hijau, meliputi antara lain:
·       Menyusun Pedoman Umum Pembentukan Lembaga Sertifikasi
·       Menyusun Standar Kompetensi Auditor Industri Hijau
·       Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sertifikasi Industri Hijau
·       Menyusun Modul Pelatihan Industri Hijau
·       Menunjuk Lembaga Sertifikasi Industri Hijau yang terakreditasi
·       Menetapkan Pedoman Akreditasi terhadap Lembaga Sertifikasi Industri Hijau
·       Melakukan Pengawasan terhadap Lembaga Sertifikasi Industri Hijau
·       Melakukan pelatihan auditor industri hijau
3.     Pemberian fasilitas untuk industri hijau, meliputi:
·       Fasilitas fiskal yang diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
·       Fasilitas non-fiskal berupa :
1.     Pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia Industri;
2.     Sertifikasi kompetensi profesi bagi sumber daya manusia Perusahaan Industri;
3.     Bantuan pembangunan prasarana fisik bagi Perusahaan Industri kecil dan industri menengah; dan
4.     Penyediaan bantuan promosi hasil produksi bagi Perusahaan Industri.

Daftar Pustaka
·       Hestanto. 2016. Pembangunan Industri Hijau Indonesia. Online https://www.hestanto.web.id/industri-hijau/, diakses (10 Desember 2018).
·       Mulya, Rudini. 2018. Apa Itu Industri Hijau. Online https://www.scribd.com/document/105397640/Apa-Itu-Industri-Hijau-Rudini-Mulya, diakses (10 Desember 2018).


·       Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri Dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media.

Jumat, 17 Januari 2020

PENCEMARAN TANAH

Oleh: @P17-Gimawati

ABSTRAK
 Pencemaran tanah adalah suatu kondisi masuknya satu atau banyak benda kimia, fisik, atau biologis ke dalam tanah di mana benda-benda tersebut bisa merusak struktur tanah dan membuat tanaman menjadi sulit untuk beradaptasi.
Kata Kunci : Pencemaran tanah, polutan.
PEMBAHASAN
Pencemaran tanah terjadi ketika limbah tidak dibuang dengan benar atau dapat terjadi ketika manusia membuang bahan kimia kepada tanah dalam bentuk pestisida, insektisida dan pupuk dalam kegiatan praktek pertanian. Eksploitasi mineral (kegiatan pertambangan) juga telah memberikan kontribusi terhadap kerusakan tanah.
           Penyebab dari pencemaran atau polusi tanah terdiri dari dua sumber utama yaitu polutan alami dan polutan antropogenik (buatan manusia).
1.   Polutan Alami, proses alami dapat menyebabkan akumulasi bahan kimia beracun di dalam tanah, seperti akumulasi tingkat perklorat yang lebih tinggi di tanah Gurun Atacama di Cile karena proses lingkungan yang gersang.
2.   Polutan yang Dihasilkan Manusia, kontaminan buatan manusia adalah penyebab utama polusi tanah, seperti bahan kimia baik organik ataupun non-organik.
Macam-macam komponen penyebab pencemaran tanah, diantaranya :
1.   Limbah Domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk, perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain, kelembagaan(kantor-kantor pemerintahan dan swasta) dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
a)     Limbah Padat, berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan, seperti plastik, kaleng-kaleng, dan bahan bekas bangunan.
b)     Limbah Cair, berupa tinja, detergen, oli, dan cat yang jika meresap ke dalam tanah akan merusak.
2.      Limbah Industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. 
a)     Limbah Padat, berupa buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, rayon, pengawetan buah.
b)     Limbah Cair, berupa hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam yang erupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme dan akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi terhadap kesuburan tanah.
3.      Limbah Pertanian
Limbah Pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
               Berikut ini dampak yang timbulkan akibat pencemaran tanah :
1.       Kesehatan Manusia
Pencemaran tanah dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan menimbulkan penyakit dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penyakit jangka pendek, diantaranya sakit kepala, mual, batuk hingga masalah paru-paru, ruam kulit, dan iritasi mata. Penyakit jangka panjang, seperti karker termasuk leukimia yang disebabkan oleh kontak tanah dengan bahan kimia bensin dan benzena, kerusakan sistem saraf terutama anak-anak yang disebabkan oleh adanya timbal(Pb) di tanah, dan penyakit ginjal serta hati yang disebabkan oleh merkuri(Hg).
2.      Kerusakan Ekosistem
Efek pencemaran tanah terhadap lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem, seperti :
·        Hilangnya Keanekaragaman Hayati, paparan polutan yang berbahaya dapat mematikan sejumlah jenis tanaman atau hewan sehingga terjadi kelangkaan spesies.
b)     Limbah Cair, berupa tinja, detergen, oli, dan cat yang jika meresap ke dalam tanah akan merusak.
2.      Limbah Industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri.
a)     Limbah Padat, berupa buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, rayon, pengawetan buah.
b)     Limbah Cair, berupa hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam yang erupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme dan akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi terhadap kesuburan tanah.
3.      Limbah Pertanian
Limbah Pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
               Berikut ini dampak yang timbulkan akibat pencemaran tanah :
1.       Kesehatan Manusia
Pencemaran tanah dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan menimbulkan penyakit dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penyakit jangka pendek, diantaranya sakit kepala, mual, batuk hingga masalah paru-paru, ruam kulit, dan iritasi mata. Penyakit jangka panjang, seperti karker termasuk leukimia yang disebabkan oleh kontak tanah dengan bahan kimia bensin dan benzena, kerusakan sistem saraf terutama anak-anak yang disebabkan oleh adanya timbal(Pb) di tanah, dan penyakit ginjal serta hati yang disebabkan oleh merkuri(Hg).
2.      Kerusakan Ekosistem
Efek pencemaran tanah terhadap lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem, seperti :
·    Hilangnya Keanekaragaman Hayati, paparan polutan yang berbahaya dapat mematikan sejumlah jenis tanaman atau hewan sehingga terjadi kelangkaan spesies.
·   Menurunkan Kesuburan Tanah, hilangnya biota-biota atau mikroflora tanah dapat menyebabkan tanah menjadi tidak subur seperti sedia kala.
·   Perubahan Struktur Tanah, struktur tanah dapat mengalami perubahan apabila terdapat polutan yang mematikan komponen penting dalam tanah.
Penanganan yang dapat dilakukan terhadap pencemaran tanah, diantaranya :
1.   Remidiasi, kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, dan venting (injeksi). Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2.  Bioremediasi, proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Daftar Pustaka
·  Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Wahana Resolusi.
    As’ari, Fuad, dkk. 2018. Pencemaran Tanah. Dalam https://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-tanah.html (Diunduh pada 13 Oktober 2018)
· Admin. 2017. Pengertian Pencemaran Tanah, Penyebab, Akibat dan Solusi. Dalam https://lingkunganhidup.co/pengertian-pencemaran-tanah-penyebab-akibat-solusi/ (Diunduh pada 13 Oktober 2018)
·       Admin. 2018.  Pencemaran Tanah : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya. Dalam http://www.ebiologi.net/2015/07/pencemaran-tanah-pengertian-penyebab.html
(Diunduh pada 13 Oktober 2018)
·       Diniari, Embun Bening. 2017. Dampak Pencemaran Tanah dan Penanggulangannya. Dalam https://blog.ruangguru.com/dampak-pencemaran-tanah-dan-penanggulangannya
 (Diunduh pada 13 Oktober 2018)


PENCEMARAN AIR

Oleh: @P17-Gimawati
I.                   PENDAHULUAN
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

II.                PEMBAHASAN
Akibat Pencemaran Air
· Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O­2) yang  dapat menyebabkan kematian.
· Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
·  Pendangkalan dasar perairan
· Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
·Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
·Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit,    juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
  Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung
 Kekurangan sumber air
 Mutasi sel, kanker, dan leukimia
Ada berbagai jenis sumber pencemaran air diantaranya seperti sampah yang berasal dari masyarakat baik itu dari limbah rumah tangga maupun dari limbah pertanian dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Saat ini tercatat ada beberapa jenis polutan yang mampu membuat pencemaran air diantaranya adalah sumber bahan yang mengandung bibit penyakit, limbah yang membutuhkan oksigen tinggi serta waktu yang lama untuk terurai, bahan yang tidak sedimen serta bahan yang mengandung radioaktif panas tinggi. semua bahan tersebut memiliki dampak yang tidak baik dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Berikut ini adalah beberapa sumber pencemaran air:

1.       . Pencemaran dari Pertanian
Limbah dari pertanian yang masuk ke dalam air sebenarnya tidak berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem air namun karena saat ini banyak petani menggunakan pupuk kimia dan juga pestisida dalam jumlah banyak maka mampu mengakibatkan kerusakan pada ekosistem yang ada. Hal ini akan lebih parah jika pestisida yang digunakan adalah jenis dari herbisida dan insektisida.
2.    
           Pencemaran dari Peternakan dan Perikanan
Air dapat mengalami pencemaran dari kegiatan peternakan dan perikanan jika tidak dilakukan pembuangan yang benar pada kotoran hewan dan juga sampah lainnya. ada beberapa hal yang bisa dilihat untuk melihat ciri-ciri dari terjadinya pencemaran oleh peternakan dan perikanan ini antara lain adalah sebagai berikut:
Adanya kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air terkontaminasi oleh berbagai virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya perubahan warna dan rasa di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah menyebabkan penyakit bagi siapa saja yang mengkonsumsi.

3.       Pencemaran dari Industri
Para pelaku industri sangat rawan menghasilkan berbagai jenis limbah yang dapat mencemari air. Ini biasanya dilakukan oleh mereka para pelaku bisnis industri yang kurang memahami adanya pencemaran ini atau hanya sekedar untuk menekan biaya pengolahan limbahnya saja. berikut ini beberapa jenis industri yang mampu mencemari air dari hasil industrinya:
1.       Industri produk makanan
2.       Indukstri produk tekstil
3.       Industri pulp dan kertas
4.       Industri bahan kimia
5.       Industri penyamakan kulit
6.       Industri electroplating

4.       Pencemaran dari Aktivitas Perkotaan
Daerah perkotaan menjadi salah satu tempat yang rawan terjadi pencemaran air. Hal ini tidak jauh dari jumlah populasi penduduk yang kian pesat sedangkan lahan tetap sehingga menyebabkan munculnya berbagai pemukiman padat penduduk dengan sanitasi yang tidak memadai. Pencemaran air di perkotaan juga bisa disebabkan karena hasil dari pabrik, limbah rumah tangga, kotoran manusia, limbah cair dan lainnya.
Berikut ini adalah jenis jenis bahan pencemar air :

·         Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi
a. Bahan pencemar fisik
    Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.
b. Bahan pencemar kimia
    Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat       warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan       garam) dan zat radioaktif.
c. Bahan pencemar biologis
    Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan              mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

·         .Berdasar Mudah tidaknya Terurai
Berdasarkan mudah tidaknya terurai secara biologis oleh bakteri yang ada di air, bahan pencemar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahan pencemar yang mudah terurai ( biodegradable) dan bahan kimia yang sukar busuk (nonbiodegradable ) Bahan pencemar yang mudah busuk misalnya karbohidraPencemaran Air, Penyebab dan Akibat Pencemaran Airt, lemak, dan protein. Bahan pencemar yang sukar busuk misalnya plastik, karet, kaca, kain, kayu, detergen ABS, dan lain-lain.Lama pembusukan dapat bertahun-tahun.



Akibat Pencemaran Air
Akibat pencemaran air adalah penurunan kualitas air dan gangguan penggunaannya. Dalam batas-batas tertentu badan-badan air mampu membersihkan atau memurnikan dirinya sendiri (self purification) terhadap bahan- bahan pencemar yang masuk ke dalamnya. Pencemaran terjadi bila batas daya dukung untuk membersihkan dirinya terlampaui. Dampak negatif dari pencemaran ini antara lain adalah pengurangan oksigen terlarut, peningkatan derajad eutrofikasi, penurunan keanekaragaman biota air, penurunan kualitas air, peningkatan biaya sosial tinggi sebagai akibat langsung maupun tidak langsung.

Cara Mengatasi Polusi Air Efektif
·         Menanam tanaman berkayu tebal
     Tanaman yang tanaman berkayu tebal yang dapat menyerap air sumur. Dengan demikian, pasokan air sumber daya yang cukup lahan dan air dapat dipertahankan.
·         Jangan membuang sampah ke sungai
      Jika limbah dibuang dari satu rumah tangga ke sungai saja mencemari sungai. Bagaimana jika setiap rumah tangga di Indonesia membuang limbah rumah tangga mereka ke dalam aliran sungai. Akibatnya sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air yang terkontaminasi ke daerah perumahan dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya.

     Sumber Referensi;
2.       

3.      Maya Sari, 2016. Pencemaran Air. http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/pencemaran-aiR
4.       
     4. Basbang. Pencemaran Air, Penyebab dan Akibat Pencemaran Air. http://blog.uklis.net/2014/02/pencemaran-air-dan-akibatnya.html

5.      Dudung, 2016. Pengertian, Penyebab dan Dampak Polusi Air Lengkap dengan Cara Penanggulanganya. http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-penyebab-dan-dampak-polusi-air-lengkap-dengan-cara-penanggulangannya/


Minggu, 15 Desember 2019

TEKNOLOGI HIJAU UNTUK KEBERLANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP

Oleh: @P17-Gimawati
I.                   ABSTRAK
     Teknologi Hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau masih terus di kembangkan hingga saat ini. Untuk masa datang "teknologi hijau" merupakan suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci: Teknologi Hijau, Energi terbarukan (renewable energy), Bangunan hijau/ramah lingkungan (green building), Kimia hijau (green chermistry), dan Teknologi nano hijau (green nanotechnology).
II.                  PENDAHULUAN
      Perubahan zaman yang semakin modern rupanya diikuti oleh menyusutnya kesadaran manusia untuk perduli kepada lingkungan. Walau sebenarnya, lingkungan atau alam sekitar kita yaitu salah satu faktor terpenting buat kehidupan. Atas dasar inilah manusia lalu terasa butuh untuk membuat teknologi ramah lingkungan. Apa yang disebut dengan teknologi ramah lingkungan? Teknologi yaitu semua hal yang di ciptakan secara sengaja oleh manusia melalui akal serta pengetahuannya untuk memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, ramah lingkungan artinya tidak mengakibatkan kerusakan pada lingkungan sebagai tempat tinggal manusia. Maka dengan cara yang sederhana, teknologi ramah lingkungan yaitu teknologi yang di ciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia namun tidak mengakibatkan kerusakan atau memberikan dampak negatif pada lingkungan di sekelilingnya.
      Teknologi seperti ini mesti mampu melindungi lingkungan. Caranya dapat beraneka ragam, contohnya kurangi polutan yang umumnya timbul dari alat-alat teknologi, memakai sumber daya alam dengan berimbang serta berkepanjangan, dan memberikan penanganan yang pas pada limbah-limbah yang barangkali dihasilkan dari teknologi tersebut . Prinsip dari teknologi yang ramah lingkungan ini ada enam, yakni Recycle, Recovery, Reduce, Reuse,Refine, serta Retrieve Energy. Refine artinya memakai bahan yang ramah lingkungan dan lewat sistem yang lebih aman dari teknologi sebelumnya.
III.                PERMASALAHAN
     Pada abad ke 21 ini, perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global merupakan permasalahan yang serius dihadapi Negara-Negara di seluruh dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyatakan bahwa kenaikan suhu bumi dari tahun 1990 – 2005 antara 0.13 – 0.15 derajat celcius.
     Apabila tidak ada upaya pencegahan, pada tahun 2050 – 2070 suhu Bumi akan naik
sekitar 4,2 derajat Celcius, (KPKC Roma, 2002). Pada tahun 2100, suhu atmosfir akan meningkat 1,5 – 4,5 derajat Dampak pemanasan global yang akan terjadi
adalah:
a. Musnahnya berbagai jenis keanekaragaman hayati.
b. Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir.
c. Mencairnya es dan glasier di kutub.
d. Meningkatnya tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan
yang berkepanjangan.
e. Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun
2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 – 95 cm.
f. Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral
bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia.
g. Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan.
h. Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria ke daerah-daerah baru
karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk).
i.                    Daerah-daerah tertentu menjadi padat karena terjadinya arus pe-ngungsian.

IV.              PEMBAHASAN
     Banyaknya permasalahan yang disebabkan oleh pemanasan global, maka dirasa perlu untuk mencari solusi agar dapat meminimalisir dampak tersebut. Salah satu solusi dari permasalahan itu adalah dengan megupayakan Teknologi Hijau
     Teknologi Hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau masih terus di kembangkan hingga saat ini. Untuk masa datang "teknologi hijau" merupakan suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
Boleh dikatakan perkembangan teknologi hijau ini dapat disejajarkan dengan ledakan "teknologi informasi" selama dua dekade terakhir ini. Satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan Teknologi Hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini.
Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
IV.1 Manfaat Teknologi Hijau
Teknologi hijau memberikan manfaat yang sangat besar buat kehidupan. Di bawah ini akan kita bahas beberapa contoh manfaat teknologi hijau
·         Mengurangi jumlah limbah supaya tak berlebihan hingga dapat menghindar pencemaran lingkungan.
·         Teknologi ini benar-benar efisien serta efektif dalam hal pemakaian sumber daya alam, hingga lingkungan juga bisa tetap terjaga dengan baik.
·         Menekan biaya produksi/hemat. Memakai sumber daya alam untuk sisi dari teknologi dapat menghemat biaya, misalnya yaitu listrik tenaga surya yang cuma mengandalkan energi matahari tanpa dipungut biaya.
·         Mengurangi resiko penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup, terutama manusia.
         IV.2 Bidang Teknologi Hijau
         Studi tentang teknologi hijau yang masih terus dikembangkan dan merupakan kecenderungan teknologi di masa datang, antara lain mencakup bidang-bidang : Energi terbarukan (renewable energy), Bangunan hijau/ramah lingkungan (green building), Kimia hijau (green chermistry), dan Teknologi nano hijau (green nanotechnology).
1.      Renewable Energy
Mengingat keterbatasan sumber energi berbahan baku fosil (minyak, gas dan batubara), maka energi menjadi masalah yang paling mendesak dalam bidang teknologi hijau, termasuk didalamnya pengembangan bahan baku alternatif atau energi terbarukan yang efisien.
2.      Green Building
Bangunan hijau (green building) juga mendapat perhatian pentingan di bidang teknologi hijau, segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rumah atau insfrastuktur yang ramah lingkungan. Penerapannya mulai sejak pemilihan bahan bangunan hingga lokasi tempat bangunan akan didirikan diharapkan telah mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup.
3.      Green Chemistry
Hampir seluruh produk untuk keperluan sehari-hari adalah produk kimiawi. Oleh karena itu kimia hijau (green chemistry) mulai mendapat perhatian berbagai negara maju dalam hal penemuan rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan.
4.      Green Nanotechnology
Yang paling terkini adalah studi tentang green nanotechnology (teknologi nano hijau) yang melibatkan manipulasi bahan pada skala nanometer (satu miliar meter). Beberapa ilmuwan percaya bahwa penguasaan subjek ini di masa datang akan mengubah cara bagaimana segala sesuatu di dunia ini dibuat. "Green Nanotechnology" adalah penerapan kimia hijau tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan.
V.                KESIMPULAN
       Teknologi hijau sangat membatu untuk keberlangsungan hidup manusia. Setiap bidang dalam teknologi hijau memberikan dampak positif yang bisa manusia terapkan dan kembangkan untuk kebaikan bumi dan keberlangsungan makhluk hidup.
VI.              DAFTAR PUSTAKA
Kuswartojo, T. 2002. Agenda 21, Global Environmental Facilities (GEF) dan Alih Teknologi. Jurnal Teknologi Lingkungan. BPPT. Vol 3, No. 3.
Hidayat Atep, Kholil Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi.
Anastas, P.,dan Warner, J.C., 1998, Green Chemistry, Theory and Practice, Oxford University Press, Oxford