Ikatan Ionik: Pemindahan Elektron
Oleh: Bagus Julian Tri Kusuma (@Z20-BAGUS)
Abstrak
Ikatan kimia adalah sebuah
proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara
dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik
menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer
elektron antara dua atom yang berpartisipasi.
Ikatan
kimia adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis. Ia merupakan
seorang Profesor Fisika dan Kimia dari Amerika Serikat. Dari penemuan tersebut, Lewis mengungkapkan teori
ikatan kimia disimpulkan bahwa ikatan kimia adalah sebuah gaya yang mengikat
dua atom atau lebih dalam pembentukan senyawa kimia. Tujuannya adalah agar atom
tetap terikat dalam senyawa baru yang telah diproduksi dan juga untuk
kestabilan unsur.
Kata kunci: Ikatan kimia, transfer elektron, atom, ikatan
ion, ikatan kovalen
Pendahuluan
Ikatan ion adalah ikatan
yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif
dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif
dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan
disebut senyawa ion. Salah satu contoh yang sering kita jumpai sehari-hari
adalah garam dapur. Nah, garam dapur
itu rumus kimianya adalah NaCl (Natrium klorida). Dalam NaCl padat terdapat
ikatan antara ion Na+ dan ion Cl- dengan gaya elektrostatik, sehingga
disebut ikatan ion.
Pada ikatan
ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Oleh
karena berpindahnya elektron, maka atom yang mendapatkan elektron menjadi
bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan
positif. Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif
atau dikenal dengan istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron,
maka atom tersebut menjadi ion positif atau kation. Karena adanya
perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif), maka ion positif dan
negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian inilah yang
merupakan dasar dari ikatan ionik.
Rumusan masalah
A.
Apa yang dimaksud dengan ikatan ion dan
ikatan kovalen
B.
Jelaskan bagaimana pembentukan ikatan ion
dan perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen
C.
Bagaimana cara untuk menentukan tingkat kepolaran
suatu senyawa
Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian ikatan ion
B. Untuk mengetahui dan memahami proses pembentukan ikatan ion dan perbedaan ikatan ion dan kovalen
C.
Untuk mengetahui tingkat kepolaran suatu
senyawa
A.
Pengertian
ikatan ion dan kovalen
·
Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yang
dibentuk oleh pergerakan elektron untuk menghasilkan ion positif dan ion
negatif dengan konfigurasi elektron yang sama dengan gas mulia. Ion positif dan
ion negatif disatukan oleh gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan ini
kemudian disebut dengan senyawa ion.
Garam
dapur adalah salah satu contoh yang sering kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari. Nah, rumus kimia garam dapur adalah NaCl (natrium klorida). Dalam
NaCl padat, ada ikatan antara ion Na+ dan Cl karena gaya elektrostatik, oleh
karena itu dinamakan ikatan ion. Dalam ikatan ion ini, elektron ditransfer
dari satu atom ke atom lainnya. Dengan mentransfer elektron, atom yang
mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif dan atom yang kehilangan
elektron menjadi bermuatan positif. Ketika sebuah atom mendapatkan elektron,
itu menjadi anion.
· Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang memiliki karakteristik berupa pasangan elektron
yang saling terbagi (pemakaian bersama elektron) di antara atom-atom yang
berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara
atom-atom ketika mempergunakan bersama elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.
Ikatan
kovalen dibagi menjadi dua, yaitu ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen
nonpolar. Ikatan kovalen polar terjadi jika salah satu atom yang berikatan
mempunyai elektronegativitas yang
jauh lebih besar daripada yang lain. Ikatan kovalen nonpolar terjadi jika kedua
atom berikatan mempunyai afinitas
elektron yang sama.
B. Pembentukan ikatan ion dan perbedaan
ikatan ion dan ikatan
· Proses pembentukan ikatan ion
unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron, supaya stabil. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Natrium (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yg mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium. Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl-). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl- sehingga membentuk ikatan ionik.
· Perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen
- Ikatan ion dapat terjadi karena perpindahan elektron dari
kation ke anion sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama
pasangan elektron dari atom yang sama-sama kurang elektron.
-
Ikatan ion terjadi pada atom logam dengan non logam sementara ikatan kovalen
terjadi antar atom non logam.
-
Ikatan ion memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan
dengan ikatan kovalen.
-
Ikatan ion dapat menghantarkan listrik dalam bentuk lelehan maupun larutan
sedangkan ikatan kovalen hanya larutan saja.
C. Menentukan tingkat kepolaran suatu
senyawa
Hal-hal yang dapat digunakan untuk menentukan kepolaran suatu senyawa kovalen adalah:
1. Berdasarkan sifat elektronegativitas atau momen dipol
Semakin besar
harga momen dipol semakin polar senyawa yang bersangkutan atau mendekati ke
sifat ionik. Momen dipol adalah hasil kali muatan dengan jarak antara kedua
muatan tersebut. Setiap atom pada senyawa kovalen diatomik yang terbentuk dari
atom-atom yang berbeda mempunyai daya tarik terhadap elektron yaitu tidak sama sehingga
kedudukan pasangan elektron akan bergeser ke arah atom yang lebih
elektronegatif. Sedangkan senyawa/molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari
atom yang sama merupakan molekul nonpolar.
2. Kesimetrisan dari bentuk molekul
Jika struktur molekul tersebut simetris maka momen dipol
yang terjadi saling mentiadakan dan akan bersifat non-polar. Tetapi jika bentuk
molekulnya dirubah menjadi asimetri maka diperoleh molekul yang bersifat polar.
Contoh soal
1. Jelaskan terjadinya ikatan ion dan tuliskanlah ikatan ion yang
terjadi pada Mg (Z = 12) dan F (Z = 9)
Jawaban:
Mg = 2, 8, 2 (melepas 2e)
F = 2, 7 (menangkap 1e)
Mg → Mg²ᐩ + 2e⁻
F + e⁻ → F⁻
Mg²ᐩ + F⁻ → MgF₂
2.
Bagaimanakah
unsur-unsur berikut mencapai kestabilan?
- 19K
- 12Mg
- 8O
- 17Cl
Jawaban:
- 19K = memperoleh kestabilan dengan cara melepaskan
1 elektron
- 12Mg = memperoleh kestabilan dengan cara melepaskan
2 elektron
- 8O = memperoleh kestabilan dengan cara mengikat 2
elektron
- 17Cl = memperoleh kestabilan dengan cara mengikat 1
elektron
Kesimpulan
Jadi ikatan ionik adalah ion ion yang membentuk menjadi senyawa yang berikatan dengan proses terjadinya serah dan terima elektron misalnya Natrium (Na) dan Klorin (Cl). Sedangkan ikatan ion adalah senyawa yang memiliki muatan negatif dan muatan positif.
Daftar
Pustaka
Ikatan dan struktur molekul, N.M., Surdia, 1993
Ikatan kimia: teori domain elektron, Hiskia Achmad dan
Lubna Baradja, 2014
Effendy.
2017. Molekul, Struktur, dan Sifat-Sifatnya. Malang: Indonesian Academic Publishing.
http://coretansowel.blogspot.com/2013/02/ikatan-kimia.html
http://apajaboleh2aja.blogspot.com/2012/03/makalah-tentang-bentuk-bentuk-molekul.html
keren artikelnya
BalasHapusArtikelnya bagus penyampaian jelas
BalasHapus