.

Rabu, 14 Desember 2022

Green Technology

 Oleh : Muh Syahril Awaluddin (X23-Syahril)


Abstrak

    Teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan semakin serius dikembangkan oleh negara-negara di dunia saat ini, menjadikan suatu tantangan yang terus diteliti oleh para pakar untuk dapat mendukung kemajuan teknologi ini. Salah satunya adalah teknologi komposit dengan material serat alam (Natural Fiber). Tuntutan teknologi ini disesuaikan juga dengan keadaan alam yang mendukung untuk pemanfaatannya secara langsung.

Kata kunci: teknologi hijau, ramah lingkungan, kimia, energi terbarukan

Abstract

     Green technology or environmentally friendly technology is increasingly being seriously developed by countries in the world today, making it a challenge that experts continue to research to be able to support the progress of this technology.  One of them is composite technology with natural fiber material (Natural Fiber).  The demands of this technology are also adapted to the natural conditions that support its direct use.

 Keywords: green technology, environmentally friendly, chemistry, renewable energy

pendahuluan

    Langkah – langkah untuk memajukan dan mengembangkan peradaban manusia, terus menerus dilakukan hingga kini. Pembangunan ini meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari pengembangan teknologi, ekonomi, hingga taraf hidup manusia. Pengembangan dunia sekarang ini, berfokus pada keberlanjutan dari sebuah program dalam menjaga lingkungan. Dari segala bidang yang ada baik kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, semuanya berorientasi pada keberlanjutan dan pelestarian lingkungan hidup. Green technology merupakan suatu konsep pengembangan teknologi, dimulai dari teori-teori perancangan atau pengembangan suatu sistem operasi, sistem aplikasi dan teknologi yang berbasis ramah lingkungan dan hemat energi. Kegiatannyai meliputi berbagai bidang yang terkait dengan pengembangan suatu teknologi seperti perancangan dan pengembangan perangkati keras (hardware), perangkat lunak (software), perangkat sumber daya manusia (brainware) dan juga termasuk daur ulangnya (Yahfizham, 2017). Sekarang ini, sosialisasi, kampanye-kampanye dan program-program mengenai penerapan teknologi hijau (green technology) yang ramah lingkungan di Indonesia melalui berbagai macam media dan keterlibatan Pemerintah dari berbagai Kementerian seperti Lingkungan Hidup, Komunikasi dan Informatika, dan dunia usaha serta industri sudah sangat jarang terdengar. Untuk itu, sebagai mahasiswa yang memiliki peran sebagai agent of change, kita tidak harus terus bersemangat dan kontinyu untuk mengingatkan kembali betapa sangat pentingnya kajian terhadap teknologi hijau yang ramah lingkungan. 
Sebagai mahasiswa harusnya kita bisa kembali membuat isu yang memberikan langkah tepat terkait dengan konsep green technology sehingga kelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan yang diharapkan dapat terwujud.

Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan Teknologi Hijau?
  2. Apa saja yang menjadi prinsip Teknologi Hijau?
  3. Bagaimana ruang lingkup teknologi hijau

Tujuan

Agar Mahasiswa mengetahui seputar Green Technology, karena Green Technology ini sangat penting untuk keberlangsungan lingkungan negara.

Pembahasan

A. Pengertian Teknologi Hijau

Teknologi ramah lingkungan (sustainable technology/green technology) merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkunganTeknologi tersebut bertujuan untuk memberi kemudahan dan pemenuhan kebutuhan manusia.
Teknologi hijau ialah salah satu bentuk teknologi ramah lingkungan. Menurut Sani (2017), teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang diciptakan  untuk  membuat lebih mudah  kehidupan  manusia  namun  tidak  menyebabkan kerusakan atau memberikan imbas negatif pada lingkungan di sekelilingnya. Menurut Nefilinda (2014), teknologi hijau yang merupakan teknologi ramah lingkungan memiliki beberapa karakteristik atau ciri antara lain : berkesinambungan (sustainable), menggunakan sumber alam yang terbarui (renewable), menciptakan produk yang bermanfaat kembali (re-used), menghemat produk limbah dan materi pencemar, memakai proses terdaur ulang (recycle), inovatif tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, menciptakan acara dan produk yang ber-faedah bagi lingkungan atau mampu melindungi bumi.


B. Prinsip Teknologi Hijau

Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi hijau, yaitu:
  • Refine, yang berarti menggunakan bahan ramah lingkungan dan melalui proses yang lebih aman dari teknologi sebelumnya.
  • Reduce, artinya mengurangi jumlah limbah dengan mengoptimalkan penggunaan bahan.
  • Reuse, artinya menggunakan kembali bahan-bahan yang sudah tak terpakai atau sudah berupa limbah dan diproses dengan cara yang berbeda.
  • Recycle, yaitu menggunakan kembali bahan atau limbah dan diproses dengan cara yang sama.
  • Recovery, yang berarti pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk diproses demi keperluan lain.
  • Retrieve energy, yaitu penghematan energi dalam suatu proses produksi.


C. Ruang Lingkup Teknologi Hijau

1. Energi hijau, masalah yang paling mendesak untuk teknologi hljau adalah energi, termasuk pengembangan bahan bakar alternatif, serta dikembangkannya cara baru untuk menghasilkan energi, termasuk efisiensi energi. Pemenuhan kebutuhan energi di Planet Bumi ini masih sangat tergantung pada bahan bakar fosil, pada tahun 2010 masih mencapai 67,6 persen: hyidropower 16,1 persen, nuklir 13 persen, dan kontribusi energi terbarukan (di luar hydropower) hanya 3,3 persen (MC. 2013).

 

2. Bangunan hijau (green building), dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan atau bangunan berkelanjutan, ada keterkaitan yang erat dengan arsitektur hujau, konstruksi hijau, desain berkelanjutan dan bangunan alami. Bangunan merupakan tempat di mana manusia menjalankan sebagian aktivitas kehidupannya, melindunginya dari kondisi iklim yang kurang bersahabat, sekaligus mempengaruhi kondisi kesehatan penghuninya. Dengan demkian bangunan pun harus bersahabat dengan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan, berdiri selaras dengan ekosistem sekitar, sehingga muncul konsep dan bidang bangunan hijau.

 

3.Kimia hijau (Green chemistry), dalam proses penemuan, desain dan aplikasi proses dan produk kimia semaksimal mungkin menghilangkan penggunaan bahan berbahaya beracun beserta turunannya. Pembahasan lebih lanjut lihat bab sebelumnya.

 

4. Nanoteknologi hijau (Green nanotechnology), merupakan manipulasi bahan pada skala nanometer. Banyak ilmuwan yang mempercayai bahwa melalui penguasaan nanotekno|ogi, pada masa yang akan datang banyak hal yang dapat diproduksi. Dalam hal ini Nanoteknologi hijau merupakan penerapan prinsip kimia hijau dan teknik hijau (Green engineering) untuk beragam bidang. Menurut Nano (2016), nanoteknologi dan nanosains merupakan studi dan penerapan hal-hal yang sangat kecil di berbagai bidang ilmu seperti kimia, biologi, fisika, ilmu material dan rekayasa. Dijelaskan, bahwa ide nanoteknologi dan nanosains muncul pada tahun 1959, ketika fisikawan Richard Feyman pada pertemuan Asosiasi Fisika Amerika Serikat di lnstitut Teknologi California (Caltech) memberikan ceramah berjudul "There's Plenty of Room at the Bottom”. Penemuan alat scanning tunneling microscope (STM) dan atomic force microscope (AFM), menandai era kebangkitan nanoteknologi.


Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, bahwasannya  pengertian dari teknologi industri adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa deoan tanpa merubah lingkungan dan sumber daya alam.


Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia. 2021. Teknologi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana.

Adesta, E.Y.T., Agusman, D., & icenna, (1 ) iyakonoj sh i keisho. Prosiding

SENIATI, 4(1), 1–9. Retrieved from

http://ejournal.itn.ac.id/index.php/seniati/article/view/1514

Ginting, N. T. (2008). Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Melalui Penerapan

Teknologi Hijau. Jurnal Permukiman, 3(2), 129–136.

https://doi.org/10.31815/JURNALKIM.V3I2.201


k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.