.

Sabtu, 13 November 2021

PENERAPAN KONSEP KIMIA HIJAU

 Oleh : Winda Setyo Rini (@T14-Winda) 

Gambar 1 : mind map kimia hijau 

Abstrak

Kimia hijau merupakan suatu konsep yang menggiatkan rancangan proses dan produk yang bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan penggunaan maupun pembentukan zat kimia beracun dan berbahaya. Seiring dengan dengan perkembangan zaman, semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempegaruhi kehidupan sehari-hari manusia, tak terkecuali  dalam dunia industri. Pada umumnya industri-industri yang dilakukan manusia masih banyak menghasilkan limbah yang dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu, muncul konsep kimia hijau sebagai solusi yang dapat diterapkan untuk meminimalisasi limbah industri atau kerusakan lingkungan. Dengan menerapkan kimia hijau sangat memberikan banyak manfaat dalam kehidupan, terutama bagi lingkungan.

Kata Kunci : kimia hijau, industri, penerapan, manfaat

Abstract

Green chemistry is a concept that promotes the design of processes and products that can reduce or even eliminate the use or formation of hazardous and hazardous chemicals. Along with the times, the development of science and technology that affects the daily life of humans, is not expected in the industrial world. In general, industries that are carried out by humans still produce a lot of waste that can damage the environment. Therefore, the concept of green chemistry emerged as a solution that can be applied to minimize industrial waste or environmental damage. By applying green chemistry there are many benefits in life, especially for the environment.

Keywords : green chemistry, industry, application, benefits

Pendahuluan

Menurut Fajaroh (2018), seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat beserta segala dampak negatifnya bagi lingkungan (Environmental Disasters), yang antara lain dipicu oleh tragedi-tragedi lingkungan hidup seperti tragedi Love Canal (1978), Bhopal (1984), Chernobyl (1986), lahir dan berkembang kebutuhan dan kesadaran akan perlunya proses dan teknologi yang lebih ramah lingkungan.

Menurut Manahan (2006), kimia telah disalah gunakan dalam banyak hal, seperti pelepasan polutan dan zat beracun dan produksi bahan nonbiodegradable, yang mengakibatkan kerusakan pada lingkungan dan makhluk hidup, termasuk manusia. Sekarang jelas bahwa ilmu kimia harus dijauhkan dari penekanan pada eksploitasi sumber daya yang terbatas dan produksi produk dalam jumlah yang semakin banyak yang pada akhirnya berakhir sebagai limbah dan menuju aplikasi kimia dengan cara yang memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak sistem pendukung bumi di mana semua makhluk hidup bergantung. Untungnya, praktik ilmu kimia dan industri terus bergerak ke arah ramah lingkungan dan keberlanjutan sumber daya. Praktik kimia dengan cara yang memaksimalkan manfaatnya sambil menghilangkan atau setidaknya sangat mengurangi dampak buruknya telah dikenal sebagai kimia hijau.

Kimia hijau akan sangat memberikan pengaruh yang baik terhadap lingkungan apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia industri. Dengan pekembangan teknologi yang semakin canggih seiring dengan perkembangan zaman tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak muncul suatu temuan yang menggunakan prinsip kimia hijau. 

Rumusan Masalah

  1. Apa itu kimia hijau ?
  2. Bagaimana penerapan konsep kimia hijau ?
  3. Apa manfaat dari penerapan konsep kimia hijau ?

Tujuan

  1. Untuk mengetahui kimia hijau.
  2. Untuk mengetahui penerapan kimia hijau.
  3. Untuk mengetahui manfaat dari penerapan konsep kimia hijau.

Pembahasan

Menurut Ulfah (2013), Green Chemistry adalah penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya dalam desain, pembuatan dan aplikasi dari produk kimia. Aspek Green Chemistry adalah meminimalisasi zat berbahaya, penggunaan katalis reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi atom, penggunaan pelarut yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Green Chemistry bertujuan mengembangkan proses kimia dan produk kimia yang ramah lingkungan dan sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dalam proses pelaksanaannya tetap berupaya menjaga kelestarian bahan baku atau sumber daya alam, suatu pembangunan yang tidak menguras habis Sumber Daya Alam sehingga pembangunan berkelanjutan mengandung pengertian menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Salah satu contoh dari pembangunan berkelanjutan adalah pertanian berwawasan lingkungan. Pertanian organik, pengelolaan hama terpadu, dan manajemen gulma merupakan unsur-unsur pertanian berwawasan lingkungan yang dapat menunjang pembangunan berkelanjutan.

Pelaksanaan penerapan konsep Green Chemistry dapat melalui beberapa tahap berikut ini, yaitu: pertama, menanamkan kepekaan masyarakat terhadap masalah lingkungan dan pencemaran yang diakibatkan oleh zat kimia beracun dan berbahaya, dan yang kedua, mengenalkan secara lebih luas kepada masyarakat mengenai 12 prinsip Green Chemistry.

Menanamkan kepekaan masyarakat terhadap masalah lingkungan dan pencemaran yang diakibatkan oleh zat kimia beracun dan berbahaya dirasa menjadi hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan dalam kehidupan kita yang sangat berkaitan dengan zat-zat kimia aktivitas industri ataupun aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh manusia pasti menghasilkan hasil sampingan yang disebut limbah, baik berupa limbah industri ataupun limbah rumah tangga. Apabila limbah-limbah tersebut langsung dibuang begitu saja tanpa diolah, maka limbah yang mengandung zat kimia tersebut, terlebih yang mengandung zat kimia berbahaya dapat mencemari lingkungan. Menurut Sidjabat (2008), dari konsep kimia hijau berupa teknologi bersih (Clean Technology) bahwa untuk meminimilisasi limbah dari suatu proses kimia maka perlu pertimbangan aspek hal berikut:

  • Faktor Lingkungan , Faktor E (Environmental Factor) yaitu berupa memperhatikan jumlah limbah yang dihasilkan per kilogram produk dalam berbagai segmen industri kimia terhadap lingkungan.
  • Utilisasi Atom merupakan suatu kunci untuk meminimalisasi limbah berdasarkan selektifitas yaitu suatu ukuran tentang bagaimana efisiensinya suatu sintetis (reaksi) dilakukan.
  • Peran Katalisis (Proses Katalitik) yaitu memiliki peran selain mempercepat reaksi juga dapat mengarahkan reaksi ke produk yang diinginkan dengan selektifitas tinggi.

Selain itu, mengenalkan secara lebih luas kepada masyarakat mengenai 12 prinsip Green Chemistry juga termasuk hal yang penting, agar masyarakat, terutama mahasiswa dan pelaku aktivitas industri lainnya dapat benar-benar memahami konsep dari kimia hijau. Menurut Hidayat (2021), bahwa 12 prinsip kimia hijau yaitu :

Gambar 2 : prinsip kimia hijau 
Sumber : https://assets-a1.kompasiana.com/items/album/2019/11/17/prinsip-green-chemistry-sumber-anastas-dan-warner-1998-5dd13f1c097f3650d0616583.png

  1. Pencegahan Limbah
  2. Memaksimalkan ekonomi atom
  3. Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya
  4. Perancangan bahan dan produk kimia yang aman
  5. Mengurangi tahapan reaksi atau derivative
  6. Penggunaan bahan baku terbarukan
  7. Pelarut dan senyawa pembantu yang ramah lingkungan
  8. Perancangan untuk efisiensi energi.
  9. Katalis
  10. Rancangan untuk degradasi (peruraian)
  11. Analisis seketika (real time) untuk pencegahan polusi
  12. Miminimalisir potensi kecelakaan

Menurut Anwar (2015), Aplikasi penerapan ke-12 prinsip kimia hijau ini masih belum sepenuhnya dilakukan para kimiawan khususnya yang bergerak pada bidang sintesis dalam hal desain reaksi dan metode yang digunakan untuk mencegah seminimal mungkin terjadinya pencemaran lingkungan. Meskipun belum sepenuhnya diterapkan, namun sudah ada beberapa inovasi yang dikembangkan dengan memperhatikan konsep kimia hijau.

Menurut Damayanni (2020), beberapa contoh aplikasi kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi pencemaran lingkungan, yaitu : menggunakan sedotan reusable, eco bag atau totebag, alat makan dari kayu, dan botol alumunium. Sedangkan, menurut Hidayat (2021), terdapat berbagai inovasi yang berhasil meraih penghargaan dalam industri, antara lain: LanzaTeCh. Inc, berhasil meraih penghargaan tahun 2015 untuk katagori Greener Synthetic Pathways, berhasil memproduksi bahan bakar dan bahan kimia dari pemanfaatan gas buang, LanzaTech mengembangkan metode untuk memanfaatkan aliran gas dengan berbagai komposisi CO dan H2 untuk menghasilkan bahan bakar seperti etanol dan bahan kimia seperti 2,3-butanadiol, SOLTEX yang merupakan perusahaan yang memproduksi minyak dan pelumas sintetik dari Texas berhasil meraih penghargaan tahun 2015 untuk katagori Greener Reaction Conditions, berhasil mengembandkan proses reaksi kimia baru yang menghilangkan penggunaan air dan mengurangi bahan kimia berbahaya dalam produksi aditif untuk pelumas dan bensin, dan lain sebagainya.

Dengan menerapkan kimia hijau dalam kegiatan industri ataupun kehidupan sehari-hari akan sangat memberikan dampak yang baik, terutama bagi lingkungan. menurut Mustafa (2016), manfaat kimia hijau adalah mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis karena biaya produksi dan regulasi yang lebih rendah, efisien dalam penggunaan energi, pengurangan limbah produksi, pengurangan kecelakaan, produk yang lebih aman, tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat, perlindungan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, dan mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk yang dihasilkan.

Kesimpulan

Green Chemistry atau kimia hijau adalah penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya dalam desain, pembuatan dan aplikasi dari produk kimia. Green Chemistry memiliki tujuan untuk mengembangkan proses kimia dan produk kimia yang ramah lingkungan dan sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Dalam penerapan konsep Green Chemistry dapat dilakukan beberapa tahap berikut ini, yaitu : menanamkan kepekaan masyarakat terhadap masalah lingkungan dan pencemaran yang diakibatkan oleh zat kimia beracun dan berbahaya, serta, mengenalkan secara lebih luas kepada masyarakat mengenai 12 prinsip Green Chemistry. Dengan menerapkan Green Chemistry atau kimia hijau dalam kegiatan industri ataupun kehidupan sehari-hari akan sangat memberikan dampak yang baik, terutama bagi lingkungan.

Daftar Pustaka

Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau / Green Chemistry. Yogyakarta : Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam – LIPI. Dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343 (diakses pada 13 November 2021).

Damayanni, Alfina. 2020. Aplikasi Kimia Hijau di Kehidupan Sehari-hari. Bogor : IPB. Dalam Surya Pratama Channel https://youtu.be/WwG2bdKRQS0 (diakses pada 13 November 2021).

Fajaroh, Fauziatul. 2008. Sintesis Nanopartikel dengan Prinsip Kimia Hijau. Malang : Universitas Negeri Malang. Dalam http://kimia.fmipa.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/Hal-24-32-FAUZIATUL.pdf (diakses pada 13 Nvember 2021).

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana.

Manahan, Stanley E. 2006. Green Chemistry And The Ten Commandments Of Sustainability. International Standard Book 2nd edition. ChemChar Research, Inc Publishers Columbia, Missouri U.S.A. Dalam https://www.asdlib.org/onlineArticles/ecourseware/Manahan/GreenChem-2.pdf (diakses pada 13 November 2021). 

Mustafa, Dina. 2016. Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Jakarta : Universitas Terbuka. Dalam http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf (diakses pada 13 November 2021)

Sidjabat, Oberlin. 2008.  Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia  Hijau dalam Meminimalisasi Limbah Industri. Lembaran Publikasi Lemigas Vol. 42. No. 1 (April 2008) : 45 – 50. Dalam http://journal.lemigas.esdm.go.id/index.php/LPMGB/article/download/201/92 (diakses pada 13 November 2021).

Ulfah, Maria., dkk. 2013. Konsep Pengetahuan Lingkungan Green Chemistry Pada Program Studi Pendidikan Biologi. Semarang :  FPMIPA IKIP PGRI. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/175568-ID-konsep-pengetahuan-lingkungan-green-chem.pdf (diakses pada 13 November 2021). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.