Oleh : Adilah Nur Imani (@T31-Adilah)
1. Abstrak
Kegiatan
manusia secara langsung atau tidak langsung maupun akibat proses alam
menyebabkan kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu sehingga
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya. Semakin meningkatnya pertumbuhan suatu kota beriringan dengan
meningkatnya kegiatan manusia dan bertambahnya jumlah kendaraan di perkotaan
maka mengakibatkan komposisi udara ambien mengalami perubahan kualitas.
Terjadinya penurunan kualitas udara
juga
diakibatkan kendaraan bermotor di jalan yang padat. Akibat penurunan kualitas
tersebut dapat mengganggu dan membahayakan lingkungan sekitar terutama manusia,
hewan serta tumbuhan.
Kata kunci : pencemaran,
udara, manusia, dampak, lingkungan.
2. Abstract
Human activities directly or indirectly or as a result of natural processes
cause air quality to drop to a certain level, causing the environment to become
less or unable to work according to its designation. The increasing number of
cities along with human activities and the increasing number of vehicles that
occur will result in the composition of the environmental air experiencing
changes in quality. The decrease in air quality is also due to motorized
vehicles on congested roads. As a result of the decrease in quality, it can
disturb and endanger the surrounding environment, especially humans, animals
and plants.
Keywords: pollution, air, human, impact, environment.
3. Pendahuluan
Menurut Rosyidah Msy (2016), bahwa polusi
udara merupakan hasil dari proses buangan yang dihasilkan dari aktivitas
manusia dalam memenuhi kebutuhannya, dari sektor produksi maupun sektor transportasi.
Dengan bertambahnya jumlah manusia menyebabkan terjadinya pertambahan buangan
yang mencemari udara, sehingga akan meningkatkan zat pencemar dan akan
berkorelasi dengan meningkatnya jumlah orang yang mengalami gangguan dan
penyakit akibat polusi udara. Masuk dan kontak dengan polutan udara pada
manusia terutama melalui inhalasi dan menelan, sementara kontak kulit merupakan
rute minor paparan.
Polusi
udara memberikan kontribusi, untuk sebagian besar kontaminasi pada makanan dan
air, yang dikonsumsi dalam beberapa kasus rute utama asupan polutan. Melalui
saluran pencernaan dan pernafasan, penyerapan polutan dapat terjadi, sementara
sejumlah zat beracun dapat ditemukan dalam sirkulasi umum dan tersimpan ke
jaringan yang berbeda. Salah satu bentuk penyakit pernafasan akibat polusi
udara adalah Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Penyakit sistem pernafasan
disebabkan terganggunya fungsi fisiologis paru dalam menyerap oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida hasil metoabolisme tubuh. Tulisan ini memberikan ulasan
tentang dampak polusi udara pada kesehatan pernafasan dan dampaknya pada
kemampuan kerja seseorang.
4.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Apa saja zat-zat polutan yang menyebabkan udara tercemar?
3. Bagaimana dampak pencemaran udara?
4. Bagaimana kesadaran masyarakat akan pencemaran udara?
5.
Tujuan
1. Memahami arti pencemaran udara.
2. Mengetahui zat-zat polutan yang menyebabkan udara tercemar.
3. Memahami dari dampak pencemaran udara.
4. Memahami kesadaran masyarakat akan pencemaran udara.
6.
Pembahasan
A. Pengertian Pencemaran Udara
Menurut Abidin Jainal, dkk. (2019), bahwa pencemaran
udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi atau komponen lain ke
dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang
telah ditetapkan. Sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi 3
yaitu :
(1) sumber perkotaan
dan industri;
(2) sumber
pedesaan/pertanian;
(3) sumber alami.
Sumber
perkotaan dan industri ini berasal dari kemajuan teknologi yang mengakibatkan
banyaknya pabrik-pabrik industri, pembangkit listrik dan kendaraan
bermotor.Sumber pencemaran udara untuk wilayah pedesaan/pertanian yaitu dengan
penggunaan pestisida sebagai zat senyawa kimia (zat pengatur tumbuh dan
perangsang tumbuh), virus dan zat lain-lain yang digunakan untuk melakukan
perlindungan tanaman atau bagian tanaman. Sedangkan sumber alami berasal dari
alam seperti abu yang dikeluarkan akibat gunung
berapi, gas-gas vulkanik, debu yang bertiupan akibat tiupan angin, bau yang
tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik dan lainnya.
B. Zat-zat polutan yang
menyebabkan udara tercemar
Pencemaran
udara disebabkan oleh zatzat pencemar udara atau yang biasa disebut dengan
polutan.Setiap polutan memiliki dampak yang berbeda-beda antara jenis satu
dengan jenis yang lainnya. Zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara
diantara: Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Sulfur Dioksida
(SO2),Nitrogen Dioksida (NO2), Hidrokarbon (HC), Chlorouorocarbon (CFC), Timbal
(Pb), dan Partikular (PM10). Zat polutan di udara bebas memiliki beberapa sifat
bentuknya yaitu ada memiliki bau, ada yang tidak memiliki bau, dapat dilihat,
tidak dapat dilihat, dan berwarna atau tak berwarna. (Abidin Jainal, dkk. 2019).
C. Dampak Pencemaran Udara
Ada
banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara diantaranya: mengganggu
kesehatan makhluk hidup, kerusakan lingkungan ekosistem, dan hujan asam.
Kesehatan pada manusia akan terganggu akibat udara yang tercemar yang bisa
mengakibatkan timbulnya penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, paru-paru,
jantung dan juga sebagai pemicu terjadinya kanker yang sangat berbahaya.
Selanjutnya efek yang ditimbulkan pada lingkungan ekosistem adalah kerusakan
dimana lingkungan ekosistem tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup seperti
akibat kebakaran hutan merusak tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sedangkan hujan asam
disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan polutan dalam bahan bakar
fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur
dioksida dan nitrogen dioksida.
Polutan
tersebut berasal dari knalpot mobil dan industri yang menggunakan bahan bakar
minyak dan batubara.Diatmosfir, polutan tersebut membentuk asam sulfat (H2SO4)
dan asam nitrat (HNO3).Akhirnya mereka jatuh ke tanah sebagai hujan asam
[5].Selanjutnya yang terjadi adalah bencana bagi kehidupan makhluk
hidup.Sebagai contoh peristiwa kebakaran yang terjadi di Kalimantan dan
Pekanbaru tentunya mengakibatkan kondisi udara
yang sangat membahayakan kesehatan. Masyarakan akan terjangkit penyakit infeksi
saluran pernapasan (ISPA) akibat menghirup udara yang bercamput asap hasil
kebakaran hutan. (Abidin
Jainal, dkk. 2019).
D. Kesadaran masyarakat akan
pencemaran udara
Menurut Abidin Jainal, dkk. (2019), bahwa kesadaran
adalah sadar akan perilaku atau perbuatan yang dilakukan. Kesadaran tentang
lingkungan hidup mencakup banyak segi, antara lain segi kognitif (pengetahuan
dan ketrampilan), segi afektif (sikap), dan segi perilaku seseorang ketika
terlibat dalam sebuah aksi lingkungan secara perorangan atau kelompok. Melalui
pendidikan formal maupun non formal kesadaran tersebut dapat dicapai
[5].Menjaga lingkungan di sekitar kita merupakan aspek dasar yang harus dimiliki
oleh semua orang.
Banyak
cara sederhana yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga lingkungan
diantara dengan membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan dengan
menanam kembali tumbuhan atau pohon baik disekitar rumah, pinggir jalan maupun
hutan. Dengan adanya penghijauan dapat memberikan udara yang segar dan membantu
mengurangi efek dari pencemaran udara.Tentunya dalam mewujudkan lingkungan yang
bersih perlu adanya kesadaran bagi semua pihak baik itu masyarakat, pemerintah
maupun penghasil limbah polusi udara, agar dapat bersama-sama menjaga dang
mengatasi pencemaran udara.
7.
Kesimpulan
Polusi udara akan menganggu
sistem pernafasan. Kualitas udara yang jelek akan menganggu sistem pernafasan
tubuh dalam menyerap oksigen dan membuang karbondioksida ke luar tubuh karena
masuknya zat lain yang bersifat negatif ikut masuk dalam sistem pernafasan.
Keperluan udara oleh tubuh adalah untuk menarik oksigen yang akan digunakan
dalam proses metabolisme tubuh menghasilkan energi secara sistem aerobik untuk
digunakan dalam bekerja. Oleh karena itu, kualitas fungsi paru dan kualitas
udara menjadi mutlak dalam menjaga kesehatan tubuh. Senam pernafasan dapat
menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas sistem pernafasan dalam menjaga
kinerja karyawan maupun pasien penyakit pernafasan.
Daftar
Pustaka
Abidin Jainal, dkk. 2019. Pengaruh
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Untuk Menambah Pemahaman Masyarakat
Awam Tentang Bahaya dari Polusi Udara. Riau : Universitas Riau. Dalam : file:///C:/Users/Agisna/Documents/MERCU%20BUANA/KIMIA%20DAN%20PENGANTAR%20TEKNIK%20INDUSTRI/referensi/10/18.-OFMI-3002.pdf.
(diunduh pada 5 November 2021).
Indriyani, Asfiati Sri. 2018. Pencemaran
Udara Akibat Kinerja Lalu-Lintas Kendaraan Bermotor di Kota Medan. Jurnal
Permukiman Vol.13 No.1 Mei 2018. Sumatera Utara : Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Dalam : file:///C:/Users/Agisna/Documents/MERCU%20BUANA/KIMIA%20DAN%20PENGANTAR%20TEKNIK%20INDUSTRI/referensi/10/274-880-1-PB.pdf.
(diunduh pada 5 November 2021).
Rosyidah Msy. 2016. Polusi Udara dan
Kesehatan Pernafasan. Jurnal Intergrasi Vol.1 No. 2 Oktober 2016. Palembang
: Universitas Muhammadiyah Palembang. Dalam : file:///C:/Users/Agisna/Documents/MERCU%20BUANA/KIMIA%20DAN%20PENGANTAR%20TEKNIK%20INDUSTRI/referensi/10/988-1860-1-SM.pdf.
(diunduh pada 5 November 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.