.

Minggu, 04 Oktober 2020

 PERAN KIMIA DALAM BAHAN MAKANAN

Oleh: Yulfara Kartini (@R01-Yulfara)

ABSTRAK

Latar belakang pada artikel ini yaitu kurangnya pemahaman orang-orang tentang ilmu kimia. Hal ini menyebabkan sebagian besar orang masih mengganggap bahwa bahan kimia berbahaya seperti untuk pembuatan bom. Artikel ini disusun bertujuan agar orang-orang mengetahui bahwa bahan kimia banyak memberikan manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pada zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap makanan. Penambahan zat kimia pada makanan terbukti dapat memperbaiki rasa dan tekstur, meningkatkan nilai gizi, serta memperpanjang masa simpan. Bahan kimia akan memberikan manfaat jika digunakan dengan takaran yang sesuai dan tidak melebihi ambang batas. Segala sesuatu tidak akan baik jika digunakan secara berlebihan.

 

Keywords: Bahan kimia, Pewarna, Pemanis, Pengawet.

 

PENDAHULUAN

Kimia adalah ilmu yang mempelajari susunan, struktur, sifat, perubahan, serta energi yang menyertai perubahan suatu materi. Kimia merupakan bagian dari segalanya dalam kehidupan kita. Banyak yang menganggap ahli kimia sebagai ilmuan yang mencampur berbagai cairan aneh dalam laboratorium, namun kenyataannya kita semua adalah ahli kimia. Ketika mendengar kata kimia, banyak orang yang mengaitkan hanya dengan hal yang berbahaya seperti bom. Kesalahpahaman ini tentu harus diluruskan. Bahan kimia bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan dimanfaatkan dengan cara yang tepat. Namun, pada kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dipisahkan dari penggunaan bahan kimia.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan banyak yang telah meneliti manfaat dari bahan kimia. Kini banyak ditemukan bahan kimia yang diproses menjadi bahan yang lebih berguna bagi kehidupan manusia. Semua jenis makanan dapat awet dalam waktu tertentu karena adanya zat yang dapat mengawetkan. Ada pula rasa dari makanan yang beraneka ragam karena adanya tambahan perasa yang yang diberikan pada makanan. Karena fungsinya hanya sebagai tambahan, maka pasti dalam kegunaannya ada batas ukuran sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penulis tertarik menyusun tentang manfaat zat kimia sebagai bahan tambahan pembuatan makanan.

PEMBAHASAN

Adanya bahan kimia dalam makanan sudah menjadi hal yang biasa seperti pewarna, pemanis, penyedap serta pengawet. Bahan tambahan makanan ini ada yang berasal dari produk alami seperti pemanis dari gula, pewarna dengan kunyit, penyedap dengan garam. Bahan tambahan makanan juga ada yang terbuat dari zat kimia buatan atau sintetis.

Bahan makanan yang diberi tambahan zat kimia berpotensi menimbulkan bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, apabila dikonsumsi sesuai takaran akan memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Produk-produk makanan yang menggunakan bahan kimia harus melalui pengawasan agar layak untuk dikonsumsi. Bagan organisasi badan pengawas obat dan makanan (BPOM) merupakan badan yang bertugas melakukan pengawasan obat dan makanan yang beredar di Indonesia. Ada beberapa contoh tambahan makanan antara lain:

A.     Zat Pewarna

Zat ini bertujuan untuk memperbaiki atau memberi warna pada makanan agar lebih menarik. Namun pemberian warna dilarang jika dipergunakan untuk menutupi kekurangan, seperti makanan yang basi dan diberi warna kembali. Karena ini dapat membahayakan kesehatan. Zat pewarna dibagi menjadi 2 macam, yaitu zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis.

1.       Zat Pewarna Alami

Dalam kehidupan sehari-hari sudah jarang menggunakan zat pewarna alami, terlebih bagi mereka yang mempunyai usaha makanan dengan skala besar. Karena pigmen yang dihasilkan zat pewarna alami kurang menarik dan penggunaannya yang kurang praktis.

2.       Zat Pewarna Sintetik

Kita banyak menjumpainya dalam makanan instan. Jika dilihat dari segi penampilan warnya yang ditampilkan lebih menarik. Berikut ada beberapa contoh zat pewarna sintetis yang diijinkan oleh PerMenKes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988:

a.   Brilliant Blue, dapat ditemukan pada es krim dan jelly.

b.   Coklat HT, dapat ditemukan pada minuman ringan atau makanan cair.

c.   Eritrosin, dapat ditemukan pada es krim dan udang kalengan.

d.   Hijau FCF, dapat ditemukan pada buah pear kalengan.

e.   Indigotin, dapat ditemukan pada es krim dan yogurt beraroma.

 

B.      Zat Pemanis

Zat ini merupakan bahan yang digunakan agar makanan mempunyai rasa manis. Gula bukan merupakan zat adiktif pemanis, karena gula merupakan sumber energi atau kalori bagi tubuh. Berbeda halnya dengan zat pemanis sintetis, seperti sakarin, siklamat dan sorbitol. Sakarin dan siklamat biasa ditemukan untuk permen, es krim, makanan ringan, minuman, buah kalengan, sirup. Sorbitol ditemukan pada kismis dan jelly.

 

C.     Zat Pengawet

Zat ini merupakan bahan kimia yang dapat mempertahankan makanan dari segala kerusakan akibat proses fermentasi, jamur, dan penguraian lainnya. Bahan pengawet yang terkenal adalah asam benzoat, namun karena kelarutannya kecil maka dibuat dalam bentuk natrium benzoat.

 

D.     Zat Penyedap

Penyedap rasa adalah bahan yang dapat memberikan, menambah, atau memperkuat rasa makanan. Bahan penyedap rasa yang sering kita gunakan adalah MSG (mono sodium glutamate). Sebenarnya untuk membuat makanan menjadi sedap tidak harus selalu menggunakan MSG, dapat pula menggunakan bahan alami yang dapat memberikan rasa dan aroma sedap, seperti daun salam, daun pandan dan daun jeruk.

 

HASIL


Kebanyakan bahan kimia dalam makanan seperti pada makanan kemasan yang menggunakan nama ilmiah yang belum dimengerti oleh sebagian masyarakat, apakah bahan kimia itu berbahaya atau tidak berbahaya. Penggunaan bahan kimia secara wajar dan tepat, dalam makanan sangat bermanfaat. Selain itu, bahan kimia juga dapat memperbaiki rasa, tekstur, memperpanjang masa simpan, serta meningkatkan nilai gizi. Penggunaaan bahan kimia pada makanan sudah tidak asing lagi, ini dapat dilihat dari sisi produsen makanan. Penggunaan bahan kimia sintetis masih diperbolehkan dengan ketentuan tidak melebihi ambang batas kewajaran. Oleh sebab itu, akan lebih menguntungkan dengan menggunakan bahan kimia sintetis daripada bahan kimia alami.


 

KESIMPULAN

Bahan kimia dapat berguna bagi kehidupan manusia jika digunakan sesuai dengan fungsinya. Tentunya masyarakat perlu mengetahui sifat serta penggunaan bahan-bahan kimia agar dapat menggunakannya dengan peruntukannya dan dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari seperti zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap.


DAFTAR PUSTAKA

Budiasih, Kun Sri. 2015. Bahan Kimia dalam Rumah Tangga. Yogyakarta: UNY.

Saati, Elfi Anis, dkk. 2019. Pigmen Sebagai Zat Pewarna dan Antioksidan Alami. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar I. Bandung: Yrama Widya.

Tim MGMP Pati. 2015. Undang-Undang Kesehatan Jilid 1. Yoogyakarta: Deepublish.


2 komentar:

  1. kritik: menurut saya artikel ini sudah sangat bagus namun pada abstrak tidak dijelaskan metode apa yang digunakan
    saran: diperbaiki lagi
    komentar: artikel ini sangat bagus

    BalasHapus
  2. artikel ini sudah sangat bagus dan dari segi bacaan juga mudah untuk dipahami jadi semnagat teruss

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.