.

Kamis, 08 Oktober 2020

PEMBUATAN CUKA

Oleh : Oliver Gideon Parsaoran (@S10-Oliver)

 

A. ABSTRAK

Fermentasi merupakan proses mikrobiologi yang dikendalikan oleh manusia untuk memperoleh produk yang berguna, dimana terjadi pemecahan karbohidrat dan asam amino secara anaerob. Peruraian dari kompleks menjadi sederhana dengan bantuan mikroorganisme sehingga menghasilkan energi. Mikroba yang umum digunakan dalam industri fermentasi termasuk dalam bakteri dan fungi tingkat rendah yaitu kapang dan khamir.

Kata Kunci : Fermentasi, asam asetat, cuka.

 

B. PENDAHULUAN


Fermentasi asam cuka merupakan satu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini biasa dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter) dengan substrat etanol. Jika diberikan oksigen yang cukup, bakteri-bakteri ini dapat memproduksi cuka dari bermacam - macam bahan makanan yang beralkohol. Bahan makanan yang biasa digunakan yaitu sari buah apel, anggur, biji-bijian fermentasi, malt, air kelapa, beras, atau bubur kentang. Dari proses fermentasi asam cuka, energi yang dihasilkan lima kali lebih besar daripada energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol. Secara umum reaksi kimia yang terfasilitasi oleh bakteri ini adalah:
C2H5OH + O2          CH3COOH + H2O

Asam asetat memiliki sifat antara lain:

·        Berat molekul (60,05)

·        mempunyai titik didih (118,1°C)

·        mempunyai titik beku (16,7°C)

·        berupa cairan jernih (tidak berwarna)

·        berbau khas

·        mudah larut dalam air, alkohol, dan eter

·        larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah(korosif)

·        asam asetat bebas-air membentuk kristal mirip es pada 16,7°C,sedikit di bawah suhu ruang

 

C. METODE/PERMASALAHAN

Proses pembuatan cuka (asam asetat) dilakukan melalui proses asetifikasi dari alkohol menjadi asam asetat. Untuk memproduksi secara tradisional yang biasa dilakukan di Indonesia yaitu dengan menggunakan metode lambat. Pada pembuatan vinegar (cuka) dengan cara ini biasanya menggunakan bahan baku air kelapa yang mengalami peragian (fermentasi) secara spontan.

Cara pembuatannya adalah sebagai berikut :

  • Air kelapa dimasukkan ke dalam gentong tanah (guci) yang biasa dipakai dalam pembuatan cuka. (Gentong-gentong tersebut tidak pernah dicuci atau dibersihkan sejak pertama kali digunakan dalam pembuatan cuka. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan sisa biang cuka dari pembuatan asam cuka sebelumnya).
  • Setelah air kelapa dimasukkan dalam gentong lalu wadah tersebut diletakkan di tempat yang memiliki aerasi yang cukup baik selama 1 – 2 bulan. Selama penyimpanan tersebut, senyawa gula yang terdapat di dalam air kelapa mengalami proses fermentasi menjadi alkohol dan berlanjut menjadi asam cuka yang diperjual belikan.

Diagram alir pembuatan Asam Cuka dari air kelapa dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Keterangan :

  • Penyaringan
  • Gentong yang mengandung biang cuka ( Inkubasi selama 1 – 2 bulan)


D. HASIL & PEMBAHASAN

Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini sering kali ditulis dalam bentuk CH3–COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. singkatan resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc di mana Ac berarti gugus asetil, CH3–C(=O)–. Asetat (CH3COO−) disingkat sebagai AcO−. Ac jangan disalahartikan dengan lambang unsur aktinium (Ac).[17] Untuk mendapatkan gambaran struktur yang lebih baik, asam asetat sering kali ditulis sebagai CH3–C(O)OH, CH3–C(=O)OH, CH3COOH, dan CH3CO2H. Dalam konteks reaksi asam-basa, singatan HAc sering digunakan,[18] dengan Ac merupakan singkatan dari asetat. Asetat adalah ion yang dihasilkan dari lepasnya H+ dari asam asetat. Nama asetat dapat pula merujuk pada garam yang mengandung anion ini, atau suatu ester dari asam asetat. Asam asetat pekat (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7°C. Asam asetat adalah komponen utama cuka (3–9%) selain air. Asam asetat berasa asam dan berbau menyengat. Selain diproduksi untuk cuka konsumsi rumah tangga, asam asetat juga diproduksi sebagai prekursor untuk senyawa lain seperti polivinil asetat dan selulosa asetat. Meskipun digolongkan sebagai asam lemah, asam asetat pekat bersifat korosif dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Untuk pembuatan cuka, beberapa negara di benua Amerika dan Eropa menggunakan sari buah dari berbagai jenis buah-buahan sebagai bahan bakunya.Di Jepang,cuka diproduksi dengan menggunakan bahan baku beras yang telah mengalami sakarifikasi. Di Indonesia, air kelapa sering digunakan oleh masyarakat sebagai bahan bakunya untuk membuat asam cuka. Bila sudah menjalani setiap Langkah yang disebutkan di atas tadi, bisa dikonsumsi dengan aman, dan bisa diperjual belikan. Biasanya banyak kita temui dalam hal kuliner, yang salah satunya bakso. Tapi sebenarnya masih banyak manfaat dari asam cuka dalam kehidupan sehari – hari kita, seperti beberapa dari sekian banyak yang akan disebutkan di bawah ini.

1. Menghilangkan pestisida pada sayuran dan buah-buahan

Asam asetat dapat digunakan untuk menghilangkan sisa pestisida pada sayuran dan buah-buahan, selain itu juga menjaga buah-buahan agar tidak mudah ditumbuhi oleh jamur. Hal ini dapat diterapkan dengan mencampurkan 1-2 sendok makan asam asetat kedalam air yang akan digunakan untuk mecuci.

2. Mengontrol kadar gula dalam darah

Sebuah studi kasus mendapatkan hasil bahwa asam asetat dapat digunakan sebagai obat untuk mencegah peningkatan diabetes, hal ini dikarenakan asam asetat dapat memperbaiki fungsi insulin dalam tubuh dan metabolisme karbohidrat.

3. Untuk membersihkan noda pada pakaian

Jika pakaian yang kita kenakan kotor terkena noda, maka dapat kita bersihkan dengan asam asetat. Pakaian yang kotor kita rendam dalam air yang berisi campuran air dan asam asetat.

4. Membunuh gulma

Keasaman dari asam asetat dapat kita manfaatkan untuk membunuh gulma yang tumbuh pada tanah.

5. Membersihkan alat rumah tangga

Jika kalian memiliki alat rumah tangga atau pajangan rumah yang terbuat dari kuningan, stainless steel, dan perak yang terlihat kotor karena debu, maka bersihkan alat rumah tangga dengan kain yang sudah direndam dalam asam asetat.

6. Membersihkan alat-alat elektronik

Asam asetat dapat berperan sebagai disinfektan pada peralatan elektronik. Jika kita ingin membersihkan bakteri atau virus dari barang elektronik seperti laptop, TV, komputer, telepon dan lain-lain. Kita dapat membersihkan alat-alat elektronik dengan kain yang sudah dibasahi dengan campuran air dan asam asetat. Ingat selalu pastikan sudah mencabut sambungan arus listrik pada perangkat elektronik yang akan dibersihkan.

 

E. KESIMPULAN

Cuka adalah larutan yang utamanya mengandung campuran 3 asam asetat (CH3COOH) dan air. Asam asetat ini dihasilkan dari fermentasi etanol oleh bakteri asam asetat.[1] Cuka saat ini sering digunakan sebagai bahan tambahan memasak. Menurut sejarah, cuka adalah golongan asam lemah yang paling mudah didapat. Cuka memiliki ragam penggunaan: industri, kedokteran dan kebutuhan sehari-hari, beberapa di antaranya (misalnya penggunaannya sebagai cairan pembersih rumah tangga ) yang masih sering digunakan hingga saat ini.

 

F. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat

https://hutanhujan.wordpress.com/2011/11/04/pembuatan-asam-cuka/

https://www.dekoruma.com/artikel/84855/manfaat-cuka-untuk-rumah-bersih-dan-badan-sehat

https://www.antvklik.com/rehat/meski-asam-cuka-putih-menyimpan-banyak-manfaat-bagi-kehidupan-sehari-hari

2 komentar:

  1. Artikel yang ditulis sudah cukup baik. Tetapi agar lebih menarik pada bagian abstrak seharusnya adalah merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan bukan hanya pengertian dari fermentasi saja. Alangkah baiknya pada penulisan abstrak perlu adanya pertimbangan lagi agar menjadi kesan pembaca.

    BalasHapus
  2. Artikel ini sudah cukup baik, tetapi pada bagian abstrak penulis hanya menjelaskan pengertian fermentasi saja. Seharusnya pada bagian abstrak di tulis keseluruhan pembahasan artikel yang telah di buat.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.