.

Sabtu, 31 Oktober 2020

Industri Sabun dan Detergen


Industri Sabun dan Detergen

 


Oleh : Rizik Ibnu Thoriq (@S08-Rizik)

ABSTRAK

     Industri sabun memiliki 2 macam industri yaitu industri detergen dan industri sabun. Proses pembuatan sabun dan detergent pada skala industri rumah tangga atau konvensional memang tidak terlalu rumit, namun apabila produksi ini dilakukan pada skala besar atau sekitar beberapa ton perhari tentulah membutuhkan ilmu khusus untuk melakukannya. Hal yang harus dilakukan pada proses pembuatan Sabun dan Detergent adalah persiapan raw material (bahan baku), pengendalian proses, pengendalian alat, dan treatment hasil produksi. Di zaman sekarang ini perkembangan industri sabun sangatlah luas dan bersaing dengan satu sama lain untuk menciptakan produk yang berkualitas, ini dikarenakan canggihnya teknologi. Industri-industri sabun diantaranya ialah PT P&G, PT Unilever, PT KAO Indonesia, PT Megasurya Mas PT Total Chemindo Loka, dan PT Adimulia Sarimas Indonesia.                                                                                    

 Kata kunci :Pengertian, Sejarah, Kegunaan dan manfaat

PENDAHULUAN

     Industri kimia merupakan sebuah industri yang mengembangkan berbagai proses, baik pada sistem dan produk yang dihasilkan agar memiliki mutu yang berkualitas dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat dan juga untuk mengharapkan keuntungan secara finansial. Pada industri kimia sendiri juga menggunakan bahan-bahan kimia yang berguna untuk menunjang dan menjaga kualitas produk industri tersebut.

      Di Indonesia terdapat berbagai macam industri dengan berbagai macam aktivitas perindustriannya. Indonesia bukanlah termasuk negara perindustrian di dunia namun di Indonesia terdapat berbagai macam industri yang bergerak di bidangnya, dimulai dari industri rumahan sampai industri besar. Industri di Indonesia terdapat di berbagai macam daerah dan kota-kota besar. Adapun kota besar yang bergerak di industri sabun seperti kerjasama Indonesia dengan negara lain seperti PT Kao Indonesia, dimana produk yang dihasilkan yaitu sabun dan detergen. Selain itu juga terdapat PT P&G, PT Unilever dan lain-lain yang juga ikut memproduksi sabun di Indonesia.

PERMASALAHAN

      Sejumlah lotion dan sabun yang kita gunakan bisa menyebabkan iritasi. Sebelum memakainya, cobalah membaca bahan yang terkandung di dalamnya. Tidak heran begitu banyak orang yang bermasalah dengan kulitnya. Ini penting untuk diketahui apa yang anda pakai di kulit anda dan gunakan produk-produk alami dengan bahan alami yang benar bermanfaat buat kulit anda.

     Sedangkan deterjen konvensional terbuat dari berbagai macam senyawa kimia seperti builder, Pewangi buatan, dan yang paling berbahaya adalah surfaktan. Surfaktan merupakan senyawa turunan minyak bumi yang berfungsi untuk menurunkan tegangan pada permukaan air atau membuat lebih permukaan menjadi lebih basah sehingga lebih mungkin untuk berinteraksi dengan minyak juga lemak. Kebanyakan deterjen konvensional menggunakan surfaktan yang berupa phosphat, alkyl benzene sulfonate, Diethanolamines , Alkyl phenoxy. Semua senyawa ini merupakan senyawa yang berasal dari sumber daya yang tidak dapat diperbarui (minyak bumi), beracun, dan berbahaya bagi lingkungan.

PEMBAHASAN  




                                                 

A. PENGERTIAN SABUN DAN DETERGEN

     Sabun adalah bahan (substansi) yang digunakan bersama dengan air untuk mencuci dan membersihkan kotoran; sabun terbuat dari bahan alami (minyak/lemak) dan alkali/basa kuat (sodium hidroksida, NaOH atau potasium hidroksida, KOH).

    Sabun cair dan sabun padat (batang) itu berbeda. Untuk membuat sabun padat digunakan alkali berupa sodium hidroksida (NaOH). sedangkan untuk membuat sabun cair digunakan kalium hidroksida (KOH). Namun, seiring perkembangan jaman, sabun mengalami metamorfosis dalam hal warna dan bentuk sediaan. Sabun juga tersedia dalam bentuk serbuk. Masyarakat mengenalnya dengan deterjen. Deterjen terbuat dari bahan yang disebut dengan surfaktan atau surfactant (surface active agent, bahan aktif permukaan). Surfaktan dipandang lebih praktis jika diterapkan dalam aplikasi pembuatan produk pembersih. Dengan demikian, pengertian sabun menjadi berkembang berdasarkan bahan pembuatannya.

     Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

     Bahan utama detergent ialah garam natrium yaitu asam organik yang dinamakan asamsulfonik. Asam sulfonik yang digunakan dalam pembuatan detergent merupakan molekul berantai panjang yang mengandungi 12 hingga 18 atom karbon per molekul. Detergent pertama disintesis pada tahun 1940-an, yaitu garam natrium dari alkylhydrogen sulfat. Alkohol berantai panjang dibuat dengan cara penghidrogenan lemak dan minyak. Alkohol berantai panjang ini direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan alkilhydrogen sulfat yang kemudian dinetralkan dengan basa.

B. SEJARAH SABUN DAN DETERGEN

     Sabun sendiri sebenarnya tidak pernah ditemukan, tetapi terus dikembangkan dari campuran mentah basa dan lemak. Pada abad pertama, Pliny, sang pencetus menjelaskan proses pembuatan sabun, hingga pada abad ke-13, sabun diproduksi secara industri. Sampai awal abad ke-18, sabun diyakini campuran lemak dan basa secara mekanis; hingga Chevruel, ahli kimia Perancis, menunjukkan bahwa pembuatan sabun sepenuhnya melibatkan reaksi kimia.

     Domeier menemukan bahwa gliserin dapat diperoleh dari proses saponifikasi. Leblanc juga menemukan bahwa natrium karbonat dapat diproduksi dengan harga yang murah dari natrium klorida. Bahan mentah yang semakin menipis pada PD I menyebabkan Jerman mengembangkan “sabun sintetik” atau detergen yang terbuat dari rantai pendek alkil naphtalene sulfonates sebagai wetting agent yang baik. Pada tahun 1920-an dan 1930-an, rantai pendek penyusun detergen dikembangkan menjadi rantai panjang alkohol sulfat dan pada tahun 1950-an dikembangkan menjadi senyawa rantai bercabang. Selama tahun 1960-an, syarat biodegradability menjadi penting untuk diperhatikan sehingga senyawa penyusun detergen kembali ke rantai panjang tidak bercabang karena rantai tidak bercabang dapat dengan mudah diuraikan.

     Deterjen sintetik yang pertama dikembangkan oleh Jerman pada waktu Perang Dunia II  dengan tujuan agar lemak dan minyak dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Pada saat ini ada lebih 1000 macam deterjen sintetik yang ada di pasaran. Fritz Gunther, ilmuwan Jerman, biasa disebut sebagai penemu surfactant sintetis dalam deterjen tahun 1916. Namun, baru tahun 1933 deterjen untuk rumah tangga diluncurkan pertama kali di AS. Kelebihan deterjen, mampu lebih efektif membersihkan kotoran meski dalam air yang mengandung mineral. Tapi, ia pun menimbulkan masalah. Sebelum tahun 1965, deterjen menghasilkan limbah busa di sungai dan danau. Ini karena umumnya deterjen mengandung alkylbenzene sulphonate yang sulit terurai.

     Setelah 10 tahun dilakukan penelitian (1965), ditemukan linear alkylbenzene sulphonate (LAS) yang lebih ramah lingkungan. Bakteri dapat cepat menguraikan molekul LAS, sehingga tidak menghasilkan limbah busa. Sepanjang sejarah banyak usaha dilakukan untuk membantu kita mengerjakan pekerjaan mencuci. Pencucian dengan air saja, bahkan dengan penggosokan atau putaran mesin sekeras apapun, akan menghilangkan sebagian bercak saja, kotoran dan partikel-partikel tanah. Air saja tidak dapat menghilangkan debu yang tak larut dalam air. Air juga tak mampu menahan debu yang telah lepas dari kain agar tetap tersuspensi (tetap berada di air, jadi tidak kembali menempel ke kain). Jadi diperlukan bahan yang dapat membantu mengangkat kotoran dari air dan kemudian menahan agar kotoran yang telah terangkat tadi, tetap tersuspensi. Sejak ratusan tahun lalu telah dikenal sabun, yakni persenyawaan antara minyak atau lemak dan basa.

C. KEGUNAAN DAN MANFAAT

     Digunakan dalam produk laundry, sabun toilet, sampo, sabun cuci piring, dan produk pembersih pada rumah tangga. Kegunaan pada industri yaitu bahan pembersih, surfaktan khusus untuk anti kuman di rumah sakit, pengemulsi pada kosmestik, flowing dan wetting agent untuk bahan kimia pertanian, dan digunakan pada proses pengolahan karet. Secara umum, sabun dan detergen digunakan untuk menghilangkan minyak.

     Manfaat dari pengunaan sabun mandi adalah :

     ·         Dapat memberikan sensasi segar dan wangi pada tubuh

     ·         Dapat memutihkan kulit

     ·         Membantu menjaga kelembaban kulit

     Manfaat dari pengunaan detergen adalah :

     ·         Membersihkan noda di karpet

     ·         Alternatif pembersih kamar mandi dan dapur

     ·     Membersihkan dan merontokan lumut


KESIMPULAN

     Industri sabun ialah industri yang menghasilkan produk sabun yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Sabun merupakan produk industri sabun dimana memiliki fungsi sebagai pembersih dan pencuci kotoran seperti tubuh manusia, pakaian, dan lainnya. Industri sabun dibagi menjadi dua macam yaitu indusri detergen dan industri sabun. Bahan pembuatan sabun yaitu asam lemak, NaOH atau KOH, air, zat aditif, gliserin monostearat, dan surfaktan. Dua metode dalam pembuatan sabun yaitu metode batch dan metode kontinu. Empat cara pembuatan sabun di industri yaitu saponifikasi lemak netral, pengeringan sabun, netralisasi asam lemak, dan penyempurnaan sabun. Limbah sabun sangat berdampak pada lingkungan, untuk mengurangi industri sabun mengelola limbah tersebut agar dapat digunakan lagi.

     Pembuatan detergen dan sabun pada skala industri merupakan gabungan dari ilmu-ilmu exact sebegitu rupa, dan memerlukan alat-alat yang perlu pengendalian khusus dan mempunyai spesifikasi tertentu.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://4lfonsina.files.wordpress.com/2013/03/soap-and-detergent.docx 

file:///C:/Users/lenovo/Downloads/Paper%20sabun%20-%20Copy.pdf                

https://www.gurupendidikan.co.id/deterjen-adalah/ 

https://adevnatural.com/pengertian-sabun-dan-definisi-sabun-bentuk-dan-jenis-sabun/ 

https://www.kompasiana.com/donipunyablog/54f5f101a33311c1078b4574/apa-saja-manfaat-sabun-mandi

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.