.

Selasa, 04 Februari 2020

MENINGKATNYA DAYA SAING INDUSTRI MEMPENGARUHI JUMLAH KUANTITAS LIMBAH INDUSTRI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN

 Oleh : Agung Aldiyanto

Abstrak
Dalam meningkatkan taraf hidup kemajuan sebuah bangsa, kita memerlukan pertumbuhan ekonomi yang pesat baik itu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia maupun dari segi pembangunan.
Di era ekonomi pasar terbuka kita dituntut untuk bersaing untuk menunjukan jati diri bangsa, yaitu salah satunya dengan memajukan pembangunan dalam bidang industri. Terlepas dari kemajuan bidang industri, ada satu hal yang harus kita tangani dengan serius yaitu permasalahan limbah industri. Jika kita biarkan saja, justru ini akan menjadi boomerang bagi bangsa yaitu akan memberikan dampak negatif  bagi lingkungan hidup. Menurut Supraptini (2002), Limbah industri yang toksik akan memperburuk kondisi lingkungan dan akan meningkatkan penyakit pada manusia dan kerusakan pada komponen lingkungan lainnya.
Dikutip dari artikel, Supraptini (2002). Pengaruh limbah industri terhadap lingkungan di Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa limbah industri dapat menghasilka bahan toksik terhadap lingkunganya. Limbah cair yang paling serius menimbulkan masalah  rusaknya lingkungan seperti rusaknya ekosistem air, keracunan pada manusia dan hewan ternak, terutama jika limbah tersebut mengandung zat racun seperti : As, CN, Cr, Cd, Cu, F, Hg, Pb atau Zn.
Kata kunci : Limbah Industri, Dampak, Upaya.

I. Pendahuluan
Kemajuan industri merupakan salah satu unsur penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa sehingga harapnnya taraf hidup bangsa bisa meningkat. Akan tetapi kegiatan industri ini memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa. Dampak positifnya yaitu menciptakan lapangan pekerjaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dampak negatifnya yaitu terkait permasalahan limbah industri baik itu untuk kesehatan manusia maupun lingkungan sekitar. Dimana hal tersebut menyebabkan turunnya kualitas hidup karena lingkungan yang tercemar.

II.  Rumusan Masalah
1. Permasalahan limbah industri di Indonesia?
2. Apakah dampak limbah industri bagi lingkungan?
3. Bagaimana upaya penanganan limbah industri tersebut?

III. Pembahasan
1.   Permasalahan Limbah Industri di Indonesia
Menurut Susilowarno (2007) menyatakan bahwa limbah adalah sisa atau hasil sampingan dari kegiatan program manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup, pembuangan limbah yang tidak diolah sebelum dibuang ke lingkungan akan menyebabkan polusi. Pencemaran industri adalah hasil dari kegiatan produksi yang menyebabkan turunnya kualitas hidup manusia maupun lingkungan sekitar dikarenakan tercemarnya zat-zat sisa pembuangan industri baik itu dalam bentuk asap, padat maupun cairan.
Saat ini, sebagian besar industri skala besar dan menengah sudah menerapakan sistem pengolahan limbah sebelum membuang ke lingkungan sekitar. Namun yang menjadi poin kritisnya saat ini untuk industri skala kecil masih ada yang melakukan pembuangan limbah hasil kegiatan industri bercampur dengan sampah yang ada di masyarakat. Bahkan tidak sedikit limbah industri yang ada di Indonesia yang membuangnya langsung ke perairan. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah volume sampah yang ada di masyarakat dan secara tidak langsung menyebabkan kualitas hidup lingkungan tersebut menjadi turun.Terlebih jika limbah yang dibuang tersebut merupakan limbah dalam bentuk semi solid maupun cair yang mengandung limbah B3. Hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan ekosistem yang tercemar. Untuk itu, para pelaku usaha industri harus lebih peka dan disiplin terhadap lingkungan sekitarnya. Sebagaiamana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 12/M/SK/I/78 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Sebagai Akibat Dari Usaha Industri. Pada BAB II (Pencegahan dan Penggulangan Pencemaran), Pasal 3, Poin 1.d. menyatakan bahwa, cara pembuatan ataupun proses netralisasi dari bahan/zat yang akan dibuang/masuk ke dalam lingkungan.

2.   Dampak limbah bagi lingkungan
2.1  Limbah industri berupa gas, debu dan butiran butiran halus dan dampak terhadap lingkungan.
Limbah yang keluar dari cerobong asap harus dikelola dengan baik. Pengolahan limbah harus dilakukan dengan melalui tahapan absorpsi yang dikeluarkan lewat cerobong yang tinggi sehingga bisa di netralisasi oleh udara diatas dan tidak mencemari langsung bagi lingkungan sekitar. Dampak negatif limbah industri berupa gas, debu dan butiran butiran halus anatara lain:
a.   Gangguan asestik dan fisik seperti terganggunya pemandangan dan penularan warna bangunan dan pengotoran.
b.   Merusak kehidupan tumbuhan yang terjadi akibat adanya penutupan pori-pori tumbuhan sehingga menganggu jalannya photo sintesis.
c.   Mengubah iklim global regional maupun internasional.
d.   Menganggu perhubungan/penerbangan yang akhirnya menganggu kegiatan sosial ekonomi di masyarakat.
e.   Menganggu kesehatan manusia seperti timbulnya iritasi pada mata, alergi, gangguan pernafasan dan kangker pada paru-paru. Efek debu terhadap kesehatan sangat tergantung pada: solubity (mudah larut), Komposisi Kimia, Konsentrasi Debu dan Ukuran partikel Debu. (Djatmiko, Riswan 2016).

2.2  Limbah industri cair dan dampaknya terhadap lingkungan.
      Limbah industri cair merupakan limbah yang sering menimbulkan masalah. Hampir                sebagian besar industri melakukan proses kegiatannya menggunakan material air.                  Beberapa komponen dari lingkungan air dapat memberikan gangguan perairan 
      secara fisik seperti padatan terapung, buih, zat warna, kekeruhan, baik secara 
      langsung maupun melalui terjadinya suatu reaksi. Berikut dampak negatif limbah cair 
      anatara lain :
a.   Dampak terhadap kualitas air permukaan dan air tanah.
b.   Kelangsungan hidup biota ekosistem air.
c.   Dampak pada estetika lingkungan.
d.   Berdampak pada kesehatan manusia.
e.   Dampak terhadap udara (kebauan) sekitar.

2.3  Limbah Industri padat dan dampak terhadap lingkungan.
      Umumnya limbah padat ini berupa sisa-sisa logam bekas, kemasan, kerak dan lain-
      lain. Biasanya limbah jenis ini tidak terlalu sulit untuk penangannya jika dibandingkan 
      dengan jenis limbah lain.pada umumnya limbah padat diolah dengan cara 
      pembakaran (insinerasi), bisa juga dengan cara menimbun dengan tanah (sanitary 
      landfill) atau umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Akan tetapi walaupun lebih 
      muda penanganannya, jika dibiarkan begitu saja akan menimbulkan dampak negatif, 
      diantaranya adalah:
a.   Menyebabkan adanya sampah beracun.
b.   Timbul penyakit yang menular dari rantai makanan
c.   Timbulnya penyakit jamur.
d.   Menyebabkan penyakit kolera, diare, dan tifus.
e.   Timbul sampah yang dapat menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan tikus.
f.    Timbul sampah yang akan menjadi tempat perkembangbiakan lalat sehingga mudah menularkan infeksi.

3.   Upaya penanganan limbah industri
Untuk meningkatkan tarif ekonomi dengan metode pembangunan industri tentuntunya memerlukan upaya upaya dalam mengelola hasil limbah kegiatan industri. Beberapa aspek yang harus diperhatikan terkait urgensi pengolahan limbah hasil produksi di sentra industri tahu yaitu:
a.   Mengupayakan pengelolahan limbah sebaik mungkin
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pabrik merupakan limbah yang berbahaya, karena sebagain pabrik menggunakan bahan- bahan kimia dalam operasional produksi pabrik mereka. Maka dari itulah harus diupayakan langkah- langkah untuk membuat limbah menjadi ramah lingkungan dan tidak mengandung zat- zat yang berbahaya. setelah limbah- limbah yang dihasilkan ini menjadi ramah lingkungan, maka membuangnya langsung ke lingkungan tidak akan menyebabkan pencemaran.
b.   Tidak membuang limbah cair langsung ke sumber air
Cara bijak yang lainnya adalah tidak membuang limbah pabrik yang cair ke dalam sumber air (baca: proses terjadinya mata air) secara langsung, terlebih tanpa adanya penyaringan dan pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair yang langsung berasal dari pabrik, tanpa diolah biasanya akan menyebabkan lingkungan menjadi tercemar. Hal ini karena belum adanya pemisahan antara zat yang berbahaya maupun tidak.
c.   Mengubur limbah- limbah yang bersifat organik
Untuk limbah pabrik padat, maka perlu adanya tindakan yang berbeda antara limbah- limbah organik dan non organik. Limbah- limbah yang bersifat organik bisa dikubur karena limbah tersebut dapat terurai dengan abik apabila dikubur di dalam tanah (baca: jenis-jenis tanah). Dengan mengubur limbah- limbah organik maka kita hanya mengatasi keberadaan limbah organik saja, namun juga kita akan mendapatkan tanah yang lebih subur dan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan tertentu yang pastinya akan bermanfaat.
d.   Menggunakan kembali limbah- limbah pabrik yang masih bisa didaur ulang
Selain limbah- limbah organik, ternyata limbah anorganik juga mempunyai penanganannya sendiri. limbah pabrik anorganik yang sulit untuk diurai secara alami maka dapat dipilah- pilah. Dan limbah yang bersifat anorganik ini dapat kita daur ulang untuk menjadi sesuatu yang baru. Limbah anorganik yang masih bisa untuk didaur ulang sebaiknya kita daur ulang saja. Disamping kita membantu menangani persoalan limbah padat pabrik, kita juga dapat menghamat bahan baku.
e.   Menanam banyak pepohonan
Cara bijaksana yang selanjutnya adalah menanam banyak pohon di sekitar pabrik. Hal ini lebih mengarah ke limbah gas. Limbah pabrik yang bersifat gas biasanya dibuang melalui cerobong asap dan selanjutnya akan mencemari udara. Udara yang tercemar ini akan menyebabkan penipisan pada lapisan ozon pada akhirnya apabila tidak ditangani dengan baik. Maka dari itulah, kita dianjurkan untuk menanam pepohonan untuk dapat menetralisir udara yang telah tercemar tersebut agar tidak terlalu berbahaya.

IV.  Penutup
           1.  Kesimpulan
a.   Limbah industri yang tidak ditangani dengan baik akan menyebarkan toksik yang berbahaya bagi lingkungan.
b.   Limbah buangan baik itu dalam bentuk gas, cair maupun padat akan berdampak terhadap kualitas hidup manusia.
c.   Salah satu langkah upaya sederhana dalam mengelola limbah yaitu dengan menggunakan prinsip 3R.

          2.Saran
        Para pelaku usaha industri baik kelas atas hingga kecil harus lebih kritis terhadap  
        lingkungan yaitu salah satunya mengetahui dampak bahaya akan pembuangan 
        limbah yang tidak ditangani dengan baik. Dan kita sebagai konsumen juga harus 
        mempunya andil dalam menjaga kelestarian lingkungan. Jika keduanya saling 
        berkesinambungan untuk mencapai satu tujuan yang sama, maka tingkat tarif 
        kehidupan bangsa akan jauh lebih maju, baik itu dari sektor ekonomi maupun kualitas 
        hidup seseorang.

V. Daftar Pustaka
Susilowarno. (2007). https://pengertiandefinisi.com/pengertian-limbah-dan-jenis-jenis-limbah/ (Diakses: 03 Februari 2020)
Supraptini. (2012). Pengaruh Limbah Industri Terhadap Lingkungan Indonesia.Jurnal Media Litbang Kesehatan Volume XII Nomor 2 Tahun 2002. http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1063 (Diakses: 03 Februari 2020)
Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 12/M/SK/I/78 tentang Pencegahan dan Penanggulngan Pencemaran Lingkungan Sebagai Akibat Dari Usaha Industri.  http://jdih.pom.go.id/showpdf.php?u=n340VRp1UN4xRFOF8emYA0KYiGifKFE1uJ%2F6bCTjpjU%3D (Diakses: 03 Februari 2020)

Fatma, Desy. (2017). Pencemaran Limbah Pabrik : Pengertian, Dampak dan Pencegahannya. https://ilmugeografi.com/bencana-alam/pencemaran-limbah-pabrik (Diakses: 03 Februari 2020)



1 komentar:

  1. Galih mawardi Q13

    Lebih memahami cara mengolah kembali berbagai limbah

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.