Teknologi Hijau adalah Teknologi yang mempertimbangkan
penghematan dalam penggunaan sumberdaya alam dan menjaga keberlangsungan
ketersediaannya serta meminimalisasi dampak negatif bahkan berusaha
meningkatkan kualitas hidup manusia ( Handajani dkk,2015)
Teknologi hijau merujuk kepada satu aplikasi, peralatan dan juga sistem yang mempunyai ciri-ciri mesra alam. Teknologi hijau diperkenalkan dengan tujuan untuk memelihara dan memulihara alam sekitar di samping membantu menyumbangkan sumber tenaga boleh diperbaharui. Ketika ini, sumber alam semakin tandus dan semakin diterokai secara rakus. Teknologi hijau menjadi satu medium untuk membantu manusia menerokai sumber yang boleh diperbaharui bagi menggantikan sumber yang tidak boleh diperbaharui seperti minyak mentah, arang batu dan gas asli. Teknologi hijau juga bukan sahaja membantu dalam kelestarian alam sekitar, tetapi membantu dalam pembangunan lestari menyeluruh (Noizan dkk,2017)
Upaya yang bisa dilakukan oleh manusia hanya menahan laju
dari dampak tersebut. Dalam studi literatur ini beberapa upaya-upaya yang
dilakukan sehingga munculah Konsep Green Technology/Teknologi Hijau atau dapat
disebut juga Clean Technology/Enviromental Technology. Integrasi antara
teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan
pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah
lingkungan dan sumber daya alam. Green building (Green Construction), mengacu
pada aspek tata guna lahan, penggunaan material yang mudah terbarukan,
penghematan energi, hemat air bersih, hemat bahan/material bangunan, kualitas
udara dalam ruangan, kebisingan dan memperhatikan kesehatan perhuninya
berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan (Abduh Natsir, 2016)
Isu tentang Green Building atau bangunan hijau muncul
setelah isu lingkungan yang bermuara pada pemanasan global (global warming)
disuarakan. Gerakan ini merupakan upaya dalam mengelola bangunan dan lingkungan
sehingga dapat bermanfaat bagi generasi sekarang maupun generasi akan datang.
Sisa material dari proses atau kegiatan dalam setiap bangunan yang tidak
dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan sekitar yang akan berdampak
buruk terhadap kehidupan. Kecenderungan peningkatan nilai dan jumlah konstruksi
dari tahun ke tahun sehingga berdampak pada berkurangnya cadangan sumber daya
alam dan bertambahnya limbah yang dihasilkan (M. Natsir Abduh, 2017)
Bangunan hijau (Green Building) mengacu pada struktur dan
menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya
yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan: dari penentuan tapak sampai
desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran, dan. Praktik ini
memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik keprihatinan ekonomi, daya
tahan utilitas,, dan kenyamanan. Green building adalah konsep untuk ‘bangunan
berkelanjutan’ dan mempunyai syarat tertentu, yaitu lokasi, sistim perencanaan
dan perancangan, renovasi dan pengoperasian, yang menganut prinsip hemat enrgi
serta harus berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial. (M. Maria,
2016)
Teknologi Hijau adalah Teknologi yang mempertimbangkan
penghematan dalam penggunaan sumberdaya alam dan menjaga keberlangsungan
ketersediaannya serta meminimalisasi dampak negatif bahkan berusaha
meningkatkan kualitas hidup manusia ( Handajani dkk,2015)
Teknologi hijau merujuk kepada satu aplikasi, peralatan dan
juga sistem yang mempunyai ciri-ciri mesra alam. Teknologi hijau diperkenalkan
dengan tujuan untuk memelihara dan memulihara alam sekitar di samping membantu
menyumbangkan sumber tenaga boleh diperbaharui. Ketika ini, sumber alam semakin
tandus dan semakin diterokai secara rakus. Teknologi hijau menjadi satu medium
untuk membantu manusia menerokai sumber yang boleh diperbaharui bagi menggantikan
sumber yang tidak boleh diperbaharui seperti minyak mentah, arang batu dan gas
asli. Teknologi hijau juga bukan sahaja membantu dalam kelestarian alam
sekitar, tetapi membantu dalam pembangunan lestari menyeluruh (Noizan dkk,2017)
Upaya yang bisa dilakukan oleh manusia hanya menahan laju
dari dampak tersebut. Dalam studi literatur ini beberapa upaya-upaya yang
dilakukan sehingga munculah Konsep Green Technology/Teknologi Hijau atau dapat
disebut juga Clean Technology/Enviromental Technology. Integrasi antara
teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan
pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah
lingkungan dan sumber daya alam. Green building (Green Construction), mengacu
pada aspek tata guna lahan, penggunaan material yang mudah terbarukan,
penghematan energi, hemat air bersih, hemat bahan/material bangunan, kualitas
udara dalam ruangan, kebisingan dan memperhatikan kesehatan perhuninya
berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan (Abduh Natsir, 2016)
Isu tentang Green Building atau bangunan hijau muncul
setelah isu lingkungan yang bermuara pada pemanasan global (global warming)
disuarakan. Gerakan ini merupakan upaya dalam mengelola bangunan dan lingkungan
sehingga dapat bermanfaat bagi generasi sekarang maupun generasi akan datang.
Sisa material dari proses atau kegiatan dalam setiap bangunan yang tidak
dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan sekitar yang akan berdampak
buruk terhadap kehidupan. Kecenderungan peningkatan nilai dan jumlah konstruksi
dari tahun ke tahun sehingga berdampak pada berkurangnya cadangan sumber daya
alam dan bertambahnya limbah yang dihasilkan (M. Natsir Abduh, 2017)
Bangunan hijau (Green Building) mengacu pada struktur dan
menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya
yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan: dari penentuan tapak sampai
desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran, dan. Praktik ini
memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik keprihatinan ekonomi, daya
tahan utilitas,, dan kenyamanan. Green building adalah konsep untuk ‘bangunan
berkelanjutan’ dan mempunyai syarat tertentu, yaitu lokasi, sistim perencanaan
dan perancangan, renovasi dan pengoperasian, yang menganut prinsip hemat enrgi
serta harus berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial. (M. Maria,
2016)
Daftar Pustaka
·
Norizan Hassan, Hussin Salamon,Hasimah Abdul
Rahman. 2017. PERANAN APLIKASI TEKNOLOGI HIJAU DALAM KONTEKS MELESTARIKAN ALAM
SEKITAR MENURUT PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal penyelidikan dan inovasi. Vol 4 No.1.
Dalam file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/NORIZAN-HASSAN-final-1-12.pdf.
(Diakses 18 Desember 2018)
·
Handajani Asriningpuri , Fajar Kurniawati ,
Galih Pambudi. 2015. Teknologi hijau warisan nenek moyang di tanah parahyangan.
Jurnal sains dan teknologi lingkungan. Vol 7 No.1. Dalam http://journal.uii.ac.id/JSTL/article/view/3507/3100
. (Diakses 18 Desember 2018)
·
Abduh Natsir, 2016. Pengembangan Bandara Udara
Ramah Lingkungan Pada Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Jurnal sinaltsub. Vol 2 No. 1. Dalam https://tekniksipilunibos.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/2017_PROSIDING_M.NATSIR_archive.pdf
. (Diakses 18 Desember 2018)
·
Abduh, M. Natsir. 2017. Teknologi green pada
bangunan berkelanjutan. Jurnal sinaltsub. Vol 2 No. 1. Dalam https://tekniksipilunibos.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/2017_PROSIDING_M.NATSIR_archive.pdf
. (Diakses 18 Desember 2018)
·
Sudarwani, M. Maria. 2016. PENERAPAN GREEN
ARCHITECTURE DAN GREEN BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARCHITECTURE.
(Diakses 18 Desember 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.