.

Rabu, 13 Desember 2017

INDUSTRI HIJAU : FABRIKASI MATERIAL dan INDUSTRI HIJAU



@E10-Farhan, @ProyekA09,
Disusun Oleh : Muhamad Farhan Naufal

DEFINISI INDUSTRI HIJAU
Industri hijau adalah industri berwawasan lingkungan yang menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup melalui efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Penganugerahan penghargaan Industri Hijau dilaksanakan setelah melalui berbagai tahap seleksi dan verifikasi oleh Kementerian Perindustrian berdasarkan sistem yang dievaluasi secara berkala, termasuk kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan proses industri hijau tidak hanya memperbaiki efisiensi dan efektivitas industri dalam penggunaan sumber daya.
ABSTRAK
Dalam dekade terakhir, komposit serat alami dengan matriks termoplastik dan termoset telah diterapkan oleh berbagai sektor industri di berbagai belahan dunia. Serat alami seperti kenaf, rami, rami, dan sisal memberikan berbagai manfaat seperti pengurangan total biaya produk, mengurangi ketergantungan produk yang berasal dari minyak bumi, dan bisa didaur ulang. Makalah ini menggambarkan gagasan tentang jenis dan sifat bahan hijau, penggunaan serat, metode pembuatan komposit dan pembuatan papan komposit hijau, dan aplikasi. Komposit hijau muncul sebagai alternatif yang realistis sebagai pengganti komposit bertulang serat kaca dan ramah lingkungan, karena komposit hijau dari sumber daya terbarukan, dan biaya material dapat dikurangi dalam skala besar.

PENELITIAN MATERIAL HANDLING
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban kerja fisiologis dan postur kerja manual material handling pada pekerja packaging PT Braja Mukti Cakra. Penelitian beban kerja fisiologis secara obyektif dilakukan dengan menganalisis nilai energi ekspenditur dan cardiovascular load (%CVL) berdasarkan data denyut nadi dan umur pekerja, sedangkan secara subyektif dilakukan dengan menganalisis persepsi beban kerja fisiologis berdasarkan Kuesioner Persepsi Beban Kerja. Postur kerja manual material handling dianalisis secara obyektif menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan hasilnya diperkuat dengan hasil penilaian keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) berdasarkan Kuesioner Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian beban kerja fisiologis berdasarkan analisis terhadap nilai energi ekspenditur dan %CVL menunjukkan bahwa beban kerja yang dialami pekerja tergolong sedang dan perlu dilakukan perbaikan. Sedangkan berdasarkan Kuesioner Persepsi Beban Kerja, beban kerja fisiologis yang dialami pekerja tergolong sedang dengan kecenderungan tinggi. Hasil penelitian postur kerja packaging yang dilakukan pekerja berdasarkan metode REBA, secara keseluruhan memiliki level risiko yang tinggi dengan level tindakan perlu dilakukan perbaikan segera. Hasil penelitian postur kerja tersebut diperkuat dengan hasil penilaian keluhan MSDs yang dirasakan pekerja berdasarkan Kueioner NBM, yang menyebutkan bahwa adanya keluhan agak sakit dan sakit dirasakan pekerja pada beberapa bagian tubuhnya.            

DAFTAR PUSTAKA :

·         Setyanto, Hari. R. (2012).  Review:Teknik Manufaktur Komposit Hijau dan Aplikasinya, Vol 11, No 1, https://jurnal.uns.ac.id/performa/article/view/12618
·         Agustian, D. S. (2016). Analisis Beban Kerja Fisiologis dan Postur Kerja Manual Matterial Handling Pada Pekerja Packaging pada PT BRAJA MUKTI CAKRA, Vol 4, No 02, http://jurnal.bakrie.ac.id/index.php/jurnal_ilmiah_ub/article/view/1662
·         KementrianPerindustrian, (2014). Litbangyasa Untuk Mendukung Realisasi Industri Hijau, http://www.kemenperin.go.id/artikel/8442/Seminar-Nasional-Teknologi-Industri-Hijau-2014:-Litbangyasa-Untuk-Mendukung-Realisasi-Industri-Hijau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.