@E03-Rayhan, @ProyekA04
Oleh Rayhan Ismed
PENGERTIAN
Kumarin(coumarin)
ialah suatu zat kimia yang menyebabkan pengembangan sel. Dan Coumarin merupakan
zat yang rasanya pahit dan terdapat pada tanaman, terutama bagian daun dan
batang.
Salah satu tanaman pakan ternak yang mengandung coumari adalah gliricidia (gamal). Coumarin dapat menjadi racun bila berubah menjadi hidroksi coumarin atau dicoumarin. Efeknya pada ternak adalah darah sukar membeku sehingga jika terjadi pendarahan dapat mengakibatkan kematian. Zat ini lazim terdapat di dalam tanaman. Penyelidikan membuktikan bahwa kumarin mempergiat pengembangan sel-sel pada koleoptil dan lembaran-lembaran daun. Oleh karena itu layaklah jika kumarin itu dimasukkan ke dalam golongan fitohormon.
Salah satu tanaman pakan ternak yang mengandung coumari adalah gliricidia (gamal). Coumarin dapat menjadi racun bila berubah menjadi hidroksi coumarin atau dicoumarin. Efeknya pada ternak adalah darah sukar membeku sehingga jika terjadi pendarahan dapat mengakibatkan kematian. Zat ini lazim terdapat di dalam tanaman. Penyelidikan membuktikan bahwa kumarin mempergiat pengembangan sel-sel pada koleoptil dan lembaran-lembaran daun. Oleh karena itu layaklah jika kumarin itu dimasukkan ke dalam golongan fitohormon.
Penyebaran
kumarin terbatas di dunia tanaman dan pernah digunakan untuk
menggolongkantanaman menurut keberadaan senyawa ini (kemotaksonomi). Kumarin
umumnya ditemukan padafamili Apiaceae, Rutaceae, Asteraceae, Caprifoliaceae,
Leguminoceae, Oleaceae, Rubiaceae, danUmbelliferae dan Fabaceae, dan seperti
semua bahan alam yang telah disebutkan sejauh ini,kumarin juga mengalami banyak
reaksi elaborasi, termasuk hidroksilasi dan metilasi sertaterutama penambahan
gugus turunan terpenoid (unit C2, C5,dan C10). Beberapa kumarin merupakan senyawa fitoaleksin dan
disintesis secara de novo oleh tanaman setelah diinfeksi oleh bakteri atau
fungi. Sebagian besar senyawa fitoaleksin bersifat antimikroba.
SIFAT KIMIA DARI SENYAWA COUMARIN
a) Sifat
kelarutan kumarin sangat bervariasi, ada yang larut dalam pelarut polar, ada
yang sedikit larut dalam pelarut polar dan ada pula yang larut dalam pelarut
non polar
b) Peleburan
kumarin dengan NaOH menghasilkan asam asetat dan salisilat
c) Nitrasi
membentuk 6-nitrokumarin dan 8-nitrokumarin
d) Sulfonasi
di bawah penangas air memberikan kumarin 6-asam sulfonat dan pada suhu 1500 C
memberikan 3,6-asam disulfonat
e) Halogenasi
dalam kloroform pada suhu ruang dengan bromida menghasilkan kumarin
3,4-dibromida atau 3,6-dibromokumarin
f) Reduksi
dengan almalgam natrium menghasilkan asam metilotat
g) Kumarin
sulit dioksidasi dan stabil dalam asam kumarin
h) Cahaya
radiasi atau radiasi ultraviolet mengubah kumarin menjadi suatu dimer (titk
lelehnya 2630 C)
KEREAKTIFAN
SENYAWA KUMARIN
Kumarin dan turunannya adalah senyawa yang sangat
reaktif. Keberadaan gugus metil di posisi C-4 atau C-6 membuat inti kumarin
lebih reaktif, dan dapat mengakibatkan inti kumarin menjalani reaksi halogenasi
serta kondensasi dengan aldehida. Karbon-6 pada cincin aromatik dapat mengalami
serangan elektrofilik, misalnya sulfonasi atau reaksi asilasi Friedel-Craft.
Sebuah substituen metil pada inti kumarin bereaksi secara berbeda, tergantung
pada posisi serangan. Sebagai contoh, sebuah gugus metil yang terikat pada C-6
atau C-4 lebih reaktif dari gugus metil di posisi C-3 atau C-5 (Rashamuse,
2008).
KUMARIN
UTAMA YANG TERDAPAT PADA OBAT
kumarin
itu sendiri dipasarkan di prancis sampai akhir tahun 1996.
indikasinya pada pengobatan limfedema karena radioterapi kanker payudara Dan
pembedahan ( 90-135 mg/hari ). Kasus timbulnya hepatitis dalam jumlah yang
cukup besar karena penggunaan kumarin ( 2-4 kasus dalam 10000 di Prancis )
menyebabkan kumarin ditarik dari pasaran. Kasus kemtian akibat penggunaan
kumarin dalm dosis besar juga dilaporkan terjadi di Australia dan Switzerland.
Kumarin masih dapat ditemukan dalam dosis yang kecil pada obat yang mengandung
sweet clover.
Peraturan
pemerintah Prancis, termasuk di negara-negara eropa lainnya pada tahun 1988,
kandungan kumarin dalam makanan dan minuman tidak boleh lebih dari 2mg/kg,.
Pada produk permen dan caramel serta minuman beralkohol kandungan kumarin
dibatasi sampai 10mg/kg., dan 50mg/kg untuk chewing gum.
DAFTAR
PUSTAKA :
Huwakin
Artasin 06 January 2016 https://seniwenboyo.blogspot.co.id/2016/01/arti-dan-fungsi-kumarin.html
2
September 2010 by cintasapi https://cintasapi.wordpress.com/2010/09/02/zat-antinutrisi/
Arini
Eka Pratiwi https://www.scribd.com/doc/224650053/Makalah-Ff-2-Kumarin-Isokumarin-Furano-piranokumarin
Monday, September 14, 2015 http://kampusfarmasi.blogspot.co.id/2015/09/kumarin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.