SEJARAH KIMIA
Ilmu kimia adalah ilmu alam yang
mempelajari tentang perubahan materi, baik perubahan yang terjadi secara kimia
atau pun secara fisika.
Awalnya, ilmu kimia berawal dari
percobaan-percobaan bermacam materi yang dilakukan dengan mencoba-coba hanya
untuk tujuan praktis. Perkembangan ilmu kimia tidak terlepas dari hasil dan
cara-cara tradisional yang diperoleh secara kebetulan.
Kemudian, perkembangannya dipengaruhi oleh
filsafat Yunani kuno. Oleh karena itu, ilmu kimia memiliki dua landasan yaitu;
teoritis dan empiris. Pada masa lampau manusia sering mengkaitkan suatu
gejala alam dengan hal yang berbau magis atau supernatural yang akhirnya
dikenal sebagai mitos.
Filsuf Yunani mempercayai bahwa materi dapat
diubah menjadi materi lain dengan mengubah sifat-sifatnya, seperti api yang
panas dapat diubah menjadi air yang dingin. Pandangan tersebut bertahan sampai
akhirnya muncul Alkimia, yang pertama kali berkembang di Mesir.
Alkimia
Salah satu sumbangan alkimia terhadap perkembangan
ilmu kimia adalah pemberian lambang-lambang zat-zat kimia yang ditemukan pada
waktu itu. Teori-teori yang lahir pada waktu itu kurang dipublikasikan,
ilmuwan-ilmuwan pada waktu itu adalah Ibnu Sina dan Ibnu Hayan.
Pada abad XVI – XVII adalah masa di mana terjadi
peralihan antara alkimia ke ilmu kimia sebagai ilmu pengetahuan alam modern.
Beberapa pakar yang mewakili perkembangan ilmu kimia modern adalah: Joseph
Priestley (1733 – 1804), Antoine Lavoiser (1743 – 1794), dan John Dalton (1766
– 1844).
Kimia modern lahir sebab temuan-temuannya
dilandasi dengan konsep, prinsip dan teori yang dikembangkan melalui kajian
eksperimen dan metoda ilmiah. Yaitu dengan melakukan pengamatan, mencari pola
berdasarkan pengamatan, perumusan teori, dan pengujian teori.
Kimia modern berkembang dengan pesat karena
didorong oleh adanya perkembangan ilmu lain, misalnya fisika yang menciptakan
teori mutakhir serta alat-alat canggih, matematika yang merupakan alat bantu
untuk semua ilmu, serta biologi yang semakin maju. Perkembangan ilmu kimia
selain didorong oleh perkembangan ilmu-ilmu lain, juga mengakibatkan ilmu lain
tersebut terbantu berkat penemuan-penemuan ahli kimia. Misalnya, kristal cair
yang ditemukan para ihli kimia dimamfaatkan oleh ahli fisika untuk membuat layar
kalkulator dan layar komputer yang dikenal dengan LCD (Liquid Crystal Display).
Penemuan tentang mekanisme replikasi dan struktur DNA membawa para ahli biologi
mengembangkan biologi molekuler yang diterapkan pada rekayasa genetika
(Genetics Engineering).
CABANG ILMU KIMIA
Kimia
umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama:
· Kimia
organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa
organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang
berdasarkan rantai karbon.
· Kimia
anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara
bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang
tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
· Kimia
analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang
susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen
standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin
lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
· Biokimia
mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam
organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti
dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi, dan genetika.
· Kimia nuklir
mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi
modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan
hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
KONSEP DASAR KIMIA
·
Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu
senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik.
Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
·
Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih
unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai
contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan
perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi
kimia.
·
Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti
yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan
beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga
merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih
mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif
dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
·
Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul
yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan
positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif
(misalnya klorida Cl−) dapat membentuk garam netral (misalnya
natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi
asam-basa adalah hidroksida (OH−) dan fosfat (PO43−).
·
Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton
yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai
contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur
kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom
unsur uranium.
KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM SEMESTA
Di alam semesta, unsur yang paling banyak adalah gas
hidrogen, berikutnya gas helium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di kerak
(kulit) bumi, oksigen adalah unsur yang paling banyak. Di urutan berikutnya
berturut-turut adalah silikon, aluminium, besi, kalsium, dan sisanya
unsur-unsur lainnya. Di atmosfer, kelimpahan unsur di urutan pertama, kedua,
ketiga, dan keempat berturut-turut adalah nitrogen, oksigen, argon, dan sisanya
unsur-unsur lainnya. Sementara itu di dalam tubuh manusia, berturut-turut
mulai dari unsur yang paling banyak adalah oksigen, karbon, hidogen, dan
sisanya unsur-unsur lainnya.
KELIMPAHAN UNSUR
DALAM TUBUH MANUSIA
KELIMPAHAN UNSUR
DI ATMOSFER
REAKSI KIMIA
Reaksi
kimia adalah dari perubahan kimia. Dalam perubahan tersebut terjadi interaksi
antara senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan struktur,
akibatnya energi dapat dihasilkan maupun dilepaskan. Reaksi kimia ditulis dalam
bentuk persamaan kimia.
Tujuan dalam percobaan reaksi kimia adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan mereaksikan 2 buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan warna,bau,suhu, timbulnya gas dan endapan.
Dalam penulisan persamaan reaksi diperlakukan 3 langkah:
1. Nama" pereaksi dan hasil reaksi ditulis, hasil nya disenut sebuah
persamaan sebutan.
Contoh: nitrogen genoksida + oksigen ===> nitrogen dioksida
Contoh: nitrogen genoksida + oksigen ===> nitrogen dioksida
2. Sebagai pengganti nama zat dipergunakan rumus kimia. Hasilnya disebut
persamaan kerangka.
3. Persamaan kerangka kemudian dikesetimbangkan, yang
kemudian menghasilkan persamaan kimia.
INDUSTRI KIMIA
Industri kimia
adalah salah satu aktivitas ekonomi yang penting. Top 50 produser kimia dunia
pada tahun 2004 mempunyai penjualan sebesar USD $587 milyar dengan profit
margin sebesar 8.1% dan pengeluaran rekayasa (research and development) sebesar
2.1% dari total penjualan kimia.
Berikut ini
adalah diagram alir pabrik asam sulfat kontak yang menggunakan pembakaran
belerang dan absorpsi tunggal dengan injeksi udara (pengenceran) antar tahap.
DAFTAR
PUSTAKA
industri10ezralisfiani.blog.mercubuana.ac.id/2010/10/06/kumpulan-artikel-kimia/
Utami, B. A. Nugroho C. Saputro,
L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas
XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta, p. 274.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.