.

Selasa, 17 September 2019

Bahan Bakar Fosil






A. Definisi
Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu baraminyak bumi, dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini telah menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas.
Ketika menghasilkan listrik, energi dari pembakaran bahan bakar fosil seringkali digunakan untuk menggerakkan turbin. Generator tua seringkali menggunakan uap yang dihasilkan dari pembakaran untuk memutar turbin, tetapi di pembangkit listrik baru gas dari pembakaran digunakan untuk memutar turbin gas secara langsung.
Pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia merupakan sumber utama dari karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca yang dipercayai menyebabkan pemanasan global. Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon adalah bahan bakar bio yang diperoleh dari karbon dioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak menambah karbon dioksida di udara.

B.     Pembangkit Listrik Tenaga Bahan Bakar Fosil
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang membakar bahan bakar fosil seperti batubaragas alam, atau minyak bumi untuk memproduksi listrik. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk produksi skala besar yang berlangsung terus menerus. Di banyak negara, pembangkit listrik jenis ini memproduksi sebagian besar energi listrik yang digunakan.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil selalu memiliki mesin rotasi yang mengubah panas dari pembakaran menjadi energi mekanik yang lalu mengoperasikan generator listrik. Penggerak utamanya mungkin adalah uapgas bertekanan tinggi, atau mesin siklus dari mesin pembakaran dalam.
Hasil sampingan dari mesin pembakaran dalam harus dipertimbangkan dalam desain mesin dan operasinya. Panas yang terbuang karena efisiensi yang terbatas dari siklus energi, ketika tidak direcovery sebagai pemanas ruangan, akan dibuang ke atmosfer. Gas sisa hasil pembakaran dibuang ke atmosfer; mengandung karbon dioksida dan uap air, juga substansi lain seperti nitrogennitrogen dioksidasulfur dioksida, dan abu ringan (khusus batu bara) dan mungkin merkuriAbu padat dari pembakaran batu bara juga harus dibuang, meski saat ini abu padat sisa pembakaran batu bara dapat didaur ulang sebagai bahan bangunan.

C.     Bahan Bakar Fosil Minyak
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah peyumbang utama gas rumah kaca dan berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Batu bara menghasilkan gas rumah kaca sedikitnya tiga kali lebih banyak dari gas alam.
Bahan bakar fosil yang berasal dari minyak bumi merupakan minyak alami yang ditemukan di bawah tanah, bahan bakar fosil yang satu ini sangatlah penting. Hal tersebut dikarenakan tidak banyak digunakan dalam keadaan asli namun diolah menjadi bahan bakar seperti bensin, minyak tanah, parafin dan lain-lain.
Minyak merupakan salah satu bahan bakar fosil yang paling umum digunakan. Karena minyak serta produk-produknya sangat bermanfaat bagi kehidupan saat ini.
D.     Bahan Bakar Fosil Gas Alam
Bahan bakar fosil lainnya yang banyak digunakan adalah gas alam. Gas alam biasanya bisa ditemukan di bawah tanah bersama minyak bumi dan batu bara. Gas alam telah menjadi sumber gas dalam negeri oleh banyak orang selama bertahun-tahun untuk memanaskan rumah mereka. Bahan bakar ini menghasilkan polusi yang relatif sedikit jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.
E.     Bahan Bakar Fosil Batu Bara
Bahan bakar fosil yang satu ini terbentuk dari pengendapan vegetatif yang terjadi selama ribuan tahun. Bentuk fosil dari tanaman yang membusuk serta vegetasi lainnya telah membentuk batu bara. Di Amerika Serikat, batubara digunakan untuk menghasilkan lebih dari 50 persen listrik. Pembangkit listrik dengan menggunakan batubara memerlukan cadangan besar batubara agar menghasilkan listrik secara konstan.
F.      Kerugiaan Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia merupakan sumber utama dari karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca yang dipercayai menyebabkan pemanasan global. Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon adalah bahan bakar bio yang diperoleh dari karbon dioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak menambah karbon dioksida di udara.
Ada beberapa dampak negatif atau kerugian yang diakibatkan oleh penggunaan bakar fosil, yaitu:
·         membentuk asap kabut (asbut)
·         menyebabkan iritasi mata
·         gangguan pernapasan
·         Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan karbon dioksida, nitrogen monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, karbon monoksida dan lain-lain yang memiliki konsekuensi parah pada habitat. Mereka juga mempengaruhi kesehatan manusia.
·         Menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global)
·         Dampak Terhadap Perairan
·         Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas.

G.    Manfaat Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Pada paruh terakhir abad ke 18, kincir angin dan air memberi energi untuk menggiling tepung, menggergaji kayu, atau memompa sementara kayu atau gambut digunakan untuk memberikan pemanasan di musim dingin. Penggunaan bahan bakar fosil secara luas diawali oleh batu bara dan kemudian minyak bumi, untuk mentenagai mesin uap memungkinkan revolusi industri. Pada saat yang sama, cahaya gas menggunakan gas alam atau gas batu bara menjadi luas. Penemuan mesin pembakaran internal dan penggunaannya pada mobil dan truk meningkatkan kebutuhan bensin dan disel, keduanya dibuat dari bahan bakar fosil. Alat transportasi lain, kereta api dan pesawat, juga membutuhkan bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil lainnya mencakup pembangkitan listrik dan industri biokimia. Aspal, sisa dari ekstraksi minyak bumi, digunakan untuk membangun jalan.
Saat ini di dunia terdapat persediaan batu bara sebesar 905 miliar metrik ton yang setara dengan 4416 miliar barel (702.1 km3) minyak bumi. Sementara itu persediaan minyak bumi sendiri adalah 1119 miliar barel (177,9 km3) hingga 1317 miliar barel (209,4 km3). Gas alam lebih sedikit, yaitu hanya 175-181 triliun meter kubik, atau setara 1161 miliar barel minyak bumi.
Produksi harian bahan bakar fosil pada tahun 2006 adalah sebagai berikut:
  • Batu bara diproduksi 52 juta barel ekuivalen minyak per hari.
  • Minyak bumi diproduksi 84 juta barel per hari
  • Gas alam diproduksi 19 juta barel ekuivalen minyak per hari.
Saat ini diduga cadangan minyak dunia hanya cukup untuk 34 tahun lagi (per 2011). Sementara gas alam tinggal 52 tahun dan batu bara masih cukup untuk 139 tahun ke depan.
            Daftar Pustaka :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.